Anda di halaman 1dari 57

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

PRAKATA
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji Syukur atas keridhaan Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan

makalah

Bahasa

Indonesia

ini,

yang

ARSITEKTUR

DAN

KEBUDAYAAN ISLAM DAERAH ARAB DAN SEKITARNYA. Dan dengan bantuan


teman-teman, tugas kami ini dapat lebih disempurnakan.
Penyusun mengharapkan agar makalah Bahasa Indonesia ini dapat bermanfaat bagi
calon-calon arsitek seperti kita dalam mengetahui arsitektur islam di daerah Arab
dan sekitarnya.
Sehubungan dengan manusia yang tak luput dari kesalahan, penyusun juga pasti
mempunyai kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Dengan maksud itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk lebih menyempurnakan makalah ini.
Sebelumnya, penyusun mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dan
saran-saran dari pembaca. Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Penyusun

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

DAFTAR ISI
PRAKATA.1
DAFTAR ISI..2
BAB I PENDAHULUAN..4
BAB II KEBUDAYAAN ISLAM DI ARAB DAN SEKITARNYA.5
BAB III TINJAUAN BANGUNAN DI ARAB DAN SEKITARNYA....9
A. KABAH, MEKAH...9

1. SEJARAH BANGUNAN.9
2. KOMPONEN BANGUNAN..10
3. ARSITEKTUR BANGUNAN11
4. STRUKTUR BANGUNAN14
5. RAGAM HIAS....15
B. MESJID AL-AZHAR, KAIRO......21
1. SEJARAH BANGUNAN..21
2. KOMPONEN BANGUNAN.22
3. ARSITEKTUR BANGUNAN...23
4. STRUKTUR BANGUNAN..24
5. RAGAM HIAS.............25
C. MESJID AL-AQSA, JESRUSALEM.......27
1. SEJARAH BANGUNAN.27
2. KOMPONEN BANGUNAN....34
3. ARSITEKTUR BANGUNAN..40
4. STRUKTUR BANGUNAN..41
5. RAGAM HIAS..42
D. MESJID AGUNG DAMASKUS, SIRIA44
1. SEJARAH BANGUNAN..44
2. KOMPONEN BANGUNAN.46
3. ARSITEKTUR BANGUNAN...............................47
4. STRUKTUR BANGUNAN...48
5. RAGAM HIAS49
E. MESJID AGUNG SAMARRA, IRAK........51
1. SEJARAH BANGUNAN................51
2. KOMPONEN BANGUNAN.51
3. ARSITEKTUR BANGUNAN...52
4. STRUKTUR BANGUNAN...52
5. RAGAM HIAS53
BAB IV KESIMPULAN..55
DAFTAR PUSTAKA..56

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN
Arsitektur Islam merupakan seni merancang bangun dengan memperhatikan
struktur yang fungsional serta memenuhi kaidah estetika Islam, suatu kaidah yang

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

bertolak dari pengakuan akan keesaan Allah SWT. Hasil utama dari arsitektur Islam
adalah masjid, sebab masjid merupakan merupakan tempat terlaksananya ajaran
Islam yaitu sholat. Arsitektur Islam berkembang berangkat dari tradisi yang telah
berabad-abad lalu sejak 632M sepeninggal nabi Muhammad SAW, penyebarannya
dari Jazirah Arab hingga Andalusia (Spanyol) dan dari Samarkand hingga Malaka
dan Demak (Indonesia). Maka dengan keanekargaman bentuk dari berbagai
bangsa, yang masing-masing menerapkan budaya arsitektur setempat, arsitektur
Islam menjadi sangat berwarna. Arsitektur Islam di berbagai bangsa melambangkan
tradisi, budaya dan kesenian daerah setempat dengan tetap menjaga aturan dalam
Islam yang dipegang teguh. Saat bangunan merespon apa yang sudah ada di
lingkungannya sendiri (cultural dan fungsional), hal ini akan membuatnya menyatu
dengan daerah tersebut dan tidak akan menjadi sesuatu yang asing.
Arsitektur Islam berkembang sangat luas baik itu dibangunan sekular maupun
di

bangunan

keagamaan

yang

keduanya

terus

berkembang

sampai

saatini. Arsitektur juga telah turut membantu membentuk peradabanIslam yang


kaya. Bangunan-bangunan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan
arsitektur Islam adalah mesjid, kuburan, istana dan benteng yang kesemuanya
memiliki pengaruh yang sangat luas ke bangunan lainnya, yang kurang signifikan,
seperti misalnya bak pemandian umum, air mancur dan bangunan domestik lainnya.
BAB II
KEBUDAYAAN ISLAM DI ARAB DAN SEKITARNYA

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Pada

tahun

630

M,

Nabi

Muhammad

beserta

tentaranya

berhasil

menaklukkan Makkah dari suku Quraish. Pada masa ini bangunan suci Ka'bah mulai
didedikasikan untuk kepentingan agama Islam, rekonstruksi Ka'bah dilaksanakan
sebelum Muhammad menjadi Rasul. Bangunan suci Ka'bah inilah yang menjadi
cikal bakal dari arsitektur Islam. Dahulu sebelum Islam, dinding Ka'bah dihiasi oleh
beragam gambar seperti gambar nabi Isa, Maryam, Ibrahim, berhala, dan beberapa
pepohonan. Ajaran yang muncul belakangan, terutama berasal dari Al Qur'an,
akhirnya melarang penggunaan simbol-simbol yang menggambarkan makhluk hidup
terutama manusia dan binatang.
Pada abad ke-7, muslim terus berekspansi dan akhirnya mendapatkan
wilayah yang sangat luas. Tiap kali muslim mendapatkan tanah wilayah baru, yang
pertama kali mereka pikirkan adalah tempat untuk beribadah, yaitu mesjid.
Perkembangan mesjid di saat-saat awal ini sangat sederhana sekali, bangunan
mesjid tidak lain berupa tiruan dari rumah nabi Muhammad atau kadang-kadang
beberapa bangunan diadaptasikan dari bangunan yang telah ada sebelumnya,
misalnya gereja.

Gaya arsitektur Islam yang mencolok baru berkembang setelah kebudayaan


muslim

memadukannya

dari Roma, Mesir, Persia dan Byzantium.

dengan
Contoh

gaya
awal

yang

arsitektur
paling

populer

misalnya Dome of The Rock yang diselesaikan pada tahun 691 di Jerusalem. Gaya
arsitek yang mencolok dari bangunan ini misalnya ruang tengah yang luas dan
KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

terbuka,

bangunan

yang

melingkar,

dan

penggunaan

pola kaligrafi yang

berulang. Mesjid Raya Samarra di Irak, selesai pada tahun 847, bangunan berciri
khas dengan adanya minaret. Juga mesjid Hagia Sophia di Istanbul, Turki turut
memengaruhi corak arsitektur Islam. Ketika Ustman merebut Istanbul dari
kekaisaran

Byzantium,

(sekarangmuseum),
kebudayaan

yang

Byzantium

mereka

mengubah

akhirnya

muslim

kedalam

sebuah basilika menjadi


pun

kekayaan

mengambil

peradaban

mesjid

sebagian

islam,

dari

misalnya

penggunaan kubah. Hagia Sophia juga menjadi model untuk pembangunan mesjidmesjid Islam sselanjutnya selama kekaisaran Ustman, misalnya mesjid Sulaiman,
dan mesjid Rustem Pasha. Motif yang mencolok dalam arsitektur Islam hampir
selalui mengenai pola yang terus berulang dan berirama, serta struktur yang
melingkar. Dalam hal pola ini, geometri fraktal memegang peranan penting sebagai
materi pola dalam, terutama, mesjid dan istana. Pemakaian kubah juga sama
pentingnya dalam arsitektur islam, pertama kali muncul dalam Dome of The Rock
pada tahun 691 dan muncul kembali sekitar abad ke-17.
Bentuk masjid telah diubah di beberapa bagian negara Islam di dunia. Gaya
masjid terkenal yang sering dipakai adalah bentuk masjid Abbasi, bentuk T, dan
bentuk kubah pusat di Anatolia. Negara-negara yang kaya akan minyak biasanya
membangun masjid yang megah dengan biaya yang besar dan pembangunannya
dipimpin oleh arsitek non-Muslim yang dibantu oleh arsitek Muslim.
Prab-plan atau hypostyle adalah bentuk-bentuk awal masjid yang sering
dipakai dan dipelopori oleh Bani Umayyah. Masjid ini berbentuk persegi ataupun
persegi panjang yang dibangun pada sebuah dataran dengan halaman yang tertutup
dan tempat ibadah di dalam. Halaman di masjid sering digunakan untuk menampung
jamaah pada hari Jumat. Beberapa masjid berbentuk hypostyle ayau masjid yang
berukuran besar, biasanya mempunyai atap datar diatasnya, dan digunakan untuk
penopang tiang-tiang. Contoh masjid yang menggunakan bentuk hypostyle adalah
Masjid Kordoba, di Kordoba. yang dibangun dengan 850 tiang.Beberapa masjid
bergaya hypostyle memiliki atap melengkung yang memberikan keteduhan bagi
jamaah

di

masjid.

Masjid

masa Abbasiyah dan Umayyah,

bergaya arab-plan mulai


tapi

masjid

dibangun

pada

bergaya arab-plan tidak

terlalu

disenangi.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Kesultanan Utsmaniyah kemudian memperkenalkan bentuk masjid dengan


kubah di tengah pada abad ke-15 dan memiliki kubah yang besar, dimana kubah ini
melingkupi sebagian besar area salat. Beberapa kubah kecil juga ditambahkan di
area luar tempat ibadah. Gaya ini sangat dipengaruhi oleh bangunan-bangunan
dari Bizantium yang menggunakan kubah besar.
Masjid gaya Iwan juga dikenal dengan bagian masjid yang dikubah. Gaya ini
diambil dari arsitektur Iran pra-Islam.
Bentuk umum dari sebuah masjid adalah keberadaan menara. Menara asal
katanya dari bahasa Arab "nar" yang artinya "api"( api di atas menara/lampu) yang
terlihat dari kejauhan. Menara di masjid biasanya tinggi dan berada di bagian pojok
dari kompleks masjid. Menara masjid tertinggi di dunia berada di Masjid Hassan
II, Casablanca, Maroko.
Masjid-masjid pada zaman Nabi Muhammad tidak memiliki menara, dan hal
ini mulai diterapkan oleh pengikut ajaran Wahabiyyah, yang melarang pembangunan
menara dan menganggap menara tidak penting dalam kompleks masjid. Menara
pertama kali dibangun di Basra pada tahun 665 sewaktu pemerintahan khalifah Bani
Umayyah, Muawiyah I, yang mendukung pembangunan menara masjid untuk
menyaingi menara-menara lonceng pada gereja. Menara bertujuan sebagai
tempat muazin mengumandangkan azan.
Kubah
Kubah juga merupakan salah satu ciri khas dari sebuah masjid. Seiring waktu,
kubah diperluas menjadi sama luas dengan tempat ibadah di bawahnya. Walaupun
kebanyakan

kubah

memakai

bentuk

setengah

bulat,

masjid-masjid

di

daerah India dan Pakistan memakai kubah berbentuk bawang.


Tempat ibadah
Tempat ibadah atau ruang salat, tidak diberikan meja, atau kursi, sehingga
memungkinkan para jamaah untuk mengisishaf atau barisan-barisan yang ada di
dalam ruang salat. Bagian ruang salat biasanya diberi kaligrafi dari potongan ayat AlQur'an untuk memperlihatkan keindahan agama Islam serta Al-Qur'an. Ruang salat
mengarah ke arah Ka'bah, sebagai kiblat umat Islam. Di masjid juga terdapat mihrab
KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

dan

mimbar. Mihrab adalah

tempat

imam

memimpin

salat,

sedangkan mimbar adalah tempat khatib menyampaikan khutbah


Tempat bersuci
Dalam komplek masjid, di dekat ruang salat, tersedia ruang untuk menyucikan diri,
atau biasa disebut tempat wudhu. Di beberapa masjid kecil, kamar mandi digunakan
sebagai tempat untuk berwudhu. Sedangkan di masjid tradisional, tempat wudhu
biasanya sedikit terpisah dari bangunan masjid

BAB III
TINJAUAN BANGUNAN DI ARAB DAN SEKITARNYA
A. KABAH, MEKAH

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Ka'bah (Arab: )adalah sebuah bangunan mendekati bentuk kubus yang


terletak di tengah Masjidil Haram di Mekah. Bangunan ini adalah monumen suci bagi
kaum muslim (umat Islam). Merupakan bangunan yang dijadikan patokan arah kiblat
atau arah patokan untuk hal hal yang bersifat ibadah bagi umat Islam di seluruh

dunia seperti salat. Selain itu, merupakan bangunan yang wajib dikunjungi atau
diziarahi pada saat musim haji dan umrah.
1. SEJARAH BANGUNAN
Sejarahwan, narator dan lainnya memiliki pendapat berbeda tentang siapa yang
telah membangun Ka'bah. Beberapa pendapat itu ada yang mengatakan Malaikat,
Adam dan Seth. Dimensi struktur bangunan ka'bah lebih kurang berukuran 13,10m
tinggi dengan sisi 11,03m kali 12,62m. Juga disebut dengan nama Baitullah.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

2. KOMPONEN BANGUNAN
Mulai dari sebelah kiri pintu Kabah adalah Multazam (antara pintu Kabah dan
Hajarul Aswad). Sebelah kanan dari pintu terdapat kotak dari marmer tempat
menyimpan alat keperluan kebersihan di dalam Kabah.

Di tengahtengah Kabah agak meninggi terdapat 3 buah tiang penyangga yg


terbuat dari kayu dan yang dikenal dengan Tiang Abdullah bin Zubair. Dinamakan
demikian karena Allah SWT telah memberikan kemuliaan kepada beliau, sebagai
pembuat

tiang

penyangga pada atap Kabah itu untuk menghindari kerobohannya.


Sebelah Utara dari Kabah terdapat pintu kecil yang dinamakan Pintu
Taubah. Itu adalah sebuah tanda dari keteguhan. Pintu Taubah ini terbuat dari kayu
pilihan yang dilapisi dengan Emas dan Perak yang terukir dan dilapisi juga dengan
kaca yang tebal sampai atap Kabah. Pada dinding sebelah Barat yang berhadapan
dengan pintu Kabah digantungkan 9 Pigura yang terbuat dari Marmer dan

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

10

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

bertuliskan nama-nama Penguasa-penguasa atau Khalifah yang telah memperbaiki


dan memperbarui Kabah yang agung.
3. ARSITEKTUR BANGUNAN
Kesemuanya itu tertulis setelah Abad 6H. Pada dinding Timur antara pintu
Kabah dan pintu Taubah diletakkan keterangan tentang perbaikan yang dilakukan
oleh Raja Fahd pada th.1419H setelah perbaikan terakhir pada zaman Sultan Murod
IV dari Utsmaniah pada th.1040H. Sisi-sisi Kabah yang empat dilapisi dengan
Marmer putih setinggi 2 Meter dan diatasnya ditutupi dengan hordeng warna merah
dan pink, yang terbuat dari bahan kain Sutera yang bertuliskan Syahadatain dan
Asma ul-Husna dalam bentuk angka 8 atau 7 Arab berselang-seling. Hadiah dari
Raja Fahd.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

11

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Diantara tiga tiang yang ditengah (Tiang Abdullah bin Zubair) ada tempat
untuk meletakkan barang yang terbuat dari Perak murni untuk menyimpan barang,
seperti antara lain : Teko-teko , Pajangan , dan barang-barang bersejarah lainnya
yang terbuat dari Emas dan Perak yang telah berusia puluhan bahkan ratusan tahun
yang lewat sebagai hadiah-hadiah dari Raja-raja, Khalifah dan para Sultan kepada
Kabah sebagai pendekatan dan pengabdian kepada Rabb yang Esa untuk mencari
ridho Nya.Pencucian Ka`bah biasanya dilakukan dua kali setiap tahun yakni pada
pertengahan bulan Sya`ban sebagai persiapan menghadapi musim Umrah pada
bulan Ramadhan, dan pertengahan Dzulqa`idah sebagai persiapan menyambut
jamaah haji.
KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

12

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Ka`bah biasanya dicuci dengan air zamzam yang dicampur dengan mawar
Thaif dan anbar, sedangkan dindingnya diharumkan dengan parfum misik. Nizar AsSyaibi, putra tertua keluarga pengurus Masjidil Haram Syeikh Abdul Aziz As-Syaibi,
menyebutkan pencucian Ka`bah merupakan tradisi yang disunnahkan namun tidak
harus dilakukan pada waktu tertentu. Secara historis, Rasulullah pernah sekali
mencuci Ka`bah pada bulan Sya`ban ketika beliau kembali ke Mekkah dalam
peristiwa Fathu Mekkah, setelah beliau membersihkannya dari patung-patung
sesembahan yang berada di dalam maupun di sekitar Ka`bah.

Sejak saat itu, pencucian Ka`bah menjadi sesuatu yang disunnahkan namun
tidak ada waktu tertentu yang dianggap paling utama untuk melakukannya. Ritual
ini adalah bentuk penghormatan terhadap Ka`bah, khususnya saat sebelum Umrah
dan

setelah

haji.

Tujuan

inilah

yang

paling

utama

ketimbang

sekadar

membersihkannya. Pada saat pencucian pun, pintu Ka`bah tetap tertutup.


Pencucian ini tidak lebih dari sekadar membersihkan debu yang menempel di

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

13

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

4. STRUKTUR BANGUNAN

Sesungguhnya rumah yang mula-mula di bangun untuk tempat beribadat


manusia ialah Baitullah yang di Makkah yang diberkahi al-Imran, ayat 96.
Kabah adalah bangunan suci Muslimin yang terletak di kota Mekkah di dalam
Masjidil Haram. Ka'bah merupakan bangunan yang dijadikan patokan arah kiblat
atau arah sholat bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain itu, merupakan bangunan

yang wajib dikunjungi atau diziarahi pada saat musim haji dan umrah.
Kabah berbentuk bangunan kubus yang berukuran 12 x 10 x 15 meter
(Lihat foto berangka Kabah). Kabah disebut juga dengan nama Baitallah atau Baitul
Atiq (rumah tua) yang dibangun dan dipugar pada masa Nabi Ibrahim dan Nabi
KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

14

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Ismail setelah Nabi Ismail berada di Mekkah atas perintah Allah SWT. Kalau kita
membaca Al-Quran surah Ibrahim ayat 37 yang berbunyi Ya Tuhan kami,
sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang
tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati,
ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah
hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari
buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur, kalau kita membaca ayat di
atas, kita bisa mengetahui bawah Kabah telah ada sewaktu Nabi Ibrahim as
menempatkan istrinya Hajar dan bayi Ismail di lokasi tersebut. Jadi Kabah telah ada
sebelum Nabi Ibrahim menginjakan kakinya di Makkah.
Pada masa Nabi saw berusia 30 tahun, pada saat itu beliau belum diangkat
menjadi rasul, bangunan ini direnovasi kembali akibat bajir yang melanda kota
Mekkah pada saat itu. Sempat terjadi perselisihan antar kepala suku atau kabilah
ketika hendak meletakkan kembali Hajar Aswad namun berkat hikmah Rasulallah
perselisihan itu berhasil diselesaikan tanpa kekerasan, tanpa pertumpahan darah
dan tanpa ada pihak yang dirugikan.
5. RAGAM HIAS
KISWAH
Kiswah adalah sebuah busana yang menyelimuti bangunan Kabah di
Makkah. kiswah memerlukan 670 kg bahan sutera serta 50 kg emas dan perak yang
dipakai untuk menghiasinya .Konon, yang pertama-tama menyiapkannya adalah
oleh Raja Himyar, Yaman, Asad Abu Karb Al-Humairi. Saat itu kiswah dibuat dari
kulit. Tapi, dengan bergulirnya sang waktu, kiswah kemudian dibuat dari kain qibth,
sejenis kain yang dibuat orang Koptik di Mesir. Selepas itu, Muawiyah bin Abu
Sufyan, pendiri Dinasti Umawiyyah di Damaskus, Suriah mengggantinya dengan
yang kiswah yang dibuat dari kain dbj, sejenis sutra halus dan mengkilat, tiruan
dari sutra Cina. Selain itu, kiswah yang semula terdiri dari satu lapis kain kemudian
dibuat terdiri dari dua lapis kain. Kiswah ini kemudian diganti oleh Hisyam bin Abdul
Malik (memerintah antara 105-125 H/724-743 M), penguasa ke-10 Dinasti
Umawiyyah tersebut, dengan sutra tebal.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

15

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Ketika Dunia Islam berada di bawah kendali


Dinasti

Abbasiyyah

dengan

pusat

pemerintahannya di Baghdad, Irak, Al-Mahdi,


penguasa

ke-4

dinasti

tersebut,

memerintahkan agar kiswah dibuat dari sutra


khuz. Kala itu, kiswah didatangkan dari Mesir
dan Yaman. Di masa ini pula, kiswah mulai dibuat terdiri dari tiga lapis dan berwarna
hitam. Namun, ketika Dinasti Fathimiyyah berkuasa di Mesir, kiswah dibuat dari sutra
berwarna putih, sesuai dengan lambang dinasti itu, dan disulami dengan benang
emas yang diperciki wewangian. Kemudian, ketika Sultan Zhahir Al-Din Baibars dari
Dinasti Mamluk berkuasa, ia mengganti warna kiswah menjadi hitam kembali hingga
dewasa ini. Selepas itu, ketika Raja Shalih Ismail Qalawun (seorang penguasa dari
Dinasti Mamluk di Mesir) berkuasa, ia membuka tiga perkampungan baru khusus
untuk keperluan pembuatan kiswah.
Kiswah mulai dibuat di Arab Saudi ketika Raja Abdul Aziz memerintahkan agar
kiswah dibuat di Makkah. Pabrik kiswah di Arab Saudi itu pertama kali berproduksi
pada 1346 H/1927 M. Sejak itu, Kabah diselimuti dengan kiswah made in Arab
Saudi. Tapi, pada tahun-tahun 1355-1381 H/1936-1962 M, kiswah kembali dipasok
dari Mesir. Selepas itu, pemerintah Kerajaan Arab Saudi membuka dan
mengaktifkan kembali pabrik kiswah lama hingga dibangunnya pabrik kiswah baru
pada 1392 H/1972 M. Dengan diresmikannya pabrik
baru kiswah di Makkah pada 1397 H/1977 M, sejak
itu pabrik itulah yang memproduksi kiswah Kabah
dan menghiasinya dengan sulaman kaligrafi dari
benang perak yang disepuh emas, Untuk sebuah
kiswah minimal diperlukan sekitar 600 meter atau
sekitar 670 kg kain sutera buatan sendiri yang terdiri
dari 47 potong kain yang ma- sing-masing berukuran
panjang 14 meter dan lebar 95 cm. Ukuran itu sudah
disesuaikan untuk hajat menutupi bidang kubus Kabah pada keempat sisinya.
Sedangkan untuk hajat sulaman emas diperlukan sampai 120 kg emas (sebagian
lagi ada yang menyatakan hanya 50 kg emas saja). Keseluruhan bidang kiswah
dibordir

oleh

tangan-tangan

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

trampil

yang

bekerja

secara

tekun.
16

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Tak

hanya

satu

kiswah

yang

dihasilkan pabrik ini pada setiap


tahunnya. Pastinya, empat potong
per tahun. Rinciannya, seperangkat
kelambu

untuk

makam

Nabi

Muhammad SAW di Masjid Nabawi


Madinah, seperangkat kelambu alburku (kiswah bagian dalam yang
juga berbahan sutera) dan dua perangkat kiswah hitam bagian luar. Satu dipakai,
satu

lagi

disimpan

untuk

cadangan.

Kiswah Kabah sendiri sejatinya terdiri dari lima potong. Empat potong untuk
menyelimuti sisi-sisi Kabah sesuai dengan ukuran masing-masing sisi, dan
sepotong lagi untuk menyelimuti pintunya. Di sepertiga bagian atas kiswah terdapat
sabuk dengan panjang 45 meter dan lebar 90 sentimeter. Sabuk itu dihiasi ayat-ayat
Al-Quran bergaya Tsulutsi yang dikitari ornamen-ornamen bersulam timbul dari
benang perak yang disepuh emas. Sabuk itu dimaksudkan untuk membuat Kabah
yang

diselimuti

kiswah

Di

menjadi

tampak

semakin

indah.

setiap sisi Kabah, tepat di bawah sabuk kiswah


tersebut, terdapat dua ornamen berbentuk kotak
persegi panjang dan tiga berbentuk seperti lampu
gantung. Kecuali di sisi pintu Multazam, karena di
atasnya terdapat ornamen yang lebih besar
sebagai persembahan. Di ornamen terakhir ini
tertera tulisan (dalam bahasa Arab tentu saja),
Kiswah ini dibuat di Makkah Al-Mukarramah, dan
Pelayan Dua Tanah Suci Raja Abdullah bin Abdul
Aziz dari keluarga Saud menghadiahkannya
kepada Kabah Al-Musyarrafah. Kiranya Allah

menerimanya. Selain itu, di setiap sudut Kabah juga terdapat ornamen berbentuk
segi empat yang disebut Al-Shamadiyyah. Ini karena di ornamen yang luasnya 82 x
85 sentimeter itu tertulis Surah Al-Ikhlash.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

17

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Pada zaman Jahiliyyah sebelum diangkatnya Rasulallah saw menjadi Nabi


sampai kepindahannya ke kota Madinah, kabah penuh dikelilingi dengan patung
patung yang merupakan Tuhan bangsa Arab padahal Nabi Ibrahim as yang
merupakan nenek moyang bangsa Arab mengajarkan tidak boleh mempersekutukan
Allah, tidak boleh menyembah Tuhan selain Allah yang Tunggal, tidak ada yang
menyerupaiNya dan tidak beranak dan diperanakkan. Setelah pembebasan kota
Makkah, Kabah akhirnya dibersihkan dari patung patung tanpa kekerasan dan
tanpa pertumpahan darah. Selanjutnya bangunan ini diurus dan dipelihara oleh Bani
Syaibah sebagai pemegang kunci kabah (lihat foto kunci kabah) dan administrasi
serta pelayanan haji diatur oleh pemerintahan baik pemerintahan khalifah Abu
Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Muawwiyah bin Abu
Sufyan, Dinasti Ummayyah, Dinasti Abbasiyyah, Dinasti Usmaniyah Turki, sampai
saat ini yakni pemerintah kerajaan Arab Saudi yang bertindak sebagai pelayan dua
kota suci, Mekkah dan Madinah.

Kunci Ka'bah berada di museum Istambul


Pada zaman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail as pondasi bangunan Kabah
terdiri atas dua pintu dan letak pintunya terletak diatas tanah, tidak seperti sekarang
yang pintunya terletak agak tinggi. Namun ketika Renovasi Kabah akibat bencana
banjir pada saat Rasulallah saw berusia 30 tahun dan sebelum diangkat menjadi
rasul, karena merenovasi kabah sebagai bangunan suci harus menggunakan harta
yang halal dan bersih, sehingga pada saat itu terjadi kekurangan biaya.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

18

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Maka bangunan kabah dibuat hanya satu pintu serta ada bagian kabah yang
tidak dimasukkan ke dalam bangunan kabah yang dinamakan Hijir Ismail (lihat foto)
yang diberi tanda setengah lingkaran pada salah satu sisi kabah. Saat itu pintunya
dibuat tinggi letaknya agar hanya pemuka suku Quraisy yang bisa memasukinya.
Karena suku Quraisy merupakan suku atau kabilah yang sangat dimuliakan oleh
bangsa Arab.

Pintu Ka'bah tahun 1941

Pintu Ka'bah sekarang

Karena agama islam masih baru dan baru saja dikenal, maka Nabi saw
mengurungkan niatnya untuk merenovasi kembali kabah sehinggas ditulis dalam
sebuah hadits perkataan beliau: Andaikata kaumku bukan baru saja meninggalkan
kekafiran, akan Aku turunkan pintu kabah dan dibuat dua pintunya serta
dimasukkan Hijir Ismail kedalam Kabah, sebagaimana pondasi yang dibangun oleh
Nabi Ibrahim. Jadi kalau begitu Hijir Ismail termasuk bagian dari Kabah. Makanya
dalam bertoaf kita diharuskan mengelilingi Kabah dan Hijir Ismail. Hijir Ismail adalah
tempat dimana Nabi Ismail as lahir dan diletakan di pangkuan ibunya Hajar.
Ketika masa Abdurahman bin Zubair memerintah daerah Hijaz, bangunan
Kabah dibuat sebagaimana perkataan Nabi saw atas pondasi Nabi Ibrahim. Namun
karena terjadi peperangan dengan Abdul Malik bin Marwan, penguasa daerah Syam,
terjadi kebakaran pada Kabah akibat tembakan pelontar (Manjaniq) yang dimiliki
pasukan Syam. Sehingga Abdul Malik bin Marwan yang kemudian menjadi khalifah,
melakukan renovasi kembali Kabah berdasarkan bangunan hasil renovasi
Rasulallah saw pada usia 30 tahun bukan berdasarkan pondasi yang dibangun Nabi

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

19

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Ibrahim as. Dalam sejarahnya Kabah beberapa kali mengalami kerusakan sebagai
akibat dari peperangan dan umur bangunan.
Ketika masa pemerintahan khalifah Harun Al Rasyid pada masa kekhalifahan
Abbasiyyah, khalifah berencana untuk merenovasi kembali kabah sesuai dengan
pondasi Nabi Ibrahim dan yang diinginkan Nabi saw. namun segera dicegah oleh
salah seorang ulama terkemuka yakni Imam Malik karena dikhawatirkan nanti
bangunan suci itu dijadikan masalah khilafiyah oleh penguasa sesudah beliau dan
bisa mengakibatkan bongkar pasang Kabah. Maka sampai sekarang ini bangunan
Kabah tetap sesuai dengan renovasi khalifah Abdul Malik bin Marwan sampai
sekarang.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

20

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

2.MESJID AL-AZHAR KAIRO


1. SEJARAH BANGUNAN
Mesjid Al-Azhar adalah mesjid
tertua di Kairo yang mulai dibangun
tahun 359H atau 970M, lebih dari 1000
tahun yang lalu, tidak terlalu lama
setelah kota kairo didirikan. Memang
luar biasa jika mesjid tersebut sampai
saat ini masih berdiri kokoh di kawasan

El

Hussein Square di bagian kota tua


Kairo. Al-Azhar dibangun di sebelah
tenggara kota Kairo, dekat dengan
Istana Besar yang waktu itu ada diantara daerah Ad-Daylam sebelah timur dan
Daerah At-Turk sebelah selatan.
Al azhar adalah masjid Jami
pertama yang dibangun di
Kairo. Pada saat dibangun
ia berbentuk satu bangunan
yang terbuka di tengahnya
(dalam bahasa Arab disebut
Shohn,
Masjid

meniru

arsitektur

Al-Haram),

di

dalamnya

ada

ruwaq

(ruangan

khusus

yang

dipergunakan untuk kegiatan belajar atapun penampungan pelajar), yang paling


besar adalah Ruwaq Al-Qiblah. Waktu itu luasnya hanya setengah luas yang ada
sekarang.
Adalah Jawhar Al-Shiqillilah, panglima perang penguasa ke-4 Dinasti
Fathimiyah: Al-Muiz li Dinillah, yang memulai pendirian masjid ini pada 24 Jumada
Al-Awwal 359 H/4 April 970 M. Sementara peresmian masjid ini dilaksanakan

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

21

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

dengan shalat Jumat di dalamnya pada Ramadhan 361 H/Juli 972 M. Masjid ini, kala
itu, dirancang sebagai pusat pembinaan kaum Muslim.
Nama Al-Azhar

berhubungan

erat

dengan

Dinasti

Fatimiyyah

yang

mendirikannya. Dikatakan bahwa Al-Azhar sebagai simbol bagi Fatimah Az-Zahraa


radliyallahu anha putri Rasulullah Shallallahu alaihi wa alaa aalihi wa sallam.
Sebagaimana salah satu koridor Al-Azhar dinamai dengan Fatimah radliyallahu
anha.Al-Mustanshir dan Al-Hafizh juga ikut menambah sedikit luas masjid AlAzhar.Dinasti Fatimiyyah adalah Dinasti Syiah Bathiniyyah yang berusaha untuk
menyebarkan ajarannya tersebut dengan mendirikan Al-Azhar.
2. KOMPONEN BANGUNAN

Pada saat dibangun ia berbentuk satu bangunan yang terbuka di tengahnya


(dalam bahasa Arab disebut Shohn, meniru arsitektur Masjid Al-Haram), di dalamnya
ada 3 ruwaq (ruangan khusus yang dipergunakan untuk kegiatan belajar atapun
penampungan pelajar), yang paling besar adalah Ruwaq Al-Qiblah. Waktu itu
luasnya hanya setengah luas yang ada sekarang.
Masjid ini memiliki pelataran besar berbentuk persegi panjang yang dikelilingi
oleh rangkaian portico. Seperti halnya Masjid Umayyah di Damaskus, ternyata tiangtiang kolom di masjid ini juga memanfaatkan kembali kolom-kolom kuno untuk
KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

22

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

menunjang arcade (atap lori) yang terbuat dari bata-bata yang sudah dilapisi dengan
plesteran semen.
Arcade

tersebut

memiliki

banyak

lengkungan.

Desain

teknis

dan

perbandingan antar lengkungannya sangat mengagumkan. Bahkan, ada yang


menyebutnya energetik, maksudnya ada kesan masif yang ditampilkan oleh pola
lengkungan yang semakin yang meninggi, dengan rekatan berbahan plester yang
sangat halus.
3. ARSITEKTUR BANGUNAN
Gaya dekoratif pada Masjid Al-Azhar sebagian besar mengikuti gaya yang
terdapat pada Masjid Ibn Tulun. Kemudian, model ornamentasi dan penggunaan
batanya mengikuti gaya Mesopotamia yang dibawa ke Mesir oleh Ibn Tulun.
Sementara itu, cara-cara Dinasti Umayyah yang kerap kali memanfaatkan kembali
material-material kuno juga diikuti oleh arsitek Masjid Al-Azhar ini.
Masjid Al-Azhar mempunyai hall di bagian dalam dengan tipologi yang sangat
sempurna untuk sebuah prolog pelataran ibadah ritual, dengan lima lajur
menghadap ke arah kiblat. Ruangannya juga menerapkan pola hypostyle dengan
langit-langit kayu datar yang ditopang oleh kolom-kolom tadi. Sepertinya, hal ini
meniru gaya yang diterapkan pada Masjid Amr di Kairouan.

4.

STRUKTUR
BANGUNAN
Pelataran masjid berukuran 50 kali 34 meter: di sana terdapat empat fasade

yang dihiasi hiasan dekoratif. Hiasan dekoratif itu, pada bagian atasnya bermotifkan
daun, yang mempunyai cerukan langsung di atas kolom-kolom. Kemudian hiasan
rosette besar diletakkan di puncak arcade yang mengelilingi pelataran. Ada pula

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

23

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

balkon yang cukup lapang sehingga memudahkan bagi kita untuk memandang ke
segala arah.

Suasana di dalam ruangan masjid beratmosfer redup. Keredupannya itu


melintasi dinding-dinding plester yang ada. Selain itu, hall ini menawarkan sesuatu
yang baru yang lebih besar: mirip pusat ruangan utama pada basilika, yang dibatasi
oleh dua buah barisan kolom yang tegak lurus terhadap mihrab. Hal ini juga terdapat
pada masjid Ibn Tulun. Sementara itu, pelataran masjid memberikan impresi yang
lebih khidmat. Dengan demikian menjadikannya menyatu dengan seluruh kompleks
bangunan masjid.

Masjid ini pernah mengalami beberapa kali perluasan, di antaranya teras


pintu masuk masjid di sebelah utara yang mengalami modifikasi total. Juga,
penambahan menara oleh penguasa Mamluk.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

24

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

5.

RAGAM HIAS

Jawhar menorehkan tulisan relief di sekitar Kubah yang bertahunkan 360,


yang nash tulisan lengkapnya bisa diketahui dalam tulisan Al-Maqrizy (Al-Khattath,
jld II, hal 273, baris 24-26). Sejak saat itu, pahatan tersebut menghilang.Para
penguasa Fatimiyyah memperluas bangunan masjid dan menetapkan waqaf khusus
untuknya.Sebagai contoh adalah Al-Aziz Nazzar (365-386H / 976-996 M) yangtelah
menjadikan Al-Azhar sebagai Akademi Keilmuan dan mendirikan penampungan bagi
orang-orang faqir yang bisa menampun 35 orang.
Diriwayatkan bahwa pada bangunan pertama masjid ini terdapat relief
burung-burung yang terpahat pada puncak tiga tiang yang berfungsi untuk menjaga
agar jangan sampai burung bersarang di situ.Ketika Al-Hakim Bi Amrillah berkuasa,
(386-411 H / 996-1020 M), dia memperluas bangunan masjid dan mengkhusukan
wakaf untuk bangunan tersebut dan juga bangunan lainnya.Hal itu juga disebutkan
oleh Al-Maqrizy ketika menceritakan kejadian
tahun 400 H. Pada tahun 519 H, Al-Amir
membuat miharab di dalamnya yang dihiasi
dengan

ukiran-ukiran

kayu.Ukiran-ukiran

tersebut masih tersimpan di Daarul Atsar AlArabiyyah (Pusat Peninggalan Arab) di Kairo.
Berbeda dengan pola lengkungan di
Damaskus, dan Cordoba yang mempunyai khas lengkungan berbentuk seperti tapal
(sepatu kuda).Lengkungan-lengkungan (arc) pada desain masjid ini agak ramping,
seperti kebanyakan pola lengkungan di sebagian besar masjid-masjid yang ada di
KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

25

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Mesir.Nah, untuk mengurangi kesan terlalu ramping itu, para arsiteknya meletakkan
tiga kolom sekaligus pada setiap sisi pintu masuk bangunan masjid di pelataran
(lihat gambar).Sementara itu, pada dua sudut antara dinding pelataran dan arcade
diletakkan dua kolom sekaligus
Setelah kejatuhan Dinasti Fatimiyah, masjid ini lalu dijadikan sebagai kampus
untuk universitas ternama dalam kekhilafahan Sunni: Universitas Al-Azhar. Namun,
sesungguhnya lembaga pendidikan di al-Azhar itu diresmikan oleh khalifah Muizz li
Dinillah, yang Syiah.Jadi, kaum Sunni hanya melanjutkan saja kegiatan pendidikan
yang sudah dirintis oleh Dinasti Fatimiyah. Semula, ide membuat lembaga
pendidikan itu adalah untuk mengembangkan keilmuan dalam mazhab Syiah
Ismailiyah.Namun, kemudian berkembang menjadi sebuah universitas.

3.MESJID AL-AQSA, JESRUSALEM

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

26

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Masjid Al-Aqsa, juga ditulis Al-Aqsha (bahasa Arab: ,

Al-Masjid Al-

Aqsha (bantuaninfo), arti harfiah: "masjid terjauh") adalah salah satu tempat
suci agama Islam yang menjadi bagian dari kompleks bangunan suci di Kota Lama
Yerusalem (Yerusalem Timur). Kompleks tempat masjid ini (di dalamnya juga
termasuk Kubah Batu) dikenal oleh umat Islam dengan sebutan Al-Haram Asy-Syarif
atau "tanah suci yang mulia". Tempat ini oleh umat Yahudi dan Kristen dikenal pula
dengan

sebutan Bait

Suci (bahasa

Ibrani: ,

,
Har

haByit, bahasa

Inggris:Temple Mount), suatu tempat paling suci dalam agama Yahudi yang
umumnya dipercaya merupakan tempat Bait Pertama dan Bait Kedua dahulu pernah
berdiri.
1. SEJARAH BANGUNAN
Masjid Al-Aqsa secara luas dianggap sebagai tempat suci ketiga oleh umat
Islam. Muslim percaya bahwa Muhammad diangkat ke Sidratul Muntaha dari tempat
ini setelah sebelumnya dibawa dari Masjid Al-Haram di Mekkah ke Al-Aqsa dalam
peristiwa Isra'

Mi'raj. Kitab-kitab hadist menjelaskan

bahwa

Muhammad

mengajarkan umat Islam berkiblat ke arah Masjid Al-Aqsa (Baitul Maqdis) hingga 17

bulan setelah hijrah ke Madinah. Setelah itu kiblat salat adalah Ka'bah di
KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

27

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

dalam Masjidil Haram, Mekkah, hingga sekarang. Pengertian Masjid Al-Aqsa pada
peristiwa Isra' Mi'raj dalam Al-Qur'an (Surah Al-Isra' ayat 1) meliputi seluruh
kawasan Al-Haram Asy-Syarif.
Pra konstruksi
Area masjid ini dahulu adalah bagian perluasan pembangunan bukit oleh
Raja Herodes Agung, yang dimulai pada tahun 20 SM. Herodes memerintahkan
tukang batu untuk memotong permukaan batu di sisi timur dan selatan bukit, dan
melapisinya. Sisa-sisa pembangunan tersebut saat ini masih dapat ditemukan di
beberapa lokasi. Ketika Bait Kedua masih berdiri, situs tempat masjid saat ini berdiri
disebut dengan nama Serambi Salomo, dan pada tiap sisinya terdapat gudang kuil
yang dinamakan chanuyot, yang memanjang sampai ke sisi selatan bukit. Konstruksi
tiang-tiang kolom besar persegi di bagian utara masjid serta tembok-temboknya,
baru-baru ini ditetapkan memiliki usia jauh lebih tua daripada yang diperkirakan
sebelumnya oleh peneliti-peneliti terdahulu (berdasarkan tulisan para saksi mata dari
masa itu), yaitu bahwa konstruksi tersebut berasal dari masa kekuasaan Romawi.
Tembok-tembok tersebut dibangun kembali atau diperkuat tidak lama setelah
penghancuran Yerusalem pada tahun 70 Masehi. Struktur bawah tanah bangunan ini
berasal dari masa kembalinya orang Yahudi dari pembuangan Babilonia mereka,
yaitu 2.300 tahun yang lalu. Situasi politik telah menyebabkan penggalian lebih lanjut
di area tersebut tidak memungkinkan. Pada saat gempa bumi tahun 1930-an
merusak masjid ini, penanggalan atas beberapa bagian yang terbuat dari kayu
sempat dilakukan, yang menunjukkan kurun 900 SM. Kayu-kayu tersebut
adalah cypress (sejenis

cemara)

menurut Alkitab digunakan

oleh

dan akasia.

Jenis

Raja Salomo dalam

yang

disebut

konstruksi

terakhir

bangunan-

bangunannya di bukit tersebut pada sekitar 900 SM. Bersama dengan Bait
Suci, chanuyot yang ada ikut hancur oleh serangan Kaisar Romawi Titus (saat itu
masih

jenderal)

pada

tahun

70. Kaisar

Justinianus

membangun

sebuah gereja Kristen di situs ini pada tahun 530-an, yang dipersembahkan
bagi Perawan Maria dan dinamakan "Gereja Bunda Kita". Gereja ini belakangan
dihancurkan oleh Kaisar Sassania Khosrau II pada awal abad ke-7, hingga tersisa
sebagai reruntuhan.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

28

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Konstruksi Umayyah
Tidak diketahui secara tepat kapan Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun dan
siapa yang memerintahkan pembangunannya, namun dapat dipastikan bahwa
pembangunannya dilakukan di masa awal pemerintahan Umayyah di Palestina.
Berdasarkan

kesaksian Arculf,

seorang biarawan

Galia yang

berziarah

ke Palestina pada 679-82, sejarawan arsitektur Sir Archibal Creswell berpendapat


bahwa Umar bin Khattab mungkin adalah orang yang pertama kali mendirikan
bangunan persegi empat primitif berkapasitas 3.000 jamaah di suatu tempat di AlHaram Asy-Syarif (Bukit Bait Suci). Bagaimanapun juga, Arculf mengunjungi
Palestina di masa pemerintahanMuawiyah bin Abu Sufyan. Dengan demikian,
adalah mungkin bahwa Muawiyah lah yang memerintahkan pembangunan dan
bukan Umar. Pendapat terakhir ini didukung oleh tulisan dari ulama Yerusalem awal
Al-Mutahhar bin Tahir Al-Maqdisi. Analisis atas panel dan balok kayu yang diambil
dari bangunan ini selama renovasi di tahun 1930-an menunjukkan bahwa kayu-kayu
tersebut adalah cedar Libanon dan cypress. Penanggalan radiokarbon menunjukkan
berbagai macam usia, beberapa bahkan setua abad ke-9 SM, yang menunjukkan
bahwa beberapa dari kayu tersebut sebelumnya telah digunakan pada bangunanbangunan yang lebih tua.
Menurut beberapa ulama Islam, antara lain Mujiruddin Al-Ulaimi, Jalaluddin
As-Suyuthi, dan Syamsuddin Al-Maqdisi, masjid ini dibangun kembali dan diperluas
oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan pada 690 bersama dengan Kubah Batu.Guy le
Strange mengklaim bahwa Abdul Malik menggunakan bahan-bahan dari Gereja
Bunda Kita yang hancur untuk membangun masjid dan menunjukkan bukti bahwa
kemungkinan substruktur di sudut tenggara masjid adalah sisa-sisa gereja
tersebut. Dalam merencanakan proyek megahnya di Bukit Bait Suci, yang pada
KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

29

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

akhirnya akan mengubah keseluruhan kompleks itu menjadi Al-Haram AsySyarif ("tanah suci yang mulia"), Abdul Malik ingin mengubah bangunan primitif
sebagaimana digambarkan oleh Arculf menjadi struktur yang lebih terlindung yang
melingkupi kiblat, suatu faktor penting dalam skema lengkap rancangannya. Namun
demikian, seluruh Al-Haram Asy-Syarif itu dimaksudkan untuk melambangkan
masjid. Seberapa banyak perubahan yang ia lakukan pada aspek bangunan
sebelumnya tidak diketahui, tetapi panjang bangunan baru ditunjukkan dengan
adanya bekas jembatan yang mengarah ke istana Umayyah, yang terletak di
sebelah selatan dari bagian barat kompleks. Jembatan kemungkinan dahulunya
membentang dari jalan di luar tembok selatan Al-Haram Asy-Syarif, sebagai akses
langsung menuju masjid. Adanya akses langsung dari istana ke masjid adalah
sebuah ciri khas yang terkenal pada masa Umayyah, sebagaimana terdapat pada
situs-situs awal lainnya. Abdul Malik menggeser poros tengah masjid sekitar 40
meter ke arah barat, sesuai dengan rencana lengkapnya atas Al-Haram Asy-Syarif.
Poros bangunan sebelumnya yang berbentuk sebuah ceruk, saat ini masih dikenal
dengan sebutan "Mihrab Umar". Karena memperhatikan benar posisi Kubah Batu,
Abdul Malik meminta arsiteknya menyejajarkan Masjid Al-Aqsa yang baru dengan
posisi batu Ash-Shakhrah, sehingga sumbu utama utara-selatan Bukit Bait Suci
yang sebelumnya, yaitu garis yang melalui Kubah Silsilah dan Mihrab Umar, menjadi
bergeser
Creswell, yang merujuk pada Papyri Aphrodito, sebaliknya mengklaim
bahwa Al-Walid bin Abdul Malik adalah yang membangun kembali Masjid Al-Aqsa
selama

periode

enam

bulan

sampai

satu

tahun,

dengan

para

pekerja

dari Damaskus. Kebanyakan peneliti berpendapat bahwa rekonstruksi masjid


dimulai oleh Abdul Malik, namun Al-Walid lah yang mengawasinya hingga selesai.
Dalam tahun 713-714, serangkaian gempa bumi telah merusak Yerusalem dan
menghancurkan bagian timur masjid, yang akhirnya dibangun kembali pada masa
pemerintahan Al-Walid tersebut. Untuk membiayai rekonstruksi ini, Al-Walid
memerintahkan emas dari Kubah Ash-Shakhrah dicetak sebagai sebagai uang
logam untuk membeli bahan-bahan bangunan. Masjid Al-Aqsa yang dibangun
Umayyah kemungkinan besar berukuran 112 x 39 meter.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

30

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Gempa bumi dan rekonstruksi


Pada tahun 746, Masjid Al-Aqsa rusak akibat gempa bumi, yaitu empat tahun
sebelum Abul

Abbas

As-Saffah menggulingkan

Ummayah

dan

mendirikan kekhalifahan Abbasiyah. Khalifah Abbasiyah yang kedua Abu Jafar AlMansur pada tahun 753 menyatakan niatnya untuk memperbaiki masjid itu. Ia
memerintahkan agar lempengan emas dan perak yang menutupi gerbang masjid
dilepaskan dan dicetak menjadi uang dinar dan dirham untuk membiayai kegiatan
rekonstruksi, yang diselesaikan pada tahun 771. Gempa kedua yang terjadi di tahun
774 kemudian merusak sebagian besar perbaikan Al-Mansur itu, kecuali perbaikan
pada bagian selatan masjid. Pada tahun 780, khalifah selanjutnya Muhammad AlMahdi membangunnya kembali, tapi ia mengurangi panjangnya serta memperbesar
lebarnya. Renovasi Al-Mahdi adalah renovasi pertama yang diketahui memiliki
catatan tertulis yang menjelaskan hal itu.Pada tahun 985, seorang ahli geografi Arab
kelahiran Yerusalem bernama Al-Maqdisi mencatat bahwa masjid hasil renovasi
memiliki "lima belas lengkungan dan lima belas gerbang"
Pada tahun 1033 terjadi lagi sebuah gempa bumi, yang sangat merusak
masjid. Antara tahun 1034 dan 1036, khalifah Fatimiyah Ali Azh-Zhahir membangun
kembali dan merenovasi masjid secara menyeluruh. Jumlah lengkungan secara
drastis dikurangi dari lima belas menjadi tujuh. Azh-Zhahir membangun empat buah
arkade untuk aula tengah dan lorong, yang saat ini berfungsi sebagai fondasi masjid.
Aula tengah diperbesar dua kali lipat dari lebar lorong lainnya, dan memiliki ujung
atap besar yang di atasnya dibangun sebuah kubah dari kayu.
Yerusalem direbut oleh Tentara Salib pada tahun 1099, selama Perang Salib
Pertama. Alih-alih menghancurkan masjid, yang mereka sebut "Bait Salomo",
Tentara Salib menggunakannya sebagai istana kerajaan dan kandang kuda. Pada
tahun 1119, tempat ini berubah menjadi markas para Ksatria Templar. Selama
periode ini, mesjid mengalami beberapa perubahan struktural, termasuk perluasan
serambi utara, penambahan apse,dan sebuah dinding pembatas. Sebuah kloster
baru dan sebuah gereja juga dibangun di situs tersebut, bersama dengan beberapa
struktur bangunan lainnya. Para Ksatria Templar membangun pavilyun berkubah di
sisi barat dan timur bangunan. Pavilyun barat saat ini berfungsi sebagai masjid untuk
kaum wanita dan pavilyun timur berfungsi sebagai Museum Islam.
KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

31

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Setelah Shalahuddin

Al-Ayyubi berhasil

memimpin

Ayyubiyah

merebut

kembali Yerusalem melalui pengepungan pada tahun 1187, beberapa perbaikan


dilakukan atas Masjid Al-Aqsa. Nuruddin Zengi yang menjadi sultan sebelum
Shalahuddin, sebelumnya telah menugaskan pembangunan mimbar baru yang
terbuat dari gading dan kayu pada tahun 1168-1169, namun mimbar itu baru selesai
setelah ia wafat. Mimbar Nuruddin telah ditambahkan oleh Shalahuddin ke masjid
pada bulan November 1187. Penguasa Ayyubiyah di Damaskus, Sultan AlMuazzam, pada tahun 1218 membangun serambi utara masjid dengan tiga buah
gerbang. Pada tahun 1345, penguasa Mamluk di bawah pemerintahan Al-Kamil
Shaban menambahkan dua lengkungan dan dua gerbang pada bagian timur masjid.
Setelah Utsmaniyah merebut kekuasaan pada 1517, mereka tidak melakukan
renovasi atau perbaikan besar atas masjid itu, namun mereka melakukan perbaikan
pada Al-Haram Asy-Syarif (Bukit Bait Suci) secara keseluruhan. Hal ini termasuk
antara

lain

pembangunan Air

Mancur

Qasim

Pasha (1527),

perbaikan

kembali Kolam Raranj, serta pembangunan tiga kubah yang berdiri bebas. Kubah
yang paling terkenal ialahKubah Nabi, dibangun pada tahun 1538. Semua
pembangunan adalah atas perintah para gubernur Utsmaniyah di Yerusalem dan
bukan atas perintah para sultan. Walaupun demikian, para sultan melakukan
penambahan pada menara-menara yang telah ada.
Masa modern

Renovasi pertama pada abad ke-20 dilakukan pada tahun 1922, yaitu
setelah Majelis

Tinggi

IslamYerusalem

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

di

bawah

pimpinan Amin

Al-

32

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Husseini mempekerjakan

Ahmet

Kemalettin

Bey,

seorang

arsitek

berkebangsaan Turki, untuk merestorasi Masjid al-Aqsa dan monumen-monumen di


sekitarnya. Dewan tersebut juga menugaskan arsitek-arsitek Inggris ahli-ahli Mesir,
dan para pejabat lokal untuk ikut berpartisipasi dan mengawasi perbaikan yang
dilakukan pada tahun 192425 di bawah pengawasan Kemalettin. Renovasi meliputi
penguatan fondasi kuno masjid Umayyah, perbaikan tiang-tiang kolom interior,

penggantian balok-balok, pendirian perancah, perawatanlengkungan dan bagian


dalam kubah, pendirian kembali dinding selatan, serta penggantian tiang kayu di
ruangan tengah dengan tiang beton. Renovasi tersebut juga menampilkan kembali
mosaik era Fatimiyah dan kaligrafi di lengkungan-lengkungan interior yang
sebelumnya

tertutupi

oleh

lapisan

pelapis.

Lengkungan-lengkungan

dihiasi

dengan gipsum berwarna hijau dan emas dan balok kayu landasannya digantikan
dengan tembaga. Seperempat dari jendela kaca patri juga diperbaharui dengan hatihati agar dapat melestarikan desain asli Abbasiyah dan Fatimiyahnya. Kerusakan
hebat telah terjadi karena gempa bumi tahun 1927 dan 1937, namun masjid itu
diperbaiki kembali pada tahun 1938 dan 1942.
Pada tanggal 21 Agustus 1969, terjadi kebakaran di dalam Masjid Al-Aqsa, yang
memusnahkan bangunan bagian tenggara masjid. Mimbar Salahuddin adalah
termasuk di antara barang-barang yang rusak terbakar. Orang-orang Palestina
awalnya menyalahkan otoritas Israel atas kebakaran tersebut, dan beberapa orang
Israel menyalahkan Fatah dan menganggap bahwa mereka yang menyulut sendiri
KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

33

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

apinya, agar dapat menyalahkan Israel dan memancing permusuhan. Namun


kemudian terbukti bahwa kebakaran itu bukan disebabkan oleh Fatah maupun
Israel, melainkan oleh seorang turis Australia bernama Denis Michael Rohan. Rohan
adalah anggota dari sekte evangelis Kristen Worldwide Church of God. Ia berharap
bahwa dengan membakar Masjid Al-Aqsa, ia dapat mempercepat Kedatangan
Kedua Yesus, dengan cara mempermudah dibangunnya kembali Bait Suci Yahudi di
Bukit Bait Suci. Rohan dirawat di lembaga perawatan mental, didiagnosa mengalami
gangguan kejiwaan, dan akhirnya dideportasi. Serangan terhadap Al-Aqsa disebutsebut sebagai salah satu penyebab dibentuknya Organisasi Konferensi Islam pada
tahun 1971, yang merupakan organisasi dari 57 negara yang banyak berpenduduk
Islam.
Pada tahun 1980-an, Ben Shoshan dan Yehuda Etzion, keduanya anggota
kelompok bawah tanah Gush Emunim, merencanakan untuk meledakkan Masjid AlAqsa dan Kubah Batu. Etzion berpendapat bahwa meledakkan dua bangunan
tersebut akan menyebabkan kebangkitan spiritual Israel, dan menyelesaikan semua
permasalahan orang Yahudi. Mereka juga berharap bahwa Bait Suci Ketiga di
Yerusalem dapat didirikan di atas lokasi tersebut. Rencana mereka mengalami
kegagalan karena lebih dahulu diketahui pihak kepolisian. Pada tanggal 15 Januari
1988,

yaitu

saat

berlangsungnya Intifadah

Pertama, pasukan

Israel menembakkan peluru karet dan gas air mata kepada para demonstran di luar
masjid, mengakibatkan 40 orang jemaah luka-luka. Pada tanggal 8 Oktober 1990,
dalam suatu kerusuhan 22 orang warga Palestina terbunuh dan lebih dari 100
lainnya luka-luka karena tindakan keras Polisi Perbatasan Israel. Kerusuhan dipicu
oleh pengumuman dari Gerakan Setia Bait Suci, suatu kelompok Yahudi Ortodoks,
yang

menyatakan

bahwa

mereka

akan

meletakkan

batu

pertama

untuk

pembangunan Bait Suci Ketiga.


2. KOMPONEN BANGUNAN
Bangunan Masjid Al-Aqsa berbentuk persegi, dan luasnya beserta area di
sekitarnya adalah 144.000 m2, sehingga dapat menampung sampai dengan
400.000 jamaah. Panjang bangunan masjid adalah 272 kaki (83 m), dan lebarnya
184 kaki (56 m), dan dapat menampung sampai 5.000 jamaah.
Kubah
KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

34

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Berbeda dengan Kubah Batu yang mencerminkan arsitektur Byzantium klasik,


kubah Masjid Al-Aqsa menunjukkan ciri arsitektur Islam awal. Kubah yang asli
dibangun oleh Abdul Malik bin Marwan, namun sekarang sudah tidak ada lagi
sisanya. Bentuk kubah seperti yang ada saat ini awalnya dibangun oleh Ali AzhZhahir dan terbuat dari kayu yang disepuh dengan lapisan enamel timah. Pada
tahun 1969, kubah dibangun kembali dengan menggunakan beton dan dilapisi
dengan aluminium yang dianodisasi sebagai ganti dari bentuk aslinya yaitu lapisan
enamel timah yang berusuk. Pada tahun 1983, aluminium yang menutupi bagian
luar diganti lagi dengan timah untuk menyesuaikan dengan desain asli Azh-Zhahir.
Kubah Al-Aqsa adalah salah satu dari sedikit masjid dengan kubah yang
dibangun di depanmihrab selama periode Umayyah dan Abbasiyah, contoh lainnya
adalah Masjid Umayyah diDamaskus (715) dan Masjid Besar Sousse (850). Interior
kubah dicat menurut dekorasi era abad ke-14. Pada kabakaran tahun 1969, cat
dekoratif itu rusak dan sempat dianggap sudah tidak dapat diperbaiki lagi. Namun
dengan menggunakan teknik trateggio, yaitu sebuah metode yang menggunakan
garis-garis vertikal halus untuk membedakan daerah yang direkonstruksi dengan
daerah yang asli, akhirnya dapat diperbaiki kembali dengan sempurna.
Menara masjid
Masjid ini memiliki empat menara di sisi selatan, utara, dan barat. Menara
pertama, dikenal sebagai Al-Fakhariyyah, dibangun pada tahun 1278 di bagian barat
daya masjid atas perintah sultan Mamluk, Lajin. Menara ini dibangun dalam gaya
tradisional Suriah, dengan landasan dan poros bangunan berbentuk persegi, serta
dibagi menjadi tiga lantai dengan cetakan hias. Pada bagian atasnya terdapat dua
KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

35

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

deretmuqarnas (ceruk hias) sebagai dekorasi untuk balkon muazzin. Ceruk hias ini
dilingkupi oleh suatu bilik persegi, yang pada bagian atasnya terdapat kubah batu
berlapis timah.
Menara kedua, yang dikenal dengan nama Al-Ghawanimah, dibangun di sisi
barat laut Al-Haram Asy-Syarif (Bukit Bait Suci) pada tahun 129798 oleh arsitek
Qadi Sharafuddin Al-Khalili, atas perintah Sultan Lajin. Menara ini memiliki tinggi 37
meter. dan hampir seluruhnya terbuat dari batu, selain dari kanopi kayu yang terletak
di atas balkon muazzin. Karena struktur bangunannya yang kokoh, menara AlGhawanimah hampir tidak terpengaruh oleh berbagai gempa bumi yang terjadi.
Menara ini dibagi menjadi beberapa tingkat oleh cetakan batu dan galeri-galeri
dengan bentuk hiasan menyerupai stalaktit. Dua tingkat pertama berukuran lebih
luas dan menjadi landasan menara. Keempat tingkat selanjutnya dilingkupi oleh
ruangan berbentuk silinder dan sebuah kubah bulat. Tangga untuk dua lantai
pertama terletak di luar bangunan, tetapi kemundian menjadi tangga dalam
berbentuk spiral sejak dari lantai tiga sampai mencapai balkon muazzin.
Tankiz, gubernur Mamluk di Suriah, pada tahun 1329 memerintahkan
pembangunan menara ketiga yang dikenal sebagai Bab Al-Silsilah. Menara ini
terletak di sisi barat Masjid Al-Aqsa. Menara ini, yang mungkin dibangun untuk
menggantikan menara Umayyah sebelumnya, dibangun berbentuk persegi menurut
gaya tradisional Suriah dan seluruhnya terbuat dari batu.Berdasarkan tradisi lama
Muslim

setempat muazzin terbaik

melakukan azan dari

menara

ini,

karena

seruan azan pertama untuk setiap awal salat lima waktu selalu dikumandangkan dari
sini.
Menara terakhir dan yang paling terkenal adalah Bab Al-Asbat. Menara ini
dibangun pada tahun 1367. Menara ini berupa poros batu silinder (dibangun
kemudian di masa Utsmaniyah), yang berdiri di atas landasan berbentuk persegi
panjang dari masa Mamluk, dan di terdapat formasi transisi yang berbentuk
segitiga. Poros bangunan menyempit pada bagian balkon muazzin, dilengkapi
beberapa

jendela

melingkar, serta

pada

bagian

atasnya

terdapat

kubah

berbentuk bulat. Kubah ini dibangun kembali setelah terjadinya gempa bumi Lembah
Yordan 1927.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

36

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Di bagian timur masjid tidak terdapat menara karena dalam sejarah dahulu
sangat sedikit penduduk di sisi tersebut, sehingga tidak diperlukan menara
tambahan untuk menyerukan azan. Namun, Raja Abdullah II dari Yordania pada
tahun 2006 mengumumkan keinginannya untuk membangun menara kelima yang
menghadap ke Bukit Zaitun. Menara Raja Hussein ini nantinya direncanakan

menjadi struktur bangunan tertinggi di Kota Tua Yerusalem


MIMBAR MESJID
Mimbar masjid dibuat oleh seorang pengrajin bernama Akhtarini yang berasal
dari Aleppo atas perintah Sultan Nuruddin Zengi, Mimbar tersebut dimaksudkan
sebagai hadiah untuk masjid ketika Nuruddin membebaskan Yerusalem, dan
pengerjaannya memakan waktu selama enam tahun (1168-1174). Ternyata Nuruddin
meninggal ketika Tentara Salib masih memegang kendali atas Yerusalem, namun
ketika Shalahuddin berhasil merebut kota itu pada tahun 1187, mimbar tersebut lalu
dipasang. Struktur mimbar terbuat dari gading dan kayu yang dipahat secara hatihati. Kaligrafi Arab dan desain-desain berbentuk geometris dan bunga terukir pada
bagian-bagian kayu mimbar tersebut. Setelah hancur karena perbuatan Rohan pada
tahun 1969, mimbar itu digantikan oleh mimbar lain yang dekorasinya jauh lebih
sederhana. Adnan Al-Hussaini, kepala lembaga wakaf Islam yang bertanggung
jawab atas Al-Aqsa, pada bulan Januari 2007 menyatakan bahwa akan dibuat
sebuah mimbar baru, dan pada bulan Februari 2007 mimbar baru tersebut telah
selesai dipasang. Desain mimbar baru ini dibuat oleh Jamil Badran berdasarkan
replika yang seksama dari mimbar Shalahuddin, dan pengerjaannya diselesaikan
oleh Badran dalam waktu lima tahun. Mimbar itu dikerjakan di Yordania selama
empat tahun, dan para pengrajin menggunakan "metode kuno dalam pengukiran
kayu, menggabungkan potongan-potongan dengan pasak dan bukan paku, namun
menggunakan pencitraan komputer untuk desain mimbarnya."
KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

37

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

MIHRAB MESJID
Ketika Tentara Salib merebut Yerusalem pada tahun 1099 M, Masjid al-Aqsa
itu dirusak. Babi dipasang di tempat mihrab, dan sebuah gereja didirikan di tempat
itu. Salah satu pidato-pidato Imad Eddin (penulis biografi Salahuddins) berbicara

tentang mihrab masjid yang dulunya pernah dipenuhi dengan kotoran-kotoran babi.
Pada sekitar tahun 1119 M, Raja Baldwin II dari Yerusalem memberikan
masjid Al-Aqsa kepada Knights Templar (ksatria perang salib) untuk dijadikan
markas mereka.
Mimbar asli Al-Aqsa, dianggap salah satu yang paling indah di dunia, terbuat
dari lebih dari 10.000 potongan Cedar dan kayu lainnya, dihiasi dengan gading dan
mutiara yang ditempelkan tanpa setetes lem atau paku .
Setelah penaklukan Yerusalem, Masjid al-Aqsa dipenuhi oleh orang-orang
muslim untuk sholat jumat yang pertama kalinya dalam 88 tahun, para jamaah
menangis tersedu-sedu, mengingat masa lalu masjid Al-Aqsa yang tragis. Lalu
sebagai imam di Yerusalem, Muhyi ad-Din al-Qurashi menaiki mimbar yang baru.
memulai sholat jumat berjamaah

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

38

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Fasad dan serambi


Bagian depan (fasad) masjid ini dibangun pada 1065 Masehi atas perintah
khalifah Fatimiyah Al-Mustanshir. Di bagian muka terdapat bangunan pagar langkan
(balustrade) berupa lorong-lorong beratap (arkade) dengan tiang-tiang kolom
kecil. Tentara Salib merusak fasad ini ketika mereka memerintah Palestina,
namun Ayyubiyah memperbaiki

dan

membangunnya

kembali.

Fasad

juga

mengalami penambahan berupa penempelan ubin pada dindingnya. Bahan bekas


pakai yang digunakan untuk membangun lengkungan fasad antara lain termasuk
bahan hias pahatan yang diambil dari bangunan-bangunan Tentara Salib di
Yerusalem. Terdapat empat belas lengkungan batu di sepanjang fasad, sebagian
besar bergaya Romantik. Mamluk menambahkan lengkungan-lengkungan terluar,
yang dibangun dengan mengikuti desain yang sama. Pintu masuk ke masjid adalah
dengan melalui lengkungan tengah pada fasad tersebut.
Sebuah bangunan serambi (bilik) terletak di bagian atas fasad ini. Bagian
tengah serambi dibangun oleh Ksatria Templar pada masa Perang Salib Pertama,
namun Al-Muazzam kemenakan

Shalahuddin

adalah

yang

memerintahkan

dibangunnya bangunan serambi itu sendiri pada tahun 1217.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

39

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Air mancur tempat wudhu


Air mancur tempat wudhu utama, yang bernama al-Kas ("mangkuk"), terletak
di bagian utara yaitu antara masjid dan Kubah Batu. Para jamaah menggunakannya
untuk wudhu, yaitu ritual pencucian wajah, lengan, rambut, telinga, dan kaki yang
dilakukan umat Islam sebelum beribadah, termasuk di masjid. Bangunan ini pertama
kali dibangun pada tahun 709 pada masa pemerintahan Umayyah, tetapi antara
tahun 1327-1328 Gubernur Tankiz memperbesarnya untuk dapat melayani lebih
banyak jamaah. Meskipun pada awalnya air berasal dari Kolam Salomo yang ada di
dekat Betlehem, saat ini air berasal dari pipa yang terhubung ke sumber air
kotaYerusalem. Renovasi al-Kas pada abad ke-20 telah menambahkannya dengan
keran air dan tempat duduk batu
Air Mancur Qasim Pasha dibangun di masa pemerintahan Utsmaniyah tahun
1526 dan terletak di sebelah utara masjid, yaitu pada serambi Kubah Batu. Air
mancur ini sebelumnya juga pernah digunakan oleh para jamaah untuk wudhu dan
minum sampai dengan tahun 1940-an, namun saat ini hanya berfungsi sebagai
monumen saja.

3. ARSITEKTUR BANGUNAN
Masjid Al-Aqsa pada awalnya adalah rumah ibadah kecil yang didirikan
oleh Umar bin Khattab, salah seorang Khulafaur Rasyidin, tetapi telah diperbaiki dan
dibangun kembali oleh khalifah Umayyah Abdul Malik dan diselesaikan oleh
putranya Al-Walid pada tahun 705 Masehi. Setelah gempa bumi tahun 746, masjid
ini

hancur

seluruhnya

dan

dibangun

kembali

oleh

khalifah Abbasiyah Al-

Mansur pada tahun 754, dan dikembangkan lagi oleh penggantinya Al-Mahdi pada
tahun 780. Gempa berikutnya menghancurkan sebahagian besar Al-Aqsa pada
tahun

1033,

namun

dua

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

tahun

kemudian

khalifah Fatimiyyah Ali

Azh40

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Zhahir membangun kembali masjid ini yang masih tetap berdiri hingga kini. Dalam
berbagai renovasi berkala yang dilakukan, berbagai dinasti kekhalifahan Islam telah
melakukan penambahan terhadap masjid dan kawasan sekitarnya, antara lain pada
bagian kubah, fasad, mimbar, menara, dan interior bangunan. Ketika Tentara Salib
menaklukkan Yerusalem pada tahun 1099, mereka menggunakan masjid ini sebagai
istana

dan

gereja,

namun

setelah Shalahuddin merebut

fungsi
kembali

masjid
kota

dikembalikan

itu.

Renovasi,

seperti

semula

perbaikan,

dan

penambahan lebih lanjut dilakukan pada abad-abad kemudian oleh para


penguasa Ayyubiyah, Mamluk, Utsmaniyah, Majelis Tinggi Islam. dan Yordania. Saat
ini, Kota Lama Yerusalem berada di bawah pengawasan Israel, tetapi masjid ini
tetap berada di bawah perwalian lembaga wakaf Islam pimpinan orang Palestina.
Pembakaran Masjid Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969 telah mendorong
berdirinya Organisasi Konferensi Islam yang saat ini beranggotakan 57 negara.
Pembakaran

tersebut

juga

menyebabkan

mimbar

Ayyubi terbakar habis. Dinasti Bani Hasyim penguasa

kuno Shalahuddin

Al-

Kerajaan Yordania telah

menggantinya dengan mimbar baru yang dikerjakan di Yordania, meskipun ada pula
yang menyatakan bahwa mimbar buatan Jepara digunakan di masjid ini.

4. STRUKTUR BANGUNAN
Masjid Al-Aqsa memiliki tujuh buah lorong dengan ruang yang ditunjang oleh
tiang-tiang melengkung (hypostyle nave), serta beberapa ruang kecil tambahan di
sisi sebelah barat dan timur pada bangunan masjid bagian selatan. Terdapat pula
121 jendela kaca patri dari era Abbasiyah dan Fatimiyah, dimana seperempatnya
telah selesai direstorasi pada tahun 1924.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

41

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Ruangan dalam masjid memiliki 45 tiang kolom, 33 diantaranya terbuat


dari marmer putih dan 12 lainnya dari batu. Barisan tiang kolom pada lorong-lorong
tengah berbentuk kokoh dan kerdil, dengan ukuran lingkar 30,6 cm dan tinggi 54 cm,
akan tetapi empat barisan tiang kolom lainnya memiliki ukuran yang lebih lebih
proporsional. Terdapat empat jenis desain yang berbeda untuk bagian kepala tiang
kolom. Kepala tiang di lorong tengah berbentuk kokoh dan berdesain primitif,
sedangkan kepala tiang yang di bawah kubah berdesain gaya Korintus dan terbuat
dari marmer putih Italia. Kepala tiang di lorong timur memiliki desain berbentuk
keranjang yang besar, sementara kepala tiang di sebelah timur dan barat kubah juga
berbentuk keranjang tetapi berukuran lebih kecil dan lebih proporsional. Terdapat
palang penghubung antara tiang kolom dan tembok penyangga yang satu dengan
yang lainnya, yang terbuat dari balok kayu yang dipotong sederhana dan berlapis
selubung kayu dengan ukiran seadanya.
5. RAGAM HIAS
Banyak bagian masjid yang hanya dilabur kapur putih, tetapi bagian dalam
kubah dan dinding-dinding yang tepat di bawahnya penuh dengan dekorasi mozaik
dan marmer. Beberapa karya lukisan yang tidak begitu baik dari seorang seniman
Italia pernah diletakkan di sana ketika perbaikan sedang dilakukan pada masjid,
setelah gempa bumi tahun 1927. Bagian langit-langit masjid juga dicat dengan
pendanaan dari Raja Farouk dari Mesir.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

42

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

43

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

4. MESJID AGUNG DAMASKUS, SIRIA


Masjid Agung Damaskus atau lebih
dikenal

dengan

Umayyah,

nama

masjid

merupakan

masjid

terbesar pertama di dunia pada era


nya, salah satu masjid tertua di
bumi. Sultan Saladin atau Salahudin
Al-Ayubi yang

terkenal

itu

juga

dimakamkan di areal masjid ini di


sebuah taman kecil dibagian utara
masjid. Di dalam masjid ini juga terdapat satu makam yang dipercaya sebagai
makam dari Nabi Yahya AS atau oleh kaum Nasrani dikenal dengan nama Johanes
Sang Pembabtis (John the Baptist). Masjid ini juga merupakan masjid pertama yang
memiliki teknologi jam, sebuah jam matahari yang dibuat oleh Ala Al-Din Abu'l-Hasan
Ali bin Ibrahim Ibn al-Shatir (1304 - 1375). Masjid Agung Damaskus terletak di
kawasan jantung kota tua Damaskus, dujung pasar Hamidiyyah. Referensi koordinat
: 33.511585 N, 36.306322 E.
1. SEJARAH BANGUNAN
Kota Damaskus dipercaya sebagai kota tertua
yang secara terus menerus berpenghuni di
dunia dan Masjid Agung Damaskus terletak di
tempat yang dianggap tempat suci selama
lebih dari 3000 tahun. Di tahun ke 1000
sebelum masehi, bangsa Aram (Aramaic,
Aramain) sudah membangun kuil pemujaan
terhadap Hadad dilokasi ini. Hadad dianggap
sebagai dewa badai dan dewa petir.
Di awal abad pertama masehi bangsa Romawi menaklukkan kota ini dan mendirikan
kuil Temenos, pemujaan untuk Jupiter diatas reruntuhan kuil Hadad bangsa Aram.
Kuil besar yang dibangun oleh bangas Romawi ini berbentuk empat persegi panjang
385m x 305m dengan menara di ke empat pojoknya. Beberapa bagian kecil dari
tembok kuil itu masih dipertahankan namun kuilnya sendiri sudah tidak tersisa.
KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

44

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Di penghujung abad ke empat masehi kuil Jupiter menjadi tempat suci bagi ummat
Nasrani. Kuil Jupiter diruntuhkan dan berganti dengan sebuah gereja yang
didedikasikan kepada Johanes Sang Pembabtis. Gereja tersebut dipercaya sebagai
tempat suci dimana dimakamkan kepala dari Johanes Sang Pembabtis, menjadikan
gereja tersebut sebagai tempat ziarah penting di masa Romawi Timur (Bizantium).
Masa kekuasaan Islam sampai ke kota Damaskus pada tahun 14 Hijriyah (653
M).Ketika panglima IslamKhalid bin Walidmemasuki kota Damaskus dari Bab Syarqi
(gerbang timur) dan Amru bin Ashmemasuki kota Damaskus dari Bab Touma
(Thomas Gate). Sementara pasukan Islam di bawah komando Sharbabil lewat Bab
Faradis (Orchards Gate), Abu Ubaudah lewat Bab Al-Jabiyah (Water Through
Gate) dan Yazid bin Abi Sofyan lewat Bab Shaghir (small Gate).
Sejak Islam masuk ke Damaskus umat Islam dan Kristen bersepakat untuk membagi
tempat ibadah tersebut menjadi dua bagian, sebelah timur Masjid dan sebelah barat
Gereja. Beribadah secara bersama-sama dalam suatu tempat yang hanya
dipisahkan oleh dinding pemisah. Umat Islam mengumandangkan azan, sedangkan
umat Kristen membunyikan lonceng. Hal tersebut berlangsung kurang lebih 70 tahun
atau sampai tahun 705 M.
Hingga suatu ketika Khalifah Al Walid bin Abdul Malik menganggap perlu untuk
membangun Masjid yang megah sesuai dengan kebutuhan kaum Muslim dan
pemerintahan Islam waktu itu. Berdasarkan hasil musyawarah antara kedua belah
pihak (Islam dan Kristen) maka sebagai gantinya Khalifah mengizinkan dibangunnya
gereja-geraja di daerah Bab Touma (Thomas Gate) dan sekitarnya. Dalam masa
sekitar 10 tahun berdirilah Masjid Agung Damaskus yang besar dan megah dengan
ukuran panjang 150 m dan lebar 100 m. Saat itu Damaskus sudah menjadi kota
terpenting di timur tengah dan ibukota kekhalifahan Islam dibawah Bani Umayyah.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

45

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

2. KOMPONEN BANGUNAN
Masjid Agung Damaskus sudah beberapa kali mengalami renovasi dan
perbaikan karena kebakaran, tahun 1069, 1401 dan 1893. panel marbel dari tahun
1893 dianggap telah merusak mozaik awal masjid tersebut. Meskipun demikian
beberapa mozaik asli dari abad ke 8M masih dapat dilihat di masjid ini. Tahun 1340
dan 1488 Khalifah Khalid bin Walidmerekonstruksi menara di sudut tenggara masjid
yang disebut sebagai menara Isa Almasih. Menara yang dipercaya dan disebutkan
dalam sebuah hadis bahwa dari menara itulah Nabi Isa Almasih AS akan turun
kembali dunia di ahir zaman untuk menumpas Dajal Laknatullah.
Pada halaman ataun pelataran dalam diperkeras oleh lantai dari batu licin,
terdapat air mancur, satu di tengah lainnya di kiri dan kanan untuk wudu, pula
sebagai elemen memperindah dan penyejuk. Bila dilihat lengkapnya unsur-unsur
dalam mesjid ini antara lain, orientasi ke arah kiblat, ruang sembahyang berjamaah,
mihrab mimbar, minaret, air mancur untuk wudu bahkan adanya kubah, dapat
dikatakan bahwa mesjid ini merupakan mesjid ini merupakan mesjid terlengkap
pertama di dunia.
Seperti disebutkan sebelumnya di dalam komplek masjid ini dimakamkan
Panglima Islam, Salahuddin Al-Ayubi, beliau di tahun 1167 bersama pasukan
perangnya membebaskan Palestina dan Masjidil Aqso dari pasukan salib.
Salahuddin AL Ayubi adalah panglima Islam dari suku Kurdi, dilahirkan di Takrit (saat
ini masuk dalam wilayah Irak) tahun 1137.
Salah satu menara masjid ini yang dibangun kembali oleh Khalifah Khalid Bin
Walid dipercaya sebagai menara putih tempat turunnya Nabi Isa AS di ahir zaman
sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist Rasullullah SAW. Shahih Muslim,
Kita Al-Fitan wa Asyrathis Sa'ah, Bab Dzikr Ad-Dajjal 18:67-68 Aus bin Aus AtsTsaqafi meriwatkan bahwa Rasulullah shalallhu 'alaihi wasallam bersabda, "'Isa bin
Maryam akan turun di Menara Putih sebelah timur Kota Damaskus." Cukup menarik
minat para peziarah ke masjid ini.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

46

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

3. ARSITEKTUR BANGUNAN

Menurut beberapa sumber, masjid Agung Damaskus ini adalah masjid


pertama di dunia yang memiliki bangunan menara secara permanen dan
menjadikannya

sebagai bagian dari arsitektur Masjid. Dan perkembangan

selanjutnya bangunan menara yang awalnya bukanlah merupakan tradisi Islam itu
telah menjadi sesuatu yang identik dengan bangunan masjid. Dan telah menjadi
suatu kebutuhan dan menjadi arsitektur Islam yang tak terpisahkan dari setiap
bangunan masjid.

Makam Nabi Yahya atau oleh Ummat Nasrani dipanggil


sebagai Johanes Sang Pembabtis / John The Baptist

Di Dalam Masjid Ini juga terdapat makam Nabi Yahya AS putra dari Nabi
Zakaria. Nabi Yahya oleh ummat Nasrani disebut sebagai Johanes Sang Pembabtis.
Menjadikan masjid ini tidak hanya ramai di kunjungi oleh Ummat Islam tapi juga oleh
Ummat Nasrani yang hendak berziarah ke Makam tersebut. Tercatat di tahun 2001
KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

47

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

yang lalu (Alm) Paus Paulus Johanes II, pimpinan tertinggi ummat Katolik Roma
berkunjung ke Masjid Agung Damaskus untuk berziarah. Disebutkan bahwa jenazah
Nabi Yahya ditemukan di bawah reruntuhan gereja ketika proses pembangunan
masjid berlangsung.
Masjid ini juga menjadi saksi sejarah menyakitkan bagi ummat Islam, ketika
Khalifah Bani Umayyah di bawah pimpinan Yazid bin Muawiyahmemerintahkan
untuk membunuhImam Husein Bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW, dan terjadilah
pembantaian di daerah Karbala (Irak) oleh pasukan Yazid terhadap Imam Husein bin
Ali dan keluarga serta pengikutnya di Karbala. Husein bin Ali dipenggal oleh pasukan
bayaran Yazid, kepalanya di bawa ke Damaskus dan kemudian di pamerkan dalam
peti kaca di Masjid Damaskus oleh Yazid.
4. STRUKTUR BANGUNAN
Masjid Agung Damaskus dibangun begitu megah menjadikannya sebagai
masjid terbesar pada masanya. Pembangunannya melibatkan para pengukir dan
pemahat Koptik, Persia, India dan Bizantium. Komplek Masjid Agung Damaskus
terdiri dari ruang sholat utama, ditambah dengan halaman tengah yang dapat
menampung ratusan jemaah sekaligus. Tata letak masjid merujuk kepada bangunan
masjid Nabawi di Madinah.

Sementara ruang sholat ke tiga sepanjang 160 meter bagian plafon nya
dilapisi dengan kayu berukir, di dukung dengan tiang tiang kolom dari reruntuhan
bangunan kuil Romawi di sekitar area tersebut termasuk dari gereja Maria di Antiok.
Fasad dari halaman dan arkade nya di tutup dengan warna marbel, mozaik dari kaca
dan lapisan emas. Masjid ini mungkin merupakan masjid dengan mozaik berlapis
KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

48

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

emas terbesar di dunia. Dengan lebih dari 400 meter persegi mozaik berlapis emas.
Sementara menara masjid ini didirikan tak jauh dari bekas menara kuil Temenos
Romawi.
5. RAGAM HIAS
Ditengah terdapat bagian beratap pelana, melintang tegak lurus terhadap
sayap kiri kanan tersebut, dimana terdapat pintu masuk utama. Pintu ini diapit
kembar oleh pintu lebih kecil. Pintu utama dan pengapitnya, berada dibawah
pelengkung

disangga

oleh

kolom-kolom

silindris

model

Romawi-corinthian.

Konstruksi semacam ini banyak ditemui dalam arsitektur gereja pada Jaman Kristen
Awal. Di atas ketiga pintu

terdapat pelengkung besar dan tiga jendela terdapat

pelengkung besar dan tiga jendela berambang juga melengkung yang lebih banyak
berfungsi sebagai hiasan. Unsur ini juga banyak terdapat pada arsitektur Romawi
dan gereja-gereja pada jaman Kristen Awal. Bidang di sekeliling pelengkung besar
dihiasi dengan ornament mozaik, bermotif pohon dan bangunan-bangunan. Ada
ornament yang cukup menarik dan unik tidak terdapat pada mesjid maupun
bangunan lain pada umumnya, dari mozaik menggambarkan kesejukan sungai
Barada yang mengalir di kota dan kehijauan pohon. Hiasan pola pohon terdapat
banyak di bagian-bagian mesjid seperti pada bidang bagian atas kolom-kolom di
antara dua pelengkung. Riwaq menyatu dengan dinding dimana terdapat pintu
masuk dan kedua riwaq juga bertiang membentuk deretan pelengkung gaya
Romawi. Tidak banyak ornamen hiasan selain molding dan pelengkung kecil seperti
jendela berderet rapat di atas pada kolom dan dinding riwaq, bahan utamanya terdiri
dari blok-blok batu.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

49

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Di tengah, tepat pada titik potong bila ditarik garis sumbu tengah melintang
dan membujur dari unit utama, terdapat sebuah kubah model Byzantine. Tumpuan
kubah ini berpenampang segi delapan pada dinding terdapat jendela, ambangnya
juga lengkung-lengkung.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

50

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

E.MASJID AGUNG SAMARRA, IRAK

1. SEJARAH BANGUNAN
Pada 836, al-Mutasim (833-42) penguasa VIII Dinasti Abbasiyah, memindahkan
pusat pemerintahan ke Sammara. Pemindahan dilakukan karena adanya konfilik
antara pasukanya dengan sebagian tentara yang tidak menghendakinya sebagai
khalifah pengganti al Makmun (813 833), deibantu oleh pasukan dari turki.
Samarra juga di tepian sungai tigris, sekitar 97km, kearah ulu di sebelah utarabarat.
2.

KOMPONEN BANGUNAN

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

51

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Bentuk menara spiral mengingatkan pada menara Babel (the Tower of


Babel) yang dibangun pada masa Kerajaan Babilonia yang memerintah di
wilayah Mesopotamia oleh Nebuchadnezzar. Menara berbentuk spiral ini disebut
juga dengan Malwiyya. Tingginya mencapai 52 meter. Bagian dasar menara
berbentuk empat persegi. Sedangkan pada bagian atas menara terdapat sebuah
paviliun yang difungsikan sebagai tempat muazin mengumandang kan suara
azan. Keseluruhan dinding pada ruang tempat muazin ini terbuat dari material
kayu.

3. ARSITEKTUR BANGUNAN
Mesjid agung samarra jauh lebih besar dibanding Mesjid Nabi di madinah
sebelum diperluas. Tata ruangnya sama yaitu hypostyle, terdiri dari halaman dalam
segiempat riwaq dan haram. Halaman dalam atau lazim disebut shan, juga
segiempat, 130 x 110 m2. Riwaq kiri dan kanan masing2 mempunyai empat jalur,
riwaq depan 3 deretan dan haram 9 deretan. Deret dan lajur dibentuk oleh kolomkolom berpenampang segiempat, semuanya berjumlah4 56 buah minaret

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

52

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

4. STRUKTUR BANGUNAN
Bangunan Masjid Agung Samarra berada di dalam lahan berpagar yang berukuran
374 meter kali 443 meter. Dengan luas 239 meter kali 156 meter menjadikan
bangunan masjid ini sebagai yang terluas yang pernah ada dalam sejarah masjid di
dunia Islam. Untuk memudahkan akses ke lokasi masjid, Pemerintah Irak membuat
tiga jalan masuk seluas 52 meter.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

53

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Masjid ini mempunyai 16 pintu masuk, dengan 17 lorong yang terhubung


dengan ruang shalat dan serambi masjid. Serambi masjid ini berhiaskan tiangtiang
pilar rangkap tiga. Pada waktu shalat Jumat, bagian serambi masjid biasanya juga
dipergunakan untuk menampung para jamaah shalat Jumat yang tidak tertampung
di dalam masjid.
5. RAGAM HIAS
Desain bagian dalam ruang shalat Masjid Agung Samarra berhiaskan marmer
yang membentuk pola segi delapan pada bagian sudut-sudut ruangan. Sementara
bagian mihrab, dihiasi dengan mosaik kaca. Kini hanya sebagian kecil dari
potongan-potong an mosaik terse-but yang masih tersisa. Penggalian yang
dilakukan oleh Direktorat Pemeliharaan Bangunan Kuno Pemerintah Irak pada1960
silam berhasil menemukan sebuah panel berupa potong an-potongan kaca
berwarna biru tua yang berderet di dinding masjid.

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

54

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Di bagian belakang mihrab, terdapat sebuah bangunan kecil. Pada masa


pemerintahan Dinasti Abbasiyah, bangunan tersebut biasa digunakan sebagai
tempat untuk menerima kunjungan khalifah, di samping sebagai tempat istirahat
untuk para imam masjid.

BAB IV
KESIMPULAN

Dari

berkembangnya islam.
Semua bangunan masjid memiliki komponen di antaranya minaret, mihrab,

mimbar, kubah, tempat wudhu kecuali Masjid Samarra tidak memiliki kubah.
Dari segi arsitektur, hampir semua bangunan memiliki gaya hypostyle.
Dari segi struktur, bangunan memiliki tiang dan kolom.

segi

sejarah,

bangunan

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

Islam

di

Arab

berkembang

seiring

55

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Dari segi ragam hias, terdapat hiasan kaligrafi pada dinding semua bangunan
masjid.

DAFTAR PUSTAKA
SUMALYO YULIANTO. 2000. ARSITEKTUR MESJID DAN MONUMEN SEJARAH
ISLAM, GAJAH MADA UNIVERSITY PRESS BULAKSUMUR: YOGYAKARTA.
SITUS-SITUS PELENGKAP LAINNYA.
www.dakwatuna.com
www.republika.co.id/rss/dunia-islam
www.scribd.com
www.wikipedia.org
KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

56

ARSITEKTUR DAN KEBUDAYAAN ISLAM

www.resep.web.id/religi/

KELOMPOK 1 ARSITEKTUR 2010

57

Anda mungkin juga menyukai