Anda di halaman 1dari 44

SKALA PENGUKURAN DAN

INSTRUMEN PENELITIAN

KELOMPOK 5
NI MADE AMPRIYANTI
A.A. PUTU NANDYA INDAH PRATAMI
NI KETUT RISKI AGUSTINI
VAZRIA ULFA LIANDINI

MACAM-MACAM SKALA
PENGUKURAN
Skala
pengukuran
merupakan
kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan
untuk
menentukan
panjang
pendeknya interval yang ada dalam alat
ukur, sehingga alat ukur tersebut bila
digunakan
dalam
pengukuran
akan
menghasilkan data kuantitatif.

Skala Nominal
Skala nominal merupakan skala yang
paling lemah dibandingkan dengan skala
lain.
Bilamana
menggunakan
skala
nominal maka akan dibuat suatu partisi
dalam suatu himpunan dalam kelompokkelompok yang harus mewakili kejadian
yang berbeda dan dapat menjelaskan
semua kejadian yang terjadi dalam
kelompok tersebut.

Skala Ordinal
Skala ordinal mencakup ciri-ciri skala
nominal
ditambah
suatu
urutan.
Pemakaian skala ordinal mengungkapkan
suatu pernyataan mengenai lebih besar
dari pada atau kurang dari pada atau
menyatakan suatu kesamaan, tanpa
menunjukkan berapa lebih besarnya atau
berapa kurangnya.

Skala Interval
Skala interval memiliki ciri-ciri skala
nominal dan ordinal, dan ditambah satu
lagi yaitu skala ini mencakup kensep
kesamaan interval (jarak antara 1 dan 2
sama dengan jarak antara 3 dan 4).

Skala Rasio
Skala rasio mencakup semua keampuhan
dari skala-skala lain sebelumnya ditambah
dengan adanya titik nol yang absolut.
Skala rasio mencerminkan jumlah-jumlah
yang sebenarnya dari suatu variabel.

skala yang dapat


digunakan untuk
mengukur gejala atau
fenomena sosial

Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau kelompok orang tentang fenomena
sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial
ini telah ditetapkan secara spesi-fik oleh
peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai
variabel penelitian.

Skala Guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini, akan
didapat jawaban yang tegas, yaitu
yatidak, benarsalah, pernahtidak
pernah, positifnegatif, dan lain-lain.
Data yang diperoleh dapat berupa data
interval atau rasio dikotomi.

Semantic Defferensial
Skala
defferensial
digunakan
untuk
mengukur sikap, hanya bentuknya tidak
pilihan ganda maupun checklist, tetapi
tersusun dalam satu garis kontinum yang
jawaban
sangat
positifnya
terletak
dibagian kanan garis, dan jawaban yang
sangat negatif terletak dibagian kiri
garis, atau sebaliknya.

Rating Scale
Dari
ke
tiga
skala
pengukuran
sebelumnya,
data
yang
diperoleh
semuanya adalah data kualitatif yang
kemudian dikuantitatifkan. Tetapi dengan
menggunakan rating scale data mentah
yang diperoleh berupa angka kemudian
ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.

Skala Thurnstone
Suatu skala bertujuan untuk mengurutkan
responden berdasarkan suatu kriteria
tertentu. Skala dengan metode ini
disusun
sedemikian
rupa
sehingga
interval
antar
urutan
dalam
skala
mendekati interval yang sama besarnya
sehingga skala ini sering disebut equal
interval scale (skala interval sama).

DISAIN INSTRUMEN
Secara prinsip dikatakan bahwa meneliti
merupakan kegiatan untuk melakukan
pengukuran terhadap fenomena sosial
maupun
alam.
Instrumen
penelitian
adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam atau sosial
yang diamati. Secara spesifik semua
fenomena ini disebut variabel penelitian.

Contoh instrumen dalam


bentuk pertanyaan

Bagaimana efektivitas metode promosi


yang diterapkan pada perusahaan ini?
Sangat efektif
Efektif
Cukup efektif
Kurang efektif
Tidak efektif

Contoh instrumen dalam


bentuk pernyataan

Metode promosi yang diterapkan pada


perusahaan ini efektif.
Sangat setuju
Setuju
Kurang setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

VALIDITAS INSTRUMEN

Validitas Konstruk
Konstruk adalah kerangka dari suatu
konsep. Misalnya seorang peneliti ingin
mengukur konsep religiusitas. Pertamatama yang harus dilakukan peneliti ialah
mencari apa saja yang merupakan
kerangka dari konsep tersebut.

Validitas Isi
Validitas isi alat pengukur ditentukan oleh
sejauh mana isi alat pengukur tersebut
mewakili semua aspek yang dianggap
sabagai aspek kerangka konsep.

Validitas Eksternal
Dalam penelitian sosial sudah cukup
banyak alat pengukur yang diciptakan
oleh para peneliti untuk mengukur gejala
sosial, dan alat pengukur tersebut sudah
memiliki validitas.

Validitas Prediktif
Validitas prediktif adalah kesahihan yang
didasarkan pada hubungan yang teratur
antara tingkah laku apa yang diramalkan
oleh sebuah tes dan tingkah laku
sebenarnya yang ditampilkan oleh individu
atau kelompok.

Validitas Budaya
Validitas ini penting bagi penelitian di
negara yang suku bangsanya sangat
bervariasi. Suatu alat pengukur yang
sudah valid untuk penelitian di suatu
negara, belum tentu akan valid bila
digunakan di negara lain yang budayanya
berbeda.

Validitas Rupa
Validitas rupa adalah jenis validitas yang
berbeda dengan validitas lainnya. Validitas
rupa tidak menunjukkan apakah alat
pengukur mengukur apa yang ingin
diukur, tetapi hanya menunjukkan bahwa
dari segi rupanya suatu alat ukur
tampaknya mengukur apa yang ingin
diukur.

RELIABILITAS
INSTRUMEN
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan
sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu
alat pengukur dipakai dua kali untuk
mengukur gejala yang sama dan hasil
pengukuran yang diperoleh relatif konsisten,
maka alat pengukur tersebut reliabel, artinya
reliabitas menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur di dalam mengukur gejala yang
sama.

PENGUJIAN VALIDITAS
INSTRUMEN

Pengujian validitas
konstruksi
(construct validity)

Untuk menguji validitas konstruksi, dapat


digunakan pendapat dari ahli (judgment
experts). Dalam hal ini setelah instrumen
dikonstruksi tentang aspek-aspek yang
akan diukur dengan berlandaskan teori
tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan
dengan ahli.

Data Prestasi Kerja 5


Pegawai
No.
Res
.

Skor Faktor 1
untuk butir
no:

Skor Faktor 2 untuk


Jml
Jml Jml
butir no:
1
2 Tota
(X1)
(X2) l (Y)
1
2
3
4

10

12

22

15

24

12

14

23

15

Hasil Perhitungan
Pengujian Validitas
Konstruk
No.
r hitung
r kritis
Keputusan
r 1y

0,95

0,30

valid

r 2y

0,79

0,30

valid

r 3y

0,22

0,30

tidak valid

r 4y

0,73

0,30

valid

r 5y

0,79

0,30

valid

r 6y

0,84

0,30

valid

r 7y

0,83

0,30

valid

Kelompok Skor Tinggi Dan


Rendah Pada Instrumen
Untuk Mengukur Kinerja
Skor-skor kelompok
tinggi Skor-skor
kelompok rendah
Aparatur
Negara
126

81

128

96

135

104

135

107

135

108

140

108

142

109

X1 = 135,1

X2 = 101,85

S1 = 6,1

S2 = 10,2

S12 = 38,1

S22 = 104,4

menguji daya pembeda


secara signifikan
menggunakan rumus tt =
test
Dimana:
Sgab =
Berdasarkan data yang ada pada tabel 3 dan rumus
tersebut, maka varian gabungan (S gab) dapat dihitung:
Sgab =
= 8,4
t =
Jadi t hitung = 7,37

Pengujian validitas isi


Untuk
instrumen
yang
berbentuk
test,
pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan
mem-bandingkan antara isi instrumen dengan
materi pelajaran yang telah diajarkan. Untuk
instrumen yang akan mengukur efektivitas
pelaksanaan
program,
maka
pengujian
validitas
isi
dapat
dilaku-kan
dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan
isi atau rancangan yang telah ditetapkan.

Pengujian Validitas
Eksternal

Validitas eksternal instrumen diuji dengan


cara membandingkan (untuk mencari
kesamaan) antara kriteria yang ada pada
instrumen dengan fakta-fakta empiris
yang terjadi di lapangan.

Pengujian Reliabilitas
Instrumen

Test-retest
Instrumen penelitian yang reliabilitasnya
diuji dengan test-retest dilakukan dengan
cara mencobakan instrumen beberapa
kali pada responden. Jadi, dalam hal ini
instrumennya sama, respondennya sama,
dan waktunya yang berbeda.

Ekuivalen
Instrumen
yang
ekuivalen
adalah
pertanyaan yang secara bahasa berbeda,
tetapi
maksudnya
sama.
Pengujian
reliabilitas instrumen dengan cara ini
cukup dilakukan sekali, tetapi instrumennya dua, pada responden yang sama,
waktu sama, instrumen berbeda.

Gabungan
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan
cara mencobakan dua instrumen yang
ekuivalen itu beberapa kali, ke responden
yang
sama.
Reliabilitas
instrumen
dilakukan dengan mengkorelasikan dua
instrumen, setelah itu dikorelasikan pada
pengujian
kedua,
dan
selanjutnya
dikorelasikan secara silang.

Internal consistency
Pengujian reliabilitas dengan internal
consistency,
dilakukan
dengan
cara
mencobakan
instru-men
sekali
saja,
kemudian data yang diperoleh dianalisis
dengan teknik tertentu. Hasil analisis
dapat
digunakan
untuk
memprediksi
reliabilitas instrumen.

Rumus Spearman Brown


ri =

Di mana:
ri = reliabilitas insternal seluruh
instrumen
rb = korelasi product moment antara
belahan pertama dan kedua

Rumus KR. 20 (Kuder


Richardson)
ri =
Di mana:
k
= jumlah item dalam instrumen
pi
= proporsi banyaknya subyek
yang menjawab pada item 1
qi
= 1 pi
= varians total

Rumus KR 21 (Kuder
Richardson)
ri =

Di mana:
k = jumlah item dalam instrumen
M= mean skor total
= varians total

Analisis Varian Hoyt


(Anova Hoyt)
ri = 1

Di mana:
MKs
obyek
MKe
ri

= mean kuadrat antara


= mean kuadrat kesalahan
= reliabilitas instrumen

Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Reliabilitas Instrumen
Panjang tes, semakin panjang suatu tes evaluasi,

semakin banyak jumlah item materi pembela-jaran diukur.


Kesulitan tes, tes normatif yang terlalu mudah atau
terlalu sulit untuk siswa, cenderung meng-asilkan skor
reliabilitas rendah.
Objektifitas, yang dimaksud dengan objektif yaitu derajat
dimana siswa dengan kompetensi sama, mencapai hasil
yang sama
Penyebaran skor, koefisien reliabilitas secara langsung
dipengaruhi oleh bentuk sebaran skor dalam kelompok
siswa yang di ukur. Semakin tinggi sebaran, semakin
tinggi estimasi koefisien reliabel.

Anda mungkin juga menyukai