Anda di halaman 1dari 6

BAB II PEMBAHASAN A.

Bercak Mongol Bercak mongol merupakan bercak rata berwarna


kebiruan, kehitaman, atau kecoklatan yang lebar, dan umumnya terdapat pada sisi punggung
bawah, juga paha belakang, punggung atas, bokong dan bahu. Bercak ini muncul soliter atau
multipel, dan biasanya memudar pada beberapa tahun pertama walaupun sering juga menetap
hingga dewasa. Penyebabnya adalah terdapatnya melanosit yang mengandung melanin. Bercak
ini hanya merupakan lesi jinak dan tidak berhubungan dengan kelainan-kelainan sistematik.
Penampilan yang khas dan bersifat kongenital membedakan bintik ini dengan memar karena
penganiayaan seperti pada penganiayaan anak atau perlakuan salah pada anak. Contoh asuhan
kebidanan bayi dengan bintik mongol Data Subjektif : usia bayi 2 bulan Data Obyektif : 1.
Terdapat bercak kebiruan pada daerah bokong 2. Tanda vital normal 3. Berat badan 6000 gram
Pengkajian : Bayi usia 2 bulan dengan bintik mongol pada daerah bokong Perencanaan : 1.
Jelaskan penyebab bintik mongol pada keluarga ( yang akan menghilang dalam 1 tahun) 2.
Penuhi kebutuhan nutrisi 3. Pencegahan infeksi dengan menjaga kebersihan bayi 4. Libatkan
kedua orang tua pada perawatan 5. Lakukan program imunisasi B. Hemangioma Hemangioma
adalah tumor pembuluh darah yang paling banyak dijumpai pada bayi terjadi pada 10% anak
kulit putih dan sampai 20 % pada bayi premature dengan berat badan kurang dari 1000 g.
Hemongioma paling sering terjadi pada kulit, sering kali soliter, lebih pada anak perempuan dan
jarang berkembang sepenunya pada waktu lahir. Hampir 60% ditemukan didaerah kepala dan
leher. Lesi ini ditandai oleh fase pertumbuhan proliferatif yang berlangsung 6 10 bulan dan fase
involusi dengan regresi hemangioma yang lambat. Hampir 50% lesi hilang pada usia 5 tahun dan
90% pada usia 10 tahun.Klasifikasi hemangioma: 1. Hemangioma intradermal (port wine
hemangioma/stain/nevus), merupakan pelebaran pembuluh darah dermis yang letaknya
superfisial, dengan dinding pembuluh darah dibentuk oleh sel endiletium dewasa sehingga
resisten terhadap radiasi. Lesi merah kebiruan terutama di kepala dan leher, rata dengan
permukaan kulit, jarang regresi spontan kesuali salmon patches (eritema nuthe) 2. Kapler
(strawberry hemangioma, involiting hemangioma of in fancy, nevus hipertrophy , infantile mixed
cavernoves hemangioma), merupakan pelebaran pembuluh darah dibawah epidermis (papillar
layer) masih dalam dermis dengan dinding pembuluh darah dibentuk oleh sel endotelium
embrional sehingga sensitive terhadap radiasi. Lesi merah dimana mana terutama dikepala dan
leher yang muncul di pemukaan kulit yang bersifar progresif. Jenis hemongioma ini terdiri dari
nevus simplek atau necus buah arbai dan nevus flameus. Nevus simplek bila sudah terbentuk
tampak seperti buah arbei menonjol, berwarna merah cerah dengan cekungan kecil.
Perkembangan dimulai dengan titik kecil pada waktu lahir, membesar cepat dan menetap pada
usia kira kira 8 bulan. Kemudian akan mengalami regresi spontan dan menjadi pusat karena
fibrosis setelah usia 1 tahun. Proses regresi berjalan sampai usia 6-7 tahun. Nevus flameus ada
sejak lahir, menetap dan rata dengan kulit, kulit teriritasi karena dapat menonjol di tempat yang
teriritasi tersebut. 3. Hemangioma kavernosa, merupakan pelebaran pembuluh darah subkutis
yang kadang kadang invasi ke fasia dan otot membentuk rongga dengan dinding pembuluh
darah yang dibentuk oleh sel endotelium dewasa. Kelainannya berada dijaringan yang lebih
dalam dari dermis. Dari luar tampak sebagai tumor kebiruaan yang dapat dikempeskan dengan
penekanan tetapi menonjol kembali setelah tekanan di lepaskan. Hemangioma ini dapat
mengalami regresi spontan, malah sering progresif. Jenis kavernosa ini dapat meluas dan
menyusup kejaringannya. Jaringan diatas hemangioma dapat mengalami iskemia sehingga
mudah rusak oleh iritasi. Misalnya didaerah perinium dan menimbulkan tukak yang sulit sembuh
dan kadang berdarah. 4. Hemangioma campuran, jenis ini terdiri atas campuran antara jenis
kapiler dan jenis kavernosum. Gambaran klinisnya juga terdiri atas gambaran kedua jenis

tersebut sebagian besar ditemukan pada ekstremitas inferior, biasanya unilateral, soliter, dapat
terjadi sejak lahir atau masa anak anak. Lesi berupa tumor yang lunak berwarna merah
kebiruan yang kemudian pada perkembangannya dapat memberi gambaran keratotik dan
verukosa. Penatalaksanaan masalah ini menggunakan pendekatan : 1. Konservatif a. Ditunggu
regresi (<5-6 tahun) untuk hemangioma buah arbei. Tindakan pemasangan pembalut elastis
dengan sedikit penekanan secara terus menerus. Tindakan ini membantu mempercepat proses
pemulihan. b. Kamuflase dengan krem pewarna. c. Penyuntikan sclerosing agent. Untuk anak
kecil sebaiknya menggunakan narkosa sebelum dipasang jahitan utuk tie over. Cara penyuntikan
sclerosing agent: 1. Lakukan aspirasi untuk memastikan suntikan masuk kedalam rongga rongga.
Tandanya adalah ketika aspirasi keluar darah. 2. Suntikan sclerosing agent dan tangan yang lain
memegang kassa menekan bagian atas tumor. 3. Pasang sufratur dan kassa lembab untuk tie over.
4. Lakukan pembalutan dengan perban elastis. 2. Overatif. Pendekatan ini dipilih untuk indikasi :
a. Recurrent bleeding b. Ulserasi yang sulit sembuh dengan terapi biasa c. Hemangioma yang
disebabkan oleh flebolit d. Lesi setelah > 1 tahun tidak menunjukan pertumbuhan dan tidak ada
tanda tanda regresi e. Lesi > 2 tahun menunjukan progresivitas f. Lokasi khusus : mulut, jalan
nafas, sekitar mata, dan perinium g. Kadang kadang diperlukan embolisasi preoperatif untuk
mengecilkan tumor 3. Terapi lain a. Radiasi bukan merupakan pilihan, karena menyebabkan
gangguan pertumbuhan tulang, komplikasi dermatitis, fibrositis kulit sehat di sekitar, atau
degenerasi maligna b. Steroid dapat di gunakan untuk rapid enlarging hemangioma c. Terapi
laser Contoh asuhan kebidanan bayi hemangioma Data subjektif : usia bayi 2 bulan Data objektif
: 1. Terdapat lesi merah kebiruan di kepala dan agak menonjol 2. Bayi agak rewel Pengkajian :
bayi usia 2 bulan yang dicurigai menderita hemangioma Perencanaan : 1. Jelaskan penyebab
hemangioma kepada keluarga (akan menghilang dalam 1 tahun) 2. Penuhi kebutuhan nutrisi 3.
Cegah infeksi dengan menjaga kebersihan bayi 4. Libatkan kedua orang tuan untuk perawatan 5.
Lakukan program imunisasi 6. Lakukan kolaborasi untuk tindakan lanjut C. Ikterik Ikterik adalah
menguningnya sklera, kulit, atau jaringan lain akibat penimbunan bilirubin dalam tubuh. Ikterik
atau ikterus pada bayi baru lahir terdapat pada 25-50% neonatus cukup bulan dan lebih tinggi
lagi pada neonatus kurang bulan. Klasifikasi: 1. Ikterus fisiologis: ikterus yang timbul pada hari
kedua dan ketiga yang tidak mempunyai dasar patologis. Kadarnya tidak melewati kadar yang
membahayakan. 2. Ikerus patologis: ikterus yang mempunyai dasar patologis atau kadar bilirubin
mencapai suatu nilai yang disebut hiperbilirubinemia. Ikterus dapat dicegah dengan: 1.
Pengawasan antenatal yang baik 2. Tindakan menghindari obat yang dapat meningkatkan ikterus
pda bayi selama masa kehamilan dan kelahiran (misalnya surfafurazol, novobiosin). 3.
Penanganan asfiksia dan trauma persalinan yang tepat. 4. Pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi baru
lahir dengan ASI 5. Pencegahan infeksi. Penatalaksanaan ikterus fisiologis dengan minum ASI
dini dan sering. Bayi yang pulang sebelum 48 jam, diperlukan pemeriksaan ulang dan kontrol
lebih cepat terutama bila tampak kuning. Ikterus yang patologis diatasi dengan terapi sinar dan
transfusi tukar. Contoh asuhan kebidanan bayi ikterus fisiologis Data subjektif: usia bayi 2 hari,
bayi kurang menyusu ASI Data objektif: 1. Bayi cukup bulan 2. Mata dan kulit tubuh terlihat
agak kuning 3. Kadar bilirubin indirek 9 mg % Pengkajian: bayi cukup bulan usia 2 hari dengan
ikterus fisiologis Perencanaan: 1. Jelaskan penyebab ikterus pada keluarga yang akan
menghilang dalam waktu 10 hari 2. Anjurkan ibu untuk menjemur bayi pada pagi hari agar
terkena sinar matahari 3. Penuhi kebutuhan nutrisi, anjurkan ibu untuk sering menyusui bayinya
4. Cegah infeksi dengan menjaga kebersihan bayi 5. Libatkan kedua orang tua untuk perawatan
6. Lakukan program imunisasi 7. Lakukan kolaborasi untuk tindak lanjut D. Muntah dan Gumoh
a. Muntah Muntah adalah proses refleks yang sangat terkoordinasi yang mungkin didahului oleh

peningkatan air liur. Muntah pada bayi merupakan gejala yang sering sekali dijumpai dan dapat
terjadi pada berbagai kondisi. Muntah dapat merupakan gejala penyakit ringan atau penyakit
berat. Sifat muntah: 1. Keluar cairan terus-menerus, kemungkinan disebabkan oleh obstruksi
esofagus. 2. Muntah proyektil, kemungkinan disebabkan oleh stenosis pilorus 3. Muntah hijau
kekuningan, kemungkinan disebabkan oleh obstruksi dibawah ampula vateri. 4. Muntah segera
ketika lahir dan menetap, kemungkinan disebabkan oleh tekanan intrakranial tinggi atau
obstruksi usus. Penyebab muntah 1. Dalam masa neonatus. Kelainan kongenital saluran
pencernaan, paralisis palatum, atresia esofagus, kalasia, akalasia, iritasi pada lambung
(mekonium, amnion, darah) 2. Setelah masa neonatus. Pada masa ini penyebab muntah makin
banyak dan semakin sulit. Diagnosis perlu mempertimbangkan : a. Faktor psikogenetik b. Faktor
infeksi, apendisitis, peritonitis, divertikulitis, adenitis mesentrial, infeksi traktus akut, hepatitis c.
Faktor lain : invaginasi, kelainan intrakranial, kelainan endokrin, epidemik vomitis, cycling
vomiting, refleks. Muntah dapat mengakibatkan kehilangan cairan tubuh atau elektrolit sehingga
dapat terjadi dehidrasi. Bila tadak mau makan dan minum, akan terjadi ketosis. Ketosis akan
menyebabkan asidosis yang akhirnya dapat menjadi syok. Bila muntah sering dan hebat, akan
terjadi ketegangan otot dinding perut, perdarahan konjungtiva, rupture esofagus, infeksi
mediastinum, aspirasi muntah, jahitan terlepas pada penderita pasca operasi dan timbul
perdarahan. Penatalaksanaan muntah adalah : 1. Kaji faktor penyebab 2. Obati sesuai
penyebabnya 3. Beri suasana tenang 4. Perlakukan bayi atau anak ddengan baik dan hati hati 5.
Beri diet yang sesuai dan jangan beri makanan yanng merangsang 6. Kaji sifat muntah 7. Bila
ada kelainan yang sangat penting, segera lapor atau rujuk kerumah sakit. b. Gumoh Regurgitasi
atau gumoh adalah keluarnya susu yang telah ditelan ketika atau beberapa saat setelah meminum
susu botol atau menyusu dan dalam jumlah yang sedikit. Penyebabnya adalah anak atau bayi
sudah kenyang, posisi anak atau bayi saat menyusui yang salah, posisi botol yang salah, atau
tergesa gesa waktu menyusu. Regurgitasi yang tidak berlebihan merupakan keadaan yang
normal, terutama pada bayi muda di bawah 6 bulan. Penatalaksanaannya dengan memperbaiki
posisi botol pada saat menyusu, setelah makan atau minum usahakan anak bersendawa, bayi atau
anak yang menyusu pada ibu harus dengan bibir yang mencakup rapat pada puting susu ibu.
Contoh asuhan kebidanan bayi gumoh Data subjektif: usia bayi 3 bulan, seri ng muntah setiap
kali habis menyusu. Data objektif : 1. Bayi cukup bulan 2. Refleks isap kuat 3. Mengeluarkan
sedikit susu pada saat menyusui 4. Keadaan bayi baik Pengkajian: bayi usia 3 bulan dengan
gumoh Perencanaan: 1. Jelaskan penyebab terjadinya gumoh pada keluarga 2. Ajarkan ibu dan
keluarga tentng teknik menyusui yang benar atau berikan susu dengan cara yang benar 3. Jika
bayi diberi susu botol, perbaiki posisi botol pada saat menyusu 4. Anjurkan ibu untuk
menyendawakan anak/bayinya setelah menyusu E. Oral Trush Oral Trush adalah infeksi jamur
yang terjadi pada area hangat dan basah yang ditandai dengan bercak-bercak membran berwarna
putih, menimbul, mirip sisa-sisa susu di selaput lendir bibir, lidah, palatum, dan faring. Mulamula dianggap endapan susu, tetapi apabila dipaksa diangkat akan menyebabkan bayi malas
menyusu karena terasa agak nyeri. Dalam hal ini diagnosis dapat dipastikan dengann melakukan
pemeriksaan mikroskop langsung dan biakan kerokan mukosa terkait. Infeksi pada neonatus ini
dapat sembuh spontan dengan pengobatan 1ml larutan nistatin (100.000 unit/ml) yang di berikan
4 kali sehari dengan interval 6 jam. Obat ini akan membatasi penyebaran penyakit hanya diruang
perawatan bayi serta menghindari infeksi berkepanjangan yang kadang-kadang terjadi. Larutan
tersebut hendaknya ditaruh dengan lembut dan hati-hati kedalam mulut sehingga mendapat
kesempatan untuk menyebar luas diseluruh rongga mulut sebelum ditelan. Pencegahan oral trush
adalah dengan membersihkan dan mengeringkan segera daerah mulut bayi dan sekitarnya setiap

selesai menyusu serta menjaga kebersihan ibu dan bayinya. Contoh asuhan kebidanan bayi
dengan oral trush: Data subjektif : usia bayi 1 bulan dengan keinginan menyusu kurang. Data
objektif: 1. Bayi cukup bulan 2. Tampak bercak putih agak menonjol pada daerah lidah dan
mulut 3. Keadaan bayi baik Pengkajian: bayi usia 1 bulan dengan oral trush Perencanaan: 1.
Jelaskan penyebab oral trush pada keluarga 2. Ajarkan ibu dan kelurga tentang teknik menyusui
yang benar dan cara memberi susu yang benar 3. Anjurkan ibu untuk membersihkan mulut dan
daerah sekitar mulut bayinya sesudah menyusui 4. Anjurkan ibu untuk membilas mulut bayinya
dengan air putih setelah menyusu 5. Berikan larutan nistatin 1 ml 4 kali sehari 6. Kolaborasi
dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut F. Diaper Rush Diaper rush terjadi akibat kontak
kulit yang terus menerus dengan lingkungan yang tidak baik, diaper rush disebut juga ruam
popok. Ruam popok adalah masalah yang amat lazim dan perlu perhatian agar daerah popok
tetap bersih dan kering sehingga ruam tidak berkembang. Ganti popok setiap popok menjadi
basah atau kotor. Seka daerah kemaluan dengan bagian popok yang bersih lalu oleskan losion
bayi, sebelumnya keringkan dengan lembut. Suatu zat bernama urea selalu terdapat pada air seni
dan di ubah menjadi amonia oleh bakteri yang biasa di temukan pada kulit bayi dan
mengkontaminasi popok yang basah dan kotor. Amonia mengiritasi kulit, menyebabkan ruam
popok jika mengenai kulit untuk jangka waktu tertentu. Ruam popk dapat berubah dari kemerahmerahan dan lecet ringan menjadi radang dengan kulit pecah-pecah. Bayi yang mendapat susu
botol lebih mudah terkena ruam popok karena bakteri bertahan hidup pada suatu medium alkali
yang terdapat pada feses bayi tersebut. Tanda dan gejala ruam popok adalah iritasi terjadi di
daerah di lipatan paha, tangan, dan erupsi pada daerah kontak yang menonjol seperti
bokongnya.Penyebab ruam popok: 1. Kebersiahan kulit kurang terjaga 2. Jarang ganti popok
setelah buang air kecil 3. Udara/ suhu yang terlalu panas 4. Diare 5. Reaksi kontak terhadap
karet, plastik, deterjen Penatalaksanaan ruam popok adalah: 1. Gunakan popok sekali pakai tanpa
pemutih. Ada popok yang di buat dengan menggunakan proses pemutihan yang mengeluarkan
racun dioksin. 2. Gunakan popok secara teratur, jangan biarkan bayi terbaring dengan popok
basah. 3. Letakkan pelapis popok sekali pakai satu muka di sisi kulit bayi anda. Ini
memungkinkan urine langsung keluar untuk di serap oleh popok yang ada di bawah sehingga
kulit tetap kering. 4. Jaga agar bokong bayi tetap kering dan bersih. 5. Usahakan bokong bayi
terbuka agar terkena angin setiap kali mengganti popok 6. Hindari kulit menjadi pecah-pecah,
gunakan krim khusus pencegah ruam popok. Selain itu jangan gunakan celana plastik karena
celana ini membuat urine kontak dengan kulit dan membatu terbentuknya amonia 7. Hindari
mencuci bokong bayi dangan sabun dan air. Sabun dapat mengering di kulit dan menyebabkan
kulit pecah-pecah. 8. Untuk melindungi kulit, gunakan hanya losion bayi atau krim ruam popok.
Hindari menggunakan krim antiseptik yang di jual bebas karena dapat menimbulkan iritasi. 9.
Jaga kebersihan, ganti popok sesering mungkin, jaga suhu bayi. 10. Jaga agar tidak terkena air,
tetap terbuka dan tetap kering. 11. Bersihkan dengan kapas halus dan minyak (baby oil) 12.
Segera bersihkan bila anak berkrmih atau buang air besar. 13. Atur posisi tidur agar tidak
menekan luka 14. Jaga kebersihan kulit dan tubuh, kebersihan pakaian 15. Bilas bekas perianal
setelah berkemih atau defekasi. Contoh asuhan pada bayi dengan Diaper Rush Data subjektif:
usia bayi 1 bulan, ibu mengatakan kulit bayi kemerahan pada daerah bokong dan genetalia, bayi
menggunakan popok sekali pakai. Data objektif: 1. Tampak kemerahan pada daerah genetalia
dan bookong 2. Bayi terlihat rewel. Pengkajian: bayi usia 1 bulan dengan diaper rush
Perencanaan: 1. Jelaskan penyebab terjadinya diaper rush pada keluarga 2. Jangan biarkan bayi
berbaring dengan popok yang basah 3. Sering cek poopok apakah sudah penuh atau belum 4.
Jaga agar bokong dan genetalia bayi tetap bersih dan kering 5. Usahakan bokkong bayi terbuka

agar terkena angin 6. Hindari kontak dengan karet atau plastik 7. Jaga kebersihan kulit G.
Seborrhea Seborrhea adalah sebum lemak yang berlebihan, terjadi pada 3 bulan pertama
kehidupan. Gejala klinisnya beruparuam merah mengelupas pada kulit kepala, alis mata, lipatan
leher, ketiak, lipatpaha dan daerah popok. Penyakit menetap selama beberapa minggu sampai
beberapa bulan, kemudian sembuh dengan spontan, jarang menimbulkan gejala. Penatalaksanaan
gangguan ini dengan menggunakan emolien (krem berair) atau hidrokortison 0,5 atau1%. Kulit
kepala diulut dengan minyak, kemudian dikramas dengan sampo ringan. Jika resisten gunakan
asam salisilat 1% dalamkrem mengandungair sebagai keratolitik. Contoh asuhan kebidanan bayi
dengan seborea Data subjektif: usia bayi 1 bulan Data objektif: 1. Tampak kumpulan lemak
warna yang berwarna putih agak kecoklatan pada daerah kepala. 2. Tampak ruas merah pada
daerah kepala. Pengkajian: bayi usia 1 bulan dengan seborea Perencanaan: 1. Jelaskan penyebab
terjadinya seborea pada keluarga. 2. Anjurkan ibu untuk tidak megelupaskan sebum lemak yang
terdapat pada bagian kepala bayi atau pada bagian lain yang terkena. 3. Gunakan emolien atau
hidrokortison 0,5% dan kulit kepala diurut secara perlahan tanpa dipaksa dengan sampo ringan.
4. Jaga kebersihan kulit. H. Bisulan Furunkel/bisul adalah suatu infeksi nekrotik akut folikel
rambut atau benjolan yang nyeri pada kulit karena radang terbatas pada kulit jangat dan jaringan
bawah kulit yang meliputi mata bisul. Bisul disebabkan oleh bakteri yang masuk kedalam kulit
melalui kandung rambut, kelenjar palit, atau kelenjar kringat. Furunkulosis adalah timbulnya
segrombolan bisul atau furunkel secara serentak, sering terjadi pada penderita penyakit gula
(diabetes melitus). Penyebab furunkulosis adalah stafilokokus. Tetapi epidemik furunkolosis
disebabkan oleh strain khusus stafilokokus. Gejalanya sering berat tetapi sebentar dan tidak
ditemukan faktor predisposisi.Bisul menimbulkan demam dan terasa sangat nyeri sebelum
terbentuknya nanah. Setelah nanah terbentuk, nyeri akan berkurang. Setelah cukup matang bisul
akan pecah dan nanah serta darah mengalir nanah bisul berisi kuman, dan dapat menulari kulit
lain. Gejala awal adalah penderita akan merasa gatal, lesi menjadi nyeri bila ditekan atau diusap
selama proses supurasi, lesi terasa sakit sekali. Tanda-tanda timbulnya peradangan adalah
folikuler kecil dan merah yang cepat bertambah besar dan membentuk suatu tonjolan berbentuk
kerucut dan terasa keras dan dikelilingi oleh bagian yang memerah. Ketika supurasi yang terjadi,
timbul pustuladan kemudian edema, dan rongga terisi oleh jaringan granilasi. Area yang bisa
terkena adalah wajah terutama bibir atas, hidung, kuduk, punggung, ketiak, badan, dan paha.
Furunkulosis merupakan abses folikel rambut, biasanya rambut vellus. Nekrosis dengan
kerusakan folikel sering terjadi sesudah abses perifolikuler. Contoh asuhan kebidanan bayi
dengan bisul Data subjektif: usia bayi 5 bulan, bayi rewel Data objektif: 1. Tampak lesi merah,
agak keras, terdapat bintik kuning pada puncaknya dsibagian leher. 2. Suhu 37,50 C Pengkajian:
bayi usia 5 bulan dengan bisul pada daerah leher Perencanaan: 1. Jelaskan penyebab terjadinya
bisul pada keluarga 2. Anjurkan ibu untuk memberi kompres hangat pada bisul 3. Cegah pecahan
bisul mengenai bagian kulit lain agar tidak tertular 4. Pengobatannya dengan parasetamol,
antibiotik, penisilin BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Masalah yang lazim terjadi pada bayi
antara lain bercak mongol, hemangioma, ikterik, muntah & gumoh, oral trush, diaper rush,
seborrea, dan bisul. Bercak mongol merupakan bercak rata berwarna biru, biru hitam, atau abuabu dengan batas tegas, berukuran sangat besar, dan umumnya terdapat pada sisi punggung
bawah, juga paha belakang, punggung atas dan bahu.Hemangioma adalah tumor pembuluh darah
yang paling banyak dijumpai pada bayi terjadi pada 10% anak kulit putih dan sampai 20 % pada
bayi premature dengan berat badan kurang dari 1000 g. Ikterik adalah menguningnya sklera,
kulit, atau jaringan lain akibat penimbunan bilirubin dalam tubuh. Muntah adalah proses refleks
yang sangat terkoordinasi yang mungkin didahului oleh peningkatan air liur.Regurgitasi atau

gumoh adalah keluarnya susu yang telah ditelan ketika atau beberapa saat setelah meminum susu
botol atau menyusu dan dalam jumlah yang sedikit.Oral Trush adalah infeksi jamur yang terjadi
pada area hangat dan basah yang ditandai dengan bercak-bercak membran berwarna putih,
menimbul, mirip sisa-sisa susu di selaput lendir bibir, lidah, palatum, dan faring.Diaper rush
terjadi akibat kontak kulit yang terus menerus dengan lingkungan yang tidak baik, diaper rush
disebut juga ruam popok.Seborrhea adalah sebum lemak yang berlebihan, terjadi pada 3 bulan
pertama kehidupan.Furunkel/bisul adalah suatu infeksi nekrotik akut folikel rambut atau
benjolan yang nyeri pada kulit karena radang terbatas pada kulit jangat dan jaringan bawah kulit
yang meliputi mata bisul. B. Saran Sebaiknya orang tua memantau bayinya agar dapat
mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada bayi sedini mungkin. Karena jika salah satu dari
masalah tersebut tidak segera diatasi maka bisa menyebabkan masalah atau komplikasi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA Deslidel, dkk. 2011. Buku Ajar Asuhan Neonatus, Bayi, & Balita. Jakarta:
EGC. Dewi Vivian N. L.2010.AsuhanNeonatusbayidanBalita. Jakarta: SalembaMedika. Sudarti,
dan Endang Khoirunnisa. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan Anak Balita.
Yogyakarta: Nuha Medika. Yeyeh, Ai.2010.AsuhanNeonatusBayidanAnakBalita. Jakarta: CV.
Trans InfoMedika.
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

Anda mungkin juga menyukai