TINJAUAN PUSTAKA
f. Akar (radix)
Akar tanaman yang sering dimanfaatkan untuk bahan obat dapat berasal
dari jenis tanaman yang umumnya berbatang lunak dan memiliki
kandungan air yang tinggi.
g. Umbi (bulbus)
Bulbus atau bulbi adalah produk berupa potongan rajangan umbi lapis,
umbi akar, atau umbi batang. Bentuk ukuran umbi bermacam-macam
tergantung dari jenis tanamannya.
h. Rimpang (rhizoma)
Rhizoma atau rimpang adalah produk tanaman obat berupa potonganpotongan atau irisan rimpang.
i. Buah (fructus)
Simplisia buah ada yang lunak dan ada pula yang keras. Buah yang lunak
akan menghasilkan simplisia dengan bentuk dan warna yang sangat
berbeda, khususnya bila buah masih dalam keadaan segar.
j. Kulit buah (perikarpium)
Sama halnya dengan simplisia buah, simplisia kulit buah pun ada yang
lunak, keras bahkan adapula yang ulet dengan bentuk bervariasi.
k. Biji (semen)
Semen (biji-bijian) diambil dari buah yang telah masak sehingga
umumnya sangat keras. Bentuk dan ukuran simplisia biji pun bermacammacam tergantung dari jenis tanaman (Widyastuti, 2004).
dengan atau tanpa zat tambahan. Zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat
pembasah. Contohnya yaitu tablet antalgin (Anief, 2002).
2.3.4 Pil
Pil adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat seperti kelereng
mengandung satu atau lebih bahan obat. Berat pil berkisar antara 100 mg sampai
500 mg. untuk membuat pil diperlukan zat tambahan seperti zat pengisi untuk
memperbesar volume, zat pengikat dan pembasah dan bila perlu ditambah
penyalut (Anief, 2002).
2.3.5 Kapsul
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras
atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat
juga terbuat dari pati dan bahan lain yang sesuai.
Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari nomor paling kecil (5)
sampai nomor paling besar (000), dan ada juga kapsul gelatin keras ukuran 0
dengan bentuk memanjang ( dikenal sebangai usuran OE), yang memberikan
kapasitas isi yang lebih besar tanpa peningkatan diameter. Contohnya kapsul
pacekap (Farmakope IV, 1995).
2.4 Simplisia yang terdapat dalam jamu
-
Coriandri Fruktus
Ketumbar adalah Coriandrum sativum suku Apiaceae
Ketumbar berkhasiat untuk meredakan pusing, muntah- muntah, influensa,
wasir, radang lambung, campak, masuk angin, terkena darah tinggi, dan
lemah syahwat.
Myristicae semen
Buah pala adalah myristica fragrans suku Myristicaceae
Mengandung minyak atsiri, zat samak, dan zat pati.
Buah pala berkhasiat sebagai obat diare, kembung, mual serta untuk
menetapkan daya cerna dan selera makan, yang kaya akan vitamin C,
kalsium, dan posfor.
Senyawa kimia buah pala tersebut terdapat
hingga bunganya.
-
Andrographis Herba
Tanaman sambiloto adalah Andrograpis Peniculata suku Acanthaceae.
Mengandung flavinoid, alkane, keton, aldehid, dan beberapa mineral
seperti kalium, kalsium, dan natrium. Tanaman ini berkhasiat sebagai
antiradang , analgetik, dan penawar racun.
Curcumae Rhizoma
Temulawak
adalah
Curcuma
Xanthorrhiza
suku
Zingiberaceae.
: 4Hidroksiasetanilida
Rumus molekul
: C8H9NO2
Berat molekul
: 151,16
2. Kelarutan
2.
2.7 Kromatografi
Kromatografi adalah suatu nama yang diberikan untuk teknik pemisahan
tertentu. Cara yang asli telah ditengahkan pada tahun 1903 oleh TSWETT, ia telah
menggunakan untuk pemisahan senyawa- senyawa yang berwarna dan nama
kromatografi diambil dari senyawa yang berwarna. (Sastrohamidjojo, 1985).
2.7.1Kromatografi Lapis Tipis
Kromatografi lapis tipis dapat digunakan untuk keperluan yang luas dalam
pemisahan- pemisahan. Disamping menghasilkan pemisahan yang baik, juga
membutuhkan waktu yang lebih cepat.
Plat kromatografi dibuat dengan cara, penjerap padat yang berbentuk
bubukan halus dibuat menjadi halus dibuat menjadi bubur(slurry) dengan air
(kurang umum dengan zat cair organik yang mudah menguap) dan dibentang
diatas plat gelas. Plat yang telah dilapisi dipanaskan atau diaktifkan dengan jalan
memanaskannya pada suhu kira-kira 1000C selama 30 menit. Pemilihan pertama
dari pelarut adalah bagaimana sifat kelarutannya, tetapi sering lebih baik untuk
memilih suatu pelarut yang tergantung dari pada kekutan elusi, yang dimaksud
kekuatan dari zat elusi adalah daya penyerapan pada penyerap. Biasa penyerappenyerap yang polar seperti alumina dan silika gel, maka kekuatan penyerapan
naik dengan kenaikan polaritas dari zat yang diserap.
anorganik,
maupun
senyawa
biologis;
analisis
ketidakmurnian