Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Rumah Sakit Benyamin Guluh Kolaka sebagai salah satu institusi

pemerintah yang melakukan pelayan kesehatan bagi masyarakat akan melayani


tranksaksi pasien dalam kesehariannya. Setiap hari dapat ditemukan hampir
ratusan pasien yang harus dilayani oleh rumah sakit untuk proses rawat jalan,
rawat inap, rawat darurat, rawat intensif serta pemeriksaan pendukung medis
seperti pemeriksaan laboratorium, radiologi dan lain sebagainya. Semua
pelayanan tersebut tentu saja tidak lepas dari adanya kebutuhan alat kesehatan dan
obat dalam hal ini adalah barang farmasi. Instalasi Farmasi yang bertugas
mengelola data barang farmasi diataranya melakukan perencanaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pencatatan, pemantauan dan evaluasi diperlukan
untuk membantu mensukseskan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dengan jumlah transaksi yang luar biasa besar, sudah selayaknya instalasi
farmasi menerapkan sistem infomasi dan teknologi informasi untuk mendukung
proses operasionalnya sehingga menjadi lebih cepat, efisien, efektif dan akurat.
Hal ini sangat erat hubungannya dengan peningkatan layanan terhadap para
stakeholdernya, sehingga waktu tunggu pasien, akurasi data farmasi, kemudahan
mendapatkan informasi dapat diperoleh dengan adanya sistem informasi.
Banyak rumah sakit, termasuk didalamnya unit Instalasi Farmasi kini mulai
menyadari bahwa salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan
sangat bergantung pada kemampuan organisasi dalam memperoleh informasi
yang berguna secara cepat dan tepat. Agar suatu organisasi dalam hal ini Instalasi
Farmasi dapat memberikan layanan yang terbaik kepada stakeholdernya,
diperlukan sejumlah informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan oleh pihak eksekutif untuk menilai dan mengevalusi kinerja, termasuk
evaluasi dalam penjualan. Informasi yang disajikan dapat digunakan untuk

membantu mengambil keputusan dalam menentukan strategi dan kebijakan, baik


dari segi waktu maupun kualitas informasi. Infomasi yang dihasilkan harus dapat
dlihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda, sehingga kualitas keputusan
yang diambil oleh pihak eksekutif menjadi sangat ukurat.
Instalasi Farmasi yang ada pada Rumah Sakit Benyamin Guluh dalam
pengelolaan datanya, termasuk proses penjualan barang farmasi selama ini telah
menggunakan Sistem Informasi. Sistem Informasi yang ada saat ini lebih berfokus
pada kegiatan operasional dan transaksional. Permasalahan mendasar pada saat ini
adalah informasi yang dihasilkan dari sistem informasi yang telah ada, kurang
efektif untuk dianalisis atau mengubah informasi tersebut menjadi informasi
strategis mempunyai pemgaruh terhadap proses penjualan. Sebagai contoh, unit
Instalasi Farmasi harus mampu meninjau dan menganalisis jumlah peningkatan
penjualan obat tertentu pada setiap hari, bulan, triwulan, setengah tahun, tahun,
lima tahunan, sepuluh tahun, dan lain-lain. Ini artinya pihak Instalasi Farmasi
harus menganalisis penjualan tersebut dengan sudut pandang terhadap waktu
tertentu, obat tertentu, PBF (Pedagang Besar Farmasi) tertentu dan konsumen
tertentu. Dengan kata lain diperlukan penyajian informasi yang multidimensional,
yaitu penggabungan dari beberapa sisi atau sudut pandang yang berbeda, dimana
pada setiap sisi berorientasi pada subjek. Subjek dari permasalahan di atas
diantaranya adalah waktu, obat, PBF, dan konsumen.
Seiring berjalannya proses bisnis, semakin banyak pula data yang tersimpan
dalam basis data, Hal ini menjadi salah satu masalah serius dalam penerapan
teknologi yang memanfaatkan basis data sebagai sumber daya data. Data transaksi
penjualan yang besar menyulitkan pihak eksekutif dalam melakukan analisis
terhadap data tersebut. Pembuatan laporan yang sesuai dengan keinginan pihak
eksekutif seringkali membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu laporan
yang disediakan sistem yang telah ada, hanya menyediakan informasi yang
terbatas bagi pihak eksekutif. Hal ini mengakibatkan keputusan yang dibuat oleh
pihak eksekutif menjadi kurang maksimal. Untuk dapat menangani data dalam
jumlah besar dan memanfaatkannya semaksimal mungkin, diperlukan analisa dan

perancangan teknologi informasi yang lebih lanjut untuk dapat mengatasinya,


yaitu Data Mart dan OLAP (On-Line Analytical Processing).
Data yang disimpan di dalam Data Mart bersifat historis sehingga dapat
digunakan untuk perencanaan jangka panjang. Dengan adanya Data Mart, semua
informasi baik detail maupun hasil summary yang dibutuhkan dalam proses
analisa mudah didapat. OLAP mendayagunakan konsep data multi dimensi dan
memungkinkan para pemakai menganalisa data sampai mendetail, tanpa
mengetikkan satupun perintah SQL (Structure Query Language). Hal ini
dimungkinkan karena pada konsep multi dimensi, maka data yang berupa fakta
yang sama bisa dilihat dengan menggunakan fungsi yang berbeda. Fasilitas lain
yang ada pada software OLAP adalah fasilitas rool-up dan drill-down. Drill-down
adalah kemampuan untuk melihat detail dari suatu informasi dan roll-up adalah
kebalikannya.
Dengan adanya Data Mart dan OLAP pihak Instalasi Farmasi dapat lebih
mudah melihat data dalam jumlah yang besar, multidimensi atau dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang dan ringkas sehingga dapat memaksimalkan kualitas
keputusan yang dibuat oleh pihak eksekutif.
Berdasarkan permasalahan diatas, penulis akan mengkaji dan mempelajari
lebih dalam yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul RANCANG
BANGUN DATA MART DAN OLAP TOOLS PENJUALAN BARANG
FARMASI DENGAN MODEL SNOWFLAKE SCHEMA PADA INSTALASI
FARMASI RUMAH SAKIT BENYAMIN GULUH KOLAKA

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian di atas, maka diperoleh rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana merancang dan membangun Data Mart dan
OLAP Tools Penjualan pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Benyamin Guluh
Kolaka?

1.3

Batasan Masalah
Pada penelitian ini, penulis akan membatasi cakupan masalahnya sebagai

berikut:
1.

Sumber data berasal dari Database OLTP (On-Line Transaction Processing)

2.
3.

Rumah Sakit Benyamin Guluh Kolaka.


Data Mart yang akan dibangun menggunakan MySQL.
Tools yang digunakan digunakan untuk melakukan proses Extract,
Transform, and Load (ETL) adalah Pentaho Data Integration (PDI).

1.4

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun Data

Mart dan OLAP Tools Penjualan Barang Farmasi Pada Instalasi Farmasi Rumah
Sakit Benyamin Guluh Kolaka.

1.5 Manfaat Penelitian


a. Bagi Peneliti
1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana komputer, jurusan
sistem informasi, jenjang strata satu (S1) pada Universitas Sembilan Belas
November Kolaka.
2. Menambah wawasan bagi penulis khususnya dalam teknologi Data Mart
serta menambah wawasan dalam hal proses bisnis transaksi penjualan
b.

pada instalasi farmasi rumah sakit


Bagi Instansi
1. Membantu Rumah Sakit Beyamin Guluh Kolaka dalam menyediakan
laporan penjulan dengan sudut pandang multidimensional.
2. Membantu Rumah Sakit Beyamin Guluh Kolaka dalam pengelolaan data
penjualan yang bisa dimanfaatkan sebagai informasi untuk meningkatkan
strategis bisnis.

c.

Bagi Pembaca
1. Dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai objek penelitian
dan sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pemikiran tentang hal
yang terkait dalam pembuatan laporan ini.

2. Dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dengan pengetahuan yang


sudah ada dan terkait dalam pembuatan laporan ini, juga diharapkan pula
dapat digunakan sebagai contoh dan acuan bagi para adik tingkat.

Anda mungkin juga menyukai