Anda di halaman 1dari 8

Makalah Seminar Kerja Praktek

TRAFO DISTRIBUSI PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20kV di


PT PLN (Persero) UPJ SEMARANG SELATAN
Oleh : Cahyo Ariwibowo (L2F006023)
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Abstrak
Sistem distribusi dibedakan atas jaringan distribusi primer dan sekunder. Jaringan distribusi primer adalah
jaringan dari trafo gardu induk (GI) ke gardu distribusi, sedangkan sekunder adalah jaringan saluran dari trafo
gardu ditribusi hingga konsumen atau beban. Jaringan distribusi primer lebih dikenal dengan jaringan tegangan
menengah (JTM 20kV) sedangkan distribusi sekunder adalah jaringan tegangan rendah ( JTR 220/380V ).
Jaringan distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang terdekat dengan pelanggan atau beban
dibanding dengan jaringan transmisi.
Salah satu peralatan utama jaringan distribusi yaitu trafo distribusi, trafo distribusi adalah peralatan tenaga
listrik yang berfungsi untuk menurunkan tegangan tinggi ke tegangan rendah, agar tegangan yang dipakai sesuai
dengan rating peralatan listrik pelanggan atau beban pada umumnya.
Untuk mencapai performa yang maksimal, keandalan trafo distribusi harus tetap dijaga dengan maintenance
berkala dan memiliki sistem proteksi yang baik.
Kata kunci : Sistem Distribusi, Jaringan Tegangan Menengah 20kV, Trafo Distribusi, keandalan, maintenance.

distribusi adalah peralatan tenaga listrik


yang berfungsi untuk menurunkan
tegangan tinggi ke tegangan rendah, agar
tegangan yang dipakai sesuai dengan
rating peralatan listrik pelanggan atau
beban pada umumnya. Terdapat berbagai
jenis dan konstruksi trafo yang digunakan
sesuai dengan fungsi dan kegunaannya
pada masing-masing beban yang berbeda.
Pemasangan trafo distribusi harus
disesuaikan dengan kebutuhan dan lokasi
beban agar tercapai optimasi yang tinggi.
Untuk mencapai performa yang maksimal,
keandalan trafo distribusi harus tetap
dijaga dengan perawatan berkala dan
memiliki sistem proteksi yang baik.

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini kebutuhan listrik adalah
kebutuhan utama bagi semua lapisan
masyarakat, seperti publik, bisnis, industri,
maupun sosial. Hampir di semua sektor
masyarakat memerlukan energi listrik
untuk menjalankan kegiatan untuk
masing-masing kepentingan.
Agar kebutuhan listrik di semua sektor
ini dapat dipenuhi maka diperlukan suatu
sistem tenaga listrik yang andal agar
pasokan listrik dapat terjaga dan merata
distribusinya untuk semua wilayah yang
membutuhkan. PLN adalah perusahaan di
Indonesia yang bertanggung jawab
mengemban tugas mulia ini, baik dari segi
pembangkitan, transmisi, dan distribusi.
Jaringan distribusi adalah ujung
tombak dari PLN, karena jaringan
distribusi ini adalah sisi yang paling dekat
dengan pelanggan atau beban. Jaringan ini
dibedakan menjadi jaringan distribusi
primer dan sekunder, jaringan distribusi
primer adalah jaringan dari trafo gardu
induk (GI) sampai ke gardu distribusi,
sedangkan jaringan distribusi sekunder
adalah jaringan dari gardu distribusi
sampai ke pelanggan atau beban. Jaringan
distribusi primer lebih dikenal dengan
jaringan tegangan menengah ( JTM 20kV
) sedangkan distribusi sekunder adalah
jaringan tegangan rendah ( JTR
220V/380V ).
Salah satu peralatan utama jaringan
distribusi yaitu trafo distribusi, trafo

1.2 Tujuan
Tujuan dari Kerja Praktek di PT PLN

(Persero)
UPJ
SELATAN adalah :

SEMARANG

a. Mengetahui secara umum sistem


distribusi
jaringan
tegangan
menengah 20 kV di PT PLN
(Persero)
UPJ
SEMARANG
SELATAN.
b. Menganalisis unjuk kerja trafo
distribusi berdasarkan efisiensi.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah yang diambil oleh
penulis pada penulisan laporan kerja
praktek ini hanya membahas tentang
jaringan tegangan menengah 20kV dan
trafo distribusi di PT PLN (Persero) UPJ
SEMARANG SELATAN.

lempengan-lempengan baja tipis, hal ini


dimaksudkan untuk mengurangi panas
yang diakibatkan oleh arus eddy (eddy
current).
2) Kumparan Primer dan Kumparan
Sekunder
Kawat email yang berisolasi
terbentuk kumparan serta terisolasi baik
antar kumparan maupun antara kumparan
dan inti besi. Terdapat dua kumparan pada
inti tersebut yaitu kumparan primair dan
kumparan sekunder, bila salah satu
kumparan tersebut diberikan tegangan
maka
pada
kumparan
akan
membangkitkan fluksi pada inti serta
menginduksi kumparan lainnya sehingga
pada kumparan sisi lain akan timbul
tegangan.
3) Minyak Trafo
Belitan primer dan sekunder pada
inti besi pada trafo terendam minyak trafo,
hal ini dimaksudkan agar panas yang
terjadi pada kedua kumparan dan inti trafo
oleh minyak trafo dan selain itu minyak
tersebut juga sebagai isolasi pada
kumparan dan inti besi.
4) Isolator Bushing
Pada ujung kedua kumparan trafo
baik primer ataupun sekunder keluar
menjadi terminal melalui isolator yang
juga sebagai penyekat antar kumparan
dengan body badan trafo.
5) Tangki dan Konservator
Bagian-bagian
trafo
yang
terendam minyak trafo berada dalam
tangki, sedangkan untuk pemuaian minyak
tangki dilengkapi dengan konserfator yang
berfungsi untuk menampung pemuaian
minyak akibat perubahan temperature.
6) Katub Pembuangan dan Pengisian
Katup pembuangan pada trafo
berfungsi
untuk
menguras
pada
penggantian minyak trafo, hal ini terdapat
pada trafo diatas 100kVA, sedangkan
katup
pengisian
berfungsi
untuk
menambahkan atau mengambil sample
minyak pada trafo.
7) Oil Level
Fungsi dari oil level tersebut
adalah untuk mengetahui minyak pada
tangki trafo, oil level inipun hanya
terdapat pada trafo diatas 100kVA.
8) Indikator Suhu Trafo
Untuk mengetahui serta memantau
keberadaan temperature pada oil trafo saat

2. DASAR TEORI
2.1 Sistem distribusi tenaga listrik
Sistem tenaga listrik terdiri atas tiga
bagian utama yaitu, sistem pembangkitan,
sistem transmisi dan sistem distribusi. Dari
ketiga sistem tersebut sistem distribusi
merupakan bagian yang letaknya paling
dekat dengan konsumen, fungsinya adalah
menyalurkan energi listrik dari suatu
Gardu Induk distribusi ke konsumen.
Adapun bagian-bagian dari sistem
distribusi tenaga listrik adalah:
1. Gardu Induk Distribusi
2. Jaringan Primer (JTM) 20kV
3. Transformator Distribusi
4. Jaringan Sekunder (JTR) 220/380V
Klasifikasi Sistem Jaringan Distribusi:
1. Tegangan pengenalnya :
a. JTM 20kV
b. JTR 380/220Volt
2. Konfigurasi jaringan primer
a. Jaringan distribusi pola radial
b. Jaringan distribusi pola loop / ring
c. Jaringan distribusi Jaring-jaring
(NET)
d. Jaringan distribusi spindel
e. Saluran Radial Interkoneksi
3. Konfigurasi penghantar jaringan primer
a. Konfigurasi penghantar segitiga
b. Konfigurasi penghantar vertikal
c. Konfigurasi penghantar horisontal
4. Sistem pengetanahan :
a. Sistem
distribusi
tanpa
pengetanahan
b. Sistem distribusi pengetanahan tak
langsung
c. Sistem distribusi pengetanahan
langsung
2.2 Trafo Distribusi
Transformator adalah peralatan pada
tenaga listrik yang berfungsi untuk
memindahkan/menyalurkan tenaga listrik
arus bolak-balik tegangan rendah ke
tegangan menengah atau sebaliknya, pada
frekuensi yang sama, sedangkan prinsip
kerjanya melalui kopling magnit atau
induksi magnit, dan menghasilkan nilai
tegangan dan arus yang berbeda.
Bagian-Bagian Dari Transformator :
1) Inti Besi
Inti besi tersebut berfungsi untuk
membangkitkan fluksi yang timbul karena
arus listrik dalam belitan atau kumparan
trafo, sedang bahan ini terbuat dari

beroperasi, untuk trafo yang berkapasitas


besar indikator limit tersebut dihubungkan
dengan rele temperature.
9) Pernapasan Trafo
Karena naik turunnya beban trafo
maupun suhu udara luar, maka suhu
minyaknya akan berubah-ubah mengikuti
keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi,
minyak akan memuai dan mendesak udara
diatas permukaan minyak keluar dari
tangki, sebaliknya bila suhu turun, minyak
akan menyusut maka udara luar akan
masuk kedalam tangki. Kedua proses
tersebut diatas disebut pernapasan trafo,
akibatnya permukaan minyak akan
bersinggungan dengan udara luar, udara
luar tersebut lembab. Oleh sebab itu pada
ujung pernapasan diberikan alat dengan
bahan yang mampu menyerap kelembaban
udara luar yang disebut kristal zat
Hygrokopis (Clilicagel).
10) Pendingin Trafo
Perubahan temperature akibat
perubahan beban maka seluruh komponen
trafo akan menjadi panas, guna
mengurangi panas pada trafo dilakukan
pendingin pada trafo, guna mengurangi
pada trafo dilakukan pendinginan pada
trafo. Sedangkan cara pendinginan trafo
terdapat
dua
macam
yaitu
:
alamiah/natural (Onan) dan paksa/tekanan
(Onaf). Pada pendinginan alamiah
(natural) melalui sirip-sirip radiator yang
bersirkulasi dengan udara luar dan untuk
trafo yang besar minyak pada trafo
disirkulasikan dengan pompa. Sedangkan
pada pendinginan paksa pada sirip-sirip
trafo terdapat fan yang bekerjanya sesuai
setting temperaturnya.
11) Tap Canger Trafo (Perubahan
Tap)
Tap changer adalah alat perubah
pembanding
transformasi
untuk
mendapatkan tegangan operasi sekunder
yang sesuai dengan tegangan sekunder
yang diinginkan dari tegangan primer yang
berubah-ubah. Tiap changer hanya dapat
dioperasikan pada keadaan trafo tidak
bertegangan atau disebut dengan Off
Load Tap Changer serta dilakukan secara
manual.

Gambar 2.1 Rangkaian dasar trafo

Bila kumparan primer suatu


transformator
dihubungkan
dengan
sumber tegangan V1 yang sinusoid, akan
mengalirlah arus primer lg yang juga
sinusoid dan dengan menganggap belitan
N1 reaktif murni. lg akan tertinggal 900 dari
V1. Arus primer lg menimbulkan fluks ()
yang sefasa dan juga berbentuk sinusoid.
Sin
Fluks
yang
sinusoid
ini
akan
menghasilkan tegangan induksi e1 (Hukum
Farraday).

Harga efektifnya:
2

4,44

Pada rangkaian sekunder


bersama tadi menimbulkan

fluks

()

4,44
Sehingga

Dengan mengabaikan rugi tahanan dan


adanya fluks bocor.

Prinsip kerja transformator dijelaskan pada


gambar di bawah ini:

a= perbandingan transformator

Dalam
m hal ini tegangan induksi
i
E1
memppunyai besaraan yang sama tetapi
berlaw
wanan arah dengan
d
teganggan sumber
V1.

g. Saklar Seeksi Otomaatis (SSO,


Sectionalizzer)
Saklar seeksi otomattis (SSO,
Seectionalizer) adalah alatt pemutus
unntuk menguraangi luas daaerah yang
paadam karenaa gangguan. Ada dua
jen
nis SSO yaiitu dengan pengindera
p
Automatic
aruus
yang
disebut
Seectionalizer dan penginderra tegangan
yaang disebut Automatic Vaccum Switch
(A
AVS).

ngaman
2.3 Peralatan Pen
n lebur
a.. Pengaman
Pengamann
lebur
(FCO)
m
merupakan
p
pengaman
bagian dari
saaluran dan peralatan
p
darii gangguan
huubung singkaat antar fasa, dapat pula
seebagai pengam
man hubung singkat
s
fasa
kee tanah bagi sistem yang ditanahkan
laangsung.
b.. Relai Aru
us Lebih
Relai aruus lebih merupakan
peengaman uttama sistem distribusi
terhadap
menengah
teegangan
gaangguan hubbung singkat antar fasa.
R
Relai
arus leebih adalah suatu relai
yaang bekerjaa berdasarkaan adanya
keenaikan aruss yang mellebihi nilai
seetting-nya peengaman terteentu dalam
w
waktu
tertentu.
c.. Relai Aru
us Gangguan Tanah
Relai arrus gangguuan tanah
(g
ground faullt relay) merupakan
peengaman utaama terhadap
p gangguan
huubung singkaat fasa ke taanah untuk
siistem yang diitanahkan lanngsung atau
m
melalui
tahanaan rendah.
d. Relai Arrus Gangguan Tanah
Berarah
Relai arus gangguan tannah berarah
(d
directional grround fault reelay) adalah
peengaman utama terhadaap hubung
siingkat fasa ke
k tanah un
ntuk sistem
yaang ditanah
hkan melaluui tahanan
tinnggi.
e.. Relai Penu
utup Balik
Relai pen
nutup balik (reclosing
reelay) adalahh pengaman pelengkap
unntuk membeebaskan gang
gguan yang
beersifat tempporer untuk keandalan
siistem.
Otomatis
f. Penutup
Balik
(Recloser))
Penutup balik otomaatis (PBO,
auutomatic circcuit recloser)) digunakan
seebagai pelen
ngkap untuk pengaman
teerhadap gan
ngguan temporer dan
m
membatasi
luaas daerah yaang padam
akkibat gangguaan.

NALISA DA
AN PEMBAH
HASAN
3. AN
UPJ
3.1 Jaaringan
Distribusi
SE
EMARANG SELATAN
Jarringan distriibusi di willayah UPJ
Semarrang Selataan terdiri dari 12
penyullang yang m
masing-masinng disuplai
dari
gardu
innduk.
Masiing-masing
penyullang itu adallah penyulangg PDP 01,
PDP 02,
0 PDP 03, PDP 04 yanng disuplai
dari gaardu induk Puudak Payung,, kemudian
penyullang SRL 01,, SRL 02, SRL
L O3, SRL
04, SR
RL 05 yang diisuplai dari gardu
g
induk
Srondool, dan terakkhir yang dissuplai dari
gardu induk Kalisaari yaitu KL
LS 07, dan
KLS 08.
0 Wilayah operasi UPJ Semarang
Selatan
n dapat dilihhat pada gaambar peta
wilayaah dan single line diagram
m di bawah
ini.

Gambar 2.2 Peta wilayah kerja UPJ


S
Semarang Selatann

Wilayah
W
kerja operasi UPJ Semarang
Selatan
n meliputi w
wilayah kota Semarang
yaitu
Baanyumanik,
bagian
n
atas,
Tembaalang, Pudaak Payung, Gombel,
Srondool, Jatingaleh, Sampanggan, Candi
dan sebagainya.
s
D
Dengan wilaayah yang
memilliki cakupan w
wilayah yangg besar dan
medan
n yang sulit kkarena keting
ggian yang
tidak merata, jugga wilayah yang
y
sulit

dijanggkau maka PLN UPJ Semarang


ditunttut
memiliiki
keandaalan
dan
kontin
nuitas pelayaanan yang tingi
t
untuk
konsu
umen.

Tabel 4.1 Panjang jaringaan SUTM


PANJANG
G JARINGAN SUTM (KMS)
2

SRL 01
SRL 02
SRL 03
SRL 04
SRL 05
PDP 01
PDP 02
PDP 03
PDP 04
KLS 07
KLS 08
TOTAL

3 PHASA (m
mm )

FEEDER

1 PHASA(mm
P
)

#240

#35

#70

#3
35

#70

10.75
7.95
4.35
4.2
1.55
2.75
1.54
1.155
1.75
3.25
2.915
42.16

1.2
1.1
-

11.9
1.1
2.5
4.72
1.65
4.55
2.85
1.2
2.3
3.3
36.07

0.9
95
0.3
1.2
25

10.3
6
2.25
2.2
2.75
10.5
3.5
3
6.4
1.55
48.45

2.3

Taabel 4.1 M
Menunjukkann panjang
jaringaan distribusi UPJ Semaranng Selatan,
total panjang untuuk jaringan tiga fasa
adalahh 80.53 kms, dan yang satu
u fasa 49.7
kms. Jaringan
J
SUT
TM wilayah ini hampir
semuaanya memakaii konduktor teelanjang.
Paada feeder utama,
u
dipakaai jaringan
tiga faasa yang maasing-masing berukuran
#240m
mm2, kemudiaan jika ada peercabangan
jaringaan tiga fasa dari feedder utama
memak
kai konduktoor berukurann #70mm2,
dan di bawahnyya lagi adda ukuran
#35mm
m2, tapi sangaat jarang dipaakai sesuai
dengann yang ditunjjukkan oleh tabel hanya
sepanjang 2.3 km
ms. Jika peercabangan
meruppakan jaringgan satu faasa, maka
setelah
h percabangaan dari feedder utama
dipakaai
kondukttor
dengann
ukuran
#70mm
m2, setelah ituu di bawahnya memakai
ukuran
n #35mm2 jika darri feeder
percab
bangan satu fasa
f
tadi, tappi ini juga
sangatt jarang dipakkai sesuai deengan yang
ditunjuukkan oleh tabel panjanggnya hanya
1.25 kms
k
pada jaaringan UPJ Semarang
Selatan
n.

Gambar 2.3 Single line diiagram UPJ


S
Semarang
Selataan

hasil survvey yang


B
Berdasarkan
dilakuukan pada buulan Mei 20099, pada UPJ
Semarang Selatan terdapat 9522 buah trafo
yang terdiri dari trafo
t
satu fasa dan trafo
tiga fasa.
f
Lebih daari 50% darii total trafo
adalahh satu fasa, karena sebaagian besar
konsu
umen pelangggan di wilayahh ini adalah
rumah
h tangga, jaddi kapasitas daya pada
masin
ng-masing daaerah tidak teerlalu besar
tetapi merata.

Tabel 4.2 Trafo satu faasa UPJ


MARANG SELA
ATAN
SEM
TRAFO 1 FASA (kV
VA)
P
PENYULANG
10

15

25

50

21

62

PDP 03

10

28

PDP 04

13

21

81

229

SRL 02

25

71

SRL 03

15

66

13

10

52

15

188

536

PDP 01

100

167

250

PDP 02

G
Gambar
2.4 Trafoo Sintra 1 fasa 50 kVA

PDP 06
SRL 01

SRL 04
SRL 05

1
1

KLS 07
KLS 08
JUMLAH

Tabel 4.3 Trafo tiga faasa UPJ


SEM
MARANG SELA
ATAN
TRAFO 3 FASA (kVA)

PENYULA
ANG
PDP 01

Gaambar 2.5 Trafo Unindo 3 fasa 200


2 kVA

25

50

10

100 160
0 200 250
2

300

400 500

630

1000

PDP 02
2
1

PDP 03
3

PDP 04
4

SRL 01

17

25

SRL 02
2

SRL 03
3

10

SRL 04
4

SRL 05
5

60

41

20

27

14

12

PDP 06
6
9

9
2

5
1

Gam
mbar 2.6 Trafo C
Centrado 3 fasa 200
2 kVA

20

3.2 An
nalisis unjuk
k kerja trafo distribusi
UP
PJ SEMARA
ANG SELAT
TAN
Trrafo termasuuk alat yangg memiliki
efisien
nsi sangat tinggi, bahhkan bisa
mencaapai nilai 999 %. Namunn demikian
masih ada rugi yang terjjadi yang
disebaabkan karena adanya:
a. Ruugi-Rugi Tem
mbaga
Ad
dalah rugi-ruugi yang maasih terjadi
paada belitan memiliki
m
konnduktivitas
yaang baik.
b. Ruugi-Rugi Inti
Ad
dalah rugi-ruugi yang terjadi di inti
beesi yang disebbsbkan oleh adanya
a
arus
ed
ddie, rugi-ruggi histeris, dan fluks
boocor.
1. Arus
A Eddie
2. Rugi-rugi
R
hissterisis
Seedangkan fluuks bocor ad
dalah fluks
yang hilang
h
karena tidak semua fluks yang
terben
ntukdari beelitan primeer dapat
ditang
gkap oleh beelitan sekunder.
Paarameter untuuk mengetah
hui kinerja
sebuah
h trafo adalahh :

KLS 07
7
KLS 08
8
JUMLAH
H

Tabel 4.3 dan 4.4 di atas adalah


jumlaah trafo satuu fasa dan tiiga fasa di
wilayah UPJ Semaarang Selatann, dari tabel
4.3 teerlihat trafo satu fasa yang
y
paling
banyaak dipakai adalah traffo dengan
kapassitas daya 50
0 kVA yaitu 536 buah.
Dari tabel
t
4.4 terliihat trafo tigaa fasa yang
palingg banyak dippakai adalah
h trafo tiga
fasa dengan
d
kapassitas daya 50 kVA yaitu
60 buuah. Trafo-traafo tersebut terdiri dari
merk yang berbbeda-beda, diantaranya
d
adalahh Sintra, Bam
mbang Djajaa, Trafindo,
Uninddo, dan Starllite. Gambar-gambar di
bawahh ini adalahh beberapa contoh
c
dari
trafo distribusi yaang dipakai di wilayah
UPJ Semarang
S
Sellatan.

Poutpput
P
inpuut

Effisiensi = = 100%

Dari hasil survey pada bulan Mei


didapat contoh hasil pengukuran dari
beberapa trafo distribusi UPJ Semarang
Selatan yang terletak pada tiang SRL 05
dan PDP 01 yang diukur pada saat beban
penuh pukul 19:00 wib, yaitu:

4. PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dari
pembahasan-pembahasan
pada bab-bab terdahulu dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut
1. Sistem tenaga listrik adalah
salah satu mekanisme untuk memenuhi
kebutuhan energi manusia yang sangat
penting. Sistem tenaga listrik terdiri
dari tiga bagian utama yaitu sistem
pembangkit, sistem transmisi, dan
sistem distribusi.
2. Jaringan distribusi adalah ujung
tombak suatu sistem tenaga listrik
karena berada paling dekat dengan sisi
beban atau konsumen.
3. Analisis efisiensi dan regulasi
teganagan dapat digunakan sebagai
parameter unjuk kerja transformator
apakah laik operasi atau tidak, dan
berdasarkan
pengukuran
yang
dilakukan pada beberapa trafo pada
wilayah PT. PLN UPJ Semarang
Selatan, trafo-trafo tersebut dalam
keadaan baik dan memiliki unjuk kerja
tinggi.
4. Untuk mencapai performa
sistem yang maksimal, keandalan dan
kontinuitas pelayanan harus tetap
dijaga dengan maintenance atau
perawatan berkala.

Tabel 4.4 Data pengukuran arus dan tegangan trafo


PDP 01 dan SRL 05
Penyulang

trafo

tap

Vp l-l

Vp l-n

Ip

PDP 01

50 kVA

19973 V

11532 V

2.3 A

221.6 V 118.2 A

Vs

Is

SRL 05

50 kVA

19732 V

11393 V

3.1 A

216.4 V 163.2 A

Dari tabel tersebut maka dapat


diketahui efisiensi trafo tersebut dengan
perhitungan dari rumus di atas, sehingga
akan telihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.5 Data perhitungan efisiensi trafo PDP 01
dan SRL 05
Penyulang

trafo

Ps (kVA)

(%)

PDP 01

50 kVA

26523,6

26193,12

98.75

SRL 05

50 kVA

35318,3

35316,48

99.99

tap Pp (kVA)

Dari perhitungan pada tabel terlihat


efisiensi salah satu trafo pada penyulang
PDP 01 yaitu 98,75 % dan pada penyulang
SRL 05 yaitu 99,99 %, itu berarti rugi-rugi
pada trafo sangatlah kecil, sehingga dapat
disimpulkan bahwa kondisi trafo dalam
keadaan sangat baik dan memiliki unjuk
kerja yang tinggi karena efisiensi
mendekati dan hampir 100 %.
Dari tabel juga terlihat perbandingan
kapasitas daya maksimal yang dapat
dipikul oleh trafo dengan beban yang
dilayani masih tersisa sekitar 50 % , dan
25 %, itu artinya trafo masih dapat
melayani penambahan beban pada lokasi
di sekitar wilayah tersebut, tetapi
sebaiknya pemasangan harus memliki
toleransi beban agar tidak terjadi overload
pada trafo yang bisa menyebabkan trafo
bisa rusak atau kemungkian yang terburuk
adalah trafo bisa meledak.

4.2 SARAN
1. Sebaiknya survey jaringan dan
trafo diadakan secara rutin dan berkala
agar dapat mengetahui kondisi
lapangan
yang terbaru,
karena
gangguan bisa saja terjadi setiap saat
dan dapat mengurangi keandalan
sistem yang berdampak pada tingkat
pelayanan dan kontinuitas.
2. Hasil survey jaringan dan trafo
pada kerja praktek ini dapat dipakai
untuk pembuatan Sistem Informasi
Geografis (SIG) yang berbasis
teknologi
informasi
dari
UPJ
Semarang Selatan, yang bermanfaat
untuk pemetaan dan pemantauan tiap
lokasi dari jaringan yang terus update
dan dapat diakses lewat internet.
7

DAFTA
AR PUSTAKA
A

Biodaata Penulis

[1]Arrtono Arismuunandar, DR
R. M.A.Sc
D Susumu Kuwahara. 1975.
DR.
1
Buku
Pegangan Tekknik Tenaga Listrik
L
Jilid
I. Jakarta: PT. Pradnya Paraamita.

Caahyo Ariwiboowo
(L
L2F006023), lahir di
Seemarang tang
ggal 2 Mei
19988, mahasisw
wa Teknik
Ellektro Fakulttas Teknik
Unniversitas Diponegoro
D
POWER.
Koonsentrasi
Teelah
mellaksanakan
kerja praktek di P
PT PLN (Perrsero) UPJ
SEMA
ARANG SELA
ATAN

[2]Arrtono Arismu
unandar, DR
R. M.A.Sc,
D Susumu Kuwahara. 1975.
DR.
1
Buku
Pegangan Tekknik Tenaga Listrik
L
Jilid
III. Jakarta: PT.. Pradnya Parramita.
[3]Staandar Nasio
onal Indonesia. 2000.
Persyaratan Umum
U
Installasi Listrik
20000. Jakarta: Yayasan PUIIL.

Semaarang, 1 Deseember 2009


Men
ngetahui,
Dosen P
Pembimbing

[4]Tuuran T. 1986
6. Electrical on Power
D
Distribution
S
System
Enginneering. Mc
G
Graw
Hill Boo
ok Company, New York.
[5]Sulasno, Ir., Teknik daan Sistem
D
Distribusi
Tennaga Listrik, Universitas
D
Diponegoro,
Semarang, 20001.

Ir. Agun
ng Nugroho
NIP. 195901
1051987031002

Anda mungkin juga menyukai