Dosen Pengajar :
Yuli Hananto, S.TP, M.Si
Disusun Oleh :
1. Silfia Juliana Ingi Kollyn
2. Nabella Doris Tiyas Putri
3. Zahrotul Munawwaroh
4. Erma Damawiyah
5. Marifah
6. Tomy Ardiansyah
7. Qisti Ahmad Nabawi
8. Yopi Prayoga
9. Akhmad Firdaus Andre Vahlefi
10. Edwin Dwi Hariono
(B42120211)
(B42120)
(B42120)
(B42120)
(B42120)
(B42120)
(B42120)
(B42120)
(B42120)
(B42120)
Mengorganisasi
dan
mengawasi
semua
bahagian-bahagian
dan
Pekerjaan Perencanaan
diklasifikasikan
sebagai
pekerjaan
perencanaan.
Perencanaan
dimaksudkan
perusahaan.
dalam
rangka
meningkatkan
keuntungan
D. Tenaga Ahli
Pemakaian dan jumlah tenaga staff ahli, misal : ahli teknik listrik,
teknik instrumentasi, logam, ahli korosi dan ahli-ahli, tergantung pada:
1. Kelayakan dari komposisi tenaga ahli yang perlu ada di dalam
organisasi.
2. Banyaknya skala-skala prioritas haruslah ditempatkan di dalam
daftar pertanyaan (dalam rencana) yang berbeda pula.
3. Suatu kesetimbangan ekonomi dari biaya pelayanan konsultan di
dalam organisasi perawatan mesin harus bisa menggantikan nilai
tenaga ahli profesional. Tidak terlampau biasa untuk memiliki
tenaga spesialis profesional di dalam organisasi perawatan mesin,
akan tetapi disini diberikan contoh pada instansi-instansi besar atau
perusahaan yang mengkhususkan pada perawatan mesin-mesin.
Pengendalian Operasional
Metode yang umum dan tradisional dalam penerarapan pemeliharaan
adalah pemeliharaan darurat tak terencana. Metode ini membolehkan
kerusakan terjadi sebelum diadakan perbaikan untuk mengoreksi kesalahan
atau mereperasi kerusakan. Dalam cara ini kebutuhan akan pekerjaan
mengendalikan organisasi dan administrasi pemeliharaan, dan kerusakan
peralatan mencerminkan kegagalan untuk memeliharanya.
Pengendalaian administratif terhadap pekerjaan pemeliharaan sangat
berubah ketika berganti dari metode pemeliharaan darurat ke kebijakan
pemeliharaan terencana. Pemeliharan darurat sangat sangat tergantung
dengan keputusan sesaat, pembelian secara panik, revisi yang tak beakhir
terhadap prioritas pekerjaan, pengarahan ulang tenaga kerja secara
mendadak, dan berbagai keadaan darurat yang komulatif merendahkan
efisiensi pemeliharaan. Suatu sistem pemeliharaan terencana mengelola
kebijakan pemeliharaan perusahaan dengan menyediakan alat-alat yang
secara teknis dan finansial mengarahkan dan mengendalikan operasi
pemeliharaan dengan tujuan meningkatkan standar pemeliharaan pabrik dan
mempertinggi keefektifan biaya, lihat pada gambar 1.
sistem
pemeliharaan
terencana.),
dibandingkan
dengan