Anda di halaman 1dari 13

FORMULASI KOSMETIK NON DECORATIF

SHAMPO

OLEH :
NAMA
NIM
KELAS

: FEBRI WULANDARI
: 14. 01. 259
: TRANSFER 2014

LABORATORIUM FARMAKOLOGI FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI
MAKASSAR
2015

I. RANCANGAN FORMULA
Tiap 100 ml mengandung:
Na lauril sulfat
30%
Trietanolamin
3%
Asam sterat
6%
Cetyl alkohol
1%
Propil gallat
0,1%
Na-EDTA
0,1%
Metil paraben
0,2%
Propil paraben
0,02%
Jasmin oil
0,5%
PEG 400 distearat
2%
Mg stearat
1%
Pure water
ad 100 ml

II. MASTER FORMULA


Nama produk

: ArsaShampo

Jumlah produk

: 1 botol @100 ml

No. Registrasi

: Depkes RI No. POM CD 0206510001

No. Batch

: CD 501001

Disetujui oleh:
PT. RAMA FARMA

Bahan
Kode

Nama Bahan

Bahan

Kegunaan

Perdosis

NAL-01

Na lauril sulfat

Pembersih

30%

TEA-02

Trietanolamin

Emulgator

3%

AST-03

Asam sterat

Emulgator

6%

CAL-04

Cetyl alkohol

Penstabil

1%

PGT-05

Propil gallat

Antioksidan

0,1%

NET-06

Na-EDTA

Sequestrant

0,1%

MPN-07

Metil paraben

Pengawet

0,2%

PPN-08

Propil paraben

Pengawet

0,02%

JML-09

Jasmin oil

Pengaroma

0,5%

P4D-10

PEG400disteara

Pengopak

2%

MgS-11

Pengopak

1%

ARS-12

Mg stearat

Pelarut

Air suling

ad 100 ml

III. STUDI PREFORMULASI

Tujuan Formulasi
Shampo bentuk ini adalah bentuk yang khusus dari kelas kosmetik,

karena masyarakat

berharap shampoo ini menjadi sangat lembut dalam

aksinya pada rambut (Mod. Cosmet;378)


Shampo krim dipertimbangkan karena kesalahan estetis yang serius
jika shampoo cair mulai berkabut setelah penyimpanan yang lama serta
pendinginan yang kuat(Jellineck;254)
Shampoo krim mempunyai keuntungan lain, konsistensi baru dapat
dicapai, viskositas dari shampoo cair jernih berkisar dari cairan seperti air
sampai sirup kental, sedangkan shampoo krim cair /padat dapat diatur
sehingga tidak mengalir atau tidak terlalu kental tetapi dapat dengan
mudahnya cepat tercampur dengan air (Jellineck;254)
Shampo krim umumnya lebih mahal untuk diproduksi karena itu
harganya lebih mahal dari sediaan cair. Shampo krim juga mengandung
bahan pengopak (Jellineck;254)

Alasan Pemilihan Bentuk Sediaan


Shampo bentuk ini adalah bentuk yang khusus dari kelas kosmetik,

karena masyarakat

berharap shampoo ini menjadi sangat lembut dalam

aksinya pada rambut (Mod. Cosmet;378)


Shampo krim dipertimbangkan karena kesalahan estetis yang serius
jika shampoo cair mulai berkabut setelah penyimpanan yang lama serta
pendinginan yang kuat(Jellineck;254)
Shampoo krim mempunyai keuntungan lain, konsistensi baru dapat
dicapai, viskositas dari shampoo cair jernih berkisar dari cairan seperti air
sampai sirup kental, sedangkan shampoo krim cair /padat dapat diatur
sehingga tidak mengalir atau tidak terlalu kental tetapi dapat dengan
mudahnya cepat tercampur dengan air (Jellineck;254)
Shampo krim umumnya lebih mahal untuk diproduksi karena itu
harganya lebih mahal dari sediaan cair. Shampo krim juga mengandung
bahan pengopak (Jellineck;254)

Alasan Pemilihan Zat Aktif

Kebanyakan deterjen sintetik untuk shampoo yang paling sering


digunakan

adalah garam alkil sulfat terutama Na dan TEA lauril sulfat.

Mudah dibuat, ekonomis, memiliki aksi deterjen yang kuat dan berbusa pada
bagus pada air sadah. Bahan ini memiliki kelarutan yang baik dalam air yang
menghasilkan aksi pada rambut dan membantu pembilasan. Na lauril sulfat
paling sering digunakan pada deterjen sintetik. Kekurangan yang paling
penting dari Na lauril sulfat adalah efek menghilangkan minyak dan
cenderung mengabsorbsi pada batang rambut yang membuat rambut terasa
kering dan kaku. Efek ini bagaimanapun dapat dikurangi dengan bahan
tambahan yang cocok (Jellineck;243)
Konsentrasi Na Lauril sulfat deterjen dalam shampoo pengobatan 945% (Exp;272).
Konsentrasi Na lauril sulfat shampo krim cair 50% & 49% dalam
contoh formula (Keithler;201)

Alasan Pemilihan Zat Tambahan

a. Trietanolamin & Asam stearat (TEA Stearat)


TEA membentuk sabun dengan asam lemak bebas. Sabun ini
mempunyai sifat sebagai deterjen dan emulsi sabun ini TEA dengan asam
lemak bebas adalah netral (pH kira-kira 8,0) dan kemudian membentuk efek
iritasi pada kulit. Sabun membentuk emulsi yang sangat stabil dari
kebanyakan minyak,lemak atau lilin untuk pengunaan luar. Konsentrasi
biasanya digunakan untuk pengemulsi 2-5% dari TEA dan 2-5 kali banyaknya
asam lemak. Sediaan dibuat dengan sabun TEA cenderung menjadi gelap
pada penyimpanan. Hindari dari cahaya dan kontak dengan logam dapat
menghilangkan warna (EXP;335)
Banyak shampoo didasarkan pada kombinasi sabun dan deterjen
sintetik. Kerugian dalam air sadah dari shampoo dapat diatasi dan sifat
kosmetik yang dihasilkan dari shampoo yang dimodifikasi dengan kombinasi
(Balsam II;97)
Saat TEA direaksikan dengan asam stearat, sabun yang dibentuk
akan bertindak sebagai emulgator o/w yang sangat baik (Presc;220)
TEA stearat umumnya dalam praktek dibentuk selama proses
emulsifikasi dengan menggunakan kesetaraan halus dari TEA dan asam

stearat kira-kira 2 bagian asam asam stearat digunakan untuk 1 bagian TEA
(Balsam I;21)
Asam stearat ditambahkan dengan minyak dan TEA dengan air
(Balsam I;21)
b. Cetyl alkohol
Kekurangan yang paling penting dari Na lauril sulfat adalah efek
menghilangkan minyak dan cenderung mengabsorbsi pada batang rambut
yang membuat rambut terasa kering dan kaku. Efek ini bagaimanapun dapat
dikurangi dengan bahan tambahan yang cocok (Jellineck;243)
Emolien adalah bahan yang digunakan untuk mencegah kekeringan
permukaan sama baiknya untuk perlindungan bagi kulit (Balsam I;27)
Cetil alkohol kadang-kadang ditambahkan pada shampoo krim,
mempunyai kecenderungan untuk penstabil busa dan mungkin untuk
memperlama

busa.

Cetil

alkohol

mungkin

ditemukan

mempunyai

kecenderungan untuk mengurangi efek kekeringan dari shampoo alkaline


kuat (keithler;198)
Cetil alkohol dalam bagian kira-kira 1% sebagai emolien dan penstabil
(Balsam I;8)
Konsentrasi cetyl alkohol sebagai emolien 2-5% (EXP;65)
c. Antioksidan (Propil Gallat) & Sequestrant (Na-EDTA)
Penyebab ketengikan: Secara kimia, ketengikan adalah degradasai
dari asam lemak dengan BM tinggi dengan oksidasi secara umum dihasilkan
dengan oksigen atmosfir (Jellineck;125)
Mekanisme ketengikan: mekanisme dari efek ini dapat dijelaskan
mengapa antioksidan dibutuhkan untuk mencegah oksidasi dari campuran
lemak. Secara teoritis kasus oksidasi dari semua asam lemak tak jenuh
dalam campuran lemak akan terjadi dalam molekul suatu rantai dari
antioksidan yang akan cukup untuk memutuskan rantai (Jellineck;127)
Reaksi oksidasi dapat dihambat dengan bahan berikut (Kenneth;39):
(1)

Bahan pengkhelat untuk ion logam darireaksi oksidasi molekul


besar,

(2)

Bahan pereduksi adalah substansi yang dapat mengurangi


oksidasi obat,

(3)

Bahan pencegah oksidasi adalah bahan yang lebih cepat


dioksidasi dari bahan yang dilindunginya

(4)

Rantai terminator adalah bahan yang mungkin bereaksi dengan


radikal dalam larutan untuk mengurangi spesies baru, radikal
rantai terminal, yang tidak masuk kembali dalam siklus
propagasi radikal . radikal baru mungkin stabil secara intrinsic
atau dimerisasi membentuk membentuk molekul yang stabil.
Kadang-kadang dibutuhkan untuk melindungi shampoo dengan

penambahan penstabil yang mana adalah antioksidan, sunscreen, bahan


pensuspensi dan bahan penontrol pH (Balsam II;101)
Keamanan BHT : Toleransi local dan sistemik; bahan padat agak
mengiritasi kulit atau mata jika tidak dihilangkan dengan cepat. Pada
hewan dosis toksik akut dari BHT meningkatkan salvias, miosis sedang,
kegelisahan, hiper reaksi, keadaan tidak tenang, meningkatkan urinasi,
tremor, paralysis. Kontak sensitisasi alergi dari BHT telah dilaporkan
(Exp;22)
Ester gallat adalah satu kelas antioksidan yang paling penting.
Ester propil adalah hanya satu zat yang diizinkan dalam industri makanan
pada kebanyakan negara-negara (Belanda membiarkan penggunaan
ester oktil dan dodekil) tetapi metil, etil, propil, oktil dan dodecyl gallat
umumnya digunakan dalam kosmetik. Asam gallat sendiri adalah
antioksidan yang paling kuat, tetapi

cenderung

menjadi biru dengan

adanya besi (Mod. Cosmet;618)


Konsentrasi propil gallat umumnya dikatakan pada tingkat 0,010,1% (Mod. Cosmet;620)
Untuk meningkatkan penerimaan dan kemanjuran, alkil gallat
sering digunakan dalam kombinasi dengan antioksidan lain seperti BHA
atau BHT dan dengan sequestrant dan sinergisseperti asam sitrat (MD
32th;1101)
Penambahan sequestrant seperti asam sitrat, Versene 100, atau
Nullapon (yaitu garam dari EDTA) mencegah pembentukan sabun kapur,
disediakan dengan bagian sampai 1% digunakan (Balsam II;93)
Na-EDTA; Antioksidan sinergis Edetat telah digunakan sebagai
sequester untuk ion logam, khususnya Cu, Fe dan Mn, yang dapat

digunakan untuk mengkatalisis reaksi autooksidasi. Digunakan baik


sendiri dan dalam kombinasi dengan antioksidan sebenarnya, range
konsentrasi 0,005-0,1% telah digunakan (EXP;110)
PH dari Na-EDTA 6,5-8,0
Kelarutan : 1 dalam 11 bagian air, agak larut dalam etanol, praktis
tidak larut dalam kloroform dan eter P.
d. Metil paraben & Propil paraben
Kombinasi pengawet sering digunakan karena hal tersebut berarti
meningkatkan efektivitas kerja pengawet baik dengan penambahan spectrum
aktivitas atau dengan beberapa sifat sinergis (Lachman;522)
Seringkali

kombinasi

dari

dua

atau

lebih

ester

asam

parahidrokisbenzoat digunakan untuk mencapai efek antimikroba yang


dikehendaki sebagai contoh asam metil dan propil hidroksibenzoat seringkali
digunakan bersama dalam perbandingan 10:1. Penggunaan lebih dari 1 ester
memungkinkan konsentrasi pengawet total lebih tinggi karena kelarutan
bebas

masing-masing

bertindak

memperkuat

efek

antimikroba

(Lachman;962)
Pengawet metil paraben dan propil paraben paling terkenal karena
melawan bakteri, khamir dan jamur, kombinasi 0,2% metil paraben dan
0,02% propil paraben sebagai pilihan kombinasi (Presc;275)
Alasan penggunaan pengawet: Emulsi seringkali mengandung bahan
seperti karbohidrat, protein, dan fosfatida dan semua bahan yang menunjang
pertumbuhan berbagai mikroorganisme dengan adanya salah satu bahan
yang disebutkan berikut. Adanya suatu campuran lemak dan

air yang

bersentuhan seringkali memungkinkan mikroorganisme meneta, karena itu


penggunaan pengawet merupakan hal yang perlu dalam proses pemisahan
(Lachman;530)
e. PEG 400 distearat & Mg Stearat
PEG 400 distearat sebagai pengopak bersama dengan logam Mg
stearat (Mod. Cosmet;380)
Pengopak

biasanya

ditambahkan

untuk

mengubah

shampoo,

kosmetik tipe cair jernih ke dalam shampoo krim cair adalah stearat non
ionic, seperti propilenglikol stearat, polietilenglikol 400 distearat atau
dietilenglikol stearat, bersama dengan logam stearat yang tidak larut, seerti

Mg, Zn, atau Cu stearat; penambahan yang terakhir ini karena ester glikol
cenderung larut kembali dalam shampoo pada suhu yang panas (Mod.
Cosmet:378)
Fungsi pengopak
(1)

Pengaruh pengopak ketika konsentrasi dikontrol secara hatihati jadi sebagai saltiong out surfaktan tanpa menyebabkan
gelatin atau pemisahan (Balsam II;98)

(2)

Pengopak ditambahkan untuk memberikan penampakan


warna seperti susu pada shampoo (Keithler;96)

f.

Jasmin Oil
Bahan pengaroma ditambahkan untuk memperbaiki penerimaan

(parrot;365)
Digunakan sebagai parfum, juga sebagai bahan tambahan dalam
salep dan kosmetik (RPS 18th;1298)
Semua shampoo mempunyai parfum dan warna untuk meyakinkan
kosmetik untuk diterima dan mengandungn bahan tambahan seperti pewarna
dan pigmen penerang untuk memperbaiki penampakan kosmetik (Balsam
II;101)Konsentrasi parfum 0,25-0,5% (Balsam II;16)

IV.CARA KERJA
Fase air
Metil paraben

Fase minyak
Asam stearat (54o)

Na lauriul sulfat

Cetyl alkohol (45-50o)

Trietanolamin

PEG 400 distearat

Na-EDTA

Mg stearat
Propil paraben danPropil gallat

1. Alat dan bahan disiapkan


2. bahan ditimbang sesuai perhitungan
3. Fase minyak dibuat dengan cara melebur: PEG 400 distearat + Mg
stearat + cetyl alkohol + asam stearat hingga suhu 70oC lalu + Hp
Propil paraben + propil gallat

4. Fase air dibuat dengan cara melarutkan metil paraben + Na-EDTA


dalam air suling 70oC kemudian ditambahkan Na lauril sulfat, + TEA
diaduk hingga homogen.
5. Fase minyak dituang ke dalm fase air lalu dimixer dengan intermittten
shaking (dimixer selama 1 menit istirahat selama 20 detk) dilakukan
sebanyak 5 X.
6. Ditambahkan pengaroma jasmine oil pada suhu 450, aduk ad
homogen.
7. Dimasukkan dalam wadah dan diberi etiket

V. EVALUASI
a.

Pengamatan organoleptis
Pengamatan dilakukan terhadap setiap bahan homogenitas,
aroma dan warna sediaan. Pengamatan dilakukan pada suhu
kamar (28-300C), 400C dan dingin 6-7oC setiap minggu, selama
6 minggu.

b.

Pengukuran viskositas
Penentuan dilakukan dengan menggunakan alat viskometer
Brookfield tipe LV dengan mangamati angka pada skala
viskometer dengan kecepatan tertentu.

c.

Pengukuran tegangan permukaan


Tegangan permukaan 0,1% larutan sediaan dalam air suling
diukur menggunakanalat tensiometer cinci du-nuoy. Faktor
koreksi cincin dihitung dengan bantuan rumus berikut :
f = 0,8759 + (0,0009188 x OSRuk)
D
OSRuk adalah tegangan permukaan yang belum dikoreksi
dalam dyne/cm, D adalah bobot jenis cairan uji dalam g/cm 3
dan f adalah faktor koreksi tegangan permukaan.

d.

Pengukuran tinggi busa dalam air suling dan air sadah


Tinggi busa dari 0,1% larutan sediaan dalam air suling diukur
menggunakan alat pengukur tinggi busa.

e.

Pengukuran pH
Keasaman ( pH ) sediaan diukur menggunakan pHmeter.

f.

Kemasan
Kemasan yang digunakan botol plastik tidak tembus cahaya.

VI.DAFTAR PUSTAKA
Jellinek JS,1970, Formulation and Funcition Of Cosmetics.
Willey Interscience, New York
Balsam, M.S and Sagarin,E.,1974,Cosmetics, Science and
Technology,John Wiley and sons inc., New York
Keithler, W.MR.1956. The Formulation of Cosmetics and Cosmetics
Specialties. Drug and Cosmetics Industry, New York
Lachman, leon.dkk.2008. Teori dan Praktek Farmasi Industri.
UI: Jakarta
Ruwo, C, Raymond,dkk.1986. Handbook of Pharmacrutical Exipient.
Pharmaceutical. Press;London
Reynold, J.E.E. Prorad, AJ.2002. Martindale the Extra Pharmacopia
32 th Edition. Pharmaceutical Press ; London
Trianggono I.S Retno.1998.Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik. PT. Gramedia Pustaka Utama;Jakarta
Parrot.Eugene. R.1971. Pharmaceutical Technology Fundamental.
Baiges Publishing Company; USA

FORMULASI KOSMETIK NON DECORATIF


MASCARA SUSPENSI

OLEH :
NAMA
NIM
KELAS

: FEBRI WULANDARI
: 14. 01. 259
: TRANSFER 2014

LABORATORIUM FARMAKOLOGI FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI
MAKASSAR
2015

I. Rancangan Formula
Tiap 10 ml mengandung
Gom Tragakan
Alkohol

0,2 %
1 ml

Metil Paraben
Lampblack
Air
ad

0,2%
q.s
10 ml

II. Master Formula


Nama produk
Jumlah produk
No. Registrasi
No. Batch

: CherryMascara
: 1 botol @10 ml
: CD 0908510002
: CD 502002

Bahan
Kode
Bahan
GT-01
AL-02
MP-03
JG-04
AR-05

Nama Bahan

Kegunaan

Gom tragakan
Alkohol
Metil paraben
Lampblack
Air

Viscicity agent
Cosolvent
Pengawet
Pewarna
pembawa

Disetujui oleh:
PT. RAMA FARMA
Perdosi
Perbatch
s
0,2%
1 ml
0,2%
q.s
10 ml

III. Studi Preformulasi


Tujuan Formulasi
Tujuan adalah untuk menghitamkan bulu mata, kadangkadang juga alis mata. Tujuan sama dengan ayeshadow yaitu
untuk mengkasetuasikan mata. Maskara sebetulnya adalah cat
pemakaian maskara rambut untuk bulu mata (Trianggono;1998).

Alasan Pemilihan Bentuk sediaan

Alasan pemilihan Zat aktif


a. Gom Tragakan
Gom tragakan berfungsi sebagai viscosity increasing
agent dan sering digunakan dalam produk kosmetik
(exp;785)
b. Alkohol
Tragakan tidak larut dalam air, etanol dan pelarut organik
lainnya, sehingga diberikan zat pembasah seperti alkohol
untuk mencegah terjadinya gumpalan
c. Metil Paraben

Metil paraben digunakan secara luas sebagai pengawet


anti mikroba dalam kosmetik, produk makanan dan
sediaan kosmetik. Konsentrasi yang digunakana untuk
sediaan topikal adalah 0,02 0,3%. (exp;466)
d. Lampblack
Lampblack digunakan sebagai coloring agent karena
lampblack memberikan warna hitam yang natural pada
saat

penggunaannya.

berupa

pasta

hitam

Lampblack
beraroma

memiiki
glikol,

pemerian

krang

dapat

dibersihkan menggunakan air, sehingga bersifat tahan


lama, dan tidak luntur oleh keringat. Lampblack dapat
dibersihkan dengan sabun, dalam formulasi lampblack
digunakan sebesar 19 % (ogura;2011).
IV. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang semua bahan
3. Dimasukkan gom tragakan kedalam lumpang, gerus
4. Diukur etanol 70% dalam gelas ukur, tambahkan metil paraben
yang telah dilarutkan dalam air panas.
5. Cukupkan volumenya dengan aquadest ad 20 ml
6. Dimasukkan sedikit demi sedikit kedalam lumpang sambil terus
digerus sampai terbentuk suspensi maskara
7. Dimasukkan pewarna sambil terus digerus
8. Dimasukkan dalam wadah beri etiket.
V. Evaluasi
VI. Daftar Pustaka
Trianggono I.S Retno.1998.Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik. PT. Gramedia Pustaka Utama;Jakarta
Ogura, Yuki, Kiyoshi Kawada, Takashi Minami. 2011. Pencil Form
Cosmetics Composition And kosmetic Product Therof,
Patent Application Publication, US
Ruwo, C, Raymond,dkk.1986. Handbook of Pharmacrutical
Exipient.Pharmaceutical. Press;London

Anda mungkin juga menyukai