Anda di halaman 1dari 2

Nama

: Shofa Fithriturrohmi

NIM

: 1404273

Prodi

: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Dosen Pengampu : Nuri Novianti Afidah,S.S.,M.Hum.


Hari dan Tanggal : Rabu, 13 Mei 2015
Waktu

: 02.30
TARI BENJANG

Di Kota Bandung lebih tepatnya di daerah Ujungberung merupakan salah satu pusat
pengembangan seni tradisional yang kaya dengan beragam jenis kesenian. Hal tersebut
dibuktikan bahwa peranan masyarakat dan pelaku seni di Ujungberung, sangat peduli terhadap
kelestarian seni daerah, terutama seni Tari Benjang yang hampir punah keberadaannya.
Tari Benjang adalah jenis kesenian tradisional Tatar Sunda, yang tumbuh dan berkembang
di Ujungberung, Kabupaten Bandung dari zaman dahulu hingga kini. Dalam pertunjukannya,
selain mempertontonkan ibingan (tarian) yang mirip dengan gerak pencak silat, juga
dipertunjukkan gerak-gerak perkelahian yang mirip gulat. Dalam perkembangannya, pertunjukan
benjang dilengkapi dengan kesenian lain seperti badudan, kuda lumping, bangbarongan, dan
topeng benjang.
Tari Benjang berasal dari kata berjuang. Pada awalnya Tari Benjang ini merupakan tarian
yang dimainkan pada saat melawan penjajah di zaman dahulu. Dengan cerdiknya bangsa kita
pada waktu itu, diadakanlah pementasan tari Benjang ini yang ternyata dengan tarian ini penjajah
sangat menikmati tarian dan gamelannya sehingga mereka lupa maksud dan tujuan sebenarnya
datang ke tempat tersebut. Di tengah keasyikannya menikmati TArian Bejang tersebut, para
penjajah tidak sadar bahwa ternyata tarian tersebut hanya untuk mengalihkan perhatian semata, di
saat yang bersamaa para pejuang dan warga setempat merampas senjata penjajah dan dengan
sangat mudahnya penjajah tersebut ditaklukan oleh para pejuang dan warga setempat tampa
perlawanan yang bearti. Dengan sukacita para warga merayakan kemenangan karena tarian
BEnjang itu mereka dapat mengalahkan penjajah dengan sangat mudah dan tanpa ada perlawanan
dari pihak penjajah. Hal ini patut kita banggakan karena kecerdikan para pejuang kita dalam
melawan penjajahan dengan cara yang unik.
Dapat kita bayangkan bagaimana situasi saat itu dengan segala keterbatasan pada saat itu
di Indonesia dan warga harus berfikir keras bagaimana untuk bisa melawan para penjajah walau
dengan alat seadanya. Dan dengan kecerdikan para warga saat itu terciptalah diantaranya tari
Bejang yang tujuan sebenarnya adalah untuk melawan para penjajah dengan cara halus. Itu
terbukti bisa melumpuhkan mereka tanpa mereka sadari.
Tari Benjang merupakan suatu bentuk permainan tradisional yang tergolong jenis
pertunjukan rakyat. Adapun alat musik yang digunakan dalam Tari Benjang terdiri dari Gendang
(kendang), Pingprung, Kempring, Gong, Kempul, Kecrek, Terompet (Tarompet), dan dilengkapi
pula dengan bedug dan lagu sunda. Kesenian ini menyebar ke masyarakat yang biasanya
diselenggarakan dalam rangka memperingati upacara 40 hari kelahiran bayi, syukuran panen
padi, maulid nabi, upacara khitanan, perkawinan, dan hiburan lainnya.

Tari Benjang saat ini masih terjaga keberadaannya, namun sulit untuk berkembang,
karena Tari Benjang hanya dipertunjukkan pada saat hajatan baik pernikahan maupun acara
sunatan, dan sewaktu-waktu suka diperlukan oleh Instansi atau Dinas terkait untuk acara
penyambutan tamu/para pejabat, sambil disuguhkan kesenian dan tampilan tari Benjang lainnya.
Hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui Tari Benjang ini. Padahal Tari
Benjang adalah tarian yang sangat menarik. Musik yang mengiringi Tari Benjang ini pun sangat
meriah sehingga membangkitkan semangat para penonton.
Tari Benjang adalah seni budaya yang ada di Indonesia yang perlu dilestarikan. Walaupun
tidak mudah untuk mempelajari Tari Benjang ini akan tetapi kita wajib mengetahui Tari Benjang
karena Tari Benjang merupakan warisan dari para pejuang pada zaman dahulu. Tari Benjang
sangat erat kaitannya dengan Budaya Indonesia, karena itu wajib dilestarikan oleh rakyat
Indonesia khususnya tatar sunda.

Anda mungkin juga menyukai