Narasi Riset Aksi Partisipatif
Narasi Riset Aksi Partisipatif
jalannyapun
baru
sebagian
yang
sudah
diaspal
dahulu
bambu
pengairan
dan
ditampung
dalam
sebuah
15
16
yang
masih
aktif
dan
digunakan
sebagai
tempat
17
desa
18
Bolo
Bulan
adalah musim
November
telah
siap
dipanen
pada
bulan
Maret.
yang
membutuhkan
banyak
suplai
air
harus
19
yang telah menjadi beras ini sebagian dijual dan sebagian (sisa
dari penjualan) digunakan untuk kebutuhan pangan. Namun,
rata-rata hasil panen padi di desa Bolo hanya mencapai kurang
dari 1 ton karena sawah petani tidak begitu luas sehingga
kebanyakan mereka hanya memanfaatkan hasil panen untuk
kebutuhan pangan sendiri.
Gambar 3
cengkeh
yang
harus
ditanam
dengan
tingkat
20
dapat
mengembalikan
uang
tersebut.
Setelah
Sebagaimana tanaman
ketela
tidak
serumit
penanaman
cengkeh.
Satu
lahan
kecil
kebun
ketela
menghasilkan
Rp.700.000. Jika lebih luas lagi seperti milik Bapak Suroto (71
tahun)
yang
mencapai
hektar
bisa
menghasilkan
21
penjual.
Istilahnya
adalah
turahan
atau
sisa
dari
penjualan.
Untuk pohon Durian, musim berbunga pada bulan Agustus
dan September. Bisa dipanen pada bulan Februari dan Maret.
Biasanya setelah durian mencapai umur untuk dijual pemiliknya
akan menjual dengan cara Ijon (sebelum matang dan masih ada
dipohonya) dengan harga yang disesuaikan dengan bentuk dan
kualitas buahnya jika buahnya bagus biasanya dijual dengan
harga Rp. 10.000/ buah.
Gambar 5
industri
masyarakat
kecil-kecilan
setempat
(industry
yang
lokal).
dipasarkan
Sedangkan
kepada
untuk
22
mengontrak tanah
23
diberikan
penyuluhan
oleh
SLPH
(Sekolah
Lapang
D.
dengan
membuat
kelompok-kelompok
yaitu
24
Gambar 7
Tradisi
ini
bertujuan
untuk
memprediksi
Bolo
rata-rata
masih
menganut
ilmu
kejawen
yang
25
kandungan
berusia
Bulan
seiring
dengan
agama.
dengan acara
Tingkepan
ini
pertama-tama
dilakukan
Kuningan
Kuningan adalah tradisi unik yang di lakukan oleh
sebagian
besar
warga
desa
bolo.
Tradisi
ini
tidak
26
Hanya
saja
perbedaannya
terletak
pada
menjelaskan
bahwa
pada
saat
tasyakkuran
c) Gundengan
Foto 7: TRADISI MASYARAKAT. Sapi yang baru berulang tahun
Tradisi gundengan ini hampir sama dengan tradisi
kuningan. Yaitu tradisi yang tidak menyangkut manusia tapi
menyangkut hewan yakni kebo. Gundengan sama persis
dengan
kuningan.
Gundengan
juga
merupakan
tradisi
27
Desa
Bolo
Tujuannya
sebelum
adalah
untuk
melaksanakan
meminta
ibadah
keselamatan
warga
yang
mendapatkan
bagian.
Warga
akan
kering).
sebagai
Besean
media
menurut
mengirim
warga
sekitar
Bolo
doa
kepada
para
Foto 10: Goa Suci. Air terjun yang terlihat dari dalam gua.
28
Goa
Suci
adalah
wisata
alam
yang
memadukan
gua
ini,
tidak
bisa
menggunakan
kendaraan,
cara
hidup
kehidupan
manusia
masing-masing
(Individu)
(way
of
life)
tentu
untuk
hingga
membentuk
sekelompok
masyarakat.
Dari
penataan
lebih
lanjut
demi
menciptakan
keteraturan
tersebut
timbul
masalah,
itu
merupakan hal yang lazim adanya. Begitu pula yang terjadi pada
masyarakat Desa Bolo, dengan keteraturan-keteraturan yang ada
dan sumber daya alam yang melimpah terdapat beberapa hal
yang
ini
dianggap
penting
karena
sebagian
masyarakat cenderung vakum dan hanya menerima akibatakibat yang ada. Mereka cenderung menanamkan nilai pasrah
dengan apa yang terjadi selama ini. Tidak terbersit keinginan
dalam diri untuk melangkah maju meninggalkan belakang
menyambut sinar harapan.
29
Adapun
permasalahan-permasalahan
yang
ada
pada
dibangun
keberadaan
PUSKESMAS (pusat
di
Desa
PUSKESMAS
Bolo
kesehatan masyarakat)
sejak
tersebut
tahun
tidak
2008.
Namun
berpengaruh
bagi
ke
rumah
sakit
yang
ada
di
kota.
Bila
harus
30
terbaring
atau
hanya
duduk
dirumah-rumah
mereka
rupiah
untuk
melanjutkan
hidup,
sekarang
waktu
untuk
mengenyam
pendidikan
dan
Desa
Bolo
sebenarnya
mempunyai
beberapa
pusat
31
Kuning:
PUSKESMAS,
POSYANDU
dan
POSYANDU
sekali.
Hal
ini
disebabkan
karena
ibu
bidan
yang
dari
tiap
dusun.
Namun
lagi-lagi
organisasi
yang
32
perhatian
masyarakat
desa
Bolo
terhadap
Masyarakat
mengabaikan
Bolo
tidak
kesehatan
bisa
diri
dibiarkan
mereka.
Harus
terus
ada
sehat
tanpa
ada
satupun
penyakit
yang
33
Mutu
Mutu
kesehatan
kesehatan
masyarakat
masyarakat
menurun
menurun
Gambar 11
Penghasilan
Penghasilan
POHON
MASALAH
masyarakat
masyarakat
tidak
tidak menentu
menentu
Kehidupan
Kehidupan
hewan
hewanternak
ternak
terancam
terancam
KURANGNYA
KURANGNYA
KESEHATAN
KESEHATAN
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
Organisasi
Organisasi
kes.
kes. Desa
Desa
yang
yang ada
ada
tidak
tidak
berfungsi
berfungsi
Pusat
Pusat
kesehatan
kesehatan
masyarakat
masyarakat
tidak
tidak
berfungsi
berfungsi
secara
secara optimal
optimal
Kurangny
Kurangny
a
a tenaga
tenaga
medis
medis
Tidak
Tidak ada
ada
penambah
penambah
an
an tenaga
tenaga
medis
medis dari
dari
pemerinta
pemerinta
h
h
Pengur
Pengur
us
us
kurang
kurang
pro
pro
aktif
aktif
Kurangny
Kurangny
a
a
koordinas
ikoordinas
antar
i antar
pengurus
pengurus
Program
Program
kesehatan
kesehatan
desa
desa tidak
tidak
berjalan
berjalan
Pengurus
Pengurus
kurang
kurang
paham
paham
dengan
dengan
tugas
tugas
masingmasingmasing
masing
Kurang
Kurang
sosialisasi
sosialisasi
dari
dari ketua
ketua
pelaksana
pelaksana
pd
pd
anggota
anggota
Masyarakat
Masyarakat
kurang
kurang
berpartisip
berpartisip
asi
asi
Tidak
Tidak ada
ada
motor
motor
penggerak
penggerak
yang
yang diambil
diambil
dari
dari
kelompok
kelompok
masyarakat
masyarakat
Tidak
Tidak ada
ada
34
ketegasan
ketegasan dari
dari
pihak
pihak
desa
desa
yang
membelenggu
masyarakat
namun
kurang
kurangnya
Semenjak
tenaga
medis
ditariknya
satu
yang
tenaga
menangani
medis
oleh
seorang
bidan
yang
menangani
segala
bentuk
permasalahan kesehatan.
Tidak hanya itu, kurangnya kesehatan lingkungan desa Bolo
juga disebabkan oleh program kesehatan dari pemerintah tidak
berjalan. Program kesehatan yang direncanakan pemerintah di
desa Bolo selama ini hanya menjadi sebuah program tanpa
adanya aksi. Hal itu bisa terjadi karena kurangnya antusiasme
dan
partisipasi
masyarakat
terhadap
program
pemerintah
35
desa
Bolo
adalah
masyarakat
yang
99%
sehari
mereka
tidak
mendapatkan
penghasilan
sepeserpun.
3. Bidang peternakan
Hampir keseluruhan masyarakat desa Bolo mempunyai
hewan ternak. Hewan ternak tersebut merupakan harta terbesar
karena sewaktu-waktu bisa dijual jika ada kebutuhan mendadak.
Akan tetapi, kehidupan hewan ternak yang dimiliki masyarakat
mulai terancam karena banyaknya penyakit yang menyerang
hingga menyebabkan kematian.
B. Akses Jalan Yang Sulit Dan Curam
36
1974
jalan
yang
dulunya
berupa
makadam
mulai
kekuatan
kaki
agar
bisa
bepergian
untuk
37
juga
belum
mereka
mempunyai
kendaraan
kemana-mana.
yang
Jangankan
bisa
memiliki
jalannya
enak
untuk
dilalui
itu
sudah
cukup
namun hasilnya
tahun),
memenuhi
dalam
kebutuhan
hari
biaya
harian
yang
adalah
Rp
dikeluarkan
untuk
7.000/hari
yang
38
untung
ruginya.
Yang
penting
bagi
mereka
Namun
sudah
dalam
mendistribusikan
tergantung
pada
hasil
distributor
yang
pertanian,
biasanya
GAPOKTAN
(Gabungan Kelompok
dari
musyawarah
bersama
masyarakat
untuk
para
petani.
Termasuk
tidak
adanya
program
39
Gambar 13
Diagram Alur Distribusi Hasil Pertanian
Gudang/Pabri
Agen
k di Ponorogo
Petani
ketela
MASYARAKAT
MASYARAKAT
BOLO
BOLO
Tengkula
k
Pemboron
g
Petani
Cengke
h
Pengep
ul
Secara garis besar terdapat dua macam bentuk jenis hasil
pertanian yang didistribusikan. Dilihat dari diagram alur, secara
umum masyarakat desa Bolo berprofesi sebagai petani terutama
petani cengkeh dan ketela yang musim panennya relatif lama
hanya bisa dilakukan satu tahun sekali.
40
Untuk ketela, pada waktu panen petani tidak perlu susahsusah memasarkan hasil kebunnya karena para pemborong
sudah mengetahui kapan waktu musim panen tiba dan siapa
pemilik kebun ketela tersebut. Dengan sendirinya pemborong
akan mendatangi petani dan memborong ketela milik petani.
Petani tidak perlu repot menimbang berat ketela yang dihasilkan
kebunnya karena pemborong akan membeli ketela petani saat
masih dalam tanah. Mengenai harga, petani memasrahkan harga
ketela milik mereka pada pemborong, sebab pemborong lebih
tahu harga dan kualitas ketela. Pada saat inilah pemborong bisa
mendapatkan harga di bawah standar yang relative sangat
murah.
Selanjutnya,
hasil
ketela
yang
telah
dibeli
oleh
jasa
orang
lain
akan
membutuhkan
biaya
41
harga
yang
lebih
tinggi
daripada
menjualnya
ke
tengkulak.
Pemborong sendiri lebih banyak mengambil atau membeli
cengkeh dari pengepul yang datang dan menjual pada mereka.
Jarak yang harus ditempuh oleh pengepul menuju ketempat
pemborong sekitar tiga kilo dengan medan naik turun gunung
dan berbelok-belok. Kadang pemborong sendiri datang langsung
ke ladang patani cengkeh dan membeli/memborong cengkehcengkeh yang belum dipetik. Masalah harga menurut Romli (48
tahun) jika dibandingkan dengan menjual cengkeh ke pengepul
hasilnya sama karena kita (petani) tidak perlu mengeluarkan
tenaga untuk memetik cengkeh dan uang yang didapat bisa
langsung diberikan dengan tunai, jelas beliau.
Hampir seluruh hasil pertanian di Desa Bolo terutama
cengkeh dan ketela dibawa ke Gudang atau pabrik di Ponorogo.
Belum ada usaha dari masyarakat sekitar untuk mengolah dan
memasarkan sendiri hasil pertaniannya. Namun masyarakat
petani Desa Bolo tetap merasa nyaman dan menerima keadan
seperti ini.
D. Tingkat Pendidikan Rendah
Maju tidaknya sebuah masyarakat bisa dilihat dari tingkat
pendidikannya. Semakin tinggi tingkat pendidikannya maka maju
pula masyarakatnya. Karena dengan pendidikkan, sumber daya
manusia akan bertambah. Begitu pula sebaliknya, jika tingkat
pendidikan
suatu
masyarakat
rendah
maka
sulit
untuk
mengalami kemajuan.
Dalam bidang pendidikan, masyarakat desa Bolo juga
masih jauh ketinggalan. Artinya, sejauh ini warga dusun Dringo
42
baru
tumbuh
mengenai
pentingya
pendidikan
bagi
43
KOPWAN yang
44
sampai
keluar
negeri.
Semakin
berkurang
jumlah
45
Desa
secara
Bolo
tidak
dengan
langsung
berbagai
telah
macam
permasalahnnya
melumpuhkan
kehidupan
beberapa
prolog
aksi
yang
dilakukan
untuk
46
Gambar 15
POHON HARAPAN
Mutu
Mutu
kesehatan
kesehatan
Penghasilan
Penghasilan
masyarakat
masyarakat
masyarakat
masyarakat
meningkat
meningkat
meningkat
meningkat
Kehidupan
Kehidupan
hewan
hewanternak
ternak
tidak
tidak
terancam
terancam
MENINGKATNY
MENINGKATNY
AAKESEHATAN
KESEHATAN
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
Organisasi
Organisasi
kes.
kes. Desa
Desa
yang
yang ada
ada
berfungsi
berfungsi
Pusat
Pusat
kesehatan
kesehatan
masyarakat
masyarakat
berfungsi
berfungsi
secara
secara optimal
optimal
Tenaga
Tenaga
medis
medis
tercukupi
tercukupi
Ada
Ada
penambah
penambah
an
an tenaga
tenaga
medis
medis dari
dari
pemerinta
pemerinta
h
h
Pengur
Pengur
us
us pro
pro
aktif
aktif
Koordinas
iKoordinas
antar
i antar
pengurus
pengurus
meningka
meningka
t
t
Program
Program
kesehatan
kesehatan
desa
desa berjalan
berjalan
Pengurus
Pengurus
paham
paham
dengan
dengan
tugas
tugas
masingmasingmasing
masing
Sosialisasi
Sosialisasi
dari
dari ketua
ketua
pelaksana
pelaksana
pd
pd
anggota
anggota
lebih
lebih
sering
sering
Masyarakat
Masyarakat
berpartisip
berpartisip
asi
asi
Ada
Ada motor
motor
penggerak
penggerak
yang
yang diambil
diambil
dari
dari
kelompok
kelompok
masyarakat
masyarakat
Ada
Ada ketegasan
ketegasan
dari
dari pihak
pihak
pemerintah
pemerintah
desa
desa
47
Pusat
kesehatan
masyarakat
bisa
dikategorikan
kesehatan
di
desa
Bolo
bisa
berjalan
demi
tersebut
dibutuhkan
pengurus
yang
proaktif
dan
48
positif
apabila
kesehatan
lingkungan
desa
resmi
dan
disetujui
oleh
semua
pihak
yang
masyarakat
dan
bertempat
di
posko
KKN
sesuai
permintaan masyarakat.
Ternyata masalah yang dihadapi warga desa Bolo tidak
hanya datang dari satu sisi melainkan dari berbagai sisi. Semua
diketahui saat musyawarah berjalan sekitar tiga puluh menitan.
Semua warga ikut aktif menyumbangkan pendapatnya saat
memasuki wilayah masalah di desa. Namun, dari berbagai
masalah yang ada warga lebih menginginkan masalah kesehatan
diselesaikan pertama kali karena akhir-akhir ini banyak warga
yang terserang penyakit.
Pembahasan langsung memasuki wilayah penyebab utama
berkurangnya kesehatan lingkungan di desa Bolo. Seperti terlihat
dalam pohon masalah,
49
kesehatan
lingkungan
sehingga
warga
memilih
program
beberapa
pendapat yang
diutarakan masyarakat,
50
Bila
kejadiannya
seperti
itu,
masyarakat
biasanya
ini
berakhir
dengan
kesepakatan
untuk
masyarakat
Bolo
hanya
satu,
yaitu
bagaimana
Organisasi
ini
bergerak
dalam
bidang
penanganan
51
orang
pengurus
yang
sudah
tidak
ada
dengan
52
banyak
permasalahan
segera
ditangani.
lain
Meskipun
yang
menunggu
demikian,
giliran
porsinya
untuk
tidak
sebanyak
pemberdayaan
sumberdaya
serta
potensi
pemanfaatan
dan
pengolahan
hasil-hasil
bumi.
fasilitas
53
Bersihdimulai
desa dari
dimulai
dengan
membersihkan batas desa
perbatasan
desa.
bagian timur yang berbatasan langsung dengan desa Bodag
untuk warga yang menempati kawasan RT I. Sedangkan untuk RT
54
IV,
yang
dekat
dengan
gapura
pintu
utama
desa
Bolo,
membersihkan alas sebelum memasuki desa hingga selokanselokan yang ada di pinggir jalan. Sedangkan untuk RT II, III dan
V membersihkan gorong-gorong di sepanjang jalan dalam desa,
serta membersihkan halaman-halaman rumah masing-masing.
Sisanya sebanyak 15 RT yang ada di dusun Bolo dan Jajar
membersihkan halaman rumah masing-masing karena jarak
antara rumah cukup jauh.
Bersih desa dilanjutkan dengan membersihkan bak-bak
penampungan air yang ada tiap 200 m. di sepanjang jalan desa.
Proses bersih-bersih ini hanya diikuti oleh kaum laki-laki,
sedangkan para ibu-ibu bertugas menyiapkan minum untuk para
pekerja. Bersih-bersih yang dimulai jam 07.00 ini berakhir 6 jam
kemudian.
Karena
masalah
kesehatan
adalah
masalah
yang
perlu
rasanya
untuk
membuat
organisasi
55
pindahan
asal
Bandung
yang
dengan
sukarela
56
Sedangkan
untuk
tajwid
mereka
tidak
bisa
57
orang
dari
tim
KKN
sendiri.
Hal
ini
untuk
keempat
bapak
ini,
Bapak
Kuat,
Harjomingan,
58
Gambar 18
Ceritaberubah
tidak hanya
berhenti di situ, karena salah seorang
nama menjadi Goa Suci
bapak masih penasaran dengan lubang hitam yang ada di balik
air. Meski dicegah oleh temannya yang lain karena lagi-lagi
menurut cerita mulut ke mulut lubang itu adalah sarang hewanhewan buas seperti ular dan biawak, bapak Kuat tetap memaksa
masuk. Sesampainya di dalam ternyata bukan hewan buas yang
ditemukan oleh Bapak Kuat melainkan mulut gua yang hanya
berukuran
1,5
meter
dan
hanya
bisa
dimasuki
dengan
berjongkok.
Semenjak saat itu mulailah Krecekan Denu dikenal oleh
masyarakat setempat dan mulai diperhatikan. Dan dengan cara
tiba-tiba warga menamai objek wisata alam yang memadukan
keindahan air terjun dan gua ini dengan Goa Suci. Alasannya
menurut keyakinan warga karena lubang gua berujung di tanah
suci Makkah bila ditelusuri.
Namun meski desa Bolo sudah mempunyai objek wisata
yang bisa dijadikan aset desa, ada beberapa masalah yang
mengikuti kemunculannya. Pertama, Akses menuju Goa Suci
sangat sulit bila dilewati dari desa Bolo karena banyak jalan
59
Suci.
Mereka
sepakat
menargetkan
penambahan
Sedangkan untuk
masalah pertama dan kedua, pihak desa, bapak Eko Sutanto dan
beberapa warga akan melakukan kordinasi dengan pihak terkait.
E. Pembuatan Kumpulan Doa Harian Untuk Jamaah Masjid
Masjid merupakan pusat kegiatan keagamaan di desa Bolo
karena
mayoritas
penduduknya
adalah
muslim.
Geliat
60
untuk
tentang
membuat
amal-amal
kumpulan
baik
hadits-hadits
nabi.
Tujuannya
yang
agar
CATATAN AKHIR
61
lingkungan
tempat
hidup
mereka
seperti
semula.
Lingkungan tidak sehat yang sekarang mereka tempati
membuat
aktifitas
rutin
mereka
menjadi
terganggu
dan
62
Karena
tindakan
yang
berdasarkan
atasa
meraba-raba
aspek
ekonomi
untuk
terpenuhinya
kebutuhan
masyarakat sehari-hari.
Kendala yang paling terlihat dari pembangunan adalah
akses jalan yang tidak nyaman. Desa bolo yang kaya akan hasil
alam dan potensi wisata seharusnya menjadi desa maju yang
kebutuhan masyarakatnya terpenuhi menjadi terhambat. Sejauh
ini,
desa
Bolo
hanya
menunggu
uluran
tangan
untuk
lebih
panjang,
kemungkinan
penyelesaian
63
desa
64
65