PENYUSUN : FAJRIANSYAH
KELAS
:1A
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatakan kehadirat Allah SWT karena rahmat
dan hidayah-Nya
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
3
: PENDAHULUAN
: ISI
4
4
4
5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2Rumusan Masalah
Apa euthanasia ?
Bagaimana Pandangan Islam mengenai euthanasia ?
BAB II
ISI
a. Euthanasia aktif
Islam mengharamkan euthanasia aktif, karena termasuk dalam kategori
pembunuhan sengaja (al-qatlu al-amad), walaupun niatnya baik yaitu untuk
meringankan penderitaan pasien. Hukumnya tetap haram, walaupun atas
permintaan pasien sendiri atau keluarganya.
Firman Allah :
Artinya :
Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu
Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah
terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak
kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada
mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik
yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan
sesuatu (sebab) yang benar". demikian itu yang diperintahkan kepadamu
supaya kamu memahaminya. (QS. Al-Anam : 151)
Dari Firman Allah diatas, jelas bahwa haram hukumnya bagi dokter melakukan
euthanasia aktif. Sebab tindakan itu termasuk ke dalam kategori pembunuhan sengaja (alqatlu al-amad) yang merupakan tindak pidana (jarimah) dan dosa besar.
Dokter yang melakukan euthanasia aktif, misalnya dengan memberikan suntikan mematikan,
menurut hukum pidana Islam akan dijatuhi qishash (hukuman mati karena membunuh), oleh
pemerintahan Islam (Khilafah), sesuai firman Allah :
Telah diwajibkan atas kamu qishash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh. (Q.S.
Al-Baqarah : 178)
Namun jika keluarga terbunuh (waliyyul maqtuul) menggugurkan qishash (dengan
memaafkan), qishash tidak dilaksanakan. Selanjutnya mereka mempunyai dua pilihan lagi,
meminta diyat (tebusan), atau memaafkan/menyedekahkan. Firman Allah SWT :
Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang
memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar
(diyat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). (QS Al-Baqarah : 178)
b. Euthanasia Pasif
menurut jumhur ulama, mengobati atau berobat itu hukumnya mandub (sunnah), tidak
wajib.
sebagian ulama ada yang mewajibkan berobat, seperti kalangan ulama Syafiiyah dan
Hanabilah, seperti dikemukakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah :
Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla setiap kali menciptakan penyakit, Dia ciptakan pula
obatnya. Maka berobatlah kalian! (HR Ahmad, dari Anas RA)
7 | Stikes SMH Kediri
BAB III
KESIMPULAN
Euthanasia secara bahasa berasal dari bahasa Yunani eu yang berarti baik, dan
thanatos, yang berarti kematian. Dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah qatlu ar-rahma
atau taysir al-maut. Menurut istilah kedokteran, euthanasia berarti tindakan agar kesakitan
atau memperingan penderitaan yang dialami seseorang yang akan
meninggal.
Ada 2 jenis euthanasia,yaitu :
DAFTAR PUSTAKA
Http://konsultasi.wordpress.com/2007/01/26/Euthanasia menurut-hukum-islam/
Http://Banimushtafa.multply.com/jurnal/item/7- Euthanasia
10 | S t i k e s S M H K e d i r i