Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH KELOMPOK 6:
RUBY FERINA GAUS
(A31113506)
MEIGY THOSAL
(A31113042)
(A31113512)
DAFTAR ISI
Judul
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Visi Perusahaan
11
15
DAFTAR PUSTAKA
16
BAB
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam suatu perusahaan biasanya ada karyawan. Karyawan adalah harta karun
yang harus dirawat dan dikelola secara sistematik dan profesional. perusahaan tanpa
karyawan-karyawan yang hebat dan andal, pastilah akan mengalami kesulitan dalam
mencapai kinerja yang diinginkan.
Dalam sebuah penelitian kecil yang dilakukan oleh Djajendra, ditemukan
bahwa hampir sebagai besar karyawan tidak memahami visi, misi, dan slogan
perusahaannya. Sepertinya para karyawan masa bodoh soal visi misi perusahaannya,
yang mereka pikirkan hanya setiap bulan dapat bayaran yang utuh dari perusahaan.
Dipertegas lagi oleh sikap para manajernya yang tidak terlalu peduli pada sikap dan
pola pikir karyawannya, dan akhirnya perusahaan hanya berjalan sesuai mood dari
para manajer.
Kesadaran para manajer untuk mengeksplorasi bakat, potensi, dan gairah kerja
dari para karyawan sama sekali tidak ditemuhkan. Semua ini disebabkan oleh
lemahnya sikap kepemimpinan, yang mana para manajer masih dalam batas
kemampuan maksimalnya sebagai seorang mandor, yang belum mampu menunjukkan
kualitas kompetensinya sebagai seorang pemimpin.
Secara formil semua kebijakan, prosedur, dan peraturan perusahaan
menunjukkan kualitas yang sangat mengagumkan, tapi secara kultur semua kebijakan,
prosedur, dan peraturan itu tidak dipedulikan, baik oleh para manajer maupun oleh
para karyawan. Semua ini mengakibatkan kinerja perusahaan hanya tergantung pada
faktor eksternal, yaitu bila sektor usaha tersebut sedang boming, maka kinerja akan
naik pesat. Tetapi bila bisnis perusahaan sedang tidak boming, maka kinerja
perusahaan turun pesat juga. Kesannya perusahaan seperti sedang menjalankan bisnis
musiman, dan tidak ada upaya serius dari para manajer dan karyawan untuk
memperkuat etos kerja di internal perusahaan, termasuk tidak ada upaya untuk menata
3
sistem dan kultur perusahaannya dengan praktik-praktik perusahaan yang sehat dan
baik, agar perusahaan bisa tumbuh secara sehat dan kuat.
Sikap karyawan yang masa bodoh pada visi misi perusahaan adalah sebuah
beban berat buat masa depan perusahaan. Akibatnya, perusahaan tidak mungkin bisa
membangun sistem dan kultur kerja yang andal untuk bisa memacu kinerja maksimal
perusahaan secara konsisten. Bila sikap masa bodoh manajer dan karyawan ini terus
berlangsung dalam jangka panjang, maka perusahaan sangat berpotensi kehilangan
kredibilitasnya di mata para stakeholders.
Manajer dan karyawan seharusnyalah bersatupadu untuk membangun sebuah
etos kerja yang penuh disiplin dan penuh perhatian pada makna yang diinginkan oleh
visi dan misi perusahaannya, dan tidak bersikap masa bodoh sambil melalaikan visi
dan misi yang seharusnya diperjuangkan dengan tekun dan serius dalam sebuah
kolaborasi kerja yang harmonis.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari visi dan misi?
2. Apa dan bagaimana visi perusahaan itu?
3. Apa dan bagaimana misi perusahaan itu?
4. Bagaimana karakteristik visi dan misi yang strategis?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui pengertian visi dan misi perusahaan.
2. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud visi perusahaan.
3. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud misi perusahaan.
4. Mengetahui karakteristik visi dan misi yang strategis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Visi Perusahaan
Visi perusahaan dapat mengarahkan, memusatkan, memotivasi, menyatukan
bahkan menginspirasi seluruh komponen dalam perusahaan untuk mencapai kinerja
yang superior. Beberapa hal inilah yang membuat pembahasan tentang visi dan misi
bisnis penting untuk dilakukan, terutama ketika melihat bahwa setiap perusahaan
harus mempunyai tujuan dalam menjalankan usahanya.
Ada banyak sekali definisi tentang visi dan misi yang dikemukakan oleh para
ahli. Namun, definisi-definisi tersebut merujuk pada satu pengertian yang dapat
diterima bersama. Secara sederhana, visi suatu perusahaan harus dapat menjawab satu
pertanyaan mendasar. Apa yang ingin dicapai oleh perusahaan? Itulah pertanyaan
yang menjadi dasar dalam mendefinisikan apa itu visi. Beberapa definisi visi antara
lain :
1. J.B. Whittaker
Menurut J.B. Whittaker dalam bukunya Strategic Planning and
Management, visi perusahaan didefinisikan sebagai gambaran masa depan
yang akan dipilih dan yang akan diwujudkan pada suatu saat yang ditentukan.
2. Philip Kotler
Menurut Kotler, visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang
diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kelompok
masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita
masa depan.
3. Dr. A. B. Susanto
6
Menurut Dr. A. B. Susanto dalam bukunya Visi dan Misi, visi adalah sebuah
gambaran mengenai tujuan dan cita-cita di masa depan yang harus dimiliki
organisasi sebelum disusun rencana bagaimana mencapainya.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa:
Visi adalah pandangan jauh ke depan tentang ke arah mana sebuah perusahaan akan
dibawa atau gambaran cita-cita apa yang ingin dicapai oleh perusahaan. Visi
perusahaan akan menunjukan suatu kondisi ideal tentang masa depan yang realistis,
meyakinkan, serta mengandung daya tarik. Adapun tujuan penetapan visi perusahaan,
yaitu:
2.2
Misi Perusahaan
Misi perusahaan adalah pernyataan luas dan kekal mengenai niat suatu
perusahaan. Misi mencakup filosopi dari para pengambil keputusan strategis
perusahaan,menyatakan
citra
yang
ingin
diproyeksikan
oleh
10
mungkin
pelangan.
Misi
sebuah
perusahaan
tidak
hanya
mengembangkan suatu produk dan mencari pasarnya, tetapi lebih jauh dari itu,
misi perusahaan harus berusaha untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan
pelanggan dan kemudian menyediakan alat pemuas kebutuhan dan keinginannya.
Misi yang baik selalu berusaha untuk mengidentifikasi kegunaan produk
perusahaan untuk pelanggannya.
3. Deklarasi kebijakan sosial.
Kebijakan sosial mempengaruhi pengembangan misi suatu perusahaan. Kebijakan
sosial secara langsung mempengaruhi pelanggan, produk, pasar, teknologi,
profitabilitas dan citra perusahaan. Kebijakan sosial mau tidak mau harus ikut
diintegrasikan dengan startegi pengembangan perusahan yang dapat dilihat dari
misi perusahaan.
Merumuskan Misi
Proses mendefinisikan misi perusahaan untuk bisnis tertentu mungkin paling
baik dapat dipahami dengan memikirkan mengenai bisnis tersebut sejak
didirikan. Bisnis pada umumnya dimulai dengan keyakinan,keinginan, dan
aspirasi seorang pengusaha. Misi seorang pemilik sekaligus manajer tersebut
biasanya didasarkan pada keyakinan dasar berikut:
11
1. Produk atau jasa perusahaan yang memberikan manfaat paling tidak sesuai
dengan harganya
2. Produk atau jasa perusahaan dapat memuaskan kebutuhan konsumen dari
segmen pasar tertentu yang saat ini belum terpuaskan secara memadai
3. Teknologi yang digunakan dalam produksi akan menghasilkan produk atau
jasa yang kompetitif dari segi biaya meupun kualitas
4. Dengan kerja keras dan dukungan pihak lain,perusahaan tersebut tidak
hanya dapat bertahan melainkan juga akan tumbuh dan menghasilkan laba
5. Filosopi manajemen perusahaan akan menghasilkan citra publik yang
menguntungkan serta menyediakan manfaat keuangan dan psikologis bagi
mereka yang bersedia mengnvestasikan tenaga dan uangnya untuk
membantu perusahaan mereka keberhasilan
6. Konsep diri pengusaha mengenai bisnis tersebut dapat dikomunikasikan
kepada dan diadopsi oleh para karyawan dan pemegang saham
Ketika bisnis tersebut bertumbuh atau dipaksa oleh tekanan persaingan untuk
mengubah produk,pasar, atau teknologinya, pendefinsian ulang misi
perusahaan mungkin menjadi perlu. Jika dilakukan,pernyataan misi yang telah
direvisi akan mengandung komponen-komponen yang sama dengan
pernyataan misi awal.
2.3
12
diri,
Apa
kemampuan
khusus
atau
keunggulan
kompetitif perusahaan?
8. Perhatian akan citra publik, Apakah perusahaan responsif terhadap
pemikiran sosial, masyarakat dan lingkungan?
9. Perhatian pada karyawan, Apakah karyawan aset yang berharga untuk
perusahaan?
Setelah mengetahui komponen misi yang baik bagi suatu perusahaan, dapat
ditentukan strategi penyusunan misi dari sebuah perusahaan. Hal pertama yang dapat
dilakukan dalam rangka menyusun misi perusahaan adalah dengan menetapkan
perusahaan menjadi bagian-bagian yang kecil. Setelah itu, barulah dapat ditentukan
13
pengembangan
visi
dan
misi
perusahaan
tentunya
membutuhkan sebuah pendekatan. Satu pendekatan yang digunakan secara luas untuk
mengembangkan visi dan misi antara lain melalui langkah-langkah berikut:
1. Pertama-tama memilih beberapa artikel atau dokumen mengenai pernyataan ini
meminta semua manajer unntuk membaca sebagai informasi latar.
2. Meminta para manajer untuk membuat sendiri pernyataan visi dan misi bagi
organisasi.
3. Meminta seorang fasilitator atau dewan manajer puncak, menyatukan pernyataanpernyataan ini ke dalam sebuah dokumen dan membagikan draf pernyataan
kepada semua manajer.
4. Permintaan
penghapusan diperlukan
14
Sebaliknya, jika semakin sedikit komponen yang ada dalam misi, maka semakin tidak
efektif misi tersebut.
15
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Visi perusahaan dapat mengarahkan, memusatkan, memotivasi, menyatukan
bahkan menginspirasi seluruh komponen dalam perusahaan untuk mencapai kinerja
yang superior. Beberapa hal inilah yang membuat pembahasan tentang visi dan misi
bisnis penting untuk dilakukan, terutama ketika melihat bahwa setiap perusahaan
harus mempunyai tujuan dalam menjalankan usahanya.
Misi perusahaan adalah pernyataan luas dan kekal mengenai niat suatu
perusahaan. Misi mencakup filosopi dari para pengambil keputusan strategis
perusahaan,menyatakan
citra
yang
ingin
diproyeksikan
oleh
16
DAFTAR PUSTAKA
17