Anda di halaman 1dari 37

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2
1. Dini Imaniar N
2. Selly Rahmawati

NIM. 1413020004
NIM. 1413020031

KELAS : BK 4A PAGI
DOSEN PENGAJAR : Hafiduddin, S.Ag.

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN


PERBANKAN
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan
sesuai dengan yang diharapkan. Dalam makalah ini penulis akan membahas
mengenai Seni dalam Perspektif Islam.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata Agama Islam,
memperdalam pemahaman mengenai bagaimana pandangan islam meni seni itu
sendiri, bagaimana hukum dari masing-masing seni yang ada dan apa saja seni
yang diperbolehkan menurut Islam.
Selama proses penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi, namun hal tersebut dapat terasatasi. Untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih yang sedalam-dalamya atas bimbingan, arahan, koreksi dan saran
kepada bapak Hafiddudin, S.Ag. selaku dosen mata kuliah Agama Islam , Orang
tua dan juga rekan-rekan mahasiwa. Pihak pihak tersebutlah yang berperan
dalam membantu kelancaran penyusunan makalah ini.
Penulis meminta maaf jika adanya kekurangan dari makalah ini, baik dalam
segi materi maupun teknik penyajiannya, mengingat terbatasnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis dengan tangan terbuka menerima
kritikan dan saran guna penyempurnaan makalah ini mengingat pastinya ada
perbedaan pendapat mengenai seni menurut islam.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat serta menambah ilmu pengetahuan dan
menjadi sumbangan pemikiran bagi para pembaca.
Bekasi, 26 Maret 2015

Penulis

1 | Seni dalam Perspektif Islam

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......i
DAFTAR ISI...ii
BAB I PENDAHULUAN
1.
2.
3.
4.

Latar Belakang Masalah...............................................................................1


Rumusan Masalah........................................................................................2
Tujuan Penulisan..........................................................................................2
Metode Penulisan.........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
1. Definisi Seni.................................................................................................4
1.1. Definisi
Seni
menurut
Umum
dan
Para
Ahli.......................................4
1.2. Definisi
Seni
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

menurut

Perspektif

Islam................................................6
Tujuan Seni Menurut Islam..........................................................................7
Fungsi Seni Menurut Islam..........................................................................7
Prinsip-Prinsip Seni dalam Islam.................................................................8
Hukum dalam Seni Menurut Islam.............................................................9
Ciri-Ciri Kesenian Islam............................................................................10
Konsepsional Seni dalam Islam.................................................................11
Jenis-Jenis Seni..........................................................................................17
8.1. Seni
Suara............................................................................................17
8.2. Seni
Rupa............................................................................................27
8.3. Seni
Sastra...........................................................................................30
8.4. Seni

Tari .............................................................................................31
9. Dampak Positif Kesenian dalam Kehidupan Masyarakat...................33
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan................................................................................................35
2. Saran..........................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................36

2 | Seni dalam Perspektif Islam

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG MASALAH
Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah swt kepada seluruh
manusia tanpa mengenal bangsa yang bersumberkan al-Quran, Sunnah
maupun Ijma' Ulama. Islam adalah agama yang nyata (waqi'e) dan sesuai
dengan fitrah manusia.
Berbicara tentang seni tentu tidak lepas dari keindahan. Keindahan adalah
apa yang lihat menimbulkan rasa senang. Kesan yang timbul adalah kepuasan
batin akibat mengindera apa yang tampak itu adalah sesuatu yang estetik.
Misal: bila kita melihat pemandangan di daerah pegunungan dengan bukitbukitnya dan lembah-lembahnya yang bewarna hijau. Hal ini tentunya
membuat diri kita merasakan kesenangan dan kepuasan batin. Setiap agama
mempunyai keindahan dan keindahan Islam adalah pada budi pekertinya.
Keindahan yang diajarkan serta dianjurkan untuk diekspresikan adalah yang
lahir dari rasa yang suci, jiwa yang bersih serta akal yang cerdas guna
menonjolkan keindahan ciptaan Allah atau kebesaran Kuasa-Nya.
Namun saat ini, kaum muslimin menghadapai kesenian sebagai salah satu
masalah yang cukup rumit, sehingga timbul berbagai pertanyaan bagaimana
hukum tentang seni tersebut apakah boleh, makruh atau haram?
Karena dalam prakteknya kebanyakan manusia sudah terjebak pada kelalaian
dan melampaui batas dalam hiburan dan seni yang memang erat hubungannya
dengan perasaan, hati serta akal dan pikiran. Bahkan sekarang ini bidang
tersebut telah menjadi bagian dari gaya hidup mereka. Seperti contoh yang
telah terjadi di beberapa kota, banyaknya diskotik, dan tempat tongkrongan
yang di penuhi oleh suara bising musik dan dipenuhi oleh muda-mudi yang

1 | Seni dalam Perspektif Islam

mencari kesenangan dengan bernyanyi dan menari tanpa mempedulikan lagi


hukum hall-harm.
Dari kenyataan yang ada menunjukkan kepada kita bahwa saat ini umat
islam membutuhkan suatu konsep seni yang sejalan dengan nilai-nilai AlQuran dan As-Sunnah dalam berekspresi sehingga seni bukan hanya untuk
seni semata, akan tetapi seni bagian dari ibadah kepada Allah. Munculnya
ekspresi seni yang berupaya memadukan konsep seni dengan ibadah dicoba
dengan munculnya kelompok-kelompok seni suara dengan nasyid islami, dsb.
Berangkat dari hal ini saya ingin mencoba membahas sedikit permasalahan
yang berkaitan dengan seni berdasarkan perspektif Islam. Mengingat Islam
adalah agama yang syamil dan mutakamil sehingga tidak ada yang diragukan
didalamnya.

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasar dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
beberapa pokok permasalahn dalam penulisan ini, yaitu :
a. Apakah yang dimaksud dengan seni secara umum dan menurut Islam?
b. Apakah tujuan adanya seni menurut Islam?
c. Apakah fungsi dari seni menurut Islam?
d. Bagaimana hukum seni menurut Islam?
e. Bagaimana prinsip-prinsip seni dalam Islam?
f. Bagaimana konsep seni dalam perspektif Islam?
g. Apa saja jenis-jenis seni menurut Islam?
h. Bagaimana pandangan ulama tentang seni dalam Islam?

3. TUJUAN PENULISAN
Berpijak dari permasalahan diatas dapat dijelaskan bahwa
tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui bagaimana pendapat para ulama mengenai seni
b. Untuk menambah wawasan pembaca mengenai seni menurut agama Islam
baik itu dari segi hukum, fungsi, prinsip dan pandangan ulama
c. Agar pembaca dapat lebih bijak didalam memilih dan menerapkan
kesenian
d. Agar pembaca lebih mengetahui jenis-jenis kesenian agama Islam

4. METODE PENULISAN

2 | Seni dalam Perspektif Islam

Metode penulisan yang digunakan adalah Studi Pustaka dengan cara


memperoleh data dari browsing internet dan melihat kebenaran ayat-ayatnya
di Al-Quran.

3 | Seni dalam Perspektif Islam

BAB II
PEMBAHASAN
1. DEFINISI SENI
Kata seni sering sekali dikaitkan dengan budaya sehingga menjadi
Seni Budaya. Pengertian ini sebenarnya rancu karena seni itu
sebenarnya merupakan salah satu unsur dari budaya. Dalam kajian
budaya, unsurnya yang mesti ada mencakup tujuh hal, yaitu: sosial,
politik, bahasa, agama, ekonomi, seni, dan eistetika.
Sebelum menjelaskan apa itu seni, terkadang beberapa orang masih
merasa bingung mengenai perbedaan antara seni dan budaya itu sendiri.
Budaya atau kebudayaan selalu diidentikkan dengan seni atau kesenian.
Berdasarkan pendekatan deskriptif yang disampaikan oleh Taylor
bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks meliputi
ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat, dan
berbagai kemampuan serta kebiasaan yang diterima manusia sebagai
anggota masayarakat. Budaya dan seni memiliki perbedaan yang
mendasar sebab seni lebih ke arah hasil dari budaya itu sendiri. Suatu
kebiasaan masyarakat yang telah berakar dan tertanam kuat akan terus
di terapkan sehingga ada dorongan untuk melestarikan kebiasaan
tersebut dan akhirnya dari kebiasaan itu munculah istilah kebudayaan.
Al.Quran memandang kebudayaan sebagai suatu proses dan meletakkan
kebudayaan sebagai eksistensi hidup manusia sebab kebudayaan itu
lahir bersamaan dengan kelahiran manusia itu sendiri.
1.1.

Definisi Seni menurut Umum dan Para Ahli


Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena
itu merupakan sinonim dari ilmu.
Seni berasal dari kata Sani (bahasa Sanskerta) yang berarti
pemujaan, persembahan dan pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat
dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian.

4 | Seni dalam Perspektif Islam

Sedangkan dari segi makna literal, seni ialah halus, indah atau
permai. Dari segi istilah, seni ialah segala yang halus dan indah lagi
menyenangkan hati serta perasaan manusia.
Seiring

dengan

perkembangan

waktu,

banyak

definisi

seni

diungkapkan oleh beberapa ahli. Berikut diuraikan beberapa definisi seni


menurut para ahli :

Alexander Baum Garton


Seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif
menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.

Aristoteles
Seni adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya tidak
pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.

Ki Hajar Dewantara
Seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan
perasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan
manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan
indah itu seni.

Sudarmaji
Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan
menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap
terang.

Ensiklopedi Indonesia
Seni adalah penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam
jiwa manusia, yang dilahirkan dengan perantaraan alat
komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indera
pendengar (seni suara), indera pendengar (seni lukis), atau
dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari, drama)

5 | Seni dalam Perspektif Islam

Seni merupakan satu kata yang menunjukkan makna yang sangat luas
sehingga sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit untuk dinilai.
Dewasa

ini,

seni

bisa

dilihat

dalam

intisari

ekspresi

dari kreativitas manusia. Melihat berbagai macam definisi mengenai seni


itu sendiri dapat disimpulkan secara umum bahwa Seni adalah hasil dari
aktivitas batin manusia yang direfleksikan dalam bentuk karya yang
mengandung keindahan (mengandung pesona karya dan rasa jika
diamati dan dinikmati) dan juga memberikan kepuasan serta
kesenangan pada setiap jiwa manusia yang melakukannya.
1.2.

Definisi Seni menurut Perpektif Islam


Seni selalu identik dengan keindahan yang bernilai kebenaran asal
tidak berlebihan. Seni yang lepas dari nilai-nilai ketuhanan tidak akan
abadi karena ukurannya adalah hawa nafsu bukan akal dan budi.

Menurut Al-Farabi, seni sebagai ciptaan yang berbentuk keindahan.


Menurtunya dapat dijelaskan bahwa seni berkaitan dengan aktivitas

yang menimbulkan efek keindahan.


Menurut Al-Ghazali, seni berkaitan dengan rasa jiwa manusia yang
sesuai dengan fitrahnya. Fitrah disini adalah sifat khas yang ada pada
manusia yang tidak mungkin berbeda karena diberikan oleh ALLAH
SWT. Hal ini tampak pada sifat manusia yang ingin mengekspresikan
diri melalui kesenian.
Jadi definisi Seni menurut menurut perpektif Islam adalah suatu

daya kreatif berkaitan dengan rasa jiwa manusia sesuai dengan


fitrahya yang diberikan oleh ALLAH SWT dalam membentuk suatu
karya yang mengandung keindahan.
Allah adalah sumber daya dan sumber pemikiran manusia manakala
imaginasi dan keupayaan mencipta yang ada pada manusia adalah
percikan dari daya kreatif Allah. Oleh karena itu, berseni haruslah

6 | Seni dalam Perspektif Islam

bermatlamatkan kepada perkara-perkara makruf (kebaikan), halal, dan


berakhlak. Jiwa seni harus ditundukkan kepada fitrah asal kejadian
manusia kerana kebebasan jiwa dalam membentuk seni adalah menurut
kesucian fitrahnya yang dikaruniai ALLAH SWT.

2. TUJUAN SENI MENURUT ISLAM


Seni merupakan bagian dari kehidupan kita yang tidak bisa lepas.
Oleh karena itu, tujuan kesenian sama dengan tujuan hidup itu sendiri
dan bagi setiap muslim tujuan hidup itu adalah kebahagiaan material
duniawi dan kebahagiaan spiritual serta menjadi rahmat bagi segenap
alam atas keridhaan ALLAH SWT.

3. FUNGSI SENI MENURUT ISLAM


Dari segi fungsi, seni merupakan media mensyukuri nikmat ALLAH
SWT yang telah menganugerahi manusia dengan berbagai potensi baik
potensi diri maupun potensi indrawi(panca indra). Fungsi seni yang lain
ialah menghayati kebesaran ALLAH SWT baik yang terdapat di alam
maupun yang terdapat pada kreasi manusia.
Muslim yang baik mengerti bahwasanya berkreasi seni pada hakikatnya:

Melaksanakan tugas ibadah


Menunaikan fungsi khalifah Islam yang telah memulai perkembangan
kesenian-kesenian diantara orang-orang islam. Hal itu dibuktikan dengan:
a) Pembacaan kitab suci Al.Quran sehingga menciptakan suatu cabang
musik baru.
b) Pemeliharaan naskah Al.Quran dengan tulisan yang bagus dan
penjilidan buku.
c) Naskah-naskah Al.Quran yang telah dihiasi dengan warna.
d) Pembangunan masjid telah mengembangkan ilmu pengetahuan dan
kesenian hiasan.
e) Mimbar didalam masjid telah disipakan untuk Nabi dengan dihias
sedemikian rupa.
Seni dapat dikatakan sebagai kegiatan menyeimbangkan antara badan dan

jiwa manusia. Dan islam telah mengembangkan suatu keseluruhan yang

7 | Seni dalam Perspektif Islam

harmonis di dalam diri manusia. Islam menuntut untuk mengembangkan


bakat-bakat kesenian manusia dengan jiwa kesedarhanaan, tidak berlebihlebihan. Sebagaimana Firman ALLAH SWT :
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan
lampulampu.
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai
perhiasan baginya agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka
yang terbaik perbuatannya.

4. PRINSIP-PRINSIP SENI DALAM ISLAM


Berikut adalah beberapa prinsip seni menurut Islam :
a) Mengangkat martabat insan dengan tidak meninggalkan nilai-nilai
kemanusiaan dan nilai-nilai yang ada disekelilingnya, manakala manusia
menjadi seniman yang menggarap segala unsur kesenian untuk tunduk
serta patuh kepada keridhaan ALLAH SWT.
b) Mementingkan persoalan akhlak dan kebenaran yang menyentuh aspekaspek estetika, kemanusiaan, moral dan lain-lain lagi.
c) Kesenian islam menghubungkan keindahan sebagai nilai yang tergantung
kepada keseluruhan kesahihan islam itu sendiri. menurut islam, kesenian
yang mempunyai nilai tertinggi ialah yang mendorong ke arah ketaqwaan,
kema'rufan, kesahihan dan budi yang mantap.
d) Kesenian islam terpancar daripada wahyu Allah, sama seperti undangundang Allah dan syariatnya. maknanya ia harus berada di bawah
lingkungan dan peraturan wahyu. ini yang membedakan kesenian islam
dengan kesenian bukan islam.
e) Kesenian islam menghubungkan manusia dengan tuhan, alam sekitar dan
sesama manusia Dan juga makhluk.

5. HUKUM DALAM SENI MENURUT ISLAM


Terdapat lima hukum dalam seni di antaranya adalah sebagai berikut :
a) Wajib
Jika kesenian itu amat diperlukan oleh muslim yang mana
tanpanya individu tersebut boleh jatuh kepada mudarat seperti
keperluan manusia untuk membina dan untuk memperindah bentuk

8 | Seni dalam Perspektif Islam

masjid yang dimaksudkan untuk menarik hati orang agar ramai


untuk mengunjungi rumah Allah swt tersebut.
b) Sunnah
Jika kesenian itu diperlukan untuk membantu atau menaikkan
semangat penyatuan umat islam seperti dalam nasyid, qasidah dan
shalawat kepada Rasulullah saw yang diucapkan beramai ramai
dalam sambutan maulid rasul atau seni lagu Al-Quran (tilawah).
c) Makruh
Jika kesenian itu membawa unsur yang sia-sia seperti karya seni
yang tidak diperlukan oleh manusia.
d) Haram
Jika kesenian itu berbentuk hiburan yang (1) Melengahkan
manusia sehingga mengabaikan kewajiban-kewajiban yang berupa
tanggung jawab asas terhadap Allah swt khasnya seperti ibadah
dalam fardhu ain dan kifayah, (2) Memberi khayalan kepada
manusia sehingga tidak dapat membedakan antara yang hak (benar)
dan yang batil (salah), (3) Dicampuri dengan benda-benda haram
seperti arak, judi, narkotika dan berbagai kemaksiatan yang lain, (4)
Ada percampuran antara lelaki dan perempuan yang bukan mahram
seperti pergaulan bebas tanpa batas dalam bentuk bersuka-suka yang
melampaui batas, (5) Objek atau arca dalam bentuk ukiran yang
menyerupai patung sama ada yang dibuat dari kayu, batu dan lainlain. (6) Seni yang merusak akhlak dan memudaratkan individu atau
yang berbentuk tidak bermoral seperti tarian terkini (kontemporari),
(7) Jenis-jenis seni yang dipertontonkan sebagai maksud atau niat
untuk memamerkan dengan sikap kesombongan.
e) Mubah
Mubah iyu apa saja bentuk seni yang tidak ada nash yang
mengharamkannya.

6. CIRI-CIRI KESENIAN ISLAM


Didalam Islam, Seni juga dijadikan sebagai alat dalam

menyebarkan

agama dan memperkukuhkan amal kebajikan dan kebaikan dikalangan


ummah. Seni islam merupakan sebagian daripada kebudayaan islam dan
9 | Seni dalam Perspektif Islam

perbedaan antara seni islam dengan bukan islam ialah dari segi niat atau
tujuan dan nilai akhlak yang terkandung dalam hasil seni islam. Pencapaian
yang dibuat oleh seni islam itu juga merupakan sumbangan daripada tamadun
islam di mana tujuan seni islam ini adalah kerana allah swt. Walaupun seni
merupakan salah satu unsur yang disumbangkan tetapi Allah melarang
penciptaan seni yang melampaui batas.
Firman Allah swt yang bermaksud : "Sesungguhnya Allah tidak suka
kepada orang yang melampaui batas."
Keindahan merupakan salah satu ciri ke-Esaan, kebesaran dan
kesempurnaan Allah SWT lantas segala yang diciptakan-Nya juga merupakan
pancaran keindahanNya. Manusia dijadikan sebagai makhluk yang paling
indah dan paling sempurna. Bumi yang merupakan tempat manusia itu
ditempatkan juga dihiasi dengan segala keindahan. Allah swt bukan sekedar
menjadikan manusia sebagai makhluk yang terindah tetapi juga mempunyai
naluri yang cintakan keindahan. Di sinilah letaknya keistimewaan manusia
yang tidak dimiliki oleh makhluk lain seperti malaikat, jin dan hewan.
Dalam pembangunan seni, cirinya itu menyeluruh dan meliputi aspekaspek akhlak, iman, masalah keagamaan dan falsafah kehidupan manusia.
Seni mestilah merupakan satu proses pendidikan yang bersifat positif
mengikut kaca mata Islam, menggerakkan semangat, memimpin batin dan
membangunkan akhlak. Artinya seni mestilah bersifat "Al-Amar bil
Ma'ruf dan An-Nahy 'an Munkar" (menyuruh berbuat baik dan
mencegah kemungkaran) serta membangunkan akhlak masyarakat, bukan
membawa kemungkaran dan juga bukan sebagai perusak akhlak ummat.
Semua aktivitas kesenian manusia mesti ditundukkan kepada tujuan terakhir
(keridhaan Allah dan ketaqwaan). Semua nilai mestilah ditundukkan dalam
hubunganNya serta kesanggupan berserah diri. Seni juga seharusnya menjadi
alat untuk meningkatkan ketaqwaan.

7. KONSEPSIONAL SENI DALAM ISLAM


10 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

Konsepsional Seni dalam Islam itu ada 3, yaitu :


a) Tuhan sebagai Pencipta
Al-Quran menjelaskan bahwa Allah itu ada namun wujudnya tidak dapat
dilihat oleh panca indera. Dalam hal ini Allah berfirman:

(Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang dia dapat
melihat segala yang kelihatan; Dan Daialah Yang Maha Halus lagi
Maha Mengetahui Q.S. al-Anam/6: 103).
Tidak ada sesuatu apapun seperti-Nya. Allah SWT berfirman:

(Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia; dan Dialah Yang Mah
Mendengar lagi Maha Melihat, Q.S. asy-Syuara/42 : 11).
Allah berada di luar jangkauan penjelasan apa pun dan tidak mungkin
dipresentasikan melalui gambaran (image) antropomorfis, zoomorfis,
maupun simbul figural alam (Alfaruqi, 1999: 3). Ajaran yang terkandung
di balik kualitas-kualitas Tuhan seperti dalam dunia seni adalah pelarangan
mengubah karya seni itu dalam berbagai aliran: abstraksionisme,
ekspresionisme, maupun naturalisme tentang Tuhan. Tetapi kualitas-Nya
adalah pencipta segala sesuatu:

(Dia yang menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala
sesuatu, Q.S. az-Zumar/39 : 62).
Kegiatan penciptaan terkadang mencipta dari ketiadaan menjadi ada
sesuatu dengan kualitas mengadakan sesuatu tanpa alat, bahan, waktu, dan
ruang (al-Asfahani, l992 : 111). Contohnya dalam pernyataan Al-Quran
adalah:

(Dia yang menciptakan langit-langit dan bumi . . . Q.S. al-Baqarah/2 :
117),
atau mencipta sesuatu dari sesuatu yang sudah ada (al-Asfahani, l992 :
292), transforming matter. Contohnya adalah pernyataan Al-Quran:

(Dia mencipta kamu dari diri yang satu, Q.S. an-Nisa>/4 : 1).

(Dia mencipta mencipta manusia dari air mani, Q.S. an-Nahl/16 : 4).

11 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

Akan tetapi dalam kualitas seperti itu, Dia memperkenalkan diri


dalam banyak atribut, antara lain: (1) Sebagai al-Khaliq dan al-Mus}awwir
. Dalam hal ini Allah berfirman:

(Dia adalah Allah yang Maha Mencipta yang Mengadakan, yang
Membentuk rupa, yang Mempunyai nama-nama yang baik, Q.S.
al-H}asyr/59 : 4).
Dalam penampakan ke-wujud-an terjadi tidak secara bim salabim,
melainkan secara evolusional atau sekurang-kurang prosessual, betatapun
pelaku s}awwara/mus}awwir(pemberi bentuk) itu adalah Tuhan.
Jika konsep s}awwara diterapkan ke dalam dunia aliran seni, tindak
penciptaan dan pembentukan oleh Tuhan adalah berpola non naturalisme,
meskipun hasil jadi ciptaan dan bentukan Tuhan yang mewujud dalam
bentuk alam semesta dengan segala isinya oleh manusia disebut natura.
Tindak Tuhan mencipta dan membentuk disebut non naturalisme karena
memang tidak mencontoh barang yang telah ada.
b) Dia Sebagai Yang Indah
Nabi SAW mengatakan :

(Sesungguhnya Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung adalah
Indah dan Dia menyukai keindahan, H.R. Ahmad dari Uqbah bin
Amir).
Ia (Ahmad) meriwayatkan hadis ini tiga kali dan Muslim satu kali. Itulah
sebabnya indah dalam pandangan Islam berlaku manakala sebuah karya
seni dapat membawa kesadaran pencipta seni maupun penaggapnya
kepada idea transendensi ilahiah.
Jika Nabi SAW mengatakan demikian, maka diyakini kebenrannya oleh
umat Islam. Dalam sejarah Islam, para sufi dan sastrawan menghayati dan
mencintai Tuhan dalam taraf cinta asketik dan mengungkapkannya Tuhan
sebagai Yang Maha Indah.

12 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

Tuhan sebagai Keindahan Abadi, Yang Ada tanpa tergantung pada dan
mendahului segala sesuatu, dan karena itu menampakkan diri dalam
semuanya itu. Dia menyatakan Dirinya di langit dan di bumi, di matahari
dan di bulan, pada kerlip bintang-bintang, dan jatuhnya embun, di tanah
dan di laut, di api dan nyalanya, di batu-batu dan pepohonan, pada burungburung dan binatang buas, di wewangian dan nyanyian; tetapi di mana pun
Ia menunjukkan Diri, tidak lebih dari pada yang nampak di mata Salimah,
bahkan sebagai Dante; di mana pun, Dia menampakkan Diri, Dia tidak
lebih dari pada yang tampak pada Beatrice. Seperti halnya besi ditarik oleh
magnet, demikian pula segala sesuatu ditarik oleh Tuhan.
Dalam kutipan tersebut tampak jelas pengertiannya bahwa segala ciptaan
Allah indah karena keluar dari Yang maha Indah. Semua ciptaan dan
bentukan Allah adalah Master Piece (karya agung) sehingga Ia tidak
malu-malu membuat nyamuk atau yang lebih rendah dari itu (Q.S. alBaqarah/2 : 26).
Hanya saja dalam bahasa dan akal manusia, sesuatu atau segala sesuatu
dalam kajian seni dibagi secara dikhotomis menjadi indah dan jelek, baik
dan buruk, dst. Kebanyakan orang akan mengatakan : Seorang wanita
berkulit putih bersih, hidungnya mancung, bermata biru, rambutnya
pirang, atau hitam berkilau, tinggi/langsing akan dikatakan cantik atau
indah; semerntara yang berkulit hitam, hidungnya pesek, bibirnya tebal,
rambutnya keriting, tubuhnya besar dan pendek, dan perutnya buncit tentu
akan dikatakan jelek.
Padahal, manusia juga termasuk Master Piece (karya agung) Tuhan. Itulah
sebabnya dalam aspek moral Nabi Muhammad saw

mengatakan

demikian:
.

13 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

(Sesungguhnya Allah tidak melihat tubuh dan paras rupamu, tetapi


melihat hatimu, H.R. Ahmad, Muslim, dan Ibnu Majah).

c)

Manusia Sebagai Wakil Tuhan


Tuhan menyatakan bahwa makhluk yang bernama manusia dilantik
oleh Tuhan menjadi khalifah fi al-ard}, wakil-Nya di bumi ini (Q.S
al-Baqarah/2 : 30-38). Di bumi ini, manusia merupakan puncak
evolusi dari semua makhluk hidup, baik dari segi fisik, intelektual,
maupun spiritual.
Sebagai khalifah di bumi, manusia diberi tugas oleh Allah swt untuk
memakmurkan bumi:
. . .
(Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu
pemakmurnya (Q.S. Hud/11 : 61) dalam arti manusia diberi kuasa penuh
oleh Allah terhadap bumi ini supaya menjadi makmur.
Supaya bisa melaksanakan tugasnya, manusia diberi akal. Dengan akal
manusia bisa mengembangkan diri jauh melampaui binatang. Selain itu
manusia diberi kebebasan, tetapi dimintai pertanggungjawaban atas
kebebasannya (Q.S. al-Kahfi/18 : 29). Kenyataannya, tidak semua manusia
mampu memerankan diri sebagai wakil Tuhan. Mereka malah merusak
(Q.S. al-Maidah/5 : 32) atau turun derajatnya bagaikan binatang ternak
atau lebih rendah dari itu (Q.S. al-F\urqan/25 : 44), yaitu serendahrendahnya barang rendah (Q.S. ath-Thin/95 : 5).
Untuk menjadi khalifah yang baik, manusia harus menjadi insan
kamil (the perfect man). Salah satu kualitas insan kamil adalah kerja
kreatif dan orisinal. Jika kualitas Tuhan adalah mencipta, maka demikian
pula kualitas Insan kamil, dan predikat Insan kamil oleh siapa saja asal ia

14 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

melalui jalan yang benar untuk itu, termasuk oleh para seniman. Seniman
yang sejati adalah mencipta karya seni yang bebas dari belenggu alam
(Iqbal, Kalim, 115) dan karyanya bukan seni demi seni, melainkan seni
yang fungsionalis.
Kalau tujuan Islam turun di muka bumi ini sebagai rahmat dan berkah bagi
alam semesta:

Dan tidak Aku utus engkau (Muhammad), kecuali untuk rahmat bagi
alam semesta: Q.S. al-Anbiya/22 : 107), maka seni, sebagai bagian
integral dari Islam., harus juga sinergi dengan tujuan risalah ini. Itulah
yang dimaksud seni dalam pandangan Islam adalah seni yang fungsionalis.
Dalam hal ini Allah berfirman:


Artinya: Katakanlah :Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari
Allah yang telah dikeluarkannya untuk hamba-hamba-Nya (siapa pula
yang mengharamkan) rezeki yang baik ? katakanlah semua itu bagi
orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk
mereka saja) di hari kiyamat; Q.S. al-Araf/7 : 32).
Yang dimaksud perhiasan adalah segala sesuatu yang mendatangkan
keindahan. Perhiasan dengan demikian adalah karya seni, dan seni
sebagaimana diisyaratkan dalam ayat itu adalah fungsionalisme, bukan
hanya bagi atribut kehidupan orang beriman di dunia, melainkan hingga ke
akhirat kelak.

15 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

Jadi, seniman sejati dalam pandangan Islam adalah seniman yang berkarya
dengan dilandasi kesadaran bertuhan; tangannya digerakkan oleh Tuhan
karena pribadinya telah menyatu dengan Tuhan dan hasil karyanya, tidak
hanya menyenangkan karena ini hanya efek karya seni, melainkan untuk
rahmat bagi kemanusiaan. Seniman yang egois dan tidak peka terhadap
persoalan kemanusiaan adalah menyalahi kodrat dirinya sebagai wakil
Tuhan di muka bumi ini, yaitu memakmurkannya.
Sebagai seniman, didalam berkarya selalu berangkat dari kesadaran iman.
Tuhan lah yang menggerakkan tangannya. Maka Sesederhana apapun,
ciptaan Tuhan itu indah, dan setiap sentuhan tangan dalam bentuk
apapun adalah seni yang merupakan karunia-Nya.

8. JENIS-JENIS SENI
Diantara masalah yang paling rumit dalam kehidupan Islami adalah yang
berkaitan dengan hiburan dan seni. Karena kebanyakan manusia sudah
terjebak pada kelalaian dan melampaui batas dalam hiburan dan seni yang
memang erat hubungannya dengan perasaan, hati serta akal dan pikiran.
Islam tidak melarang mengenai kemajuan kesenian akan tetapi,
memberikan larangan yang bersifat mutlak terhadap gambaran bentuk-bentuk
hewan termasuk gambaran manusia dengan alasan yang bersifat methafisis,
biologis, dan sosial.
Jenis-Jenis Seni terdiri dari Seni Suara, Seni Rupa, Seni Pakaian, Seni
Sastra, Seni tari, dsb.
Berikut adalah penjelasan lebih detail dari masing-masing seni tersebut dalam
perspektif Islam :
8.1.

SENI SUARA
Menurut pandangan Islam, seni suara dibahagikan kepada 2 kriteria
iaitu seni suara yang baik dan seni suara yang buruk. Seni suara yang
baik merangkumi bacaan al-Quran dengan suara yang merdu, syahdu dan
lunak, melagukan azan, menyanyikan lagu-lagu jihad, berzikir,
mendendangkan nyanyian hari-hari raya, menyanyikan selamat jalan dan
selamat kembali kepada para jemaah haji, berzanji dan lain-lain. Seni

16 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

suara

yang

buruk

merangkumi

nyanyian-nyanyian

yang

sering

menimbulkan nafsu berahi, lagu-lagu joget dan tarian yang bercampur


antara lelaki dan perempuan yang bukan mahram, lagu-lagu yang boleh
merosakkan budi pekerti muda mudi serta melalaikan mereka dari
beribadat kepada Allah.
a) SENI MEMBACA AL-QURAN
Al-Quran adalah kalam Allah dan kitab suci umat Islam. Al-Quran
tidak hanya memiliki nilai sastra yang amat indah dan tinggi tetapi
juga mempunyai seni bacaan yang unik. Oleh itu, membaca al- Quran
diberikan prioritas yang pertama dan utama dalam Islam.
Seni ini adalah seni membaca kitab suci Al-Qur'an dengan irama
yang diperindah dengan tajwid yang sempurna. Seni ini sering disebut
dengan Tilawatil Qur'an. Orang yang membacanya disebut Qori.
Membaca Al-Qur'an akan lebih indah bila diwarnai dengan irama.
Para ahli di Indonesia membagi irama lagu menjadi 7 bagian, yaitu
Bayati, Shoba, Hijaz, Nahawand, Rost, Jiharkah, dan Sikah.
Dari 7 lagu ini, masih dibagi lagi menjadi banyak cabang lagu yang
lebih detail. Ada irama suara turun, suara naik, suara dasar, suara fals,
dan lain-lain. Untuk belajar irama baca Al-Qur'an ini tidaklah sulit,
asalkan memperhatikan keutuhan tempo lagu, teknik pernapasan dan
tentunya rajin latihan agar irama yang keluar tidak pecah/fals.
Seni Membaca Al-Quran menurut Pandangan Islam

Seni membaca al-Quran tersebut diperbolehkan selama kita


membaca dengan tepat, tidak dilebihkan atau dikurangi dan
memperhatikan tajwidnya. Tetapi ika seseorang sengaja membaca alQuran

secara

berlagu

dengan

menambahkan

huruf

atau

menguranginya untuk memperelokkan dan memperhiaskannya adalah


fasiq sebagaimana menurut Ibn Hajar al-Haithami dalam kitabnya,
Kaff al-Ria al Muharramat al-Sama
b) SENI MUSIK DAN NYANYIAN

17 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

Seni musik (instrumental art) adalah seni yang berhubungan


dengan alat-alat musik dan irama yang keluar dari alat-alat musik
tersebut. Seni musik membahas antara lain cara memainkan instrumen
musik, cara membuat not, dan studi bermacam-macam aliran musik.
Seni musik ini bentuknya dapat berdiri sendiri sebagai seni
instrumentalia (tanpa vokal) dan dapat juga disatukan dengan seni
vokal.
Pengarang Teori Musik dari Kalangan Kaum Muslimin :

Ibnu Misjah(wafat tahun 705 M.)


Yunus bin Sulaimn Al-Khatb (wafat tahun 785 M.).
Khall bin Ahmad (wafat tahun 791 M.).
Ishk bin Ibrhm Al-Mausully (wafat tahun 850 M.)

Seni Musik dan Nyanyian menurut Pandangan Islam


Islam dari segi falsafahnya menyatakan nyanyian dan musik
haruslah bertujuan kearah pembentukan pribadi dan sebagai tali
penghubung ke arah taqwa kepada Allah SWT. Islam tidak
mengizinkan nyanyian dan musik yang melalaikan manusia dari
kewajiban terhadap Allah SWT.
Para Ulama memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai
hukum melantunkan nyanyian (al-Ghina / at-Taghanni), ada yang
sebagian mengharamkan nyanyian dan ada pula yang menghalalkan.
Dalil-Dalil Yang Mengharamkan Nyanyian:
a) Firman Allah SWT:

Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan


perkataan

yang

tidak

berguna

(lahwal

hadits)

untuk

menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan


menjadikan jalan Allah itu ejekan. Mereka itu akan memperoleh
adzab yang menghinakan. (Qs. Luqmn [31]: 6)

18 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

b) Hadits Abu Malik Al-Asyari ra bahwa Rasulullah Saw


bersabda:
Sesungguhnya akan ada di kalangan umatku golongan yang
menghalalkan zina, sutera, arak, dan alat-alat musik (almaazif). [HR. Bukhari, Shahih Bukhari, hadits no. 5590].
c) Hadits Aisyah ra Rasulullah Saw bersabda:
Sesungguhnya Allah mengharamkan nyanyian-nyanyian
(qoynah)

dan

menjualbelikannya,

mempelajarinya

atau

mendengar-kannya. Kemudian beliau membacakan ayat di atas.


[HR. Ibnu Abi Dunya danIbnu Mardawaih]
d) Hadits dari Abu Umamah ra, Rasulullah Saw bersabda:
Orang yang bernyanyi, maka Allah SWT mengutus padanya
dua syaitan yang menunggangi dua pundaknya dan memukulmukul tumitnya pada dada si penyanyi sampai dia berhenti.
[HR. Ibnu Abid Dunya.].
Nyanyian haram didasarkan pada dalil-dalil yang mengharamkan
nyanyian, yaitu nyanyian yang disertai dengan kemaksiatan atau
kemunkaran, baik berupa perkataan (qaul), perbuatan (fiil), atau
sarana (asy-y), misalnya disertai khamr, zina, penampakan aurat,
ikhtilath

(campur

bertentangan

baur

dengan

priawanita),

syara,

misalnya

atau

syairnya

mengajak

yang

pacaran,

mendukung pergaulan bebas, mempropagandakan sekularisme,


liberalisme, nasionalisme, dan sebagainya.
Dalil-Dalil Yang Menghalalkan Nyanyian:
a) Firman Allah SWT :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apaapa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu dan
janganlah kamu melampaui batas, sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang yang melampaui batas. (Qs. al-Midah [5]:
87).

19 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

Berjanjilah dengan sewajarnya, perlahankan sedikit suaramu,


sebab suara yang paling keji adalah suara keledai (Qs. AlLuqman [31]: 19).
b) Rubai Binti Muawwidz Bin Afra berkata:
Nabi Saw mendatangi pesta perkawinanku, lalu beliau duduk di
atas dipan seperti dudukmu denganku, lalu mulailah beberapa
orang hamba perempuan kami memukul gendang dan mereka
menyanyi dengan memuji orang yang mati syahid pada perang
Badar. Tiba-tiba salah seorang di antara mereka berkata: Di
antara kita ada Nabi Saw yang mengetahui apa yang akan terjadi
kemudian.
Maka Nabi

Saw

bersabda:Tinggalkan

omongan

itu.

Teruskanlah apa yang kamu (nyanyikan) tadi. [HR. Bukhari,


dalam Fth al-Br, juz. III, hal. 113, dari Aisyah ra].
c) Dari Aisyah ra :
Dia pernah menikahkan seorang wanita kepada pemuda Anshar.
Tiba-tiba Rasulullah Saw bersabda:
Mengapa tidak kalian adakan permainan karena orang Anshar
itu suka pada permainan. [HR. Bukhari].
Nyanyian halal didasarkan pada dalil-dalil yang menghalalkan,
yaitu nyanyian yang kriterianya adalah bersih dari unsur
kemaksiatan atau kemunkaran. Misalnya nyanyian yang syairnya
memuji sifat-sifat Allah SWT, mendorong orang meneladani Rasul,
mengajak taubat dari judi, mengajak menuntut ilmu, menceritakan
keindahan alam semesta, dan semisalnya.
Hukum Mendengarkan Nyanyian (Sama al-Ghina)
Hukum menyanyi tidak dapat disamakan dengan hukum
mendengarkan nyanyian. Sebab memang ada perbedaan antara
melantunkan lagu (at-taghanni bi al-ghina) dengan mendengar
lagu (sama al-ghina).
Sekedar mendengarkan nyanyian adalah mubah, bagaimanapun
juga nyanyian itu. Sebab mendengar adalah perbuatan jibiliyyah

20 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

yang hukum asalnya mubah. Tetapi jika isi atau syair nyanyian itu
mengandung kemungkaran, kita tidak dibolehkan.
Hukum Mendengar Nyanyian Secara Interaktif (Istima alGhina)
Mendengar

nyanyian

(sama

al-ghina)

adalah

sekedar

mendengar, tanpa ada interaksi misalnya ikut hadir dalam proses


menyanyinya seseorang. Sedangkan istima li al-ghina, adalah
lebih dari sekedar mendengar, yaitu ada tambahannya berupa
interaksi dengan penyanyi, yaitu duduk bersama sang penyanyi,
berada dalam satu forum, berdiam di sana, dan kemudian
mendengarkan nyanyian sang penyanyi b. Hukum Mendengar
Nyanyian Secara Interaktif (Istima al-Ghina).
Jika seseorang mendengarkan nyanyian secara interaktif, dan
nyanyian serta kondisi yang melingkupinya sama sekali tidak
mengandung unsur kemaksiatan atau kemungkaran, maka orang itu
boleh mendengarkan nyanyian tersebut.
Adapun jika seseorang mendengar nyanyian secara interaktif
(istima al-ghina) dan nyanyiannya adalah nyanyian haram, atau
kondisi yang melingkupinya haram (misalnya ada ikhthilat) karena
disertai dengan kemaksiatan atau kemunkaran, maka aktivitasnya
itu adalah haram.
Hukum Memainkan Alat Musik
Ada satu jenis alat musik yang dengan jelas diterangkan
kebolehannya dalam hadits, yaitu ad-duff atau al-ghirbal, atau
rebana. Sabda Nabi Saw:





Artinya:
21 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami


dan Al Khalil bin Amru keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Isa bin Yunus dari Khalid bin Ilyas dari Rabiah bin
Abu Abdurrahman dari Al Qasim dari Aisyah dari Nabi
shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: Umumkanlah
pernikahan ini, dan tabuhlah rebana. (HR. Ibnu Majah, Hadits
No. 1885)
Adapun selain alat musik ad-duff / al-ghirbal, maka ulama berbeda
pendapat. Ada

yang

mengharamkan

dan

ada

pula

yang

menghalalkan. Imam Ibnu Hazm dalam kitabnya Al-Muhalla, juz


VI, hal. 59 mengatakan:
Jika belum ada perincian dari Allah SWT maupun Rasul-Nya
tentang sesuatu yang kita perbincangkan di sini [dalam hal ini
adalah nyanyian dan memainkan alat-alat musik], maka telah
terbukti bahwa ia halal atau boleh secara mutlak.
Kesimpulannya, memainkan alat musik apa pun, adalah mubah.
Inilah hukum dasarnya. Kecuali jika ada dalil tertentu yang
mengharamkan, maka pada saat itu suatu alat musik tertentu adalah
haram. Jika tidak ada dalil yang mengharamkan, kembali kepada
hukum asalnya, yaitu mubah.
Hukum Mendengarkan Musik
a) Mendengarkan Musik Secara Langsung (Live)
Pada dasarnya mendengarkan musik (atau dapat juga
digabung dengan vokal) secara langsung, seperti show di
panggung pertunjukkan, di GOR, lapangan, dan semisalnya,
hukumnya sama dengan mendengarkan nyanyian secara
interaktif. Patokannya adalah tergantung ada tidaknya unsur
kemaksiatan atau kemungkaran dalam pelaksanaannya.

22 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

Jika terdapat unsur kemaksiatan atau kemungkaran, misalnya


syairnya tidak Islami, atau terjadi ikhthilat, atau terjadi
penampakan aurat, maka hukumnya haram. Jika tidak terdapat
unsur kemaksiatan atau kemungkaran, maka hukumnya adalah
mubah.
Pedoman Umum Seni Musik & Nyanyian menurut Islam
Setidaknya ada 4 (empat) komponen pokok yang harus
diislamisasikan, hingga tersuguh sebuah nyanyian atau alunan musik
yang indah (Islami) : (a). Musisi/Penyanyi, (b) Instrumen (alat musik),
(c) Syair dalam bait lagu, (d) Waktu dan Tempat.
Berikut sekilas uraiannya:
a) Musisi/Penyanyi
- Bertujuan menghibur dan menggairahkan perbuatan baik
(khayr / maruf) dan menghapus kemaksiatan, kemungkaran,
-

dan kezhaliman.
Tidak ada unsur tasyabuh bil-kuffar (meniru orang kafir dalam
masalah yang bersangkutpaut dengan sifat khas kekufurannya)
baik dalam penampilan maupun dalam berpakaian. Misalnya,
mengenakan kalung salib, berpakaian ala pastor atau bhiksu, dan

sejenisnya.
Tidak menyalahi ketentuan syara, seperti wanita tampil
menampakkan aurat, berpakaian ketat dan transparan, bergoyang
pinggul, dan sejenisnya. Atau yang laki-laki memakai pakaian
dan/atau asesoris wanita, atau sebaliknya, yang wanita memakai

pakaian dan/atau asesoris pria. Ini semua haram.


b) Instrumen/Alat Musik
Dengan memperhatikan instrumen atau alat musik yang
digunakan para shahabat, maka di antara yang mendekati
kesamaan bentuk dan sifat adalah:

23 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

Memberi kemaslahatan bagi pemain ataupun pendengarnya.


Salah satu bentuknya seperti genderang untuk membangkitkan

semangat.
Tidak ada unsur tasyabuh bil-kuffar dengan alat musik atau
bunyi instrumen yang biasa dijadikan sarana upacara non

muslim.
Dalam hal ini, instrumen yang digunakan sangat relatif
tergantung maksud si pemakainya. Dan perlu diingat, hukum
asal alat musik adalah mubah, kecuali ada dalil yang

mengharamkannya.
c) Syair, harus berisi:
- Amar maruf (menuntut keadilan, perdamaian, kebenaran dan
sebagainya)
-

dan

nahi

munkar

(menghujat

kedzaliman,

memberantas kemaksiatan, dan sebagainya)


Memuji Allah, Rasul-Nya dan ciptaan-Nya.
Berisi ibrah dan menggugah kesadaran manusia.
Tidak menggunakan ungkapan yang dicela oleh agama.
Hal-hal mubah yang tidak bertentangan dengan aqidah dan

syariah Islam.
d) Waktu dan Tempat
- Waktu mendapatkan kebahagiaan (waqtu sururin) seperti pesta
pernikahan, hari raya, kedatangan saudara, mendapatkan rizki,
-

dan sebagainya.
Tidak melalaikan atau menyita waktu beribadah (yang wajib).
Tidak mengganggu orang lain (baik dari segi waktu maupun

tempat).
Pria dan wanita wajib ditempatkan terpisah (infishal) tidak boleh
ikhtilat (campur baur).

Contoh Seni Musik & Nyanyian Islam

Nasyid
Nasyid

merupakan

lagu

atau

nyanyian

yang

liriknya

mengandung kata-kata nasihat, memuji Allah atau menceritakan


kisah-kisah

para

nabi.

Biasanya

nasyid

dinyanyikan

secara acappela dengan hanya diiringi gendang. Metode ini muncul

24 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

karena banyak ulama Islam yang melarang penggunaan alat musik

kecuali alat musik perkusi.


Kasidah
Kasidah (qasidah, qasida; bahasa
Persia:

atau

Arab:

dibaca:

"", bahasa

chakameh)

adalah

bentuk syair epik kesusastraan Arab yang dinyanyikan. Penyanyi


menyanyikan lirik berisi puji-pujian (dakwah keagamaan dan
satire) untuk kaum muslim.
Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan Islam, dimana
lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah
dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam. Biasanya lagu-lagu itu
dinyanyikan dengan irama penuh kegembiraan yang hampir
menyerupai irama-irama Timur Tengah dengan diiringi rebana,
yaitu sejenis alat tradisional yang terbuat dari kayu, dibuat dalam
bentuk lingkaran yang dilobangi pada bagian tengahnya kemudian
di tempat yang dilobangi itu di tempel kulit binatang yang telah
dibersihkan bulu-bulunya.
Awalnya rebana berfungsi

sebagai

instrument

dalam

menyayikan lagu-lagu keagamaan berupa pujian-pujian terhadap


Allah swt dan rasul-rasul-Nya, salawat, syair-syair Arab, dan lain
lain. Oleh karena itulah ia disebut rebana yang berasal dari
kata rabbana, artinya wahai Tuhan kami (suatu doa dan pujian
terhadap Tuhan)
8.2.

SENI RUPA
Seni rupa di sini bukan membuat patung atau semacamnya. Tapi lebih
ke arah menghias suatu bangunan bercorak Islam yang bersifat
kontemporer. Gambaran yang abstrak, namun tetap memiliki keindahan.
Peninggalan

seni

rupa

Islam

berupa

masjid,

karpet/permadani,

gambar/ilustrasi buku, dan istana-istana kerajaan Islam.


Contoh bangunan yang memiliki arsitektur bercirikan Islam adalah
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Interior kedua masjid ini sangat
megah dan menunjukkan betapa kayanya motif hias di Arab.
Contoh seni rupa lainnya adalah sebagai berikut:

25 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

a) SENI UKIR
Seni ukir Islam mempunyai nilai yang tinggi dan baik dalam
susunan komposisi cara pengisian bidang yang dihias ataupun

dalam cara mensejajarkan motif-motif ukirannya


Pembagian bidang diatur berdasarkan geometri, motif-motif tabii

seperti daun, akar, bunga dan sebagainya


Dalam seni ukir Islam wujud paduan yang harmoni antara rasa dan
akal

b) SENI PATUNG
Islam mengharamkan patung di dalam rumah yang dijadikan
perhiasan dan sebagainya kerana malaikat rahmat akan menjauhi
rumah tersebut
Demikian sabda Rasulullah:
):
(
Artinya:
(Sesungguhnya malaikat tidak akan masuk pada rumah yang di
dalamnya ada patung naturalis; H.R. al-Bukhari dari Ibnu
Abbas).

(dan sesungguhnya orang yang membuat patung (naturalis)
akan disiksa besok pada hari kiyamat; H.R. al-Bukhari dan
Muslim)
.
(Sesungguhnya diantara yang amat berat siksaannya adalah
orang yang memahat menyerupai atau menyamai ciptaan Allah;
H.R. al-Bukhari dan Muslim).

Jika si pembuat patung tersebut mengetahui bahawa patung itu

akan disembah maka dia adalah seorang kafir


Segolongan
ulama berpendapat
bahawa

Islam

tidak

mengharamkan patung yang tidak sempurna atau yang cacat kerana


ia tidak dapat disembah kerana tidak lengkap anggotanya. Bahkan
membuat patung cacat, hukumnya mubah

26 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

Tetapi, patung separuh badan yang dibina bagi mengagungkan


pemimpinpemimpin tertentu, pengharamannya lebih tegas daripada
patung kecil yang lengkap anggotanya yang hanya sekadar menjadi
hiasan rumah

c) SENI LUKIS
Jika lukisan seni berbentuk sesuatu yang disembah melainkan Allah
seperti gambar Nabi Isa A.S atau al-Masih bagi orang-orang
Kristian atau lembu bagi orang-orang Hindu dan sebagainya, maka

pelukisnya tidak lepas daripada azab Allah


Orang yang melukis sesuatu yang tidak dapat disembah tetapi
dengan niat untuk menandingi ciptaan Allah, pelukis itu bukan saja
terkena ancaman sebagai orang yang paling berat seksaannya pada
hari kiamat malah dia juga terkeluar dari agama Islam

d) SENI KALIGRAFI
Seni kaligrafi yang biasa disebut Khat ini, adalah seni menulis huruf
arab dengan indah. Bagian yang sering ditulis adalah penggalan ayatayat suci Al-Qur'an, doa-doa dan hadist.
Berdasarkan fungsinya seni kaligrafi dibedakan menjadi, yaitu:
1) Kaligrafi terapan berfungsi sebagai dekorasi / hiasan
2) Kaligrafi piktural berfungsi sebagai pembentuk gambar
3) Kaligrafi ekspresi berfungsi sebagai media ungkapan perasaan
seperti kaligrafi karya AD. Pireus dan Ahmad Sadeli
Kontroversi Hukum Seni Rupa

Ada banyak sekali pendapat mengenai seni rupa di dalam Islam.


Pandangan kaum konservatif yang populer pada awal kemunculan Islam
beranggapan bahwa segala bentuk peniruan adalah usaha menyaingi
27 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

kesempurnaan Tuhan dan wujud keinginan menciptakan Tuhan baru.


Tetapi banyak pula yang menyatakan bahwa bagaimanapun hasil
penciptaan manusia tetap tidak akan bisa menyamai apa yang telah
diciptakan Tuhan ataupun Tuhan itu sendiri, sehingga seni rupa tidak bisa
dianggap penjiplakan saja, tetapi diiringi pula denganstilasi yang
memperlihatkan keagungan Pencipta. Sementara pendapat lain terbentuk
atas pengaruh kebudayaan Eropa, yang menganggap proses seni rupa
adalah hal normal, ia sama sekali tidak bisa dianggap sebagai usaha
menciptakan makhluk baru ataupun Tuhan baru, sehingga sama sekali
tidak perlu dilarang.

8.3.

SENI SASTRA
Sastra artinya bahasa, seni sastra ialah seni bahasa. Sastra adalah salah
satu cabang seni manakala seni itu adalah suatu yang indah yang dapat
dihubungkaitkan dengan keindahan mutlak Allah itu sendiri.
Pada umumnya, segala karangan atau karya tulisan yang menggunakan

bahasa yang indah dibagi menjadi 2, yaitu :


Prosa Nathr karangan bebas yang tidak terikat dengan sebarang

peraturan
Puisi Syir- karangan atau gubahan perkataan yang terikat dengan
peraturan tertentu seperti sajak, pantun, tamthil, ibarat dan sebagainya
Terdapat pengecualian bagi penyair yang rongganya penuh dengan

syair-syair memuji Allah atau Rasul-Nya, demikian juga syair-syair yang


memuatkan zikrullah dan ajaran-ajaran agama, maka ianya tidaklah
dilarang dan tidak dicela sebegitu keras.
Para sastrawan tidak dilarang sama sekali melainkan digalakkan agar
mereka menghasilkan karya yang mengandung nasihat agama, semangat
perjuangan untuk menegakkan kebenaran, keadilan dan menghapuskan
kemiskinan dalam masyarakat. Karya-karya mereka pada zaman dahulu

28 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

penuh dengan ilmu pengetahuan, menganjurkan kerjasama, persahabatan


dan perpaduan ummah serta mengandungi puji-pujian terhadap Allah,
salawat ke atas nabi, pujian ke atas para sahabat pilihan, para malaikat,
kitab-kitab suci dan lain-lain.
Syair dan usaha syair tidak dilarang jika digarap untuk tujuan
meningkatkan semangat jihad, memperbaharui tekad, menghibur juga
menghilangkan penat lelah berkerja, menyeru melaksanakan amar maruf
nahi mungkar, menyebut syurga neraka, menyelar perbuatan zina, minum
arak atau mengambil dadah, menimbulkan keraguan terhadap berhala dan
penyembahannya.
8.4.

SENI TARI
Jika tari-tarian itu tidak melanggar syariat-syariat islam, maka
menari dan melihat tari-tarian itu boleh. Contohnya yang menari
laki-laki, maka yang melihat juga laki-laki. Secara garis besar
syarat-syarat agar dibolehkannya tarian begitu juga ketika

melihatnya adalah :
Tidak bertentangan dengan syariat islam. jika menari, tidak membuka

aurat.
Memperhatikan bentuk tarian, jangan yang mengudang nafsu syahwat,
seperti goyang ngebor, tari perut, goyang-goyangan erotis lainnya,

maka itu di larang dalam islam.


Tidak boleh mencampurkannya dengan sesuatu yang haram, seperti
dalam acara tersebut ada yang minum khamar, atau ikhtilat
(berkumpulnya lawan jenis tanpa memperhatikan batas-batas). Jika
terjadi seperti itu maka hal itu menjadi haram.

Contoh Seni Tari

Tari Saman
Selain melalui seni musik dan seni suara, pengaruh Islam di
Indonesia juga terlihat melalui seni tari. Salah satu wilayah yang
paling banyak mempunyai ragam tarian bernapaskan Islam

29 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

adalah Aceh. Tarian paling populer adalah saman, ciptaan Syekh


Saman, seorang ulama penyebar Islam di Aceh abad ke-14
Masehi. Awalnya, tarian itu hanya berupa permainan rakyat
yang disebut pok ane-ane. Melihat permainan yang amat populer
di tengah masyarakat kala itu, Syekh Saman pun menyisipkan
ajaran tauhid dan nilai-nilai Islam ke dalam syair-syairnya.
Dahulu, tari saman biasa digelar di kolong-kolong meunasah alias
surau yang berbentuk bangunan panggung. Para penarinya awalnya
semua kaum lelaki. Tujuannya, agar mereka dapat salat tepat waktu.
Belakangan, kaum perempuan juga menarikannya dengan mengambil
tempat di atas meunasah atau di bagian khusus masjid tempat salat
kaum Hawa.

Tari Sema
Tarian Sema ( Whirling Dervishes ) merupakan Tarian Sufi yang
sangat religius dari Timur Tengah. Tarian ini merupakan inspirasi dari
Filsuf dan Penyair Turki yang bernama Maulana Jalaluddin Rumi,
dimana tarian ini bermakna bahwa dasar dari kehidupan di dunia dan
di bumi ini adalah berputar.
Para penari terus berputar mengikuti alunan musik, dimana semakin
lama, putaran itu kian cepat dan panjang. Kostum tari dengan rok
lebar yang mereka kenakan berkibar indah. Meliuk seiring dengan
derasnya putaran para darwis ( penari ) itu. Seolah mengalami
ekstase, mereka tampak menikmati putaran demi putaran yang
semakin kencang.
Ketika guru spiritual Maulana Jalaluddin Rumi yang bernama
Syamsuddin Tabriz, meninggal dunia, Rumi mengekspresikan
kesedihan itu dengan tarian sema tersebut. Ketika gurunya meninggal,

30 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

Rumi sadar bahwa manusia itu fana. Dari tarian itu, Rumi menemukan
tujuan hidup yang hakiki, yaitu mencari Tuhan. Sejak itulah dia mulai
berputar, bahkan bisa selama tiga hari tiga malam. Saat berputar,
Rumi menanggalkan semua emosinya serta semua rasa duniawi.
Hanya satu yang dirasakannya, yaitu kerinduan dan kecintaan yang
sangat besar pada Sang Pencipta.
9. DAMPAK POSITIF KESENIAN ISLAM DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT
Setelah

mengetahui

berbagai

jenis

kesenian

yang

mendukung

perkembangan Islam di dunia, kita juga bisa melihat kesenian tersebut dari
dampak positif yang dimunculkannya. Berbagai dampak positif tersebut
mungkin akan muncul tidak secara langsung, namun bisa jadi secara
bertahap.
Misalnya saja, munculnya seni rupa yang membuat bangunan masjid menjadi
lebih indah dan megah sehingga banyak digandrungi oleh masyarakat luar,
termasuk masyarakat yang bukan beragam Islam. Seperti masjid Taj Mahal
yang ada di India. Dengan konsep seni rupa yang indah dan estetik, masjid
tersebut bahkan bisa menjadi salah satu keajaiban dunia yang disorot oleh
banyak peneliti budaya.
Hal tersebut tentu saja bukan hanya menjadi daya tarik para arsitektur dan
seniman, tapi juga menjadi nilai lebih bagi masyarakat beragama Islam yang
tidak hanya berkutat pada kitab dan berbagai macam hal yang bersifat
keagamaan. Islam juga bisa membuktikan bahwa mereka bisa menciptakan
sebuah karya seni yang juga bisa diciptakan oleh orang lain di luar kalangan
muslim.
Selain itu, dampak lain yang bisa dilihat adalah munculnya berbagai ilmu
pengetahuan di bidang seni tanpa perlu meninggalkan kewajiban tauhid
sebagai seorang muslim. Jika pada zaman dahulu banyak orang yang
31 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

berpendapat bahwa seni akan menjauhkan seseorang dari agama dan


Tuhannya, maka hal itu bisa dikikis oleh banyaknya kesenian Islam yang
muncul di zaman serba modern ini.
Islam tidak hanya bergelut dengan berbagai dalil yang membuat
kebanyakan orang jenuh, tapi juga memberikan sentuhan estetis yang mampu
menyentuh perasaan orang banyak. Oleh karena itu, seorang muslim yang
baik seyogyanya memiliki nilai seni yang juga tinggi agar bisa mengimbangi
berbagai kehidupan di dunia ini, terutama masyarakat budaya yang erat
kaitannya denga kesenian.
Lantas, kesenian seperti apa yang dikehendaki secara Islami oleh para muslim
di dunia? Tentu saja kesenian yang tidak meninggalkan nilai filsafat Islam
atau kesenian yang tidak melenceng dari ajaran agama Islam. Dengan
kemampuan otak yang cerdas dan nilai seni yang tinggi, penyebaran agama
dan nilai nilai Islam pun akan menjadi bernilai lebih dibandingkan hanya
dengan penyebaran yang dilakukan dengan cara dakwah atau doktrinisasi.

32 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari apa yang telah kami sajikan diatas , ada beberapa hal yang bisa kami
simpulkan mengenai konsep seni dalam islam yaitu bahwa Seni adalah
keindahan. Seni dapat tampil dalam beragam bentuk dan cara. Apapun bentuk
dan caranya, selama arah yang tujunya itu mengantar manusia kepada nilainilai luhur sejalan dengan adab-adab islam dan tidak lepas dari kehalalan,
kebaikan akidah dan akhlak, maka itu seni yang diperbolehkan menurut
islam. Karena itu Islam dapat menerima aneka ekspresi keindahan selama
tidak berisi kemunkaran atau bertentangan dengan nilai-nilai al-Khair dan alMaruf yakni nilai-nilai universisal yang diajarkan Islam serta nilai lokal dan
temporal yang sejalan dengan budaya masyarakat selama tidak bertentangan
dengan al-Khair tersebut. Allah Maha Indah menyukai keindahan, Sabda
Rasul saw. Allah menganugerahi manusia fitrah menyenangi keindahan,
karena itu mustahil seni dilarang-Nya, kecuali jika ada unsur luar yang
menyertai seni itu
Islam adalah agama yang realistis karena itu Islam tidak menuntut dan
tidak mengasumsikan umat manusia agar seluruh kata-katanya adalah dzikir,
seluruh diamnya adalah pikir, seluruh pendengarannya adalah lantunan AlQuran, dan semua waktu luangnya berada di masjid. Akan tetapi mengakui
eksistensi mereka secara seutuhnya, fitrah dan instingnya,yang telah Allah
ciptakan dengannya

2. SARAN
Saran dari penulis semoga kita dapat lebih memilih dengan bijak mana
seni yang memiliki nilai positif sehingga diperbolehkan dan mejauhkan seni
yang berisi kemunkaran dimana tidak diperbolehkan oleh Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA
33 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

www.google.com
http://www.anneahira.com/kesenian-islam.htm
http://setyahermawan.blogspot.com/2010/10/seni-dalam-islam.html
http://sambokritis.blogspot.com/2012/10/seni-musik-dalam-perspektif-islam.html
http://sosbud.kompasiana.com/2013/03/12/seni-musik-dalam-pandangan-islam536407.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni
http://skifssruns.blogspot.com/2013/10/seni-dalam-pandangan-islam.html
http://umuassyam.blogspot.com/2012/05/bagaiman-hukum-seni-dalampandangan.html
http://danusiri.dosen.unimus.ac.id/materi-kuliah/fbba/pandangan-islam-tentangseni/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kasidah
http://aiyukartika.blogspot.com/2012/10/seni-rupa-indonesia-islam.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_rupa_Islam
http://filsafat.kompasiana.com/2010/09/12/tarian-sema-whirling-dervishesmerupakan-tarian-sufi-dari-turki-255943.html
https://elmizah.wordpress.com/tanya-jawab/hukum-nyanyi-musik-dan-tari/

34 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m

Anda mungkin juga menyukai