Anda di halaman 1dari 27

Laporan Kasus

HIPERTIROID
Meuthia Nadhiroh H.S.Ked
G1A213026
Preseptor
dr. Azwar Djauhari M.Kes

Status Pasien
Identitas Pasien
Nama
: Ny. P
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 31 tahun
Alamat
: RT 12 Kel. Pakuan
Baru
Pekerjaan
: IRT
Pendidikan
: SMP
Tanggal Periksa
: 28 Maret 2015

Latar Belakang Sosio-EkonomiDemografi dan Lingkungan


Keluarga :
a. Status perkawinan

: Menikah

b. Jumlah anak

:2 orang

c. Status ekonomi keluarga

: Cukup

Kondisi Rumah

Pasien tinggal di sebuah rumah


permanen yang yang agak pengap
karena ventilasi yang kurang.
Mempunyai 2 kamar tidur dengan 1
jendela kecil, 1 ruang tamu yang
bergabung dengan ruang keluarga,
dan mempunyai 1 dapur yang
bergabung dengan ruang makan.
Kamar mandi menggunakan wc
jongkok dengan sumber air yang
berasal dari sumur galian.

Kondisi Lingkungan Keluarga

Pasien tinggal bersama suami dan 2


orang. Pasien hanya seorang ibu rumah
tangga, sedangkan suami pasien
bekerja sebagai pedagang. Biaya
berobat ditanggung kartu jamsostek.
Aspek psikologis di keluarga :

Secara psikologis pasien tidak ada


masalah.

Riwayat Penyakit
Dahulu/Keluarga :
Tidak pernah mengalami keluhan
yang sama sebelumnya
Riwayat diabetes mellitus disangkal
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat penggunaan obat dalam
jangka waktu yang lama disangkal
Ibu pasien pernah mengalami
keluhan yang sama

Keluhan Utama :
Pasien mengeluh terdapat
benjolan di leher sejak kurang
lebih 10 bulan yang lalu.
Keluhan Tambahan :
Mudah lelah, berkeringat,
gemetaran, cepat haus,
berdebar

Riwayat Penyakit Sekarang


Keluhan benjolan dileher dirasakan
awalnya kecil yang semakin lama
semakin
membesar
sehingga
pasien menjadi khawatir akan
benjolan tersebut. Benjolan tidak
terasa sakit, dan saat menelan
juga tidak ada keluhan.

Selain itu, pasien juga sering merasa


berdebar-debar. Pasien juga sering berkeringat
walau tidak berada dibawah sinar matahari
maupun saat bekerja. Pasien juga mengalami
penurunan berat badan sedangkan nafsu
makan meningkat. Celana milik pasien
dirasakan semakin longgar. Pasien juga sering
merasa lemas badan dan sedikit gemetar di
jari-jari tangan. Pasien juga mengeluhkan
merasa mudah lelah walau hanya melakukan
aktivitas yang ringan.

Pasien mengaku sudah pernah berobat


ke dokter sebelumnya kira-kira 6 bulan
yang lalu, pasien juga sudah pernah cek
darah, oleh dokter pasien dikatakan sakit
gondok, pasien diberi 2 macam obat
yang salah satunya obat PTU. Karena
pasien merasa sudah sembuh, pasien
berenti minum obatnya. Dan setelah
berenti minum obat, keluhan pasien
muncul lagi, sehingga pasien berobat
lagi ke puskesmas dan di puskesmas
pasien minta dirujuk ke rumah sakit.

Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital
Tekanan Darah : 130 / 80 mmHg
Suhu : 36,5C
Nadi : 110 x/menit
Pernafasan : 24x/ menit
Status gizi
BB: 45 kg
TB : 150 cm

Kepala
: normocephal
Mata : Exoptalmus (+/+), Edema palpebra
(-/-),
CA (-/-), SI(-/-). Pupil isokor.
THT : dbn
Leher
KGB : tak ada pembesaran
Kel.tiroid : pembesaran kelenjar tiroid bilateral
dengan ukuran 6 x 4 x 3 cm, konsistensi lunak,
terfiksir, batas tegas, permukaan agak
bergranul.

Pulmo

Inspeksi : Bentuk dada simetris


normal, pergerakan paru simetris ki/ka.
Palpasi
: Pergerakan paru simetris,
tidak ada gerakan yang tertinggal,
vokal fremitus kanan = kiri
Perkusi
: Sonor di seluruh lapang
paru kanan dan kiri
Auskultasi : Suara dasar paru kanan kiri
vesikular normal, wheezing (-), ronki (-)

Jantung :

Inspeksi : Ictus cordis tak tampak


Auskultasi
: Suara normal
jantung regular, bising (-)
Palpasi
: Nyeri tekan (-).
ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi
: tidak dilakukan

Abdomen:

Inspeksi
: striae (-), scar
(-), lesi (-)
Auskultasi
: bisung usus (+)
normal
Palpasi
: nyeri tekan (-),
hepar dan lien
tidak
teraba
Perkusi
: timpani

Ekstremitas Atas
Akral hangat
Tremor (+)
Telapak tangan lembab
Edema (-/-)

Ekstremitas bawah
Akral hangat
Edem (-/-)

PEMERIKSAAN ANJURAN

Darah rutin
Leukosit : 9,1 . 103 mm3
Eritrosit : 4,3 . 103 mm3
Hemoglobin : 11,2 g/dl
Trombosit : 4,0 . 104 mm3
Hematokrit
: 37,6 %
GDS
: 133 mg/dl
Kolesterol : 177 mg/dl
Asam Urat : 4,9 mg/dl

Pemeriksaan Anjuran
Kadar T3, T4 dan TSH
Diagnosis Kerja
Hipertiroid
Diagnosis Banding
Struma
Tumor Colli

PROMOTIF
Menjelaskan kepada pasien mengenai
penyakit hipertiroid yang dideritanya
Menjelaskan bahwa penyakit hipertiroid
bukan penyakit menular.
Menjaga pola hidup yang sehat seperti
mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang juga olahraga yang teratur.
Selain menjaga pola hidup sehat pasien
juga sebaiknya melakukan terapi
penyembuhan secara teratur supaya efek
samping yang berikan tidak terlalu besar.

PREVENTIF
Mengkonsumsi makananan
dengan gizi seimbang terutama
garam beriodium dengan dosis
dan takaran yang tepat.
Hindari makanan yang dapat
mengurangi hormone
tiroksin,seperti kol, kacang
kedelai, kacang tanah, kacang
polong, bayam dan stroberi.

KURATIF
Non Medikamentosa:
Menghindari stres
Diit garam beryodium
Banyak minum air putih
Medikamentosa :
TFU 100 mg 1x1
Propanolol 1x10 mg

DISABILITY LIMITATION
Rehabilitatif

Meningkatkan daya tahan tubuh dengan


mengatur pola makan yang bergizi untuk
pemulihan kesehatan tubuh pasien.
Memakan obat teratur dan control ulang
untuk kadar T3T4 TSH
Menghindari stres
Pasien di Rujuk ke RS. Arafah.
PROGNOSIS

Dubia ad bonam

ANALISIS KASUS

ANALISIS PASIEN SECARA HOLISTIK

a.Hubungan anamnesis, diagnosis dengan keadaan rumah :

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik,


akhirnya didapatkan diagnosa

penyakit

yang diderita pasien yaitu hipertiroid.


Tidak ada hubungan antara kondisi rumah
dan tempat tinggal pasien dengan penyakit
hipertiroid yang diderita oleh pasien.

Hubungan diagnosis dengan


aspek psikologis di keluarga
Didalam hubungan
diagnosis dan aspek psikologis
disini tidak ada hubungan
yang memperberat penyakit
akibat dari factor psikologi
pasien.

Hubungan diagnosis perilaku kesehatan


dalam keluarga dan lingkungan sekitar
Pasien tinggal bersama suami dan 2 orang
anaknya.. Pasien hanya seorang ibu rumah tangga,
sedangkan suami pasien bekerja sebagai pedagang
sehingga tidak ada hubungan dengan penyakit yang
diderita pasien

Analisis untuk mengurangi paparan


/memutus rantai penularan dengan faktor
resiko atau etiologi pada pasien ini
Menjelaskan
kepada
pasien
bahwa
kemungkinan penyebab penyakit hipertiroid
yang diderita oleh pasien disebabkan oleh
keturunan
karena
ibu
pasien
juga
mengalami keluhan yang sama. Dan
penyakit ini tidak akan menular kepada
orang lain karena kontak dengan orang lain.
Dan dianjurkan kepada pasien berobat
sampai tuntas untuk penyakitnya agar
penyakitnya tidak kambuh lagi.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai