Nama
NRP
: 3612100052
Mata Kuliah
Introduction
Sebagai sebuah megacity dunia, China telah menapakkan jarinya dalam
perkembangan wilayah ekonomi di dunia. Dengan diresmikannya pasar ekonomi
sosialis di akhir 1970an Negara China telah memasuki era pembangunan sosial
dan ekonomi. Pertumbuhan penduduk di perkotaan menjadi salah satu prasyarat
pertumbuhan regional dan aglomerasi industri. Hubungan antara pertumbuhan
dan aglomerasi sangat bergantung pada mobilitas tenaga kerja daerah (Baldwin
& Martin, 2004; Jurajda & Terrell,2009, Piras, 2012). Selain itu populasi
pertumbuhan kota, sebagai bagian dari pertumbuhan kota, memainkan peran
penting dalam mempromosikan pengembangan seluruh ekonomi regional.
Populasi wilayah di Provnsi Guangdong sebanyak 104.300.000 jiwa. Namun,
pembangunan ekonomi yang pesat in menimbulkan pertumbuhan perkotaan
yang memiliki banyak masalah sosial dan lingungan yang merupakan tantangan
terbesar bagi pembangunan yang berkesinambungan dari kota,terutama di
negara-negara berkembang (Oguz & Hakan, 2012). Chen Lu, Yuzhe Wu, Qiping
Shen, dan Hao Wang nantinya akan membahas mengenai syarat syarat yang
membahas
mengenai
kebijakan
tata
kota
untuk
mencapai
kota
yang
dan
pengembangan
lahan.
Meskipun
pemerintah
China
telah
dan
membawanya
ke
kota
disekitarnya
yang
berdampak
pada
digunakan
untuk
menganalisis
pertumbuhan
perkotaan
dari
perspektif
peningkatan
populasi
perkotaan
yang
berasal
dari
efek
lahan
ini
bertentangan
dengan
persyaratan
pembangunan
berkelanjutan.
Pembangunan daerah adalah motor dari kebijakan pemerintah China.
Wilayah yang dikembangkan akan mempromosikan ekonomi nasional melalui
konduksi mekanisme pasar. Kebijakan sangat dibutuhkan oleh pemerintah
daerah dan pusat untuk menjamin pertumbuhan yang lebih cepat regional. Di
bawah kerangka penjelasan pertumbuhan perkotaan, studi ini mengusulkan
kebijakan rinci yang dapat diadopsi oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan
pertumbuhan perkotaan.
Studi ini menunjukkan bahwa faktor-faktor penting bagi pertumbuhan
perkotaan terdiri dari hidup, ekonomi, dan lokasi. Di antaranya, industri saing
secara konsisten penting untuk pertumbuhan kota, menyiratkan bahwa faktor
ekonomi memainkan peran penting dalam mempromosikannya. Pemerintah
harus mendorong aglomerasi industri sebagai efek skala yang mendorong
pertumbuhan regional dan menyimpan sumber informasi. Berdasarkan industri
References
Farid, Fahrial. "Identifikasi Faktor Penentu Lokasi Industri di Kota Semarang dan
Daerah yang Berbatasan." 2004.
Redaksi,
Tim.
Online
Buletin
Tata
Ruang.
Oktober
http://penataanruang.pu.go.id/bulletin/index.asp?mod=_fullart&idart=138
(accessed Maret 2015).
2008.