Anda di halaman 1dari 11

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM


BASED LEARNING PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X.3
SMA Negeri 7 Tasikmalaya
Tahun Ajaran 2014-2015)
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu bukti dari salah satu tujuan pembangunan
nasional bangsa Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Bidang
pendidikan menjadi salah satu bidang pembangunan yang saat ini sangat
mendapat perhatian serius dari pemerintah. Dengan memahami tujuan
pendidikan maka akan timbul kesadaran bahwa pendidikan adalah hal yang
sangat mendasar bagi pembangunan bangsa. Karena dengan adanya
pendidikan akan mengarahkan manusia untuk menjadi individu yang memiliki
jiwa sosial yang tinggi serta nilai religius yang baik.
Namun seiring langkah, proses pembelajaran di sekolah tidak
selamanya berjalan sesuai dengan harapan. Kususnya dalam bidanag kajian
pendidikan biologi atau dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Pendidikan biologi merupakan bagian dari pendidikan sains dan sebagai salah
satu mata pelajaran di sekolah yang diharapkan dapat mencapai tujuan
pendidikan nasional khususnya keterampilan sikap serta menanamkan rasa
tanggungjawab kepada lingkungan. Pada kenyataannya proses pembelajaran
dalam kajian pendidikan biologi belum menampakkan peningkatan yang
signifikan.
Berdasarkan hasil observasi langsung ke lapangan melalui wawancara
di SMAN 7 Tasikmalaya, diperoleh beberapa permasalahn yang terjadi di
SMA tersebut, diantaranya :
1. Proses belajar mengajar, guru dalam menyampaikan materi pelajaran
masih sering menggunakan model pembelajaran kooperatif sehingga
materi sulit dipahami oleh peserta didik.

2. Motivasi siswa, peserta didik dalam proses pembelajaran masih kurang


antusias sehingga kondisi kelas pada saat pembelajaran berlangsung sangat
pasif.
Dengan keadaan seperti itu, proses pembelajaran yang terjadi di
sekolah ini kurang efektif, hal ini ditunjukkan dengan rata-rata hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Biologi kurang dari KKM yang ditentukan yaitu 75.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini menginvestigasi pada
model pembelajaran yang ditetapkan oleh pendidik. Selama ini sebagian besar
pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran hanya menggunakan
model satu jalur (teacher center) yang saat ini sudah tidak efektif lagi untuk
diterapkan. Sebaiknya pendidik mengembangkan cara mengajar atau model
pembelajaran yang bervariasi sehingga diharapkan hasil belajar siswa akan
lebih baik. Penulis berpendapat bahwa model pembelajran Problem Based
Learning dapat merangsang siswa untuk dapat belajar lebih aktif, sehingga
proses pembelajaran menjadi lebih efektif serta dapat mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki peserta didik. Kemudian mampu
meningkatkan hasil belajar.
Dari latar belakang masalah tersebut, maka penulis mengidentifikasi
beberapa masalah yang ditemukan, antara lain :
1. Apakah model pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan hasil
belajar siswa?
2. Apakah model pembelajaran Problem Based Learning dapat mengaktifkan
siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa?
3. Apakah model pembelajaran Problem based Learnig cocok diterapkan
pada konsep pencemaran lingkungan untuk upaya meningkatkan hasil
belajar?
Agar peenelitian lebih terarah dan dapat mencapai sasaran, maka perlu
adanya batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu :
1. Penelitian ini meneliti hasil belajar siswa kelas X SMAN 7 Tasikmalaya
yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning.

2. Materi pelajaran yang akan diberikan adalah konsep pencemaran


lingkungan.
3. Hasil belajar yang diperoleh adalah hasil post test mata pelajaran biologi
pada konsep pencemaran lingkungan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis bermaksud untuk
meneliti lebih jauh mengenai UPAYA MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR

SISWA

DENGAN

MENGGUNAKAN

MODEL

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA KONSEP


EKOSISTEM

(Penelitian

Tindakan

Kelas

di

Kelas

X.3

SMA Negeri 7 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014-2015).


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa
yang proses pembeajrannya menggunakan model pembelajaran Problrm
Based Learning pada konsep pencemaran lingkungan?
Oleh karena itu, penelitian difokuskan terhadap hasil belajar siswa
yang menggunakan pembelajaran Problem Based Learning.
C. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah penafsiran, maka penulis mendefinisikan
beberapa istilah secara operasional, sebagai berikut :
1. Hasil Belajar
Perubahan tingkah laku siswa dalam ranah kognitif dan dibatsi
pada jenjang pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Dalam penelitian
ini hasil belajar siswa ditunjukkan oleh skor yang diperoleh siswa dalam
melakukan post test pada pelajaran biologi konsep pencemaran
lingkungan.
2. Model Pembelajaran Problem Based Learning
a. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Siburian, Jodion et.al dalam Alida Utami (2011:1)
sebagai berikut: Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) merupakan salah satu model pembelajaran yang berasosiasi

dengan pembelajaran kontekstual. Pembelajaran artinya dihadapkan


pada suatu masalah, yang kemudian dengan melalui pemecahan
masalah,

melalui

masalah

tersebut

siswa

belajar

keterampil-

keterampilan yang lebih mendasar.


Menurut Muslimin I dalam Alida Utami (2011:1), Pembelajaran
berdasarkan masalah (Problem Based Learning) adalah suatu
pendekatan untuk membelajarkan siswa untuk mengembangkan
keterampilan berfikir dan keterampilan memecahkan masalah, belajar
peranan orang dewasa yang otentik serta menjadi pelajar mandiri.
Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu
guru memberikan informasi yang sebanyak-banyaknya kepada siswa,
akan tetapi Pembelajaran Berbasis Masalah dikembangkan untuk
membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan
masalah dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang
dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata dan
menjadi pembelajaran yang mandiri.
Menurut Tan (2010) Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang diawali
dengan penyajian masalah yang dirancang dalam konteks yang relevan
dengan materi yang dipelajari. Pembelajaran Berbasis Masalah
menggunakan berbagi macam kecerdasan yang diperlukan untuk
melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan
untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang
ada.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) adalah sebuah model pembelajaran yang dilakukan dengan
adanya

pemberian

rangsangan

berupa

masalah-masalah

yang

kemudian dilakukan pemecahan masalah oleh siswa yang diharapkan


dapat menambah keterampilan siswa dalam pencapaian materi
pembelajaran.
b. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Ada lima strategi dalam menggunakan model Pembelajaran


Berbasis Masalah (Problem Based Learning) menurut Martinis Yamin
dalam Alida Utami (2011:1) yaitu:
1) Permasalahan sebagai kajian.
2) Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman.
3) Permasalahan sebagai contoh.
4) Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses.
5) Permasalahan sebagai stimulus aktifitas otentik.
c. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah
Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) adalah sebagai berikut.
1) Permasalahan menjadi strating point dalam belajar.
2) Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di
dunia nyata yang tidak terstruktur.
3) Permasalahan membutuhkan perspektif

ganda

(multiple

perspective).
4) Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa,
sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi
kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar.
5) Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.
6) Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaanya,
dan evaluasi sumber informasi merupakan proses yang esensial
dalam Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning).
7) Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif.
8) Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama
pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari
solusi dari sebuah permasalahan.
9) Keterbukaan proses dalam Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning) meliputi sintesis dan integrasi dari
sebuah proses belajar,dan
10) Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses
belajar
Dari karakteristik di atas, maka kelebihan diterapkannya model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) adalah
siswa dapat berlatih berpikir kritis terhadap suatu permasalahan yang

ada, mampu merumuskan masalah, dan mampu menemukan solusinya.


Adapun kekurangan dalam model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning) adalah sebagian siswa belum tentu
memiliki pengalaman yang nyata dalam menghadapi permasalahan
tersebut sehingga siswa kesulitan dalam memecahkan masalah itu.
Jadi, kurangnya siswa dalam berlatih memecahkan soal-soal dapat
menyebabkan soal-soal itu sulit diidentifikasi dan pada akhirnya sulit
untuk diselesaikan.
d. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
Ada lima langkah dalam model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning), yaitu:
1) Orientasi siswa kepada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa terlibat
dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
2) Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas yang berhubungan dengan masalah tersebut.
3) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan video dan model dan membantu
mereka untuk berbagai tugas dengan temannya.
5) Menganalisis dan mengevaluasi
Guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Menurut Fogarty (1997: 3) Problem Based Learning dimulai
dengan masalah yang tidak terstruktur sesuatu yang kacau. Dari
kekacauan ini siswa menggunakan berbagai kecerdasannya melalui
diskusi dan penelitian untuk menentukan isu nyata yang ada. Langkahlangkah yang akan dilalui oleh siswa dalam sebuah proses Problem
Based Learning adalah:
1) menemukan masalah.

2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

mendefinisikan masalah.
mengumpulkan fakta.
merumuskan hipotesis.
Penelitian.
memahami kembali suatu masalah.
menyuguhkan alternatif; dan
mengusulkan solusi.
Peran guru, siswa dan masalah dalam Pembelajaran Berbasis

Masalah dapat digambarkan sebagai berikut:


Guru sebagai pelatih

Siswa

sebagai Masalah

problem solver
-

Asking

about

motivasi
yang - Menarik

Peserta

aktif
Terlibat langsung -

dipecahkan
Menyediakan

dalam

kebutuhan yang

pembelajaran
Membangun

ada hubungannya

pemikiran)
Memonitor
pembelajaran
Probbing

awal tantangan dan

thinking
(bertanya tentang

sebagai

pembelajaran

untuk

dengan pelajaran
yang dipelajari

(menantang
siswa

untuk

berfikir)
Menjaga

siswa terlibat
Mengatur

agar

dinamika
-

kelompok
Menjaga
berlangsungnya
proses

e. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah


Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) secara ringkas sebagai berikut:
1) Tugas perencanaan

Sesuai dengan hakekat interaktifnya Pembelajaran Berbasis


Masalah (Problem Based Learning) membutuhkan banyak
perencanaan sepeti halnya model pembelajaran yang terpusat pada
siswa lainnya:
a) penetapan tujuan
Hendaknya dipikirkan dahulu dengan matang tujuan yang
hendak dicapai sehingga dapat dikomunikasikan dengan jelas
kepada siswa.
b) merancang situasi masalah yang sesuai
Beberapa guru dalam Pembelajaran

Berbasis

Masalah

(Problem Based Learning) memberikan siswa keleluasaan


dalam memilih masalah untuk diselidiki karena cara ini dapat
meningkatkan motivasi siswa. Masalah sebaiknya otentik
(berdasarkan

pada

pengalaman

dunia

nyata

siswa),

mengandung teka-teki dan tidak memungkinkan kerjasama,


bermakna bagi siswa dan konsisten dengan tujuan kurikulum.
c) organisasi sumber daya dan rencana logistik
Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) ini siswa dimungkinkan bekerja dengan berbagai
material dan peralatan, dan pelaksanaannya bias dilakukan di
dalam kelas, di perpustakaan maupun di laboratorium, bahkan
dapat pula dilakukuan di luar sekolah.
2) Tugas interaktif
a) orientasi siswa terhadap masalah
Siswa perlu memahami bahwa tujuan Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning) tidak untuk
memperoleh masalah baru dalam jumlah besar, tetapi untuk
melakukan penyelidikan.
terhadap masalah yang penting dan untuk menjadi
pembelajaran yang mandiri. Cara yang baik untuk menyajikan
masalah untuk sebuah pelajaran dalam Pembelajaran Berbasis
Masalah

(Problem

Based

Learning)

adalah

dengan

menggunakan kejadian yang mencengangkan yang dapat

menimbulkan misteri dan keinginan untuk memecahkan


masalah.
b) mengorganisasikan siswa untuk belajar
Diperlukan pengembangan keterampilan kerjasama di
antara siswa dan saling membantu untuk menyelidiki masalah
secara bersama. Berkenaan dengan hal ini siswa memerlukan
bantuan guru untuk merencanakan penyelidikan dan tugastugas pelaporan.
c) membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
(1) Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi dari
berbagai sumber. Siswa diberi pertanyaan yang membuat
mereka memikirkan masalah dan jenis informasi yang
dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Siswa diajarkan
menjadi penyelidik yang aktif dan dapat menggunakan
metode yang sesuai untuk masalah yang dihadapinya.
(2) Guru mendorong siswa dalam pengumpulan informasi dari
berbagai sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat
mereka memikirkan masalah dan jenis informasi yang
dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Selama tahap
penyelidikan guru member bantuan yang dibutuhkan tanpa
mengganggu siswa.
(3) Puncak proyek-proyek Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning) adalah penciptaan dan peragaan
hasil karya seperti laporan, poster, model-model fisik.
Tugas guru pada akhir Pembelajaran Berbasis Masalah
adalah membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi
proses

berpikir

mereka

sendiri

dan

keterampilan

penyelidikan yang mereka gunakan.


f. Tujuan Dan Hasil Belajar Pembelajaran Berbasis Masalah
Tujuan utama Problem Based Learning ini menurut Hsiao
dalam Alida Utami (2011:1) adalah untuk mengarahkan peserta didik
mengembang kemampuan belajar kolaboratif, kemampuan berpikir
dan strategi-strategi belajarnya sehingga peserta didik bisa belajar

10

dengan kemampuan sendiri tanpa bantuan orang lain atau pembelajar


(self-directed learning strategies) (Hsiao,1996).
Adapun tujuan dan hasil dari model Pembelajaran Berbasis
Masalah ini adalah:
1) Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) ini
ditujukan untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi.
2) Pemodelan peranan orang dewasa
Resnick (Ibrahim dan Nur, 2004) mengemukakan bahwa bentuk
Pembelajaran Berbasis Masalah penting menjembatani gap antara
pembelajaran sekolah formal dengan aktivitas mental yang lebih
praktis yang dijumpai di luar sekolah. Aktivitas-aktivitas mental di
luar sekolah yang dapat dikembangkan adalah :
a) Problem Based Learning mendorong kerjasama

dalam

menyelesaikan tugas.
b) Problem Based Learning memiliki elemen-elemen magang. Hal
ini mendorong pengamatan dan dialog dengan yang lain
sehingga pebelajar secara bertahap dapat memi peran yang
diamati tersebut.
c) Problem Based

Learning

melibatkan

pebelajar

dalam

penyelidikan pilihan sendiri, yang memungkinkan mereka


menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata
dan membangun femannya tentang fenomena itu.
3) Belajar Pengarahan Sendiri (self directed learning)
Pembelajaran Berbasis Masalah berpusat pada pebelajar. Pebelajar
harus dapat menentukan sendiri apa yang harus dipelajari, dan dari
mana informasi harus diperoleh, dibawah bimbingan pembelajar
(Barrows, 1996). Dengan bimbingan pembelajar yang secara
berulang-ulang mendorong dan mengarahkan mereka untuk
mengajukan pertanyaan mencari penyelesaian terhadap masalah
nyata oleh mereka sendiri, pebelajar belajar untuk menyelesaikan
tugas-tugas itu secara mandiri dalam kehidupan kelak (Ibrahim
dan Nur, 2004).

11

Daftar Pustaka
Apanya, ada. 2011. Pembelajaran Berbasis Masalah. [Online]. Tersedia: http://3ekelompok2.blogspot.com/p/pengertian.html [25 Mei 2014]
Steck, Todd R et.al. 2012. The Use of Open-Ended Problem-Based Learning
Scenarios in an Interdisciplinary Biotechnology Class: Evaluation of a
Problem-Based Learning Course Across Three Years. [Online]. Tersedia :
http://jmbe.asm.org/index.php/jmbe/article/view/389 [24 Mei 2014]
Sukardi et.al. 2012. Pembelajaran Barbasis Masalah Melalui Eksperimen dengan
Laboratorium Riil dan Laboratorium Virtuil Ditinjau dari Kreativitas dan
Gaya Belajar. [Online]. Tersedia : http://eprints.uns.ac.id/1583/1/133-2401-SM.pdf [24 Mei 2014]
Utami, alida. 2011. Model pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning).

[Online].

Tersesdia:

http://alida-

utami.blogspot.com/2011/12/model-pembelajaran-berbasis-masalahpbl.html [25 Mei 2014]

Anda mungkin juga menyukai