Anda di halaman 1dari 1

Prosedur Pengiriman Barang Melalui Kargo

Prosedur Pengiriman Barang Melalui Kargo


Perkembangan pengiriman barang melalui udara atau lebih dikenal dengan
kargo, pada saat ini mengalamai perkembangan yang pesat. Keuntungan
yang paling utama dalam pengiriman barang melalui kargo adalah hemat
waktu atau barang lebih cepat sampai. Sekarang sudah banyak perusahaan
kargo yang worldwide seperti DHL, UPS dan Federal Express. Tidak
ketinggalan maskapai penerbangan seperti Garuda Indonesia, Lion Air,
Singapore Airlines dan maskapai penerbangan lainpun ikut membuka dunia
usaha kargo.
Beberapa syarat prosedur yang harus dilakukan dalam pengiriman barang,
yaitu : 1. Mengirim barang Apabila kita akan mengirim barang melalui kargo,
maka beberapa hal harus diperhatikan:
Mendatangi kantor bagian cargo dengan membawa barangnya tentu saja.
Setelah itu barang akan ditimbang dan diperiksa packing-annya. Setelah
semuanya tidak ada masalah lalu
Dibuatkan Air Way Bill (AWB).
Air Way Bill dan barang dibawa ke pabean untuk diperiksa dan disetujui. Bila
sudah beres, barang siap kirim.
Barang disimpan di gudang ekspor sampai tiba waktunya untuk dinaikkan ke
dalam pesawat.
2. Mengeluarkan barang Proses pengeluaran barang yang diterima adalah:
Setelah diturunkan dari pesawat terbang, barang akan disimpan terlebih
dahulu di dalam gudang impor (kecuali untuk barang-barang yang
dikeluarkan hari itu juga, misalnya Koran, film berita untuk tv, barang yang
lekas rusak/busuk seperti daging, sayuran, buah, dsb).
Penerima barang akan mendapat surat pemberitahuan tentang adanya
barang kiriman (Notice of arrival).
Dengan surat tersebut, penerima barang akan mendatangi kantor bagian
kargo atau agen yang mengirimi surat tersebut untuk mengambil air way billnya, setelah itu datangi pabean untuk mendapatkan persetujuan
pengeluaran barang dari gudang impor.
Barang di gudang impor hanya bisa dikeluarkan setelah diperiksa oleh pihak
pabean dan pembayaran pajak atas barang kiriman tersebut telah
diselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai