Anda di halaman 1dari 3

LO

Tampilan klinis dental fluorosis bisa dikelompokkan menjadi 10 kelas, berkisar antara 09, yang menggambarkan secara berurut tingkat keparahan dental fluorosis. Karena pada
waktu erupsi semua permukaan gigi menerima pengaruh yang sama, maka sistem
klasifikasi ini tidak perlu diterapkan pada semua permukaan gigi tetapi hanya pada
permukaan fasial saja, yang mana hal tersebut sudah bisa menggambarkan keparahan dari
seluruh permukaan gigi. Klasifikasi ini didasarkan pada indeks TF yang aslinya diusulkan
oleh Thylstrup dan Fejerskov (1978).
Skore TF 0

: Translusensi normal, warna putih krem dan mengkilapnya enamel tetap


bertahan

sesudah

dilakukan

pengeringan

dan

pengusapan

pada

permukaannya.
Skore TF 1

: Terlihat garis-garis putih opaque kecil-kecil menyilang permukaan gigi.


Garis-garis itu terdapat di seluruh permukaan gigi. Letak garis ini sesuai
dengan letak perikimata. Pada beberapa kasus mungkin terlihat adanya
sedikit snow capping pada cusp/insisal edge.

Skore TF 2

: Garis opaque putih lebih menonjol, dan sering berfusi untuk kemudian
membentuk daerah berkabut (buram) yang kecil, yang menyebar ke
seluruh permukaan. Biasanya terjadi snow capping pada insisal edge dan
puncak cusp.

Skore TF 3

: Terjadi fusi garis-garis putih, dan daerah opaque berkabut di beberapa


bagian permukaan. Di antara daerah berkabut tersebut bisa terdapat garisgaris putih.

Skore TF 4

: Pada seluruh permukaan terlihat adanya opasitas atau nampak putih


seperti kapur (chalky white). Sebagian adri permukaan yang terdedah
terhadap atrisi atau pemakaian, Nampak kurang terserang.

Skore TF 5

: Seluruh permukaan opaque, dan ada pit-pit bulat (hilangnya enamel


permukaan setempat) yang diameternya kurang dari 2 mm.

Skore TF 6

: Pit-pit kecil sering berfusi sehingga membentuk pita yang lebarnya dalam
arah vertical kurang dari 2 mm. Klas ini meliputi juga kasus dimana
cuspal rim dari enamel fasial telah terlepas dan berkurangnya dimensi
vertikal yang terjadi kurang dari 2 mm.

Skore TF 7

: Ada enamel bagian terluar yang terlepas, sehingga membentuk daerah


yang tidak teratur pada permukaan gigi. Permukaan yang terserang lebih
dari separuh. Enamel utuh yang tersisa, opaque.

Skore TF 8

: Hilangnya lapisan enamel terluar melibatkan lebih daru separuh. Enamel


utuh yang tersisa opaque.

Skore TF 9

: Hilangnya sebagian besar enamel luar yang mengakibatkan perubahan


bentuk anatomis pada permukaan/gigi. Sering dijumpai adanya rim
enamel yang opaque di servikal.
(Fejerskow et all, 1991)

LO 5
Metode seleksi floridasi pada anak
Metode penggunaan fluor yang paling sering dianjurkan pada praktek kedokteran gigi
adalah pemakaian gel atau gel, dan penggunaan pasta gigi dirumah, tablet atau kumurkumur. Penggunaan pasta gigi dapat dianjurka pada semua pasien; tetapi harus ditentukan
metode yang tepat untuk masing-masing pasien. Faktor yang paling jelas mempengaruhi
pemilihan metode ini adalah usia anak; tetapi faktor penting lainnya yang harus di
pertimbangkan adalah derajat resiko munculnya karies pada anak. Pasien-pasien dapat
diklasifikasikan sebagai beresiko inggi atau "beresiko rendah". Pasien beresiko tinggi
dapat mempunyai satu atau lebih karakteristik dibawah ini:
1. Insiden karies tinggi, seperti diketahui dari pengalaman karies sebelumnya dan
aktivitas karies saat ini
2. Kondisi medis (misalnya kelainan pendarahan) yang berbahaya bagi perawatan gigi
tertentu

3. Subnormalitas mental, yang kadang-kadang membuat perawatan lebih sulit dari


biasanya.
Pasien beresiko rendah adalah seseorang dengan rata-rata karies rendah dan tidak ada
keadaan yang menyebabkan komplikasi medis

Sumber :

Andlaw,RJ dan W.P Rock.1992. Perawatan Gigi Anak edisi 2 . Jakarta: Hipokrates
Fejerskov, Ole. 1991. Dental Fluorosis. Jakarta: Hipokrates.

Anda mungkin juga menyukai

  • DRG Kiss
    DRG Kiss
    Dokumen17 halaman
    DRG Kiss
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Cover Skenario 1 Kurhab 4
    Cover Skenario 1 Kurhab 4
    Dokumen3 halaman
    Cover Skenario 1 Kurhab 4
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Jsduye
    Jsduye
    Dokumen3 halaman
    Jsduye
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Buat Sandy
    Buat Sandy
    Dokumen5 halaman
    Buat Sandy
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Buat Lelyy
    Buat Lelyy
    Dokumen2 halaman
    Buat Lelyy
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Ney For Lel
    Ney For Lel
    Dokumen1 halaman
    Ney For Lel
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Buat Anindhita
    Buat Anindhita
    Dokumen2 halaman
    Buat Anindhita
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Buat Erlita
    Buat Erlita
    Dokumen4 halaman
    Buat Erlita
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • BC
    BC
    Dokumen3 halaman
    BC
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Aaii
    Aaii
    Dokumen2 halaman
    Aaii
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Buat Lelyy
    Buat Lelyy
    Dokumen2 halaman
    Buat Lelyy
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Limbah
    Limbah
    Dokumen30 halaman
    Limbah
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • SK 444
    SK 444
    Dokumen4 halaman
    SK 444
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Buat Anindhita
    Buat Anindhita
    Dokumen2 halaman
    Buat Anindhita
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Aababab
    Aababab
    Dokumen11 halaman
    Aababab
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • LESI PRAGANAS RONGGA MULUT
    LESI PRAGANAS RONGGA MULUT
    Dokumen16 halaman
    LESI PRAGANAS RONGGA MULUT
    Aulia Mursyida
    Belum ada peringkat
  • Sistem Muskuloskeletal (Sistem Gerak Yang Agak Advance)
    Sistem Muskuloskeletal (Sistem Gerak Yang Agak Advance)
    Dokumen5 halaman
    Sistem Muskuloskeletal (Sistem Gerak Yang Agak Advance)
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Lapisan Epidermis
    Lapisan Epidermis
    Dokumen3 halaman
    Lapisan Epidermis
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Makala H
    Makala H
    Dokumen12 halaman
    Makala H
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Makala H
    Makala H
    Dokumen12 halaman
    Makala H
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen36 halaman
    Bab 1
    husenah
    Belum ada peringkat
  • SK 6
    SK 6
    Dokumen18 halaman
    SK 6
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Makala H
    Makala H
    Dokumen12 halaman
    Makala H
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Fluor Lagi
    Fluor Lagi
    Dokumen7 halaman
    Fluor Lagi
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Leukoplakia: Tanda Dan Gejala
    Leukoplakia: Tanda Dan Gejala
    Dokumen4 halaman
    Leukoplakia: Tanda Dan Gejala
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Biomolekul
    Pengertian Biomolekul
    Dokumen5 halaman
    Pengertian Biomolekul
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • 2.1 Pengertian Maloklusi
    2.1 Pengertian Maloklusi
    Dokumen12 halaman
    2.1 Pengertian Maloklusi
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen35 halaman
    A
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Dan Fungsi Saliva
    Pengertian Dan Fungsi Saliva
    Dokumen9 halaman
    Pengertian Dan Fungsi Saliva
    Annisa Hanif Metanda
    Belum ada peringkat