Anda di halaman 1dari 11

TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SIKLUS KEUANGAN (PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS)

Oleh:
1. Anissa Nur Fadhilah

1310400853

2. Nabilah Wahyu Nova Putri 1310400825


3. Adamas Dana Istiwiguna

1310400830

4. Diva Amalia

1310400839

5. Kristina Desi Nuh

1310400849

6. Evi Tania

1310400802

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA


JURUSAN MANAJEMEN PERPAJAKAN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIESIA) SURABAYA
2015

SIKLUS KEUANGAN (PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS)


Siklus keuangan adalah Siklus yang memproses dua kejadian ekonomi, perolehan
kapital (kas) dan penggunaan kapital (kas) untuk memperoleh pemilikan perusahaan.
Kas merupakan aktiva paling likuid,secara historis sangat peka terhadap Pengendalian.
Kas mencakup mata uang dan kertas-kertas berharga seperti cek. Dalam sebagian bisnis,cek
menggantikan sejumlah besar uang tunai. Transaksi-transaksi kas juga dapat berlangsung
elektronis secara total,yang melibatkan mata uang maupun cek.

APLIKASI SIKLUS KEUANGAN


Aplikasi siklus keuangan berfokus pada perolehan dan penggunaan dana-dana modal.
Dana modal

termasuk

modal

kerja (kas) dan dana

jangka

panjang

seperti

obligasi,investasi,dan saham modal. Aplikasi siklus keungan terdiri dari:

1.PENERIMAAN KAS
Tujuan dasar setiap aplikasi penerimaan kas adalah meminimalkan kemungkinan
kerugian. Prosedur-prosedur seperti penyimpanan segera penerimaan kas,sentralisasi
penanganan kas, penyelenggaraan saldo kas minimal.dan pencatatan segera atas transaksitransaksi kas merupakan teknik-teknik pengendalian yang mendasar. Perlindungan fisik
seperti register kas,kotak penyimpanan,pencairan segera atas cek,dan akses terbatas terhadap
area kas,merupakan hal-hal yang juga sangat umum diperlukan.
Siklus penerimaan kas adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan
informasi terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para
pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan2 tersebut.
Tujuan utama siklus penerimaan kas adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan
waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.
Empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus penerimaan kas :
1. Penerimaan pesanan dari para pelanggan
2. Pengiriman barang
3. Penagihan dan piutang usaha
4. Penagihan kas

Didalam siklus penerimaan kas, SIA yang didesain dengan baik harus menyediakan
pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa tujuan2 berikut ini dicapai :
1. Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar
2. Semua transaksi yang dicatat valid (benar2 terjadi)
3. Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat
4. Semua transaksi dicatat dengan akurat
5. Aset dijaga dari kehilangan ataupun pencurian
6. Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif
Bagian-bagian yang terkait dalam siklus penerimaan kas adalah :
1. Pelanggan
2. Kasir
3. Gudang
4. Akuntan
5. Pimpinan
Data-data yang dibutuhkan dan dihasilkan dari siklus penerimaan kas :
1. Surat Pengajuan Utang
2. Surat Pernyataan Piutang
3. Surat Pernyataan Piutang Tertandatangan
4. Pembukuan Retur Penjualan
5. Surat Retur Penjualan
6. Nota Pembayaran
7. Laporan Keuangan
Job Description Siklus Keuangan
1. Konsumen

Menikmati hasil barang atau produk dari perusahaan yang dapat memenuhi
kebutuhannya atau pun keinginannya.

Memberikan barang yang ingin di retur kepada perusahaan sehingga konsumen


mendapat barang yang baru.

Membayar barang yang telah dibeli

2. Bagian Kasir

Membuat Surat Retur Penjualan dari transaksi Tunai dan kredit

Membuat Surat Pernyataan Piutang angkap 3, yang akan diberikan kepada pimpinan
untuk di tanda tangan, untuk akuntan sebagai dasar dari pembuatan laporan keuangan,
dan untuk arsip.

Membuat nota pembayaran untuk konsumen

Menerima barang yang akan di retur dari konsumen, lalu diberikan kepada bagian
gudang

3. Akuntan

Melakukan pencatatan dari transaksi yang telah dilakukan (transaksi pembayaran,


retur, dan pengeluaran barang dari gudang)

Membuat laporan keuangan

4. Bagian Gudang

Mengecek stock barang di gudang

Menukar barang dari konsumen serta membuat Surat pengeluaran barang

5. Pimpinan

Menerima Laporan Keuangan dan menyimpannya sebagai arsip

Menandatangani Surat Persetujuan Piutang untuk diberikan kepada konsumen


Tahap paling kritis dalam penerimaan kas adalah pembuatan dokumentasi bukti

penerimaan kas. Jika cacatan telah dibuat,maka kas tergantung pada pengendalian akuntasi.
Sesuai dengan catatan tadi,jika ada kesalahan maka akan sulit ditemukan. Misalkan saja
dengan penjualan tunai pada toko eceran.

1.1 SISTEM APLIKASI PENERIMAAN KAS MELALUI REKENING


Sistem penerimaan kas melalui rekening digunakan jika ada rekening pelanggan. Kas
diterima melalui rekening biasanya dilakukan dengan pembayaran melalui pengiriman atau
ke kasir pusat atau loket loket kas. Untuk itu pelanggan harus di beritahu. Pelanggan harus
menerima laporan bulanan yang menunjukkan jumlah yang dibayarkan. Audit pelanggan
merupakan pengendalian penting dalam sistem aplikasi penerimaan kas melalui rekening.
Tujuan utama sistem adalah pemisahan fungsi- fungsi berikut ini.

Ruang Kiriman : Nota pelanggan dalam rekening diterima di ruang kiriman.


Kiriman dibuka dan cek dan nota pengiriman uang dipisahkan.cek dipisah dan

dijumlah.
Daftar pengiriman uang : yang mendokumentasikan pembayaran yang
diterima harus dibuat. Daftar pengiriman uang dicocokan dengan total cek
diterima,dan persetujuan jumlahnya harus disahkan. Rangkapan daftar
pengiriman uang dan nota pengiriman uang dikirim ke piutang dagang. Cek
dan pengendalian total dikirim ke penerimaan kas untuk disimpan. Rangkapan

daftar pengiriman uang dan pengendalian total diarsip berdasarkan tanggal.


Penerimaan Kas : Cek yang diterima dari ruang terima disatukan dengan
penerimaan kas,dan slip setoran disajikan sebanyak tiga rangkap, daftar
pengiriman uang dan total pengendalian yang diterima dari ruang terima
dicocokan dengan slip setoran,dan persetujuan jumlahnya harus disahkan.
Daftar pengiriman uang kemudian digunakan untuk memposting jumlah

pembayaran diterima dari ruang terima ke dalam jurnal penerimaan kas.


Piutang Dagang : Nota pengiriman uang diposting ke buku besar piutang
dagang. Pembukuan ke buku besar kemudian di totalkan,Pengendalian total

dicocokan dengan daftar pengiriman uang,persetujuan jumlahnya harus di


sahkan,nota

pengiriman

uang

disortir

dan

diarsip

menurut

nama

pelanggan,daftar pengiriman uang dan rangkapan total pengendalian


pembukuan ke buku besar diarsip menurut tanggal,rangkapan pengendalian

total dikirimkan ke buku besar.


Buku Besar : Voucher jurnal dari penerimaan kan dan pengendalian total yang
diterima dari piutang dagang diperbandingkan,jumlahnya kemudian diposting
ke buku besar,sumber posting buku besar adalah notifikasi jurnal voucher
jumlah pembayaran diterima yang disetorkan,jumlah ini harus sesuai dengan
akun total yang diposting ke buku besar pituang dagang, Jurnal voucher dan

pengendalian total diarsip berdasarkan tanggal.


Bank : Bank menerima setoran dan memvalidasi rangkapan slip
setoran,rangkapan slip setoran yang telah divalidasi dikembalikan ke bagian

audit intern,Slip setoran yang telah divalidasi diarsip berdasarkan tanggal.


Audit Intern
bagian audit intern menerima rekening Koran
periodic,rekonsiliasi bank tersendiri akan merupakan pengendalian yang
signifikan dalam sistem aplikasi penerimaan kas melalui rekening.

1.2 SISTEM PENAGIHAN LOCK BOX


Dalam penagihan piutang dagang, waktu adalah uang. Bahkan jika perusahaan tidak
mendesak pelanggannya untuk membayar piutang lebih cepat, penggunaan sistem lock-box
biasanya akan mengurangi float yaitu waktu antara penandatanganan pembayaran cek oleh
pelanggan dan saat dimana perusahaan dapat menggunakan uang tersebut. Sistem lock-box
mengurangi float yang biasanya timbul karena bank t5idak ada ijin dari perusahaan untuk
menggunakan out-of-state checks sampai dikliringkan melalui bank pelanggan. Proses ini
memakan waktu satu minggu. Sistem lock-box mengurangi float dengan cara menyimpan cek
dalam rekening perusahaan sebelum perusahaan memprosesnya. Tetapi nilai dana bersih yang
dihasilkan oleh pengurangan float dan manfaat lainnya, seperti penemuan cek kosong lebih

awal, harus ditunjang dengan sistem penagihan lock-box secara regional sesuai dengan
penyebaran pelanggannya secara geografis.

1.3 SISTEM APLIKASI PENJUALAN TUNAI


Perbedaan signifikan antara sistem aplikasi penjualan tunai dan sistem aplikasi
penerimaan kas melalui rekening adalah sebelumnya tidak ada catatan aktiva ( saldo rekening
pelanggan ) dalam sistem aplikasi penjualan tunai. Pembuatan dokumentasi merupakan titik
fokus sistem pengendalian. Fokus utama sistem adalah pemisahan fungsi-fungsi berikut ini :
a.

Produk Jadi
Departemen produk jadi bertanggungjawab atas penanganan aktiva yang tersedia

dijual kepada pelanggan. Penjualan kepada pelanggan didokumentasikan dalam order


penjualan. Order penjualan memuat jumlah yang harus dibeli dan jumlah pengendalian
persedian barang yang akan dijual.
b.

Penerimaan Kas
Pelanggan mengambil rangkapan order penjualan dari bagian penerimaan kas.

Departemen penerimaan kas mencatat penjualan dalam register kas atau peralatan lain,
menerima pembayaran dari pelanggan, dan menerbitkan penerimaan penjualan (dua rangkap)
kepada pelanggan.
c.

Penagihan
Order penjualan ditelaah sebelum diposting ke jurnal penjualan. Setiap informasi

pengendalian persediaan harus tercakup dalam order penjualan yang akan diproses. Jurnal
voucher disajikan untuk mengikhtisarkan penjualan tunai.
d.

Buku Besar
Jurnal voucher dari departemen penagihan dan pengendalian total yang diterima dari

departemen penerimaan kas dibandingkan. Jumlahnya kemudian diposting ke dalam buku


besar. Perhatikan bahwa sunber posting ke buku besar adalah voucher jurnal dimana tagihan
memuat jumlah order penjualan yang diterima. Jumlah ini harus sesuai dengan jumlah kas
yang diterima dari pelanggan melalui departemen penerimaan kaS

2. PENGELUARAN KAS
Sistem pengeluaran kas dirancang untuk mengendalikan pengeluaran dengan cek dan
pengeluaran kas. Umumnya cek digunakan untuk pengeluaran besar, sedangkan pengeluaran
kas umumnya untuk pembayaran kecil yang biasanya diambil dari kas kecil yang
menggunakan sistem impres. Dana impres adalah dana yang dipelihara secara khusus, dengan
jumlah yang telah ditentukan terlebih dahulu. Secara berkala, dana impress harus ditelaah,
pengeluaran-pengeluaran tercatat ( voucher-voucher kas kecil ) harus dikaji

ulang dan

disahkan, dan cek harus ditarik untuk mengisi ulang kas kecil sesuai dengan jumlah khusus
yang telah ditetapkan.
dokumen-dokumen yang digunakan yaitu :
1.

Bukti kas keluar.

Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada Bagian Kasa sebesar yang
mencantumkan dalam dokumen tersebut.
2.

Cek.

Dari sudut sistem informasi akuntansi, cek merupakan dokumen yang digunakan untuk
memerintah bank melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang
namanya tercantum pada cek.
3.

Permintaan cek (chek request).

Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
kepada fungsi akuntansi untuk membuat kas keluar.
Tujuan utama sitem adalah penggunaan sistem voucher untuk mendukung penarikanpenarikan cek, pemisahan pengesahan dari pembayaran actual, dan rekonsiliasi bank secara
independen. Hal-hal tersebut akan dibahas pada bagian berikut ini :
a.

Hutang Dagang
Departemen hutang dagang menerima rangkapan-rangkapan permohonan pembelian,

order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur pemasok. Dokumen-dokumen


tersebut ditelaah, dan disertifikasi sesuai kelengkapan, dan disusun dalam paket voucher.

b.

Pengeluaran Kas
Setelah cek-cek voucher dan paket-paket voucher ditelaah, cek-cek ditandatangani

dan paket-paket voucher dibatalkan dan diarsipkan menurut nomor. Cek-cek voucher
kemudian diposting ke register cek.
c.

Buku Besar Biaya


Voucher distribusi diposting ke buku besar biaya dan buku besar persediaan sesuai

kebutuhan. Ikhtisar distribusi disiapkan, direkonsiliasi dengan voucher distribusi, dan


disahkan.
d.

Buku besar
Ikhtisar distribusi diterima dari buku besar beban, jurnal voucher diterima dari

departemen hutang dagang, dan pengendalian total dari pengeluaran kas rekonsiliasikan, dan
total-totalnya diposting ke buku besar.
e.

Audit Intern
Cancelled check diterima dari bank bersama-sama dengan rekening Koran.

Rekonsiliasi bank yang independen merupakan pengendalian yang penting dalam sistem
aplikasi pengeluaran kas.

2.1 SISTEM VOUCHER


Sistem Voucher merupakan tehnik penelaahan yang penting. Pengendalian nyata atas
pengeluaran adalah penelaahan akhir dokumen-dokumen bukti transaksi sebelumnya sesuai
dengan otoritas pembayaran. Otoritas harus dalam bentuk penandatanganan paket voucher
atau penyajian ( atau penandatangan ) formulir untuk mengotorisasi masukan ke dalam
register voucher.
Sistem hutang dagang memuat sub buku besar tambahan rekening kreditor, posting
faktur dan pembayaran-pembayaran kredit pada masing-masing rekening kreditor. Beberapa
voucher akan berkaitan dengan kreditor yang sama, sebagai perbedaan dari rekening tunggal
pada sistem hutang dagang. Beragam berkas-berkas voucher hutang dibuat dalam sebagian

besar sistem, sebab informasi hutang sangat penting dalam perencanaan keuangan jangka
pendek.
Sistem voucher sesungguhnya berpusat pada voucher-voucher. Dalam aplikasi
computer, sebagian besar akun-akun dalam proses pemadan dikodekan dan diproses dengan
computer. Kemudian sistem voucher dapat pula menerapkan penyetempelan faktur atau order
pembelian dengan stempel voucher dan mendokumentasikan proses pemadanan ini dalam
dokumen orisinal tersebut.

2.2 POSTING HUTANG


Setelah faktur-faktur disahkan untuk pembayaran, akan ditahan sampai tanggal jatuh
tempo dan secara formal diposting pada waktunya. Faktur-faktur tersebut di posting pada saat
pengesahan (yang umumnya berbeda dari tanggal jatuh tempo). Karena sebagian besar
perusahaan berusaha membayar faktur-faktur jatuh tempo untuk memaksimalkan modal
kerja, maka timbul tanda Tanya yang berhubungan dengan catatan formal mengenai jumlah
hutang kreditor.
Penyajian voucher bagi faktur-faktur individual yang berhubungan dengan pemasok
yang sama pada periode yang sama akan berakibat penarikan cek-cek untuk pemasok yang
sama pada bulan yang sama. Ini tidak efisien. Sebagian besar perusahaan akan
mengakumulasi faktur-faktur pemasok yang sama dan membayarnya dengan satu cek saja.
Prosedur semacam ini disebut prosedur built-up voucher.
Sistem built-up voucher sangat penting fungsinya dalam sistem hutang dagang.
Setelah faktur-faktur disahkan, akan disortir dan diakumulasikan berdasarkan nama pemasok
atau nomor voucher. Tiga berkas yang dibutuhkan untuk membuat informasi yang bermanfaat
adalah : Pertama, berkas faktur-faktur yang telah disahkan tapi belum dibayarkan, dengan
akses terbuka untuk pembayaran pada saat jatuh tempo. Kedua, berkas faktur-faktur yang
telah jumlah yang dibayarkan, biasanya dalam urutan numeric. Ketiga, berkas pemasok yang
memuat jumlah yang dibayarkan dan belum dibayarkan, diurutkan berdasarkan ID
pemasok.

Konsep voucher sangat membantu dalam prosedur pengeluaran di setiap organisasi


jika catatan dasar diperlukan dan otorisasi serta pengendalian pengeluaran merupakan hal
yang penting. Prosedur semacam itu menyajikan catatan berurutan dan dokumentasi yang
baik, sehingga sangat menguntungkan dalam mewujudkan penanganan kas yang

3. APLIKASI-APLIKASI SIKLUS KEUANGAN LAINNYA


Di samping penerimaan dan pengeluaran kas, siklus keuangan mencakup aplikasiaplikasi yang berkaitan dengan pembayaran actual atas bunga hutang dan deviden saham
modal, hubungan dengan institusi keuangan umum dan investor. Seperti registrasi saham dan
pengesahan pagu kredit dan pengelolaan mata uang asing. Siklus keuangan menyajikan
masukan penting bagi perencanaan keuangan di tingkat yang lebih tinggi yang berkaitan
dengan perencanaan dan peramalan kas, penganggaran operasional, penganggaran modal.

Anda mungkin juga menyukai