Nama
: Serang, 25 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Buruh
Kewarganegaraan
: Indonesia
Alamat
Kronologis Peristiwa
Berdasarkan surat permintaan penyidik, Nama: Tn. A, NRP 61060123, Jabatan
Kepala Satuan Reserse Kriminal, Surat A.901/ 506/ VIII/ 2015/ Reskrim, tanggal
surat 3 Agustus 2015, maka Tim Kedokteran Forensik pada hari Senin tanggal 3
Agustus 2015 mulai pukul 20.04 WIB sampai pukul 22.30 WIB melakukan
pemeriksaan luar dan hari Selasa tanggal 4 agustus 2015 mulai pukul 09.40 WIB
sampai pukul 11.30 WIB melakukan pemeriksaan dalam di RSUD Serang Drajat
Prawiranegara, terhadap almarhum, Nama Tn.M, Umur 25 tahun, Jenis kelamin
laki-laki, Agama Islam, Pekerjaan Buruh, Kewarganegaraan Indonesia, Alamat
Kampung Sadang Desa Cikande Kecamatan Cikande Kabupaten Serang atau Link.
Secang Rt.01 Kelurahan Cimuncang Kecamatan dan Kota Serang, ditemukan di
Kampung Sandol Desa Barengkok Kecamatan Kibin Kabupaten Serang pada tanggal
3 Agustus 2015 pukul 16.00 WIB dan belum diketahui penyebab kematiannya.
Demikian berita acara ini dibuat dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
Serang,
Yang Menyerahkan ,
Yang Menerima,
RegisterForensik
:022/KEDFOR/VIII/2015
RegisterRSUDSRG.CM
TANGGAL : 3/8/2015
Penanggung Jawab
Penulis : Desta M
: -
Nama
Bangsa : WNI
Umur
: 25 tahun
Bulan/Tanggal:
Pekerjaan
: Buruh
Pendidikan : -
Status : Menikah
Alamat
KIRIMAN
: Polres Serang
TKP
: Cikande Modern
PEMERIKSAAN LUAR :
1. Label terikat pada : -
terbuat dari: -
berwarna: -
3. Perhiasan Mayat
: tidak ditemukan
4. Pakaian mayat
9. Rambut
Alis Mata
Bulu Mata
Kumis
Jenggot
berwarna hitam
tumbuhnya lurus
panjang 11 cm.
berwarna hitam sebagian hilang tumbuhnya tipis panjang 0,7 cm.
berwarna hitam
tumbuhnya lurus
panjang 1 cm.
berwarna tumbuhnya
panjang berwarna tumbuhnya
panjang -
Ka
Ki
8 7 6 5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8
Dari lubang telinga kanan keluar : Dari lubang telinga kiri keluar
: -
: -
: -
14. Luka luka (sebutkan secara sistematik region, koordinat, jenis bentuk, tepi,
dasar, sekitar, ukuran luka, jembatan jaringan, benda asing, dan lain-lain).
PEMERIKSAAN DALAM
16. Jaringan lemak bawah kulit berwarna kuning kehijauan, daerah dada setebal 0,3
cm dan daerah perut 1,7 cm. Sekat rongga badan kanan setinggi 6, kiri setinggi 6.
Tulang dada utuh. Kandung jantung tampak seluruhnya, jari diantara kedua paru,
berisi cairan encer berwarna merah gelap sebanyak 10cc.
17. Jaringan ikat bawah kulit daerah leher, tidak terdapat resapan darah serta rongga
badan kanan setinggi iga 6, kiri setinggi sela iga 6. Otot leher tidak terdapat
resapan darah.
18. Selaput dinding perut putih kelabu disertai gelembung-gelembung gas dan
pembusukan. Dalam rongga perut berisi cairan berwarna kecoklatan sebanyak 50
cc.
19. Lidah berwarna coklat kehijauan, penampang coklat kemerahan. Tulang lidah
utuh. Rawan gondok utuh. Rawan cincin utuh. Kelenjar gondok berwarna merah
kehitaman, perabaan lunak. Penampang merah kehitaman. Kerongkongan berisi
lumpur berwarna kehitaman, selaput lendir berwarna putih kelabu. Batang
tenggorok berisi terutama pada bagian depan berisi lumpur berwarna hitam, dan
pada bagian ujungnya berisi massa keras kehitaman.
20. Jantung sebesar 1 kali tinju kanan mayat, berwarna cokat kehitaman perabaan
agak lunak, ukuran lingkaran katub serambi kanan 9,5 cm, kiri 8 cm, pembluh
nadi paru 5,5 cm. Tebal otot bilik kanan 3 mm dan kiri 10 mm. Pembuluh nadi
jantung tidak menyempit, sekat jantung berwarna coklat kemerahan homogen,
berat 250 gram.
21. Paru kanan terdiri atas 3 baga, penampang berwarna merah kehitaman, tanpa
pemijatan keluar cairan berwarna kehitaman dan sedikit busa halus, berat 400
gram. Seluruh baganya melekat pada dinding dada dalam rongga dada kanan
berisi cairan berwarna merah gelap sebanyak 200 cc. Paru kiri terdiri atas 2 baga,
berwarna cokat kehijauan, perabaan lunak, penampang berwarna merah
kehitaman, tanpa pemijatan keluar cairan berwarna merah kehitaman dan sedikit
busa halus, berat 350 gram. Seluruh baganya melekat di dinding dada dalam
rongga dada kiri berisi cairan berwarna merah gelap sebanyak 10 cc.
22. Limpa berwarna hitam kehijauan, permukaan rata, perabaan lunak, penampang
berwarna hitam keunguan, gambaran limpa jelas dan pada pengikisan jaringan
terikut, berat 100 gram.
23. Hati berwarna hijau kehitaman, permukaan licin, tepi baga kanan tumpul, tepi
baga kiri tajam, perabaan lunak, penampang berwarna coklat kemerahan,
gambaran hati tidak jelas, berat 700 gram.
24. Kelenjar empedu berisi cairan berwarna cokat kehijauan, selaput lendir seperti
beludru, saluran empedu tidak tersumbat.
25. Kelenjar liur perut berwarna kuning keabuan, permukaan masih berbaga-baga,
perabaan kenyal, penampang berwarna kelabu, gambaran kelenjar tidak jelas,
berat 50 gram.
26. Lambung berisi banyak lumpur berwarna hitam, selaput lendir lambung berwarna
kelabu kehijauan disertai gelembung-gelembung gas pembusukan. Usus dua beas
jari berisi lendir, lendir berwarna kuning, lumpur kehitaman. Usus halus lendir
berwarna putih keabuan. Usus besar massa lunak berwarna kuning kehijauan.
27. Kelenjar anak ginjal kanan berbentuk tidak beraturan, warna kuning kemerahan,
penampang tidak bagus. Kelenjar anak ginjal kiri berbentuk tidak beraturan,
warna kuning kemerahan, penampang tidak bagus.
28. Ginjal kanan simpai lemak cukup tebal, simpai ginjal mudah terlepas, permukaan
ginjal rata, warna merah kecoklatan, penampang berwarna merah kecoklatan,
gambaran ginjal tidak jelas, piala ginjal kosong, saluran kemih tidak tersumbat,
berat 150 gram. Ginjal kiri simpai lemak cukup tebal, simpai ginjal mudah
terlepas, permukaan ginjal rata, warna merah kecoklatan pucat, penampang
berwarna merah kecoklatan, gambaran ginjal tidak jelas, piala ginjal kosong,
saluran kemih tidak tersumbat, berat 150 gram.
9
29. Kandung kemih berisi sedikit cairan kuning keruh, selaput lendir kelabu.
30. Kulit kepala bagian dalam : pada kepala isi bagian atas kiri terdapat resapan darah
7,5 cm x 6 cm. Tulang tengkorak utuh. Selaput keras otak utuh. Selaput lunak
otak sisi kiri terdapat perdarahan. Otak besar sudah membubur. Otak kecil sudah
membubur. Batang otak sudah membubur. Bilik otak sudah membubur. Berat
1.100 gram.
31. Pemeriksaan laboratorium :
Toksikologi :
COC (-)
MOP (-)
AMP (+)
BZO (-)
MET (+)
THC (+)
Histologi Forensik :
1. Otak besar
2. Otak kecil
3. Batang otak
4. Paru kanan
5. Massa pada paru kiri atas
6. Kulit kepala bagian dalam kiri atas
7. Jantung
8. Ginjal kanan
9. Ginjal kiri
10. Pankreas
11. Limpa
12. Hepar
13. Iga
Lain-lain :
Penilaian dari penutupan sutura
1.
2.
3.
4.
5.
Korona score 1
Dreg score 1
Pterion score 1
Spenel frontal score 1
Spenel temporal score 1
10
11
Analisis Kasus
1. Tanda Kematian Pasti
a. Lebam Mayat (Livor Mortis)
Pada korban ini, lebam mayat sudah tidak dapat dinilai. karena seluruh tubuh
korban berwarna kehijauan. Dari teori, lebam mayat mulai tampak 20 30
menit pasca mati, makin lama intensitasnya semakin bertambah dan menjadi
lengkap dan menetap setelah 8 12 jam. Fungsi dari penilaian lebam mayat
adalah untuk memperkirakan waktu kematian, mengetahui perubahan posisi
mayat yang dilakukan setelah terjadinya lebam mayat yang menetap, dan
mengetahui sebab kematian misalnya lebam berwarna merah terang pada
keracunan CO atau CN; berwarna kecoklatan pada keracunan Anilin, Nitrit,
Nitrat, Sulfonat.
b. Kaku Mayat (Rigor Mortis)
Pada korban ini, kaku mayat sudah tidak dapat dinilai. Menurut kami, pasien
meninggal sudah lebih dari 24 jam sehingga kaku mayat sudah menghilang.
Tetapi pada korban ini terdapat. Dari teori, kaku mayat dibuktikan dengan
memeriksa persendian, mulai tampak kira-kira 2 jam setelah mati klinis,
dimulai dari bagian luar tubuh (otot-otot kecil kearah dalam). Setelah mati
klinis 12 jam, kaku mayat menjadi lengkap, dipertahankan selama 12 jam dan
kemudian menghilang dari urutan yang sama.
c. Pembusukan ( Decomposition)
Pembusukan adalah proses degradasi jaringan yang terjadi akibat autolysis dan
kerja bakteri. Pembusukan baru tampak kira-kira 24 jam setelah kematian
berupa berwarna kehijauan pada perut kanan bawah yaitu daerah caecum yang
isinya lebih cair dan penuh dengan bakteri serta terletak pada dinding perut.
Secara bertahap, warna kehijauan ini akan menyebar pada seluruh perut dan
dada, dan bau busukpun mulai tercium. Pembuluh darah di bawah kulit akan
tampak seperti melebar dan berwarna kehitaman. Selanjutnya kulit ari akan
terlupas atau membentuk gelumbung berisi cairan kemerahan berbau busuk.
Pembenrukan gas dalam tubuh, dimulai dalam lambung dan usus
mengakibatkan tegangnya perut dan keluarnya cairan kemerahan dari mulut
12
dan hidung. Gas ini menyebabkan pembengkakan tubuh yang menyeluruh tapi
ketegangan terbesar terdapat didaerah dengan jaringan longgar, seperti
skrotum dan payudara. Tubuh berada dalam sikap seperti petinju (pugilistic
attitude), yaitu kedua lengan dan tungkai dalam sikap setengah fleksi akibat
terkumpulnya gas pembusukan didalam rongga sendi. Rambut menjadi mudah
tercabut. Wajah menggembung dan berwarna ungu kehijauan. Kelopak mata
membengkak, pipi tembem, bibir tebal, lidah membengkak dan lidah terjulur
diantara gigi. Pada pemeriksaan dalam tubuh, didapatkan otak yang melunak
(seperti bubur), dan limpa melunak.
2. Sebab Kematian
a. Pada pemeriksaan luar, pakaian pasien dalam keadaan basah dan kotor akibat
lumpur. Terdapat beberapa ranting dan batang pohon berwarna coklat
kehitaman yang menempel pada leher, dada, dan kaki korban. Mata korban
setengah terbuka 1 cm pada mata kanan dan kiri. Pada kepala sisi kiri korban
terdapat memar berwarna kebiruan; pada pelipis kanan terdapat beberapa luka
terbuka dangkal tepi tidak rata, jaringan bawah kulit; pada kepala atas sisi
kanan dan kepala bagian belakang sisi kanan terdapat bengkak.
b. Pada pemeriksaan dalam, kerongkongan, batang tenggorok berisi lumpur
berwarna kehitaman. Paru kanan, penampang berwarna merah kehitaman,
tanpa pemijatan keluar cairan berwarna kehitaman dan sedikit busa halus,
berat 400 gram. Seluruh baganya melekat pada dinding dada dalam rongga
dada kanan berisi cairan berwarna merah gelap sebanyak 200 cc. Paru kiri
berwarna cokat kehijauan, perabaan lunak, penampang berwarna merah
kehitaman, tanpa pemijatan keluar cairan berwarna merah kehitaman dan
sedikit busa halus, berat 350 gram. Seluruh baganya melekat di dinding dada
dalam rongga dada kiri berisi cairan berwarna merah gelap sebanyak 10 cc.
Lambung berisi banyak lumpur berwarna hitam, selaput lendir lambung
berwarna kelabu kehijauan disertai gelembung-gelembung gas pembusukan.
Usus dua belas jari berisi lendir, lendir berwarna kuning, lumpur kehitaman.
Pada pemeriksaan luar korban, sesuai dengan teori yang didapatkan pada
pemeriksaan luar jenazah akibat tenggalam. Sedangkan pada pemeriksaan
dalam korban, terdapat lumpur berwarna kehitaman di kerongkongan, batang
tenggorok, paru, lambung dan usus duabelas jari. Hal ini menandakan bahwa
13
pasien sempat hidup didalam air dan terminum lumpur. Berat paru-paru
normal adalah sekitar 250 300 gram. Pada korban ini, paru kanan 400 gram
dan paru kiri 350 gram, menandakan terdapatnya pembesaran pada paru-paru.
Pada paru-paru korban, tidak membesar seperti balon yang menutupi kandung
jantung, pada pengirisan tidak banyak keluar cairan dan busa sedikit tanpa
pemijatan. Hal ini menunjukan bahwa korban tenggelam pada air tawar.
3. Identifikasi Forensik
Pada korban ini, ditemukan 3 identifikasi sekunder, sehingga dapat ditegakan
identitas korban ini.
a. Pada daun telinga kiri bagian bawah 3 cm dibawah liang telinga, terdapat
lubang menyerupai bekas tindikan.
b. Pada leher samping atas kanan 14 cm dari Garis Pertengahan Depan (GPD), 9
cm di bawah liang telinga terdapat bekas luka lama yang sudah menyembuh
pada perabaan sedikit kenyal, pada tiap sisinya terapat kulit yang sudah
mengeras dan menyerupai jaringan parut berbentuk lonjong bulat berdiameter
3,5 cm.
c. Pakaian pasien, yang diakui oleh keluarganya merupakan pakaian adik pasien.
TINJAUAN PUSTAKA
14
1. IDENTIFIKASI FORENSIK
A. Identifikasi Primer
1. Sidik Jari
a. Definisi
Sidik jari adalah suatu impresi dari alur-alur lekukan yang menonjol
dari epidermis pada telapak tangan dan jari-jari tangan atau telapak kaki
dan jari-jari kaki, yang juga dikenal sebagai dermal ridges atau dermal
papillae, yang terbentuk dari satu atau lebih alur-alur yang saling
berhubungan. Dari bayi pun, kita semua sudah mempunyai sidik jari yang
sangat identik dan tidak dimiliki orang lain. Alur-alur kulit di ujung jari
dan telapak tangan dan kaki mulai tumbuh di ujung jari sejak janin berusia
empat minggu hingga sempurna saat enam bulan di dalam kandungan.1
Daktiloskopi adalah suatu sarana dan upaya pengenalan identitas diri
seseorang melalui suatu proses pengamatan dan penelitian sidik jari, yang
dipergunakan untuk berbagai keperluan/kebutuhan, tanda bukti, tanda
pengenal ataupun sebagai pengganti tanda tangan (cap Jempol).1
Metode ini membandingkan sidik jari jenazah dengan data sidik jari
antemortem. Sampai saat ini, pemeriksaan sidik jari merupakan
pemeriksaan yang diakui paling tinggi ketepatannya untuk menentukan
identitas seseorang. Dengan demikian harus dilakukan penanganan yang
sebaik-baiknya terhadap jari tangan jenazah untuk pemeriksaan sidik jari,
misalnya dengan melakukan pembungkusan kedua tangan jenazah dengan
kantong plastik.1
Ada tiga alasan mengapa sidik jari merupakan indikator identitas yang
dapat diandalkan: 1
Sidik jari unik: Tidak ada kecocokan mutlak antara papiler ridges pada
jari dari dua individu yang berbeda atau pada jari yang berbeda dari
orang yang sama.
Sidik jari tidak berubah: papiler ridges terbentuk pada bulan keempat
kehamilan dan tetap tidak berubah bahkan setelah mati. Sidik jari
tumbuh kembali dalam pola yang sama setelah luka ringan. Luka yang
lebih parah mengakibatkan jaringan parut permanen.
Sidik
jari
dapat
diklasifikasikan:
Karena
sidik
jari
dapat
15
membatasi
korban
yang
sedang
dicari
atau
untuk
17
telah dibentuk. Ketika ditemukan mayat bayi, dan ditemukan garis ini
menunjukkan bahwa mayat sudah pernah dilahirkan sebelumnya.
Pembentukan enamel dan dentin ini umumnya secara kasar berdasarkan
teori dapat digunakan dengan melihat ketebalan dari struktur di atas
neonatal line. Pertumbuhan gigi permanen diikuti dengan penyerapan
kalsium, dimulai dari gigi molar pertama dan dilanjutkan sampai akar dan
gigi molar kedua yang menjadi lengkap pada usia 14 16 tahun. Ini bukan
referensi standar yang dapat digunakan untuk menentukan umur,
penentuan secara klinis dan radiografi juga dapat digunakan untuk
penentuan perkembangan gigi.3
Penentuan usia antara 15 dan 22 tahun tergantung dari perkembangan gigi
molar tiga yang pertumbuhannya bervariasi. Setelah melebihi usia 22
tahun, terjadi degenerasi dan perubahan pada gigi melalui terjadinya
proses patologis yang lambat dan hal seperti ini dapat digunakan untuk
aplikasi forensik.3
b. Penentuan Jenis Kelamin
Ukuran dan bentuk gigi juga digunakan untuk penentuan jenis kelamin.
Gigi
geligi
menunjukkan
jenis
kelamin
berdasarkan
kaninus
3. DNA
Bukti DNA merupakan jenis bukti fisik, bukti ilmiah yang digunakan dalam
menyelidiki, pemecahan, dan penuntutan kasus-kasus kriminal, termasuk kasuskasus
pemerkosaan.
Ketika
lembaga
penegak
hukum
dan
pengacara
memanfaatkan bukti DNA, hal itu seperti "silent witness" yang membantu untuk
mengidentifikasi atau menghilangkan tersangka tertentu. Asam deoksiribonukleat
(DNA) adalah rantai kode informasi genetik yang terdapat di dalam inti sel, yang
menentukan karakteristik keturunan individu. Hal ini seperti blueprint genetik dan
identik di setiap sel individu. Penggunaan bukti DNA dalam investigasi kriminal
dan penuntutan berpusat pada teori bahwa tidak ada dua manusia, kecuali untuk
kembar identik, memiliki DNA yang sama persis, meskipun teori ini belum benarbenar terbukti. 4
1. Definisi
Asam deoksi-ribonukleat (Deoxyribonucleic Acid = DNA), yang biasanya
dimaksud the blueprint of life membawa informasi geneetik yang
dibutuhkan oleh suatu organisme untuk berfungsi. Struktur DNA adalah
untaian ganda (double helix), yaitu dua untai bahan genetik yang
membentuk spiral satu sama lain. Setiap untaian terdiri dari satu deretan basa
(juga disebut nukleotida), yang terdiri dari 3 grup bahan kimia yang berbeda:
basa, gula (deoxyribose), dan fosfat. Basa dimaksud adalah salah satu dari
keempat senyawa kimiawi berikut: Adenin, Guanin, Cytosine dan Thymine. 4
2. Pengambilan Sampel
a) Ante Mortem Sampel
Diperhitungkan risiko untuk informasi palsu pilihan sampel maka
referensi DNA Ante Mortem harus:
- Kerabat dekat pertama, jika mungkin lebih dari satu. DNA profil dari
tingkat pertama kerabat akan selalu memberikan informasi yang
memadai untuk pencocokan. Dalam kebanyakan kasus itu juga akan
mungkin untuk menemukan dan mengambil sampel dari lebih dari satu
relatif. Donor yang cocok tercantum dalam urutan preferensi di bawah
ini:
1.
2.
3.
Sampel yang biasa dipilih adalah apusan mukosa bukal dan tetes darah
yang diambil dari ujung jari.
-
20
Rekomendasi Sampel
Darah (pada kertas FTA atau apusan) dan apusan
mukosa ukal
Jika memungkinkan: darah dan jaringan otot dalam.
sehingga
ketepatannya
cukup
tinggi.
Bahkan
pada
riwayat
kesehatan
korban.
Jenis-jenis
operasi
yang
21
untuk
2. TENGGELAM
A. Definisi Tenggelam
Tenggelam biasanya didefinisikan sebagai kematian akibat lemas (asfiksia)
disebabkan masuknya cairan kedalam saluran pernafasan.7
Beberapa istilah drowning:7
1. Wet drowning. Pada keadaan ini cairan masuk ke dalam saluran pernapasan
setelah korban tenggelam.
2. Dry downing. Pada keadaan ini cairan tidak masuk ke dalam saluran
pernapasan akibat spasme laring.
3. Secondary drowning. Terjadi gejala setalah beberapa hari korban
tenggelam (dan diangkat dari dalam air) dan korban meninggal akibat
komplikasi.
4. Immersion syndrome.korban meninggal tiba-tiba setelah tenggelam dalam
air akibat reflex vagal. Alkohol dan makan terlalu banyak merupakan
factor pencetus.
B. Fisiologi Tenggelam
Ketika seseorang berada dibawah permukaan air, reaksi utama yang
terjadi adalah berhenti napas sementara. Hal ini berlanjut sampai pada suatu
titik istirahat dicapai, saat dimana seseorang kembali bernapas. Titik istirahat
ditentukan oleh suatu kombinasi dari kadar karbondioksida yang tinggi dan
konsentrasi oksigen yang rendah. Persetujuan pearn, titik istirahat terjadi pada
22
Pemeriksaan Jenazah5
Konsentrai elektrolit air asin lebih tinggi daripada dalam darah, sehingga air
akan ditarik dari sirkulasi pulmonal dalam jaringan interstitial paru yang akan
menimbulkan edema pulmoner, hemokom sentrasi, hipovolemi dan kenaikan
kadar magnesium dalam darah. Hemokonsentrasi akan mengakibatkan
sirkulasi menjadi lambat dan menyebabkan terjadinya payah jantung.
Kematian terjadi kira-kira dalam waktu 8-9 menit setelah tenggelam
Hal penting yang perlu ditentukan pada pemeriksaan adalah:
1. Menemukan identitas korban
Identitas korban ditentukan dengan memeriksa antara lain :
a. Pakaisan dan benda-benda milik korban
b. Warna dan distribusi rambut dan identitas lain
c. Kelainan atau deformitas dan jaringan parut
d. Sidik jari
e. Pemeriksaan gigi
f. Teknik identifikasi lain
2. Apakah korban masih hidup sebelum tenggelam
Pada mayat yang masih segar, untuk menemukan apakah korban masih
hidup atau sudah meninggal pada saat tenggelam, dapat diketahui dari
hasil pemeriksaan.
a. Pemeriksaan diatom
b. Membandingkan kadar elektrolit magnesium darah dari bilik jantung
kanan dan kiri.
c. Benda asing dalam paru dan saluran pernapasan.
24
d. Pada mayat yang segar, adanya air dalam lambung dan alveoli yang
secara fisik dan kimia sifatnya sama dengan air tempat korban
tenggelam.
3. Penyebab kematian yang sebenarnya dan jenis drowning
Pada mayat yang segar, gambaran pasca-mati dapat menunjukan tipe
drowning dan penyebab kematian lain seperti penyakit, keracunan atau
kekerasan lain.
4. Factor-faktor yang berperan pada proses kematian
Factor factor yang berperan pada proses kematian, misalnya kekerasan,
alcohol atau obat-obatan dapat ditemukan pada pemeriksaan luar atau
melalui bedah jenazah.
5. Tempat korban pertama kali tenggelam
Bila kematian korban berhubungan dengan masuknya cairan ke dalam
saluran perapasan, maka pemeriksaan diatom dari air tempat korban
tenggelam dapat membantu menenukan apakah korban tenggelam di
tempat itu atau di tempat lain.
6. Apakah ada penyulit alamaiah lain yang mempercepat kematian
a. Bila sudah ditemukan bahwa korban masih hidup saat masuk ke
dalam air, maka perlu dittentukan apakah kematian disebabkan air
masuk ke dalam saluran pernapasan.
b. Bila tidak ditemukan air pada paru-paru dan lambung, berarti
kematian terjadi akibat spasme glottis yang menyebabkan cairan
tidak dapat masuk.
Waktu yang diperlukan untuk terbenam dapat bervariasi tergantung keadaan
sekeliling korban, keadaan masing-masing korban, reaksi perorang yang
bersangkutan, keadaan kesehatan dan jumlah serta sifat cairan yang dihisap
masuk kedalam saluran pernapsan.
1. Pemeriksaan luar jenazah
a. Mayat dalam keadaan basah, mungkin berlumuran pasir, lumpur dan
benda-benda asing lain yang terdapat dalam air, kalau seluruh tubuh
terbenam dalam air
b. Busa halus pada hidung dan mulut, kadang-kadang berdarah.
c. Mata setengah terbuka atau tertutup, jarang terdapat perdarahan atau
perbendungan
25
DAFTAR PUSTAKA
26
27