DISUSUN OLEH :
B. Rezha Indrawan G.
1522314048
Yongky Gousario 1522314050
PENDAHULUAN
Demensia adalah sebuah sindrom karena
penyakit otak, bersifat kronis atau progresif
dimana ada banyak gangguan fungsi
kortikal yang lebih tinggi, termasuk memori,
berpikir, orientasi, pemahaman,
perhitungan, belajar,kemampuan, bahasa,
dan penilaian kesadaran tidak terganggu.
Sekitar 56,8% lansia mengalami demensia
dalam bentuk Demensia Alzheimer
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Demensia adalah suatu sindrom atau kumpulan
gejala akibat terganggunya faal otak, baik secara
langsung maupun tidak langsung (melalui gangguan
sistemik) pada otak yang telah mencapai
perkembangan intelegensia yang stabil, pada
umumnya bersifat kronis kadang-kadang progresif
yang berdampak adanya gangguan fungsi kognitif
yang mutipel antara lain gangguan daya ingat, daya
pikir, daya nilai, kemampuan berbahasa,
penempatan dalam ruang (visuospatial) sehingga
mengganggu fungsi pekerjaan dan sosialnya
ETIOLOGI
Demensia dapat dibagi menjadi :
1.Idiopatik / degenerasi
a. Alzheimers disease
b. Huntingtons disease
2. vasscular disorder
a. Multi infarct demensia
b. Lacunar demensia
c. Subcortical arteriosclerotic encelophaty
d. Amyloid angiophaty
e. AVM ( arterivenous malformation )
f. SAH ( subarachnoid hemorrhage )
3. Demensia yang reversibel/sebagian reversibel
4. Gangguan lain (terutama neurologic)
Neuropatologi
Gambaran kasar neuroanatomi yang klasik otak
pasien antara lain hilangnya neuron (terutama di
korteks dan hipokampus), hilangnya sinaps
(mungkin hingga 50% di korteks) serta
degenerasi granulovacuolar pada neuron
(Kaplan, 2010)
Neurotransmiter
Kolin asetiltransferase merupakan enzim kunci
untuk sintesis asetilkolin dan penurunan
konsentrasi kolin asetiltransferase memberi
kesan berkurangnya jumlah neuron kolinergik
yang tersedia (Kaplan, 2010)
Patofisologi
Fase II
Terjadi tanda yang mengarah ke kerusakan fokalkortikal, walaupun tidak terlihat pola defisit yang khas.
Gejala yang disebabkan oleh disfungsi lobus parietalis
(misal agnosia, dispraksia, dan akalkulalia). Delusi dan
halusinasi mungkin dapat terjadi, walaupun
pembicaraan mungkin masih terlihat normal.
Fase III
Pembicaraan terganggu berat, mungkin sama sekali
hilang penderita tampak terus menerus apatik. Banyak
penderita tidak mengenali dirinya sendiri atau orang
lain yang dikenalnya. Dengan berlanjutnya penyakit,
penderita hanya sering berbaring di tempat tidur,
inkontinensia baik urin maupun alvi.
Demensia vaskular
Demensia ini merupakan jenis kedua terbanyak setelah penyakit
alzheimer. Didapatkan sebagai akibat/ gejala sisa dari stroke
kortikal dan subkortikal yang berulang. Oleh karena lesi di otak
seringkali tidak terlalu besar, gejala strokenya (berupa defisit
neurologik) tidak jelas terlihat. Hal ini berbeda dengan dapatan
pada penyakit alzheimer, dimana gejala dan tanda akan
berglangsung progresif. Pemeriksaan dengan CT scan sering tidak
menunjukan lesi. Dengan MRI, lesi sering bias
terdeteksi(Hidayaty, 2012).
Demensia dengan lewy body
Penyakit demensia ini disebabkan oleh cadangan protein
mikroskopik abnormal di dalam sel saraf, disebut lewy body,
cadangan protein ini mengahancurkan sel dari waktu ke waktu.
Cadangan ini dapat menyebabkan gejala khas dari penyakit
parkinson, seperti kekakuan otot dan tremor. Lewy body dementia
lebih mempengaruhi pemikiran, perhatian dan konsentrasi
dibandingkan bahasa dan memori(Hidayaty, 2012).
STADIUM
Stadium awal
Gejala stadium awal yang dialami lansia antara lain kesulitan
dalam berbahasa dan berkomunikasi, mengalami kemunduran
daya ingat serta disorientasi waktu dan tempat.
Stadium menengah
Pada stadium menengah, demensia ditandai dengan pasien
mulai mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari dan menunjukkan gejala seperti mudah
lupa terutama untuk peristiwa yang baruterjadi dan nama
orang. Tanda lainnya adalah sangat begantung dengan orang
lain dalam melakukan sesuatu misalnya ke toilet, mandi dan
berpakaian.
Stadium lanjut
Pada stadium lanjut, lansia mengalami ketidak mandirian dan
inaktif yang total serta tidak mengenali lagi anggota keluarga
(disorientasi personal).
DIAGNOSIS
Diagnosis demensia ditegakkan berdasarkan
penilaian menyeluruh dengan memperhatikan
usia, riwayat keluarga, awal dan perkembangan
gejala serta adanya penyakit lain (misalnya HT
dan DM, serta HIV), dapat dilakukan
pemeriksaan kimia darah standar. Pemeriksaan
CT dan MRI dimaksudkan untuk menentukan
adanya tumor, hidrosefalus atau stoke. Jika pada
seorang lanjut usia terjadi kemunduran ingatan
yang terjadi secara bertahap, maka diduga
penyebabnya adalah Alzheimer. Diagnosis
demensia Alzheimer yang pasti adalah jika
ditemukannya plak amiloid.
KRITERIA DIAGNOSIS
Harus dapat dibuktikan secara nyata adanya penurunan
daya ingat yang mempengaruhi registrasi, retensi dan recall
yang konstan minimal selama 6 bulan
Kesadaran harus normal
Adanya gejala tambahan sebagai berikut :
TERAPI
Memperbaiki fungsi kognitif
Choline esterase inhibitor : Donepezil 5-10mg p.o/hari dosis
tunggal
Rivastigmine 2 x 1,5mg p.o/hari selama 2 minggu,
kemudian dosis ditingkatkan sesuai kebutuhan
Piracetam 3 x 800mg p.o/hari selama 6 minggu dosis
maintenance 3 x 400mg p.o/hari
b. Memperlambat progresifitas penyakit : vitamin E : 400600mg p.o/hari
c. Mengatasi masalah prilaku
Anti psikosis : Haloperidol 0,5-4mg p.o/hari dalam dosis
terbagi
Anti cemas : Lorazepam 0,5-2mg p.o/hari dalam dosis terbagi
Anti depresan : Fluoxetine 5-80mg p.o/hari
Dukungan dari para caregiver
KESIMPULAN
Demensia merupakan kelainan otak yang kronik dan
progresif. Demensia Alzheimer mencangkup hampir
sebagian besar dari demensia yang terjadi. Gejala awal
gangguan ini adalah lupa akan peristiwa yang baru saja
terjadi, tetapi bisa juga bermula sebagai depresi,
ketakutan, kecemasan,penurunan emosi atau perubahan
kepribadian lainnya. Terjadi perubahan ringan dalam pola
berbicara, penderita menggunakan kata-kata yang lebih
sederhana, kata-kata yang tidak tepat atau tidak mampu
menemukan kata-kata yang tepat. Diagnosis pasti dari
demensia Alzheimer adalah ditemukannya plak amiloid di
sel otak penderita demensia dan diagnosis demensia lain
telah disingkirkan.
THANK YOU