Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Penyusun:
Ulfatul Hasanah
Vega Lyndie Fatimah
Yuni Maryeti
KELAS B SEMESTER III
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrohiim,
Puji syukur Kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat,
dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas ini tanpa ada halangan
apapun sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.
Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas terstruktur pada mata
kuliah Akhlaq Tasawuf. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
umumnya bagi para pembaca. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... 1
DAFTAR ISI.............................................................................................. 2
BAB I...................................................................................................... 3
PENDAHULUAN....................................................................................... 3
A. Latar Belakang................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah...........................................................................5
C. Tujuan............................................................................................. 5
BAB II..................................................................................................... 6
PEMBAHASAN......................................................................................... 6
A. Pengertian Masyarakat Modern.......................................................6
B. Problematika Masyarakat Modern...................................................8
C. Perlunya Pengembangan Akhlaq Tasawuf.....................................15
D. Indonesia dan Pendidikan Karakter...............................................17
BAB III PENUTUP................................................................................... 19
A. Kesimpulan................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Modernisme adalah paham tentang hal-hal yang bersifat moderen.
Sebagian orang beranggapan bahwa Islam dan Modernisme adalah suatu kata
yang tidak tepat untuk di sandingkan, menurut mereka modernisme adalah pintu
utamanya bidah dan bidah adalah virusnya agama.
Masyarakat modern umumnya lebih mempergunakan akal atau rasio
mereka untuk memecahkan setiap masalahnya. Sedangkan Islam mempunyai
konsep bahwa manusia tetap menggunakan dalil naqli di samping dalil aqlinya.
Sehingga konsep diri yang ada pada masyarakat modern adalah hedonisme, yang
mengakibatkan kemerosotan akhlaq.
Kehidupan masyarakat modern identik dengan mendewakan ilmu
pengetahuan dan teknologi, mengesampingkan pemahaman tentang agama.
Mereka
beranggapan
bahwa
pengatahuan
dan
teknologi
akan
mampu
meningkatkan taraf hidup dan derajat sosial mereka. Karena teknologi dan ilmu
pengetahuan akan memberikan dampak positif dan pada sisi lain juga
menimbulkan dampak negatif.
Selain problematika itu dalam masyarakat modern juga mengalami
berbagai problem, seperti dalam aspek politik, pluralisme agama, spiritual, dan
etika. Sehingga bagi penulis peranan akhlaq tasawuf urgensi sangat membahas
problematika masyarakat modern.
Kemajuan zaman modern memberikan dampak tersendiri dalam
kehidupan manusia. Ada bagian yang positif, namun juga dampak negatif yang
tidak kalah mendominasi. Bukan berarti kemajuan zaman modern adalah sesuatu
3
yang buruk, namun persepsi tiap individu menghadapi hal seperti ini berbedabeda. Hal itu menjadi semakin rumit karena tidak setiap manusia mampu
beradaptasi
dengan
baik
dengan
dunia
modern.
Akhirnya,
muncullah
teknologi,
mengesampingkan
pemahaman
tentang
agama.
Mereka
hidup dan derajat sosial mereka.karena teknologi dan ilmu pengetahuan akan
memberikan dampak positif dan pada sisi lain juga menimbulkan dampak negatif.
Selain problematika itu dalam masyarakat modern juga mengalami berbagai
problem, seperti dalam aspek politik, pluralisme agama, spiritual, dan etika.
Sehingga bagi penulis peranan akhlak tasawuf urgensi sangat membahas
problematika masyarakat modern.
Sikap umat Islam dalam menyikapi modernisasi inilah yang mendorong
penulis untuk mencoba menyampaikan informasi yang sebenarnya mengenai
modernisme menurut Islam.
Sikap umat Islam dalam menyikapi modernisasi inilah yang mendorong
penulis untuk mencoba menyampaikan informasi yang sebenarnya mengenai
Problematika Masyarakat Modern, Urgensi Akhlaq Tasawuf dan Pendidikan
Karakter.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Masyarakat Modern
Masyarakat modern terdiri dari dua kata, yaitu masyarakat dan modern.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat diartikan sebagai pergaulan
hidup manusia (himpunan orang yang hidup bersama di suatu tempat dengan
ikatan-ikatan tertentu). Sedangkan modern diartikan yang terbaru, secara terbaru,
mutakhir. Jadi secara harfiah masyarakat modern berarti suatu himpunan orang
yang hidup bersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan tertentu yang
bersifat mutakhir.
Deliar Noer menyebutkan ciri-ciri masyarakat modern sebagai berikut:
1. Bersifat rasional, yakni lebih mengutamakan pendapat akal pikiran
daripada
pendapat
emosi.
Sebelum
melakukan
pekerjaan
selalu
media massa yang semula satu arah, berubah menjadi media interaktif. Hal
yang demikian itu pada akhirnya berpengaruh pada kejiwaan dan
kepribadian masyarakat. Pada era informasi yang sanggup survive
(bertahan) hanyalah mereka yang berorientasi ke depan dengan bijak dan
mampu mengubah pengetahuan menjadi kebijakan.
B. Problematika Masyarakat Modern
Kemajuan di bidang teknologi pada zaman modern ini telah membawa
manusia ke dalam dua sisi, yaitu bisa memberi nilai tambah (positif), tapi pada
sisi lain dapat mengurangi (negatif). Efek positifnya tentu saja akan meningkatkan
keragaman budaya melalui penyediaan informasi yang menyeluruh sehingga
memberikan orang kesempatan untuk mengembangkan kecakapan-kecakapan
baru dan meningkatkan produksi. Sedangkan efek negatifnya kemajuan teknologi
akan berbahaya jika berada di tangan orang yang secara mental dan keyakinan
agama belum siap. Mereka dapat menyalahgunakan teknologi untuk tujuan-tujuan
yang destruktif dan mengkhawatirkan (Musthofa, 2005: 46-47).
Menurut Sayyed Hossein Nasr, seorang ilmuwan kenamaan dari Iran,
berpandangan bahwa manusia modern dengan kemajuan teknologi dan
pengetahuaannya telah tercebur ke dalam lembah pemujaan terhadap pemenuhan
materi semata namun tidak mampu menjawab problem kehidupan yang sedang
dihadapinya. Kehidupan yang dilandasi kebaikan tidaklah bisa hanya bertumpu
pada materi melainkan pada dimensi spiritual. Jika hal tersebut tidak diimbangi
akibatnya jiwa pun menjadi kering, dan hampa. Semua itu adalah pengaruh dari
sekularisme barat, yang manusia-manusianya mencoba hidup dengan alam yang
kasat mata.
Menurut Nashr, manusia barat modern memperlakukan alam seperti
pelacur. Mereka menikmati dan mengeksploitasi alam demi kepuasan dirinya
tanpa rasa kewajiban dan tanggung jawab apapun. Nashr melihat, kondisi manusia
modern sekarang mengabaikan kebutuhannya yang paling mendasar dan bersifat
spiritual, mereka gagal menemukan ketentraman batin, yang berarti tidak ada
8
keseimbangan dalam diri. Hal ini akan semakin parah apabila tekanannya pada
kebutuhan materi semakin meningkat sehingga keseimbangan semakin rusak.
Oleh karena itu, manusia memerlukan agama untuk mengobati krisis yang
dideritanya. Dalam berbagai kemajuan teknologi masyarakat modern juga
mengalami berbagai problematika seperti:
1.
2.
teknologi memberi nilai tambah, tapi pada sisi lain dapat mengurangi
Nilai-nilai manusia yang tradisional, misalnya harus dikorbankan demi
3.
efisiensi.
Semua kemajuan teknologi lebih banyak menimbulkan masalah ketimbang
4.
memecahkannya.
Efek negatif teknologi tidak dapat dipisahkan dari efek positifnya.
Teknologi tidak pernah netral. Efek negatif dan positif terjadi serentak dan
5.
tidak terpisahkan
Semua penemuan teknologi mempunyai efek yang tidak terduga.
Sedangkan ditinjau dari sikap mental kehadiran ilmu pengetahuan dan teknologi
telah melahirkan sejumlah problematika masyarakat modern diantaranya:
1. Desintegarasi Ilmu Pengetahuan
Banyak ilmu yang berjalan sendiri-sendiri tanpa ada tali pengikat dan
penunjuk jalan yang menguasai semuanya, sehingga kian jauhnya manusia
dari pengetahuan akan kesatuan alam. Kehidupan modern antara lain ditandai
dengan adanya spesialisasi di bidang ilmu pengetahuan. Masing-masing ilmu
pengetahuan
memiliki
paradigma
(cara
pandangnya)
sendiri
dalam
10
11
membuka
peluang
yang
besr
bagi
penyalahgunaan
sehingga
12
13
2.
3.
4.
5.
14
15
Ikhlas
Sabar
Tawadhu
Ridha
Berkata dan berbuat jujur
Menampilkan perilaku yang mulia
Tawakkal
Berbagai praktek akhlaqul karimah lainnya.
Sisi lain dari pentingnya mempelajari tasawuf adalah berkaitan dengan
pada pejabat tinggi negara, pegawai negeri pada segala tingkatan hingga
organisasi kemasyarakatan, ternyata gagal membawa masyarakat kita ke arah
yang lebih baik dalam hal membentuk karakter bangsa.
Menurut bahasa, karakter berasal dari bahasa inggris yaitu character yang
berarti watak, sifat dan karakter. Dalam bahasa indonesia, watak diartikan sebagai
sifat batin manusia yang memengaruhi segenap pikiran dan perbuatannya. Dalam
bahasa arab, kata karakter sering disebut dengan istilah akhlaq yang oleh para
ulama diartikan bermacam-macam.
Dengan demikian, pendidikan karakter adalah upaya memengaruhi
segenap pikiran dan sifat batin peserta didik dalam rangka membentuk watak,
budi pekerti, dan kepribadiannya. Pendidikan karakter bukan hanya sekedar
memberikan definisi baik dan buruk melainkan sebagai upaya mengubah sifat,
watak dan kepribadian saja melainkan dapat melahirkan manusia yang memiliki
kebebasan untuk menentukan pilihannya, tanpa paksaan dengan rasa tanggung
jawab. Pendidikan karakter menurut Al-Quran ditunjuk untuk membebaskan
manusia dari kehidupan yang gelap gulita menuju kehidupan yang terang.
Seperti, meluruskan manusia dari kehidupan yang keliru kepada kehidupan yang
benar, mengubah manusia jahiliyyah menjadi manusia yang beradab serta
mendamaikan manusia yang bermusuhan menjadi manusia yang bersaudara
(Poerwadarminta, 1991: 31-33).
Pendidikan karakter secara sederhana dapat diartikan membentuk tabiat,
perangai, watak dan kepribadian seseorang dengan cara menanamkan nilai-nilai
luhur, sehingga nilai-nilai tersebur mendarah daging menyatu dalam hati dan
pikiran menampakkan realitas kehidupan secara mudah karena kemauan sendiri,
orisinil, dan ikhlas semata karena Allah, bukan sekedar berdimensi integratif atau
mengukuhkan moral intelektual anak didik.
Sumber pendidikan Islam adalah Al-Quran dan Al-Hadits yang misi
utamanya, sebagaimana dikemukakan Fazlurrahman adalah pembinaan moral
atau akhlaq mulia,dengan menekankan pada fungsinya sebagai Al-Hidaya
17
(petunjuk), Al-Furqon (yang membedakan antara yang hak dan batil), Al-Hakim
(sebagai wasit yang awal), Al-Bayyinah (keteraaan atas semua perkata), Asy-Syifa
(sebagai obat penawar jiwa) dan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin)
(Azra, 2012:75).
Selanjutnya yang berkaitan dengan tujuan pendidikan Islam antara lain,
menurut Al-Ghazali bahwa tujuan pendidikan adalah membentuk akhlaq yang
mulia dengan cara membersihkan diri dari akhlaq yang tercela. Selanjutnya
menurut Attas, bahwa tujuan pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang
baik. Sedangkan menurut Athiyah Al-Abrasyi adalah membentuk manusia yang
berakhlaq mulia. Dan mernurut Muhammad Fadhil Al-Jamali, bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah:
a. mengenal manusia terhadap peranannyadi antar sesama makhluk dan
tanggung jawabnyadalam hidup
b. mengenal manusia akan interaksi sosial dan tanggung jawab dalam tata
hidup bermasyarakat.
c. mengenal manusia akan alam dan mengajak mereka untuk mengetahui
hikmh diciptakannya serta memberikan kemungkinan kepada mereka
untuk mengambil manfaat darinya
d. mengenalkan manusia pencipta alam (allah SWT) dan menyuruh
beribadah kepadanya (Azra, 2012: 77).
Dalam aspek etika, masyarakat moderen mengalami krisis moral yang
berkepanjangan. Masyarakat modern seringkali menampilkan sifat-sifat yang
kurang dan tidak terpuji dan menyimpang dengan norma-norma yang berlaku,
baik norma agama, adat istiadat dan hukum. Bentuk penyimpngan moral tersebut
seperti, menurunnya kualitas moral bangsa yang dicirikan dengan membudayanya
praktek KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme), berbagai konflik yang merajalela
(antaretnis, agama, politik, ormas dan lain-lain), meningkaynya kriminalitas
diperbagai kalangan, serta menurunnya etos kerja di berbagai instansi-instansi
pemerintahan, merosotnya nilai-nilai keadilan, spiritual, kemanusiaan dan masih
18
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Masyarakat Modern adalah suatu himpunan orang yang hidup bersama di
suatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan yang tetentu yang bersifat
mutakhir
2. Terdapat problematika masyarakat modern, diantarnya:
a) Desintegarasi Ilmu Pengetahuan
b) Split Personality (Kepribadian yang Terpecah)
c) Penyalahgunaan Iptek
d) Pendangkalan Iman
e) Pola Hubungan Materialistik
f) Menghalalkan Segala Cara
g) Stres dan Frustasi
h) Kehilangan Harga Diri dan Masa Depannya
3. Ajaran tasawuf mempunyai peran penting bagi masyarakat modern karena
akan mengantarkan kita untuk dapat menemukan ketentraman, kedamaian
dan menemukan makna hidup yang sesungguhnya di tengah pergumulan
kita sehari-hari dengan roda kehidupan yang tidak pernah berhenti.
20
DAFTAR PUSTAKA
Azra, Azyumardi, 2012, Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Deliar Noer, 1987, Pembangunan di Indonesia, Jakarta: Mutiara.
Musthofa, A. Drs. H. 2005. Akhlak Tasawuf. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Nata, Abuddin, Prof. Dr. H. M.A, 2014, Akhlak Tasaeuf dan Karakter Mulia,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Poerwadarminta , W.J.S. 1991, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka.
Arief, Romly. 2008. Kuliah Akhlak Tasawuf. Jombang: Unhasy Press.
Rosihun. 2000. Ilmu Tasawuf . Bandung: Pustaka Setia.
21