Anda di halaman 1dari 2

SIARAN PERS

Untuk diterbitkan segera

Dimulainya Pengoperasian Mesin Bor Bawah Tanah Proyek MRT


Jakarta
*) Mesin Bor Bawah Tanah Pertama Proyek MRT Jakarta Mulai Beroperasi Di Lokasi
Patung Pemuda Senayan.
Pekerjaan konstruksi bawah tanah proyek MRT Jakarta akan menggunakan salah satu mesin bor yang
biasa disebut dengan Tunnel Boring Machine (TBM). TBM yang pertama, mulai beroperasi dari titik
proyek MRT Patung Pemuda Senayan dan akan melakukan pekerjaan penggalian serta konstruksi
terowongan jalur bawah tanah MRT ke arah Utara menuju titik Setiabudi.
Jakarta, 21 September 2015. Hari ini mesin bor bawah tanah pertama proyek MRT Jakarta
yang bernama Antareja mulai beroperasi dari titik proyek MRT Patung Pemuda Senayan.
Acara pengoperasian perdana mesin bor bawah tanah ini dihadiri dan diresmikan
pengoperasiannya oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo.
Mesin bor bawah tanah yang juga biasa disebut dengan Tunnel Boring Machine (TBM) pertama
ini diberi nama Antareja. Adapun nama Antareja merupakan nama pemberian dari Bapak
Joko Widodo, dimana mesin bor ini diharapkan akan bekerja setangguh tokoh Antareja
putera Bima seperti halnya dalam cerita pewayangan. Mesin bor Antareja ini merupakan
mesin yang pertama dioperasikan dari total sejumlah 4 (empat) mesin yang akan beroperasi
dalam pekerjaan konstruksi proyek MRT Jakarta. Mesin bor yang pertama dan kedua telah
berada di lokasi Patung Pemuda. Mesin bor pertama (Antareja) telah mulai beroperasi.
Sedangkan untuk mesin bor kedua, saat ini sedang dalam proses perakitan dan akan segera
menyusul untuk beroperasi dalam waktu dekat.
Sebagai informasi, mesin bor Antareja akan dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP
104 & CP 105 (Senayan Setiabudi) yaitu SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu,
Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi. Mesin bor ini menggunakan teknologi Earth
Pressure Balance (EPB) pertama di Indonesia yang diproduksi oleh perusahaan Jepang
bernama JTSC (Japan Tunnel Systems Corporation).

Adapun mesin bor yang dioperasikan memiliki diameter 6,7 meter, total panjang 43 meter
dan bobot mencapai 323 ton, mulai dari bagian kepala (cutterhead) hingga bagian akhir
(backup cars). TBM ini akan mampu melakukan pengeboran terowongan jalur bawah tanah
MRT dengan kecepatan 8 meter per hari. Diperkirakan masa pengerjaan konstruksi jalur
terowongan bawah tanah MRT dengan menggunakan mesin TBM ini akan berlangsung mulai
September 2015 hingga Desember 2016.

Perkembangan Proyek MRT Jakarta


Saat ini, penyelesaian proyek MRT Jakarta koridor Selatan-Utara Fase 1 (Lebak Bulus Bundaran HI) secara keseluruhan telah mencapai hampir 30%. Dengan rincian secara garis
besar, untuk pekerjaan proyek pada struktur layang sudah menyelesaikan 18% dan struktur
bawah tanah sebesar 43% (data per 31 Agustus 2015). Secara umum, pekerjaan konstruksi
yang tengah dilakukan saat ini antara lain pekerjaan pembuatan pondasi kolom jalur dan
stasiun layang, pekerjaan pembangunan boks stasiun bawah tanah, dan pekerjaan konstruksi
depo MRT.
Manajemen PT MRT Jakarta senantiasa memohon dukungan dari masyarakat agar
pembangunan proyek MRT berlangsung dengan baik dan lancar hingga dapat selesai dengan
tepat waktu.

*****___*****

Untuk Informasi Lebih Lanjut Hubungi:


Corporate Secretary PT MRT Jakarta
Email: corsec@jakartamrt.com
Untuk informasi mengenai lalu lintas terkait pelaksanaan konstruksi Proyek MRT Jakarta dapat
diakses setiap hari melalui website www.JakartaMRT.com , twitter @mrtjakarta , dan informasi CCTV
lalu lintas dapat dilihat melalui www.LewatMana.com.

Anda mungkin juga menyukai