Anda di halaman 1dari 15

KOMPETENSI PERAWAT

Kewajiban moral pertama seorang perawat adalah menjadi praktisi yang


kompeten. Kompetensi adalah prasyarat minimal untuk menjadi seorang
perawat. Kewajiban utama mahasiswa keperawatan dan praktisi pemula adalah
mencapai tingkat kompetensi. Dalam hal ini kompetensi berkaitan dengan peran
dan fungsi yang kemudian membentuk kompetensi dan tanggung jawab
perawat.
a.

Peran Perawat

Sesuai dengan hasil Lokakarya Nasional Keperawatan yang diadakan pada bulan
Januari tahun 1983, peran perawat yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Pelaksana pelayanan keperawatan. Perawat bertanggung jawab dalam
memberikan pelayanan keperawatan dari yang bersifat sederhana sampai yang
paling kompleks kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Pengelola dalam bidang keperawatan dan institusi pendidikan keperawatan
Perawat bertanggung jawab dalam hal administrasi keperawatan baik di
masyarakat maupun didalam institusi dalam mengelola pelayanan keperawatan
untuk individ, keluarga, kelompok dan masyarakat. Perawat juga bekerja sebagai
pengelola suatu sekolah atau program pendidikan keperawatan.
3. Pendidik dalam ilmu keperawatan. Perawat bertanggung jawab dalam hal
pendidikan dan pengajaran ilmu keperawatan bagi tenaga keperawatan dan
tenaga kesehatan lain.
4. Peneliti dan Pengembang ilmu keperawatan. Perawat melakukan penelitian
keperawatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan
praktek profesi keperawatan, khususnya pelayanan keperawatan, pendidikan
keperawatan dan administrasi keperawatan.
Perawat juga menunjang pengembangan di bidang kesehatan dengan cara
berperan serta dalam kegiatan penelitian kesehatan.
Sesuai dengan tingkat pendidikan Perawat Kesehatan dan kemampuan yang
diharapkan, maka diantara keempat peran tersebut diatas, perawat kesehatan
melaksanakan dua peran yaitu :
1). Pelaksana Pelayanan Keperawatan. Perawat Kesehatan memberikan
pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masayarakatdengan masalah kesehatan yang sering terjadi diberbagai tatanan
pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, posyandu, panti, dan
sebagainya.
2). Sebagai perawat pengelola. Perawat kesehatan secara fungsional mengelola
pelayanan keperawatan di rumah sakit dan puskesmas termasuk perlengkapan,
peralatan, dan lingkungan tempat pelayanan kesehatan/keperawatan, disamping
itu ia membimbing tenaga keperawatan dan petugas kesehatan lain yang berada
dibawah tanggung jawabnya.

b.

Fungsi Perawat

1. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan


2. Menyusun rencana asuhan keperawatan
3. Melaksanakan asuhan keperawatan
4. Melaksanakan dokumentasi keperawatan
5. Mengelola perawatan klien sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya
c.

Kompetensi Perawat

Dengan adanya peran dan fungsi perawat yang jelas, maka perawat dapat
menjalankan tugasnya sesuai kompetensi dan tanggung jawabnya, berikut
penjelasannya.
Sesuai fungsi No 1 yaitu Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan
Kompetensinya :
-

mengumpulkan data-data

mengidentifikasi masalah klien pada kasus tertentu


Fungsi No 2 yaitu Menyusun rencana asuhan keperawatan
Kompetensinya :
menyusun rencana perawatan klien yang menjadi tenggung jawabnya
Fungsi No. 3 yaitu Melaksanakan asuhan keperawatan
Kompetensinya :
menggunakan ilmu penetahuan yang diperolehnya dalam melaksanakan
asuhan keperawatan
melakukan tindakan/keterampilan keperawatn untuk memenuhi untuk
memenuhi kebutuhan klien
memberikan perawatan terhadap klien yang mengalami gangguan fungsi
sistim tubuh
-

memberikan perawatan terhadap klien yang mengalami gangguan mental

memberikan perawatan kebidanan terhadap klien yang memerlukannya

memberikan perawatan terhadap anak yang mengalami masalah kesehatan


tertentu
-

memberikan perawatan terhadap klien usia lanjut

memberikan perawatann terhadap klien dalam keadaan terminal dan


sakaratul maut
memberikan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang mengalami masalah kesehatan tertentu

memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kewenang, tanggung jawab


dan etika profesi
Fungsi No. 4 yaitu Melaksanakan dokumentasi keperawatan
Kompetensinya :
Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan
-

Mengidentifikasi perubahan yang perlu diadakan dalam rencana perawatan

Mendokumentasikan tindakan perawatan

Fungsi No. 5 yaitu Mengelola perawatan klien sesuai dengan lingkup tanggung
jawabnya
Kompetensinya :
Menciptakan komunikasi yang efektif dengan teman sejawat dan petugas
lain
d.

Menerapkan keterampilan manajemen


Tanggung jawab profesi perawat

Selain kompetensi seorang perawat juga harus memiliki rasa tanggung jawab
karena salah satu ciri perawat profesional adalah melaksanakan tanggung jawab
dan tanggung gugat, sesuai dengan kode etik serta berdasarkan standar praktek
keperawatan yang telah disepakati.
Tanggung jawab itu dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Tanggung jawab terhadap klien
a. Memenuhi kebutuhan pelayan keperawatan kepada klien dengan penuh rasa
tanggung jawab sesuai kebutuhannya
b. Menindungi klien terhadap hal-hal yang dapat membahayakan dan merugikan
dirinya dengan mengutamakan keselamatan klien
c. Membantu klien untuk dapat meolong dirinya sendiri dalam memenugi
kebutuhan hidup sehari-hari serta memelihara kesehatannya
d. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya sehubungan tugas yang
dipercayakan kepadanya
2. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
a. Melindungi dirinya dari kemungkinan penularan penyakit
b. Melindungi dirinya dari gangguan yang datang dari lingkungan pekerjaannya
c. Menghindari konflik dengan orang laindalam melaksanakan tugasnya melalui
metoda pemecahan masalah

3. Tanggung jawab terhadap profesi


a. Mengadakan kerjasama antara anggota tim kesehatan dalam melaksanakan
tugasnya
b. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
c. Meningkatkan pengetahuan tentang ilmu keperawatan sesuai dengan
perkembangan ilmu dan tekhnologi
d. Melaksanakan kewajibannya secara tulus ikhlas sesuai martabat dan tradisi
leluhur perawatan
e. Tidak akan mempraktekkan pengetahuan dan keterampilan untuk tujuan
yang bertentangan dengan norma kemanusiaan
f. Matang dalam mempertimbangkan kemampuan sejawat jika menerima atau
mengalihtugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya dengan keperawatan
g. Menjunjung tinggi nama baik profesi dengan menunjukkan perilaku dan
kepribadian yang tinggi
h. Membina dan memelihara mutu organisasi profesi keperawatan sebagai
sarana pengabdiannya
4. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan masyarakat dalam mengambil
prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan khususnya, serta upaya-upaya
kesejahtraan umum, sebagai bagian tugas kewajibannya bagi masyarakat
5. Tanggung jawab terhadap bangsa dan tanah air
a. Perawat senantiasa mematuhi peraturan yang berlaku serta berperan aktif
menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam rangka meningkatkan
pelayanan kesehatan dan khususnya perawatan
b. Memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat
istiadat dan kelangsungan hidup hidup beragama dari klien, individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat
Selain itu kompetensi juga dapat berarti standar praktek keperawatan perawat
professional atau perawat teregister, hal ini disebutkan oleh Tien Gartinah, Ratna
Sitorus, Dewi Irawaty, 1999 dalam bukunya Aziz Alimul H, 2002: 107-109.
a.

Pengertian

Standar praktek keperawatan adalah ekspektasi minimal dalam membrikan


asuhan keperawatan yang aman, efektif dan etis. Standar praktek keperawatan
merupakan komitmen profesi keperawatan dalam melindungi masyarakat
terhadap praktek yang dilakukan oleh anggota profesi. Standar praktek harus
dinamik sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Standar praktek keperawatan dibedakan sesuai dengan jenis dan jenjang tenaga

keperawatan. Standar praktek keperawatan ini khusus untuk perawat


profesional.
b.

Lingkup

1. Standar I

: Ilmu Pengetahuan

Perawat professional (perawat teregister) melaksankan prakteknya didasarkan


pada ilmu pengetahuan keperawatan dan materi yang relevan dengan
keperawatan yang berasal dari ilmu-ilmu yang lain dan humaniora, serta secara
terus menerus mengembangkan diri sepanjang kehidupan keprofesionalannya.
Perawat professional (terigester) menunjukkan pemahaman dan menganalisis:
1. Empat konsep dan hubungannya antar keempat konsep tersebut:
a. Keperawatan
b. manusia
c. kesehatan (sehat-sakit)
d. lingkungan
2. Peran perawat professional
3. Hubungan antara perawat dengan individu dan kelompok (termasuk anggota
keluarga dan keluarga terdekat) sebagai klien.
4. Hubungan antar sesame perawat
5. Hubungan antar perawat dengan disiplin/profesi kesehatan lain
6. Tahapan proses keperawatan
7. Prinsip-prinsip dalam intervensi keperawatan
8. Keadaan kesehatan yang lazim terjadi
9. Katagori keadaan Klien:
a. kritis
b. akut
c. resiko tinggi
d. keadaan normal.
10. Meningkatkan dan memepertahankan kesehatan
11. Isyu-isyu tentang keperawatan dan kesehatan
12. Kerangka konsep tentang etik dan legislasi yang mempengaruhi situasi
dimana perawat bekerja

13. Metodologi penelitian dalam keperawatan *)


14. Konsep Kepemimpinan *)
15. Manajemen sumber pelayanan kesehatan *)
16. Sistem pelayanan kesehatan *)
2. Standar II

: Akontabilitas Profesional

Perawat professional menjalankan fungsi independent dan interdependen serta


harus dapat memenuhi persyaratan etis dan legal dalam menjalankan praktek
keprofesionalannya.
1.
Berfungsi sejalan dengan legislasi dan standar praktek keperawatan yang
sesuai dengan tingkat pendidikannya
2.
Menunjukkan minat, empati, percaya, jujur dan hangat pada saat
berinteraksi dengan klien
3.
Bertindak sebagi perwakilan klien dengan membantu klien memahami
informasi yang relevan.
4.
Bertindak sebgai perwakilan klien dengan melindungi dan meningkatkan
hak-hak klien untuk:
a.

memeperoleh informasi yang abash

b.
menyepakati secara sadar akan asuhan keperawatan pengobatan dan
peran sertanya dalam kegiatan penelitian
c.

privacy dan kerahasiaan

d.

pengobatan yang sesuai dengan manusia sebagai individu

e.
berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi asuhan
kepeawatan yang ditujukan kepada.
5.

Bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan

6.
Menunjukkan kemampuannya dalam hal pengetahuan yang metakhir pada
saat menjalankan praktek.
7.
Mencari tuntunan dan bimbingan bila tidak dapat melaksanakan tugastugasnya secara kompeten
8.

Menghindari mempraktekkan hal-hal di luar batas kemampuannya

9.

Bekerja sama dengan anggota profesi keperawatan

10. Bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya


11. Membuat pertimbangan dalam menjalankan rencana keperawatan yang
bersifat multidisiplin yang telah di susun

12. Berbagi pengetahuan dan keahlian dengan oranglain


13. melakukan tindakan pada kondisi dimana keamanan ataupun kesejahteraan
klien tidak diperhatikan/ terancam
14. melaporkan kejadian tentang praktek yang tidak benaratau kekeliruan
dalam menjalankan pelayanan keperawatan yang dilakukan olh tenagaa lain
(bukan perawat) kepada yang berwewenang
15. membantu pengembangan kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan
asuhan klien
16. membantu pengembangan keperawatan atau sisitem pemberian pelayanan
keperawatan *)
3. Standar III

: Pengkajian

Perawat professional melaui konsultasi klien, mengumpulkan data tentang


kesehatan klien secara sistematik untuk pemeriksaan awal, pengkajian yang
lebih rinci untuk hal-hal tertentu dalam rangka menentukan satu atau lebih
diagnosa keperawatan.
1.
Membuat pertimbangan dalam memodifikasi tahap pengkajian sesuai
dengan kondisi klien
2.

Mengumpulkan data tentang klien meliputi:

a. Persepsi dan kepuasan tentang kesehatannya


b. Sasaran dan pengharapan tentang kesehatannya
c. Pertumbuhan dan perkembangan
d. Status fisiologis
e. Status emosional
f.

Penampilan

g. Latar belakang, budaya, agama, dan sosio ekonomi


h. Pola kegiatan sehari-hari
i.

Metode dan cara berkomunikasi

j.

Metode koping

k. Lingkungan fisik, social dan emosional


3.
Mengumpulkan data tentang sumber-sumber yang tersedia untuk asuham
keperawatan
4.

Menggunakan berbagai sumber dalam mengumpulkan data:

a.

klien

b.

keluarga klien

c.

orang lain yang relevan

d.

anggota tim kesehatan

e.

catatan

f.

bahan bacaan

g.

pengalaman klien sebelumnya

5.

Menggunakan tekhnik komunikasi verbal dan non verbal

a.

bertanya

b.

mendengat dengan baik

c.

menerima keluhan

d.

memberi penghargaan

e.

mendorong mengutarakan perasaannya

f.

melakukan klarifikasi

g.

sentuhan

6.

Menggunakan berbagai tekhnik pengumpulan data:

a.

wawancara

b.

konsultasi

c.

auskultasi

d.

perkusi

e.

palpasi

f.

observasi

g.

monitoring

h.

pengukuran

7.

Mendokumentasikan data:

a.

mengidentifikasi fungsi tubuh secara umum dan rinci

b.

mengidentifikasi berbagai fungsi tubuh yang normal

c.

mengidentifikasi pola fungsi kehidupan klien, kekuatan dan kelemahannya

d.

mengidentifikasi resiko dan factor yang menyebabkan sakit *)

8.

Mendokumentasikan tingkat dan pola perubahan fungsi tubuh klien

9.
Mengkonfirmasikan data terhadap pemahaman klien ataupun orang lain
yag relevan tentang data klien dengan menggunakan tekhnik komunikasi dan
pengumpulan data
10. Mendokumentasikan diagnosa keperawatan

11. Mendokumentasikan dan memperbaharui semua informasi secepat mungkin


tanpa mengabaikan klien
12. Menjamin kerahasiaan dokumentasi dan dapat diambil kembali dari system
penyimpanan cadangan kesehatan.
4. Standar IV

: Perencanaan

Perawat professional melalui konsultasi dengan klien mengidentifikasi prioritas,


waktu pencapaian dan strategi/intervensi dari standar rencana keperawatan
dalam rangka menentukan rencana keperawatan yang bersifat individual
sehingga dapat mencapai hasil akhir yang paling mungkin dicapai untuk setiap
klien
1.
Membuat pertimbangan dalam memodifikasi perencanaan yang sesuai
denngan situasi klien
2.

Menjamin bahwa hasil akhir rencana keperawatan dapat dipahami klien

3.
Menentukan sumber-sumber yang tepat dalam melaksanakan rencana
keperawatan
4.
*)

Memilih intervensi yang efektif, efisien yang mungkin dilakukan dan sesuai

5.
Berpartisipasi pada rencana keperawatan yang bersifat individual dengan
mendokumentasikan:
a.

hasil akhir yang paling mungkin dicapai sesuai dengan masalah klien

b.

waktu pencapaian

c.

intervensi keperawatan

6.
Mengkoordinasikan pengembanga rencana keperawatan yang bersifat
individu *)
7.
a.
b.

Mengkonfirmasikan pengembangan bahwa rencana keperawatan individu:


sesuai dengan rencana disiplin lain
mencerminkan prioritas

c.

ditulis dalam istilah yang realistic dan dapat diukur

8.
Mengembangkan atau berpartisipasi dalam pengembangan rencana
standar keperawatan *)
9.

Memfasilitasi proses kelompok dalam mengembangkan rencana asuhan *)

10. Menggunakan tekhnik komunikasi selama masa perencanaan


11. Mendokumentasikan dan memperbaharui semua informasi sesegera
mungkin tanpa mengorbankan klien
12. Menjamin dokumentasi bersifat rahasia dan dapat ditinjau dari system
penyimpanan catatan kesehatan
5. Standar V

: Pelaksanaan

1.
Membuat pertimbangan dalam memodifikasi tahap implementasi untuk
disesuaikan dengan situasi klien
2.
Membantu klien memperoleh atau mempertahankan fungsi ventilas dan
pernapasan secara optimal:
a.

mendemonstrasikan RJP (Resusistasi Jantung Paru)

b.

mendemonstrasikan pengisapan lender melalui trachea

c.

memberikan oksigen

d.

membantu klien melakukan pernafasan dalam dan batuk

e.

melaksanakan postural drainage

f.

menggunakan oropharygeal air way dan pompa resusistasi

3.

Meningkatkan sirkulasi dengan cara:

a.

mengawasi kemungkinan perdarahan

b.

membantu mengatur posisi baring klien

c.

membantu klien menggunakan alat-alat Bantu rehabilitasi

d.

merawat klien yang menggunakan alat-alat rehabilitasi

e.

mempertahankan CVP (central Venus Presure)

4.

Meningkatkan integritas jaringan dengan cara:

a.

memberikan perawatan kulit

b.

menggunakan alat-alat pelindung

c.

memberikan perawatan luka

d.
e.

membuang jaringan yang mati *)


merawat drainage *)

f.

irigasi luka *)

5.

Meningkatkan nutrisi dan pencernaan dengan:

a.

cara-cara memberikan makan melalui mulut

b.

memberikan instruksi tentang diit atau gizi

c.

menggunakan dan memelihara pipa sonde (NGT) yang terpasang

d.

memasang atau mencabut pipa sonde lambung (NGT)

6.

Meningkatkan kemandirian klien

a.

menggunakan tekhnik belajar mengajar dan mendorong (reinforcement)

b.

mengajar perawatn mandiri

c.

mengajar pemeriksaan fisik dan emosional secara mandiri

d.
membantu klien memperoleh sumber-sumber yang diperlukan untuk
kelanjutan perawatannya *)
e.

menggunakan tekhnik motivasi *)

f.

mengajarkan tekhnik pengambilan keputusan *)

7.

Meningkatkan rasa nyaman dan kebersihan dengan:

a.

membantu memandikan klien

b.

membantu klien menjaga kebersihan

c.

menggunakan sentuhan, massage dan tekhnik mengurangi strees

d.

memberikan kompres dingin maupun hangat

8.

Meningkatkan eliminasi dengan:

a.

melaksanakan dan mengajarkan pengawasan diit secara rutin

b.

memelihara pipa drainage dan alat-alat pengumpul cairan tubuh

c.

melaksankan perawatan ostomi

d.

memberikan huknah dan supositoria

e.

mengeluarkan feces secara manual

f.

melakukan irigasi kandung kemih

g.

melakukan kateterisasi kandung kemih *)

9.

Meningkatkan keseimbangan aktivitas dan istirahat atau tidur dengan cara:

a.
menjalankan dan mengajarkan hal-hal yang rutin dan memberi waktu
istirahat
b.

membantu terselenggaranya aktifitas yang bervariasi

c.

mendorong latihan gerak (exercise) dan ambulasi

d.

menggunakan dan mengajarkan tekhnik relaksasi

10. Meningkatkan rasa aman dengan:


a.

menggunakan alat0alat Bantu

b.

menggunakan tekhnik belajar/mengajar

c.

menggunakan tekhnik pencegahan dan isolasi

d.

memodifikasi lingkungan langsung mengurangi bahaya

e.

menggunakan tekhnik mengatasi resiko/masalah *)

f.
menggunakan berbagai sumber di masyarakat untuk mengurangi bahaya
lingkungan *)
11. Menigkatkan pemahaman terhadap hal-hal yang berkenaan dengan
seksualitas dan system reproduksi
a.

mengajarkan hubungan seksual yang aman

b.

mendemostrasikan perilaku tidak memvonis

c.
membantu klien mengekspresikan hal-hal yang berkaitan dengan
seksualitas
d.

mengajarkan hal-hal yang berhubungan dengan keluarga berencana *)

12. Meningkatkan konsep diri yang bersifat positif dan penaggulangan yang
efektif
a.

menggunakan humor

b.

menggunakan model peran

c.

menggunakan tekhnik penguatan (reinforcement)

d.

menggunakan dan mengajarkan sifat asertif

e.

melakukan intervensi pada keadaan kegawatan

f.

merujuk klien kepada kelompok pendukung

g.

menghargai system nilai dan keyakinan individu

h.

memberikan dorongan pada klien yang sedang berduka

i.

memberikan dukungan terhadap perbedaan cirri kebudayaan

j.

membantu klien untuk memahami nilai-nilai, sikap dan kepercayaan *)

13. Meningkatkan interaksi social dengan


a.

mendorong partisipasi social

b.

menciptakan kesempatan untuk berinteraksi social

c.

menginterupsikan sikap/perilaku yang bersifat anti social *)

d.

menengahi konflik *)

14. Meningkatkan lingkungan yang sehat dengan:


a.

mengubah stimulus lingkungan

b.

menyediakan obyek yang dikenal

c.

menyediakan stabilitas lingkungan

d.

melakukan lobbying untuk lingkungan yang sehat *)

15. Memberikan obat-obatan luar, pada rongga-rongga tubuh (oroficium),


melalui slang.pipa dengan penyuntikan intra vena dan drip
16. Menkoordinir pengimplementasikan rencana keperawatan *)
17. Mendokumentasikan strategi dan intervensi
18. Menggunakan tekhnik komunikasi sepanjang fase implementasi
19. Mendokumentasikan dan memperbaharui semua informasi sesegera
mungkin tanpa mengabaikan keamanan klien
20. memastikan bahwa penyimpanan dokumen dapat dirahasuakan dan dapat
diambil / dikeluarkan dari system penyimpanan dokumen.
6. Standar VI

: Evaluasi

Perawat professional berkonsultasi dengan klien, secara sistematika


mengevaluasi sejauhmana hasil yang diharapkan telah dicapai, perawat
professional secara sistematik mengevaluasi asuhan keperawatan terhadap klien
secara individu yang diberikannya, maupun keseluruhan praktek keperawatan
yang telah dilaksankannya. Perawat professional berpartisipasi dalam
mengevaluasi system pemberian pelayanan keperawatan
1.
Melatih pengambilan keputusan dalam memodifikasi tahap-tahap evaluasi
yang sesuai dengan kondisi klien

2.
Mengidentifikasi hasil yang diharapkan dan yang tidak diharpkan dari
asuhan keperawatan yang dilakukan
3.
Membandingkan berbagai hasil dengan hasil yang terbaik diharapkan dan
menetapkan sejauhmana yang mereka telah capai.
4.
Mengkonfirmasikan validitas dari hasil observasinya dengan hasil temuan
bersama klien atau orang lain yang relevan
5.
Mendokumentasikan dan perbaharui seluruh informasi segera/secepat
mungkin apa adanya tanda mengorbankan klien
6.
Menyakinkan bahwa dokumentasi dirahasiakan dan dapat ditinjau kembali
dari system penyimpanan catatan kesehatan keperawatan
7.

Menetapkan efektifitas rencana keperawatan individu

8.
Menentukan dan mendokumentasikan modifikasi rencana keperawatan
individu yang sesuai dengan kebutuhan klien yang berubah
9.
Mendesain atau memodifikasi rencana keperawatan terstandar sesuai
dengan kebutuhan *)
10. Berpartisipasi dalam mengembangkan metode untuk mengevaluasi mutu
asuhan keperawatan *)
11. Menjalankan peningkatan pengetahuan / penilaian diri untuk menetapkan
efektifitas, efesiensi dan adekuatnya asuhan keperawatan yang diberikan kepada
individu klien, begitu juga terhadap praktek keperawatan yang dilakukannya.
12. Menggunakan tekhnik komunikasi sepanjang tahap evaluasi.
*) Kopetensi/ kewenangan tersebut diutamakan S1 Keperawatan (Ners) atau
setara

Selain itu, menurut Ketua PPNI DKI Jakarta, Prayetni, SKp,M.Kep dalam sebuah
seminar di Jakarta 22 November 2008, menyampaikan Dimensi kompetensi
keperawatan ada lima yaitu:
1. Task Skill: Melaksanakan tugas pekerjaannya sesuai dengan standar yang
diisyaratkan oleh industri atau tempat bekerja.
2. Task Management Skill: Membuat perencanaan serta mengorganisasi tugas
tersebut.
3. Contingency Management Skill: Melakukan tindakan yang tepat atas suatu
masalah.
4. Job/role Environment Skills: Berperan serta dalam mengelola lingkungan
pekerjaan.

5. Transfer/Adaptation skills: menerapkan keterampilan dan pengetahuan pada


situasi yang baru.

Sumber Pustaka:
http://villasehat.blogspot.com
http://lukmanrohimin.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai