Sifat Siklus Investasi Dan Pembiayaan
Sifat Siklus Investasi Dan Pembiayaan
berulang. Dalam audit pertama, harus diperoleh bukti tentang ketepatan saldo awal
akun dan kepemilikan aktiva bersangkutan. Seringkali risiko terbesar yang berkaitan
dengan penugasan pertama meliputi informasi audit tentang saldo-saldo awal, yang
mungkin memerlukan transaksi audit yang banyak terjadi dalam tahun-tahun
sebelumnya. Dalam penugasan yang berulang, auditor akan memusatkan perhatian
pada transaksi tahun berjalan.
Ketika menentukan risiko deteksi, auditor harus mempertimbangkan sejauh
mana klien mempunyai aktiva konstruksi, lease modal yang signifikan, dan
penambahan serta penarikan yang signifikan dari aktiva-aktiva itu. Auditor juga
perlu mengevaluasi asumsi-asumsi kunci yang bertalian dengan estimasi akuntansi
atas beban penyusutan. Akhirnya risiko deteksi dalam penugasan yang berulang
seringkali tergantung pada pengendalian internal siklus pengeluaran.
2. Merancang Pengujian Substantif
Pengujian substantif yang mungkin untuk asersi aktiva tetap yaitu :
a) Prosedur Awal
Suatu prosedur awal yang penting termasuk memperoleh pemahaman tentang
bisnis dan industri bersangkutan. Prosedur ini memberikan sarana untuk
mengevaluasi kelayakan bukti yan diperoleh pada tahap audit berikutnya.
Auditor menentukan bahwa saldo buku besar umum awal untuk akun-akun
aktiva tetap telah sesuai dengan kertas kerja periode sebelumnya. Berikutnya,
auditor harus menguji ketepatan matematis dari skedul penambahan dan
pelepasan yang disiapkan klien serta merekonsiliasi totalnya dengan perubahan
saldo buku besar umum terkait untuk aktiva tetap selama periode berjalan.
Selain itu, auditor yang harus menguji skedul-skedul itu dengan memvouching
pos-pos pada skedul tersebut ke ayat jurnal dalam buku besar, dan menelusuri
ayat jurnal buku besar ke skedul bersangkutan untuk menentukan bahwa
penyajian yang akurat atas catatan akuntansi yang disiapkan dari buku tersebut
telah dilakukan.
b) Prosedur Analitis
Suatu bagian yang penting dari siklus investasi adalah menentukan bahwa
informasi keuangan yang akan diaudit konsisten dengan ekspektasi auditor.
Ketika melaksanakan prosedur analitis, auditor harus mempertahankan tingkat
skeptisme profesional yang layak dan menyelidiki hasil-hasil yang tidak normal.
3
Jika hasil prosedur analitis konsisten dengan ekspektasi auditor, maka strategi
audit dapat dimodifikasi untuk mengurangi luas pengujian rincian transaksi dan
saldo.
c) Pengujian Rincian Transaksi
Pengujian substantive ini mencakup tiga jenis transaksi yang berkaitan dengan
aktiva tetap: (1) penambahan, (2) pelepasan, dan (3) reparasi serta pemeliharaan.
ketepatan
beban
penyusutan.
Penentuan
kelayakan
penyisihan
Ada tiga pengujian substantif dalam kategori ini: (1) menilai otorisasi dan
kontrak atas hutang jangka panjang, (2) mengkonfirmasi hutang dengan pemberi
pinjaman dan perwalian obligasi, serta (3) menghitung kembali beban bunga.
e) Perbandingan Penyajian Laporan Dengan Gaap
Pengujian terdahulu yang memeriksa kontrak utang dan mengkonfirmasi hutang
memberikan data tentang klien untuk digunakan dalam perbandingan. Pengujian
ini berkaitan dengan asersi penyajian dan pengungkapan.
F. PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO EKUITAS PEMEGANG SAHAM
Seperti dalam kasus hutang jangka panjang, pengujian atas saldo ekuitas
pemegang saham dapat dilakukan sebelum atau sesudah tanggal neraca. Untuk saldosaldo ini, asersi penilaian atau alokasi dan penyajian ataupengungkapan adalah
mempertahankan perbedaan antara modal disetor dan laba ditahan.
1. Menentukan Risiko Deteksi
Penilaian risiko inheren untuk asersi-asersi yang berkenaan dengan saldo
ekuitas pemegang saham tergantung pada sifat dan frekuensi transaksi yang
mempengaruhi akun-akun bersangkutan. Transaksi saham yang bersifat rutin dalam
perusahaan terbuka sering ditangani oleh register dan agen transfer. Dalam kasus
tersebut, baik penilaian risiko inheren maupun pengendalian untuk asersi saldo akun
yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut mungkin rendah. Penilaian risiko inheren
dan pengendalian mungkin lebih tingg jika ada transaksi nonrutin yang melibatkan
penerbitan saham dalam akuisisi, sekuritas konvertibel, atau opsi saham.
2. Merancang Pengujian Substantif
Suatu daftar pengujian substantif yang mungkin dilakukan atas saldo ekuitas
pemegang saham dan tujuan audit spesifik yang berkaitan dengan setiap pengujian.
3. Prosedur Awal
Auditor harus mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri serta
menentukan (1) kebutuhan entitas akan pembiayaan eksternal dan (2) manfaat
menggunakan pembiayaan dengan ekuitas guna mendukung pertumbuhan entitas itu.
Pembiayaan dengan ekuitas dapat digunakan baik untuk mendukung aktivitas
investasi, atau pun untuk mendukung investasi yang diperlukan dalam modal kerja
(yakni,
pertumbuhan
persediaan
dan
piutang
yang
diperlukan
untuk