Anda di halaman 1dari 12

CARA DETEKSI DINI KOMPLIKASI PADA MASA

NIFAS DAN PENANGANAN PERTAMA


Di Susun oleh :
Friski Veramida
Novia Risma Syahputri
Salsa Bila Novrina
Puji Umayah

PERDARAHAN PERVAGINAM
1. Atonia Uteri
2. Robekan Jalan Lahir
3. Retensio Plasenta
4.Tertinggalnya Sisa Plasenta
5. Inversio Uteri

1.ATONIA UTERI
Atonia uteri adalah gagalnya uterus yang berkontraksi
dengan baik setelah persalinan.
Penyebab :
1).Umur yang terlalu muda / terlalu tua
2).Paritas (multipara dan grandemulti)
3).Partus lama
4).Uterus terlalu renggang atau besar (pada gemelli, bayi
besar)
5).Kelainan uterus
6).Faktor sosial ekonomi

2.ROBEKAN JALAN LAHIR


Untuk komplikasi ini, biasanya kejadiannya tidak terduga. Dalam waktu
yang cepat, bidan harus daapat melakukan tindakan penyelamatan
sebelum ibu mengalami syok hypovolemik. Deteksi yang dapat
dilakukan adalah senantiasa siaga ketika melakukan pertolongan
persalinan.
Gejala :
1).Perdarahan segera
2).Darah segar mengalir segera setelah bayi lahir
3).Kontraksi uterus baik
4).Plasenta baik, kadang ibu terlihat pucat
5).Ibu tampak lemah
6).Mengigil

LANJUTAN

Klasifikasi Derajat Robekan


Perineum meliputi :
1. tingkat 1
2. tingkat 2
3. tingkat 3
4. tingkat 4

3.RETENSIO PLASENTA
Keadaan ketika plasenta belum lahir dalam waktu lebih dari 30 menit
setelah bayi lahir.
Penyebab :
Plasenta belum lepas dari dinding uterus, menurut pelekatannya dibagi
menjadi:
1). Plasenta normal
2). Plasenta adesiva
3). Plasenta inkreta
4). Plasenta akreta
5). Plasenta perkreta
6). Plasenta sudah lepas akan, tetapi belum dilahirkan

4.TERTINGGALNYA SISA PLASENTA


Jika ditemukan adanya kotiledon yang tidak lengkap
dan masih adanya perdarahan pervaginam, padahal
plasenta telah lahir.
Pengkajian dilakukan saat in partu. Bidan
menentukan adanya retensio sisa plasenta jika
menemukan adanya kotiledon yang tidak lengkap
dan masih adanya perdarahan per vagina, padahal
plasenta sudah lahir. Penanganan yang dilakukan
sama dengan penanganan retensio plasenta

5.INVERSIO UTERI
Keadaan ketika keadaan fundus uteri terbalik sebagian atau seluruhnya kedalam
kavum uteri
Klasifikasi Inversio Uteri
1).Inversio uteri ringan : fundus uteri terbalik menonjol dalam kavum uteri,
namun belum keluar dari ruangan rongga rahim.
2).Inversio uteri sedang : fundus uteri terbalik dan sudah masuk dalam vagina.
3).Inversio uteri berat: uterus dan vagina semuanya terbalik dan sebagian sudah
keluar vagina.
Penyebab :
1).Uterus lembek, lemah dan tipis dindingnya
2).Grandmultipara
3).Kelemahan alat kandungan (tonus otot rahim yang lemah)
4).Tekanan intra abdominal yang tinggi (misalnya, mengejan/batuk)

INFEKSI MASA NIFAS


Infeksi nifas mencakup semua peradangan yang disebabkan
masuknya kuman-kuman ke dalam alat genital pada waktu
persalinan dan nifas. Menurut John Committee on Maternal
Welfare (Amerika Serikat), definisi morbiditas puerperalis
adalah kenaikan suhu sampai 38C atau lebih selama 2 hari
dalam 10 hari pertama post partum, dengan mnegeculikan
hari pertama. Suhu harus diukur dari mulut setidaknya 4 kali
sehari

UNTUK MELAKUKAN PELAKSANAAN INFEKSI


MASA NIFAS DENGAN TEPAT, PERLU DIKAJI
LOKASI DAN GEJALA INFEKSI.
1. Infeksi pada Vulva, Vagina, dan Serviks
- vulvitis
- vaginitis
- servitis
memiliki tanda dan gejala vulva, vagina dan serviks
2. Endometritis
3. Septikemia dan Pyemia
4. Peritonitis, Salpingitis, dan Ooforitis

BANYAK DETEKSI DINI KOMPLIKASI PADA MASA


NIFAS
1.Perdrahan pravagina
2.Sakit Kepala, Nyeri Epigastrik, dan Penglihatan Kabur
3.Pembengkakan di Wajah atau Ekstremitas
4.Demam, Muntah, Rasa Sakit Waktu Berkemih
5Payudara Berubah Menjadi Merah, Panas, dan Sakit
6.Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
7.Rasa Sakit, Merah, Lunak dan Pembengkakan di Kaki
8.Merasa Sedih Atau Tidak Mampu Mengasuh Sendiri
Bayinya Dan Diri Sendiri

KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan
bahwa seorang wanita lebih rentan terkena
komplikasi pada masa nifas jika asuhan yang
diberikan pada masa nifas tidak efektif dan tepat.
Sebagi bukti nyatanya, begitu banyak deteksi dini
komplikasi pada masa nifas seperti : perdarahan
pervagina, infeksi, demam, nyeri epigastrik, sakit
kepala, oedema, penglihatan kabur dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai