melihat fenomena. Tidak hanya mengamati, tetapi kita dorong untuk bertanya. Tidak hanya bertanya,
tetapi harus sampai ke menalar. Dan nanti sampai ke mencoba, sampai ke eksperimen.
Makanya prosesnya kita ubah. Karena prosesnya berubah, makanya jam pelajarannya bertambah.
Obyek pembelajarannya adalah fenomena alam, fenomena sosial, fenomena budaya. Belajar apa
saja, obyeknya pasti tiga hal tersebut. Pendekatannya kita gunakan tematik-integratif.
Anak-anak kecil itu kan belum bisa berfikir spesialis. Karena spesialis itu memerlukan basic yang
kuat, makanya dari awal anak-anak kita ajari berfikir utuh. Generik, tapi generik-nya kita perkuat.
Tidak pelajaran-pelajaran satu-satu. Tidak boleh anak-anak kecil itu kita ajari spesialis.
(NW)
Mendikbud : Apakah kita bisa membuat kurikulum yang tidak berubah 50 tahun? Tidak ada ceritanya.
Tidak ada ceritanya kurikulum yang 50 tahun tidak berubah, bahkan yang 20 tahun tidak berubah itu
tidak ada.
Jaman itu berubah. Apa perubahan mendasar yang dibutuhkan di masa depan? Yang paling
dibutuhkan di masa mendatang (termasuk sekarang juga dibutuhkan) yaitu kreatifitas. Ke depan kita
butuh anak-anak yang kreatif.