THOMAS HOBBES (1588-1679)

RASIONALITAS DAN KONSEPNYA TENTANG

MANUSIA DAN KEKUASAAN NEGARA

 Lahir pada tanggal 5 April 1588 di

Malmesbury, Wiltshire.
Hobbes belajar di Magdalen Hall,
Oxford.
Bekerja di keluarga Cavendish
bertemu dengan Francis Bacon
dikenalkan dengan William
Cavendish
Berpindah ke Perancis karena ada
konflik antara Raja dan Parlemen
Bertemu dengan Descartes di
perancis

THOMAS HOBBES
(1588-1679)

Kembali ke Inggris sampai akhir

hayatnya pada tanggal 4 Desember
1679.

KARYA HOBBES

Elements of Law :The Elements of Law Natural and

Politic (1640), Part I Human Nature, Part II De Corpore
Politico, ed. ]. C. A. Gaskin (World's Classics, 1994).
De Cive : Philosophical Rudiments concerning
Government and Society (1651), the English version of
the Latin De Cive (1642),
Leviathan : Leviathan, or The Matter, Form, and Power
of a Common-wealth Ecclesiastical and Civil (1651).
De Corpore : Elements of Philosophy, the First Section
concerning Body (1656), the English version of the Latin
De Corpore (1655).
White's De Mundo Examined Thomas White's De Mundo
Examined

RASIONALITAS

Rasionalisme menegaskan peran akal budi

(rasio) manusia sebagai letak pengetahuan yang
hakiki. Bahwa pengalaman indrawi apabila
dipadukan dengan kemampuan manusia untuk
mencari kebenaran yang hakiki melalui rasionya
adalah pengetahuan yang paling sempurna.
Rasionalisme adalah paham dalam filsafat yang
menyatakan bahwa alat terpenting untuk
memperoleh pengetahuan adalah akal manusia
(rasio), yaitu bahwa dengan berpikir, manusia
akan memperoleh pengetahuan yang
sebenarnya.

EMPIRISME

Empirisme berpendapat bahwa pengetahuan

berasal dari pengalaman sehingga
pengenalan indrawi merupakan pengenalan
yang paling jelas dan sempurna (Pradja,
2000:91).
pengalaman merupakan jalan masuk atau
stimulus bagi pikiran atau akal budi manusia.
Empirisme menolak anggapan bahwa manusia
telah membawa fitrah pengetahuan dalam
dirinya ketika dilahirkan.

MANUSIA MENURUT KONSEP

HOBBES

'Manusia adalah serigala bagi manusia lainnya.'

(Homo homini lupus)
Hobbes menganalisis manusia, bukan secara fisik
namun secara psikis bahwa menurut Hobbes nafsu
yang paling kuat dalam manusia adalah kecondongan
untuk mempertahankan diri. Atau dari segi negatif,
ketakutan akan kematian dapat mengalahkan semua
nafsu lain yang ada dalam manusia
Tuntutan Hobbes hanya masuk akal berdasarkan
pengandaian bahwa manusia tidak mempunyai
kebebasan dan bertindak menurut akal budi
melainkan ditentukan oleh mekanisme-mekanisme
psikis yang ada di dalam dirinya (Magnis, 2010).

KEKUASAAN NEGARA
Thomas Hobbes menulis Leviathan
pada akhir 1640-an. Pada saat itu ia
tinggal di pengasingan (Paris) yang ia
memilih secara sukarela untuk
menghindari penganiayaan.
Karya besar Hobbes yang membahas
mengenai negara adalah Leviathan
Leviathan seperti yang digambarkan
oleh Hobbes menggambarkan bahwa
negara harus memiliki kekuatan yang
amat luar biasa atau mutlak sehingga
warga negaranya dapat mematuhi
setiap aturan yang diterapkan.

... KEKUASAAN NEGARA

Untuk menghindari penyalahgunaan kekuasaan
oleh negara sehingga justru memporakporandakan tata kehidupan sosial warga
negaranya sendiri, Hobbes menyampaikan dua
hal sebagai berikut :
a. Diperlukan kesadaran yang mendalam tentang
keadilan
b. Apabila negara menciptakan suatu kondisi yang
mengancam kehidupan warga negaranya, maka
setiap warga negara akan kembali kepada sifat
alamiahnya, yaitu mempertahankan nyawanya,
akan menghancurkan mereka

TEORI KONTRAK SOSIAL

Kontrak sosial dibuat karena Hobbes menganggap

adanya hukum alam sebagai kondisi yang anarkhi
masing-masing anggota masyarakat mengadakan
kesepakatan di antara mereka untuk melepaskan
hak-hak mereka dan menstransfer hak-hak itu
kepada beberapa orang atau lembaga yang akan
menjaga kesepakatan itu agar terlaksana dengan
sempurna. Untuk itu orang atau lembaga itu harus
diberi hak sepenuhnya untuk menggunakan semua
kekuatan dari masyarakat.
Beberapa orang atau lembaga itulah yang
memegang kedaulatan penuh. Tugasnya adalah
menciptakan dan menjaga keselamatan rakyat