Anda di halaman 1dari 4

obat alami untuk ikan lele

Dalam budidaya ikan lele kematian ikan yang tidak wajar menyebabkan kegagalan bagi
peternak lele yang semua itu dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. kematian lele dalam jumlah besar,
2. pencurian,
3. dimangsa oleh hewan predator,
4. benih lele yang kurang baik/super,
5. harga jual yang murah,
6. serta harga pakan yang terus naik dengan tidak diimbangi harga jual lele.
Keenam hal ini jika tidak dicermati dan diperhatikan, akan menjadi momok bagi peternak ikan
lele (apalagi bagi pemula). Di sini kami akan memberikan sedikit pengalaman yang kami
peroleh setelah kami berusaha membudidayakan ikan lele. Langsung saja tanpa berlama-lama,
pencegahan dan pengobatan yang kami lakukan menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia
dialam dan bisa didapat secara gratis (tidak memerlukan biaya).
Untuk pencegahan dan pengobatan penyakit kami menggunakan :
1. garam
2. mengkudu
3. daun pepaya
4. daun sirih
5. arang
6. bawang putih
1. garam
2. mengkudu
3. daun pepaya
4. daun sirih
5. arang
6. bawang putih
1. garam
2. mengkudu
3. daun pepaya
4. daun sirih
5. arang
6. bawang putih
1. garam
2. mengkudu
3. daun pepaya
4. daun sirih
5. arang
6. bawang putih
1. garam

2. mengkudu
3. daun pepaya
4. daun sirih
5. arang
6. bawang putih
Sebelum kita mempelajari khasiat dari bahan alami tersebut, kita perlu mengetahui bahwa
penyakit pada ikan lele biasanya ditimbulkan dari perubahan suhu dan iklim secara ekstrim.
Selain itu, faktor lingkungan dan pengetahuan yang kurang mengenai pembudidayaan ikan lele
juga menjadi pemicu kegagalan dalam menggeluti usaha ini.
Faktor lingkungan meliputi:
1. Suasana kolam yang terlalu teduh atau terlalu panas
2. Lingkungan sekitar kolam yang kotor/ becek atau ditumbuhi semak belukar
3. Suasana sekitar kolam yang terlalu bising
4. Penggunaan air yang sudah tercemari bahan kimia berbahaya
5. Banyak predator yang sering masuk kelingkungan kolam(burung, ayam, kelelawar,
ular, entok/bebek)
6. Udara disekitar kolam yang kurang sehat(udara yang tercemar zat berbahaya)
7. Air kolam berlumut dan banyak daun serta ranting yang masuk kedalam kolam
Faktor kurangnya pengetahuan:
1. Ikan lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yeng bersifat karnivora, sehingga
menjadi kanibal jika tidak tepat waktu penyortiran/penyeleksian dan jika pemberian
pakan yang tidak cukup dan merata
2. Ukuran kolam yang kurang ideal untuk ukuran kolam pembenihan dan kolam
pembesaran
3. Ketinggian air dalam kolam pembenihan ataupun pada kolam pembesaran
4. Kepadatan benih ikan lele yang tidak disesuaikan dengan ukuran kolam dan
ketinggian air
5. Sirkulasi air dalam kolam yang kurang terjaga dengan baik
6. Pemilihan waktu yang kurang tepat saat pemberian pakan
7. Penggunaan pakan buatan/pabrik yang kurang bergizi serta tidak disesuaikan dengan
ukuran ikan lele
8. Pemberian pakan buatan/pabrik tidak cukup merata bahkan secara berlebihan dan
tidak habis dimakan oleh ikan lele
9. Penggunaan alat-alat penunjang seperti seser, bak, alat sortir, ember, dsb yang
kurang steril
10. Pemilihan indukan yang kurang sehat dan berkwalitas dalam proses pemijahan serta
pemilihan bibit yang tidak super dalam proses pembesaran
Ada tiga usaha pencegahan dalam budi daya lele, yaitu :
A. Pencegahan Terhadap Bibit Penyakit
Penanganan sederhana seperti ini jauh lebih mudah, efisien, dan efektif daripada harus

mengobati ikan yang sudah terserang penyakit. Berikut ini langkah-langkah pencegahan
agar tele terhindar dari bibit penyakit.
1. Sterilkan kolam pada tahap awal budi daya menggunakan sabun cud cair, lalu
rendam dengan kaporit. Bilas dengan air hingga bersih.
2. Rendam langsung bibit yang baru ditebar ke dalam kolam pembesaran yang
telah diberi garam. Misalnya, untuk kolam berukuran 2 x 3 x 0,6 in dengan
ketinggian air 1015 cm, cukup diberi 2-3 genggam garam dapur.
3. Jaga agar air kolam tetap bersih dengan mengganti air secara rutin.
4. Hindari pemberian pakan yang berlebihan. Hindari membeli bibit yang sudah
terserang penyakit.
5. Hindari penggunaan alat bantu budi daya yang tercemar penyakit. Sebaiknya,
rendam peralatan tersebut dalam larutan kaporit selama semalam sebelum
digunakan.
6. Cuci dan bilas peralatan hingga bersih, sebelum digunakan kembali. Kuras
dan cuci kolam pada setiap akhir panen menggunakan sabun cuci cair, lalu
rendam dengan larutan kaporit selama semalam. Bilas dengan air hingga bersih
sebelum digunankan kembali.
B. Menjaga Kualitas Air
Untuk menjaga agar kolam steril dari bibit penyakit, setiap akhir panen kuras kolam
secara total.
1. Cuci dan sikat menggunakan sabun cair, karena sabun ini memiliki daya
bersih yang lebih tinggi dibandingkan sabun lainnya. Setelah selesai, bilas
kolam dengan air bersih, hingga bau sabun hilang. Sementara itu, untuk
meningkatkan sanitasi kolam dan membunuh berbagai bibit penyakit, rendam
kolam menggunakan kaporit.
2. Untuk kolam berukuran 2 x 3 m dengan ketingian air 10-15 cm, cukup
menggunakan 2-3 genggam kaporit. Selain harganya yang murah, kaporit
bisa digunakan beberapa kali. Lama perendaman kolam dengan kaporit
cukup satu malam.
C. Pencegahan Agar Bibit Penyakit Tidak Menular
Metode pencegahan yang disarankan adalah menggunakan metode pengobatan
sederhana dan murah yang selama ini telah diaplikasikan petani tradisional.
Selain mudah dan murah, cara ini tidak kalah efektifnya jika dibandingkan dengan
menggunakan antibiotik kimiawi, seperti larutan meachytin green (MG), teracytin,
atau kernicytin. Metoda yang dianjurkan tersebut seperti diuraikan di bawah ini.
1. Pengobatan Sederhana dan Murah Penyakit (Bintik Putih, Karat, dan
Kumis Keriting)

Pindahkan ikan yang masih sehat ke kolam penannpungan


sementara.

Kuras kolam dan buang seluruh bibit yang sakit atau mati.

Untuk membunuh bibit penyakit yang mungkin masih menempel


di kolam, rendam kolam setinggi air yang dibuang.
Larutkan 25 mg kaporit ke dalam 1 liter air, lalu tambahkan ke
dalam kolam. Biarkan selama semalam.
Kuras kembali kolam dan bilas dengan air bersih. Isi kembali
kolam dengan air besih hingga ketinggian 10-15 Cm.

Pindahkan kembali bibit dari kolam penampungan sementara ke


kolam pembesaran. Rendam bibit lele dengan farutan garam dapur.

Untuk kolam berukuran 2 x 3 rn, cukup diberi 2-3 genggam


garam dapur. Tambahkan tumbukan daun pepaya secukupnya ke
dalam kolam ikan yang terkena penyakit.

Lakukan pengobatan selama 3 hari dan ganti air setiap hari.

2. Pengobatan Penyakit Busung

Pindahkan lele yang masih sehat ke kolam penampunngan


sementara.

Kuras kolam dan buang seluruh bibit yang sakit atau coati.

Agar kotoran atau bibit penyakit yang disebabkan lele yang mati
bisa hilang, sikat dan bersihkan kolam menggunakan detergen.
Bilas hingga bersih. Isi kembali kolam dengan air besih setinggi
10-15 cm.

Pindahkan kembali bibit lele yang masih sehat ke kolam


pembesaran. Taburkan garam dapur ke dalam kolam untuk
rnembunuh bibit penyakit yang mungkin akan muncul akibat lele mati
terserang penyakit kembung.

Tambahan :
Obat Alami Penyakit Gantung Pada Ikan Lele
Biasanya kalau ikan lele peliharaan anda mengalami gantung seperti berdiri itu berarti ikan anda
kena penyakit kalau tidak segera di obati maka akan bisa mengakibatkan kematian pada ikan,
saya pernah mengalami hal tersebut segera saya obati ikan saya dengan buah mengkudu
caranya:
1. Siapkan buah mengkudu yang telah masak
2. Remas-remas kemudian lemparkan ke kolam
2. Biarkan beberapa saat sampai buah mengkudu tersebut menyatu dengan air kolam anda
3. Tunggu khasiatnya beberapa jam sampai ikan peliharaan anda sembuh

Anda mungkin juga menyukai