Anda di halaman 1dari 39

KONTRASEPSI

Kepaniteraan Ilmu Kebidanan dan Kandungan


Periode 5 Oktober 12 Desember 2015
Universitas Kristen Indonesia
RSUD Tarakan Kalimantan Timur

DEFINISI
Usaha-usaha untuk mencegah terjadinya
kehamilan yang dapat
bersifat sementara atau permanen

Koitus Interruptus
Postcoital Douche
Prolonged Lactation
Non-Hormonal

Rhythm Method
Kondom (Pria)
Pessarium (Wanita)
Spermitisida

Kontrase
psi

Pil Kontrasepsi
Hormonal

Suntikan
AKDR / IUD
Vasektomi

Sterilisasi (Mantap)
Tubektomi

KOITUS INTE RRUPT US


(SANGGAMA TERPUTUS)
Penarikan penis dari vagina sebelum terjadinya
ejakulasi
Kekurangan :
1. Dibutuhkan pengendalian yang besar dari pihak
laki-laki
2. Dapat menimbulkan neurasteni

Keuntungan :
1. Tidak membutuhkan biaya, alat-alat, atau
persiapan
2. Tidak ada efek samping

KOITUS INTERRUPTUS
(SANGGAMA TERPUTUS)
Kegagalan disebabkan oleh :
1. Pengeluaran mani sebelum ejakulasi
2. Terlambatnya pengeluaran penis dari vagina
3. Pengeluaran mani dekat pada vulva

P O S T C O I TA L D O U C H E
( P E M B I L A S A N PA S C A S A N G G A M A )
Mengeluarkan sperma secara mekanik dari vagina
dengan
melakukan pembilasan vagina dengan air biasa
atau tambahan
cuka/obat lain
Cara ini hanya mengurangi terjadinya konsepsi
dalam batas
tertentu karena sebelum dilakukannya
pembilasan spermatozoa
dalam jumlah besar sudah memasuki serviks uteri

P R O L O N G E D L A C TAT I O N
( P E R PA N J A N G A N M A S A M E N Y U S U I A N A K )

Dapat mencegah ovulasi dan memperpanjang


amenorea
postpartum
Prolonged lactation merupakan kontrasepsi bila :
1. Menyusui secara penuh
2. Belum haid
3. Umur bayi kurang dari 6 bulan

P R O L O N G E D L A C TAT I O N
( P E R PA N J A N G A N M A S A M E N Y U S U I A N A K )

Ibu dianjurkan memilih metode kontrasepsi lain


dan tetap
melanjutkan ASI jika :
1. Ketika mulai memberikan makanan pendamping
bayi secara teratur
2. Ketika haid sudah kembali
3. Bayi menghisap susu tidak sering
4. Bayi berumur 6 bulan atau lebih

RHYTHM METHOD
( PA N TA N G B E R K A L A )
Masa subur (fase ovulasi) mulai 48 jam sebelum ovulasi dan

berakhir 24 jam setelah ovulasi.


Kesulitan : Menentukan waktu yang tepat dari ovulasi
Ovulasi umumnya terjadi 14 + 2 hari sebelum hari pertama haid

yang akan datang (Haid teratur)


Ovulasi pada haid tidak teratur : Daur haid terpendek 18 hari

dan haid terpanjang 11 hari . Masa aman adalah sebelum daur


haid
terpendek yang telah dikurangi.

KONDOM
Prinsip kerja : Perisai dari penis sewaktu
melakukan koitus dan
mencegah pengumpulan sperma
dalam vagina
Keuntungan :
1. Perlindungan terhadap penyakit kelamin

Kekurangan :
1. Penghalang kenikmatan sewaktu melakukan koitus
2. Ada asosiasi dengan soal pelacuran
3. Alergi terhadap bahan kondom

KONDOM
Kegagalan disebabkan oleh :
1. Bocor atau koyak
2. Tumpahnya sperma disebabkan oleh tidak
dikeluarkannya penis segera setelah terjadi
ejakulasi

PESSARIUM
( D I A F R A G M A VA G I N A L )
Indikasi :
1. Keadaan dimana tidak tersedia cara yang lebih baik
2. Frekuensi koitus tidak seberapa tinggi
3. Pemakaian pil, IUD, dll harus dihentikan untuk
sementara

Kontraindikasi :
1.
2.
3.
4.

Sistokel yang berat


Prolapsus uteri
Fistula vagina
Hiperantefleksio atau hipertrofleksio

PESSARIUM
( D I A F R A G M A VA G I N A L )
Kelemahan :
1. Diperlukan motivasi yang kuat
2. Umumnya hanya cocok untuk perempuan yang
terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara
massal
3. Pemakaian yang tidak teratur
4. Tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil dan
IUD

PIL KOMBINASI
Keuntungan :
1.
2.
3.
4.

Efektivitasnya dapat dipercaya


Frekuensi koitus tidak perlu diatur
Siklus haid jadi teratur
Keluhan dismenorhea yang primer menjadi berkurang atau
hilang sama sekali

Kekurangan :
1.
2.
3.
4.
5.

Pil harus diminum tiap hari


Motivasi harus kuat
Adanya efek samping
Harganya masih mahal
Kadang timbul amenorea persisten

PIL KOMBINASI
Kontraindikasi mutlak :
Adanya tumor yang dipengaruhi estrogen, penyakit
hati yang aktif, pernah mengalami trombo-flebitis,
trombo-emboli, kelainan serebro-vaskular, DM, dan
kehamilan.

Kontraindikasi relatif :
Depresi, migrain, mioma uteri, hipertensi,
oligomenorea, dan amenorea

PIL SEKUENSIAL
Pil yang diminum hanya mengandung estrogen
untuk 14-16 hari disusul dengan pil yang
mengandung estrogen dan progesteron untuk 5-7
hari

PIL SEKUENSIAL
Mini-pill (Continous low-dose progesterone pill
atau progesteron only pill)
Postcoital contraception (Morning after pill)
Amenorea Pasca pil (Post pill amenorrhoea)

SUNTIKAN
Suntikkan per 3 bulan (Depo Provera)
Mekanisme kerja :
1.
2.
3.
4.

Menghalangi terjadinya ovulasi menekan pembentukan GnRH


Lendir serviks tambah kental menghambat penetrasi sperma
Implantasi ovum dalam endometrium dihalangi
Memengaruhi transpor ovum di tuba

Keuntungan :
1.
2.
3.
4.

Efektivitas tinggi, sederhana


Reversible
Cukup menyenangkan bagi akseptor (Injeksi hanya 4x setahun)
Cocok untuk yang postpartum dan sedang menyusui anak

SUNTIKAN
Kelemahan :
1. Sering menimbulkan perdarahan yang tidak teratur
2. Menimbulkan amenorea

SUNTIKAN
Suntikan per bulan (Monthly Injectable) :
Mengandung 2 macam hormon : Progestin dan
estrogen
Mekanisme kerja :
1. Mencegah keluarnya ovum dari ovarium

IUD/AKDR

IUD/AKDR
Waktu pemasangan :
1.
2.
3.
4.

Sewaktu
Sewaktu
Sewaktu
Sewaktu

haid berlangsung
post partum
post bortum
melakukan sectio sesarea

IUD/AKDR
Keuntungan :
1. Umumnya hanya memerlukan 1 kali pemasangan
2. Tidak menimbulkan efek sistemik
3. Ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara
massal
4. Efektivitas cukup tinggi
5. Reversibel

IUD/AKDR
Efek samping :
1.
2.
3.
4.

Perdarahan
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Komplikasi :
1. Infeksi
2. Perforasi
3. Kehamilan

SPERMITISIDA
Terdiri atas 2 komponen :
Zat kimiawi yang mampu mematikan spermatozoon
Vehikulum yang nonaktif serta yang dibutuhkan untuk membuat
tablet atau jelly

Makin erat hubungan zat kimia dan sperma semakin baik


Obat yang paling baik : membuat busa setelah dimasukkan

dalam
vagina sehingga busanya akan mengelilingi serviks uteri dan
menutupi ostium uteri eksternum

STERILISASI
Keuntungan :
1.
2.
3.
4.

Motivasi hanya dilakukan 1 kali saja


Efetivitas hampir 100%
Tidak memengaruhi libido seksualis
Tidak adanya kegagalan dari pihak pasien

TUBEKTOMI
Cara Pameroy :

TUBEKTOMI
Cara Irving :
Tuba dipotong antara 2 ikatan benang yang dapat
diserap Ujung
proksimal tuba ditanamkan ke dalam miometrium
Ujung distal
ditanamkan ke dalam ligamentum latum

TUBEKTOMI
Cara Aldridge :
Peritoneum dari lig. Latum dibuka Tuba bagian
distal bersama
dengan fimbrae ditanam ke lig. Latum

TUBEKTOMI
Cara Uchida :
Tuba ditarik ke luar abdomen melalui suatu insisi kecil di atas
simfisis
pubis disuntikkan adrenalin dalam air garam di bawah serosa
tuba
mesosalping menggembung dibuat sayatan di daerah yang
menggembung serosa dibebaskan dari tuba ujung tuba
proksimal di bawah serosa ujung distal dibiarkan di luar serosa

TUBEKTOMI
Cara Kroener :

VASEKTOMI

KEGAGALAN VASEKTOMI
Terjadi rekanalisasi spontan
Gagal mengenai dan memotong vas deferens
Tidak diketahui adanya anomali vas deferens
Koitus dilakukan sebelum vesikula seminalisnya
benar kosong

Nothing in LIFE is to be FEARED, it is only to


be UNDERSTOOD

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai