KELOMPOK 2
1. Dini Imaniar N
2. Selly Rahmawati
NIM. 1413020004
NIM. 1413020031
KELAS : BK 4A PAGI
DOSEN PENGAJAR : Hafiduddin, S.Ag.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan
sesuai dengan yang diharapkan. Dalam makalah ini penulis akan membahas
mengenai Seni dalam Perspektif Islam.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata Agama Islam,
memperdalam pemahaman mengenai bagaimana pandangan islam meni seni itu
sendiri, bagaimana hukum dari masing-masing seni yang ada dan apa saja seni
yang diperbolehkan menurut Islam.
Selama proses penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi, namun hal tersebut dapat terasatasi. Untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih yang sedalam-dalamya atas bimbingan, arahan, koreksi dan saran
kepada bapak Hafiddudin, S.Ag. selaku dosen mata kuliah Agama Islam , Orang
tua dan juga rekan-rekan mahasiwa. Pihak pihak tersebutlah yang berperan
dalam membantu kelancaran penyusunan makalah ini.
Penulis meminta maaf jika adanya kekurangan dari makalah ini, baik dalam
segi materi maupun teknik penyajiannya, mengingat terbatasnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis dengan tangan terbuka menerima
kritikan dan saran guna penyempurnaan makalah ini mengingat pastinya ada
perbedaan pendapat mengenai seni menurut islam.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat serta menambah ilmu pengetahuan dan
menjadi sumbangan pemikiran bagi para pembaca.
Bekasi, 26 Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......i
DAFTAR ISI...ii
BAB I PENDAHULUAN
1.
2.
3.
4.
BAB II PEMBAHASAN
1. Definisi Seni.................................................................................................4
1.1. Definisi
Seni
menurut
Umum
dan
Para
Ahli.......................................4
1.2. Definisi
Seni
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
menurut
Perspektif
Islam................................................6
Tujuan Seni Menurut Islam..........................................................................7
Fungsi Seni Menurut Islam..........................................................................7
Prinsip-Prinsip Seni dalam Islam.................................................................8
Hukum dalam Seni Menurut Islam.............................................................9
Ciri-Ciri Kesenian Islam............................................................................10
Konsepsional Seni dalam Islam.................................................................11
Jenis-Jenis Seni..........................................................................................17
8.1. Seni
Suara............................................................................................17
8.2. Seni
Rupa............................................................................................27
8.3. Seni
Sastra...........................................................................................30
8.4. Seni
Tari .............................................................................................31
9. Dampak Positif Kesenian dalam Kehidupan Masyarakat...................33
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan................................................................................................35
2. Saran..........................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................36
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG MASALAH
Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah swt kepada seluruh
manusia tanpa mengenal bangsa yang bersumberkan al-Quran, Sunnah
maupun Ijma' Ulama. Islam adalah agama yang nyata (waqi'e) dan sesuai
dengan fitrah manusia.
Berbicara tentang seni tentu tidak lepas dari keindahan. Keindahan adalah
apa yang lihat menimbulkan rasa senang. Kesan yang timbul adalah kepuasan
batin akibat mengindera apa yang tampak itu adalah sesuatu yang estetik.
Misal: bila kita melihat pemandangan di daerah pegunungan dengan bukitbukitnya dan lembah-lembahnya yang bewarna hijau. Hal ini tentunya
membuat diri kita merasakan kesenangan dan kepuasan batin. Setiap agama
mempunyai keindahan dan keindahan Islam adalah pada budi pekertinya.
Keindahan yang diajarkan serta dianjurkan untuk diekspresikan adalah yang
lahir dari rasa yang suci, jiwa yang bersih serta akal yang cerdas guna
menonjolkan keindahan ciptaan Allah atau kebesaran Kuasa-Nya.
Namun saat ini, kaum muslimin menghadapai kesenian sebagai salah satu
masalah yang cukup rumit, sehingga timbul berbagai pertanyaan bagaimana
hukum tentang seni tersebut apakah boleh, makruh atau haram?
Karena dalam prakteknya kebanyakan manusia sudah terjebak pada kelalaian
dan melampaui batas dalam hiburan dan seni yang memang erat hubungannya
dengan perasaan, hati serta akal dan pikiran. Bahkan sekarang ini bidang
tersebut telah menjadi bagian dari gaya hidup mereka. Seperti contoh yang
telah terjadi di beberapa kota, banyaknya diskotik, dan tempat tongkrongan
yang di penuhi oleh suara bising musik dan dipenuhi oleh muda-mudi yang
2. RUMUSAN MASALAH
Berdasar dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
beberapa pokok permasalahn dalam penulisan ini, yaitu :
a. Apakah yang dimaksud dengan seni secara umum dan menurut Islam?
b. Apakah tujuan adanya seni menurut Islam?
c. Apakah fungsi dari seni menurut Islam?
d. Bagaimana hukum seni menurut Islam?
e. Bagaimana prinsip-prinsip seni dalam Islam?
f. Bagaimana konsep seni dalam perspektif Islam?
g. Apa saja jenis-jenis seni menurut Islam?
h. Bagaimana pandangan ulama tentang seni dalam Islam?
3. TUJUAN PENULISAN
Berpijak dari permasalahan diatas dapat dijelaskan bahwa
tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui bagaimana pendapat para ulama mengenai seni
b. Untuk menambah wawasan pembaca mengenai seni menurut agama Islam
baik itu dari segi hukum, fungsi, prinsip dan pandangan ulama
c. Agar pembaca dapat lebih bijak didalam memilih dan menerapkan
kesenian
d. Agar pembaca lebih mengetahui jenis-jenis kesenian agama Islam
4. METODE PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
1. DEFINISI SENI
Kata seni sering sekali dikaitkan dengan budaya sehingga menjadi
Seni Budaya. Pengertian ini sebenarnya rancu karena seni itu
sebenarnya merupakan salah satu unsur dari budaya. Dalam kajian
budaya, unsurnya yang mesti ada mencakup tujuh hal, yaitu: sosial,
politik, bahasa, agama, ekonomi, seni, dan eistetika.
Sebelum menjelaskan apa itu seni, terkadang beberapa orang masih
merasa bingung mengenai perbedaan antara seni dan budaya itu sendiri.
Budaya atau kebudayaan selalu diidentikkan dengan seni atau kesenian.
Berdasarkan pendekatan deskriptif yang disampaikan oleh Taylor
bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks meliputi
ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat, dan
berbagai kemampuan serta kebiasaan yang diterima manusia sebagai
anggota masayarakat. Budaya dan seni memiliki perbedaan yang
mendasar sebab seni lebih ke arah hasil dari budaya itu sendiri. Suatu
kebiasaan masyarakat yang telah berakar dan tertanam kuat akan terus
di terapkan sehingga ada dorongan untuk melestarikan kebiasaan
tersebut dan akhirnya dari kebiasaan itu munculah istilah kebudayaan.
Al.Quran memandang kebudayaan sebagai suatu proses dan meletakkan
kebudayaan sebagai eksistensi hidup manusia sebab kebudayaan itu
lahir bersamaan dengan kelahiran manusia itu sendiri.
1.1.
Sedangkan dari segi makna literal, seni ialah halus, indah atau
permai. Dari segi istilah, seni ialah segala yang halus dan indah lagi
menyenangkan hati serta perasaan manusia.
Seiring
dengan
perkembangan
waktu,
banyak
definisi
seni
Aristoteles
Seni adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya tidak
pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.
Ki Hajar Dewantara
Seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan
perasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan
manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan
indah itu seni.
Sudarmaji
Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan
menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap
terang.
Ensiklopedi Indonesia
Seni adalah penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam
jiwa manusia, yang dilahirkan dengan perantaraan alat
komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indera
pendengar (seni suara), indera pendengar (seni lukis), atau
dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari, drama)
Seni merupakan satu kata yang menunjukkan makna yang sangat luas
sehingga sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit untuk dinilai.
Dewasa
ini,
seni
bisa
dilihat
dalam
intisari
ekspresi
menyebarkan
perbedaan antara seni islam dengan bukan islam ialah dari segi niat atau
tujuan dan nilai akhlak yang terkandung dalam hasil seni islam. Pencapaian
yang dibuat oleh seni islam itu juga merupakan sumbangan daripada tamadun
islam di mana tujuan seni islam ini adalah kerana allah swt. Walaupun seni
merupakan salah satu unsur yang disumbangkan tetapi Allah melarang
penciptaan seni yang melampaui batas.
Firman Allah swt yang bermaksud : "Sesungguhnya Allah tidak suka
kepada orang yang melampaui batas."
Keindahan merupakan salah satu ciri ke-Esaan, kebesaran dan
kesempurnaan Allah SWT lantas segala yang diciptakan-Nya juga merupakan
pancaran keindahanNya. Manusia dijadikan sebagai makhluk yang paling
indah dan paling sempurna. Bumi yang merupakan tempat manusia itu
ditempatkan juga dihiasi dengan segala keindahan. Allah swt bukan sekedar
menjadikan manusia sebagai makhluk yang terindah tetapi juga mempunyai
naluri yang cintakan keindahan. Di sinilah letaknya keistimewaan manusia
yang tidak dimiliki oleh makhluk lain seperti malaikat, jin dan hewan.
Dalam pembangunan seni, cirinya itu menyeluruh dan meliputi aspekaspek akhlak, iman, masalah keagamaan dan falsafah kehidupan manusia.
Seni mestilah merupakan satu proses pendidikan yang bersifat positif
mengikut kaca mata Islam, menggerakkan semangat, memimpin batin dan
membangunkan akhlak. Artinya seni mestilah bersifat "Al-Amar bil
Ma'ruf dan An-Nahy 'an Munkar" (menyuruh berbuat baik dan
mencegah kemungkaran) serta membangunkan akhlak masyarakat, bukan
membawa kemungkaran dan juga bukan sebagai perusak akhlak ummat.
Semua aktivitas kesenian manusia mesti ditundukkan kepada tujuan terakhir
(keridhaan Allah dan ketaqwaan). Semua nilai mestilah ditundukkan dalam
hubunganNya serta kesanggupan berserah diri. Seni juga seharusnya menjadi
alat untuk meningkatkan ketaqwaan.
11 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
12 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
Tuhan sebagai Keindahan Abadi, Yang Ada tanpa tergantung pada dan
mendahului segala sesuatu, dan karena itu menampakkan diri dalam
semuanya itu. Dia menyatakan Dirinya di langit dan di bumi, di matahari
dan di bulan, pada kerlip bintang-bintang, dan jatuhnya embun, di tanah
dan di laut, di api dan nyalanya, di batu-batu dan pepohonan, pada burungburung dan binatang buas, di wewangian dan nyanyian; tetapi di mana pun
Ia menunjukkan Diri, tidak lebih dari pada yang nampak di mata Salimah,
bahkan sebagai Dante; di mana pun, Dia menampakkan Diri, Dia tidak
lebih dari pada yang tampak pada Beatrice. Seperti halnya besi ditarik oleh
magnet, demikian pula segala sesuatu ditarik oleh Tuhan.
Dalam kutipan tersebut tampak jelas pengertiannya bahwa segala ciptaan
Allah indah karena keluar dari Yang maha Indah. Semua ciptaan dan
bentukan Allah adalah Master Piece (karya agung) sehingga Ia tidak
malu-malu membuat nyamuk atau yang lebih rendah dari itu (Q.S. alBaqarah/2 : 26).
Hanya saja dalam bahasa dan akal manusia, sesuatu atau segala sesuatu
dalam kajian seni dibagi secara dikhotomis menjadi indah dan jelek, baik
dan buruk, dst. Kebanyakan orang akan mengatakan : Seorang wanita
berkulit putih bersih, hidungnya mancung, bermata biru, rambutnya
pirang, atau hitam berkilau, tinggi/langsing akan dikatakan cantik atau
indah; semerntara yang berkulit hitam, hidungnya pesek, bibirnya tebal,
rambutnya keriting, tubuhnya besar dan pendek, dan perutnya buncit tentu
akan dikatakan jelek.
Padahal, manusia juga termasuk Master Piece (karya agung) Tuhan. Itulah
sebabnya dalam aspek moral Nabi Muhammad saw
mengatakan
demikian:
.
13 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
c)
14 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
melalui jalan yang benar untuk itu, termasuk oleh para seniman. Seniman
yang sejati adalah mencipta karya seni yang bebas dari belenggu alam
(Iqbal, Kalim, 115) dan karyanya bukan seni demi seni, melainkan seni
yang fungsionalis.
Kalau tujuan Islam turun di muka bumi ini sebagai rahmat dan berkah bagi
alam semesta:
Dan tidak Aku utus engkau (Muhammad), kecuali untuk rahmat bagi
alam semesta: Q.S. al-Anbiya/22 : 107), maka seni, sebagai bagian
integral dari Islam., harus juga sinergi dengan tujuan risalah ini. Itulah
yang dimaksud seni dalam pandangan Islam adalah seni yang fungsionalis.
Dalam hal ini Allah berfirman:
Artinya: Katakanlah :Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari
Allah yang telah dikeluarkannya untuk hamba-hamba-Nya (siapa pula
yang mengharamkan) rezeki yang baik ? katakanlah semua itu bagi
orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk
mereka saja) di hari kiyamat; Q.S. al-Araf/7 : 32).
Yang dimaksud perhiasan adalah segala sesuatu yang mendatangkan
keindahan. Perhiasan dengan demikian adalah karya seni, dan seni
sebagaimana diisyaratkan dalam ayat itu adalah fungsionalisme, bukan
hanya bagi atribut kehidupan orang beriman di dunia, melainkan hingga ke
akhirat kelak.
15 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
Jadi, seniman sejati dalam pandangan Islam adalah seniman yang berkarya
dengan dilandasi kesadaran bertuhan; tangannya digerakkan oleh Tuhan
karena pribadinya telah menyatu dengan Tuhan dan hasil karyanya, tidak
hanya menyenangkan karena ini hanya efek karya seni, melainkan untuk
rahmat bagi kemanusiaan. Seniman yang egois dan tidak peka terhadap
persoalan kemanusiaan adalah menyalahi kodrat dirinya sebagai wakil
Tuhan di muka bumi ini, yaitu memakmurkannya.
Sebagai seniman, didalam berkarya selalu berangkat dari kesadaran iman.
Tuhan lah yang menggerakkan tangannya. Maka Sesederhana apapun,
ciptaan Tuhan itu indah, dan setiap sentuhan tangan dalam bentuk
apapun adalah seni yang merupakan karunia-Nya.
8. JENIS-JENIS SENI
Diantara masalah yang paling rumit dalam kehidupan Islami adalah yang
berkaitan dengan hiburan dan seni. Karena kebanyakan manusia sudah
terjebak pada kelalaian dan melampaui batas dalam hiburan dan seni yang
memang erat hubungannya dengan perasaan, hati serta akal dan pikiran.
Islam tidak melarang mengenai kemajuan kesenian akan tetapi,
memberikan larangan yang bersifat mutlak terhadap gambaran bentuk-bentuk
hewan termasuk gambaran manusia dengan alasan yang bersifat methafisis,
biologis, dan sosial.
Jenis-Jenis Seni terdiri dari Seni Suara, Seni Rupa, Seni Pakaian, Seni
Sastra, Seni tari, dsb.
Berikut adalah penjelasan lebih detail dari masing-masing seni tersebut dalam
perspektif Islam :
8.1.
SENI SUARA
Menurut pandangan Islam, seni suara dibahagikan kepada 2 kriteria
iaitu seni suara yang baik dan seni suara yang buruk. Seni suara yang
baik merangkumi bacaan al-Quran dengan suara yang merdu, syahdu dan
lunak, melagukan azan, menyanyikan lagu-lagu jihad, berzikir,
mendendangkan nyanyian hari-hari raya, menyanyikan selamat jalan dan
selamat kembali kepada para jemaah haji, berzanji dan lain-lain. Seni
16 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
suara
yang
buruk
merangkumi
nyanyian-nyanyian
yang
sering
secara
berlagu
dengan
menambahkan
huruf
atau
17 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
yang
tidak
berguna
(lahwal
hadits)
untuk
18 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
dan
menjualbelikannya,
mempelajarinya
atau
(campur
bertentangan
baur
dengan
priawanita),
syara,
misalnya
atau
syairnya
mengajak
yang
pacaran,
19 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
Saw
bersabda:Tinggalkan
omongan
itu.
20 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
yang hukum asalnya mubah. Tetapi jika isi atau syair nyanyian itu
mengandung kemungkaran, kita tidak dibolehkan.
Hukum Mendengar Nyanyian Secara Interaktif (Istima alGhina)
Mendengar
nyanyian
(sama
al-ghina)
adalah
sekedar
Artinya:
21 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
yang
mengharamkan
dan
ada
pula
yang
22 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
dan kezhaliman.
Tidak ada unsur tasyabuh bil-kuffar (meniru orang kafir dalam
masalah yang bersangkutpaut dengan sifat khas kekufurannya)
baik dalam penampilan maupun dalam berpakaian. Misalnya,
mengenakan kalung salib, berpakaian ala pastor atau bhiksu, dan
sejenisnya.
Tidak menyalahi ketentuan syara, seperti wanita tampil
menampakkan aurat, berpakaian ketat dan transparan, bergoyang
pinggul, dan sejenisnya. Atau yang laki-laki memakai pakaian
dan/atau asesoris wanita, atau sebaliknya, yang wanita memakai
23 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
semangat.
Tidak ada unsur tasyabuh bil-kuffar dengan alat musik atau
bunyi instrumen yang biasa dijadikan sarana upacara non
muslim.
Dalam hal ini, instrumen yang digunakan sangat relatif
tergantung maksud si pemakainya. Dan perlu diingat, hukum
asal alat musik adalah mubah, kecuali ada dalil yang
mengharamkannya.
c) Syair, harus berisi:
- Amar maruf (menuntut keadilan, perdamaian, kebenaran dan
sebagainya)
-
dan
nahi
munkar
(menghujat
kedzaliman,
syariah Islam.
d) Waktu dan Tempat
- Waktu mendapatkan kebahagiaan (waqtu sururin) seperti pesta
pernikahan, hari raya, kedatangan saudara, mendapatkan rizki,
-
dan sebagainya.
Tidak melalaikan atau menyita waktu beribadah (yang wajib).
Tidak mengganggu orang lain (baik dari segi waktu maupun
tempat).
Pria dan wanita wajib ditempatkan terpisah (infishal) tidak boleh
ikhtilat (campur baur).
Nasyid
Nasyid
merupakan
lagu
atau
nyanyian
yang
liriknya
para
nabi.
Biasanya
nasyid
dinyanyikan
24 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
atau
Arab:
dibaca:
"", bahasa
chakameh)
adalah
sebagai
instrument
dalam
SENI RUPA
Seni rupa di sini bukan membuat patung atau semacamnya. Tapi lebih
ke arah menghias suatu bangunan bercorak Islam yang bersifat
kontemporer. Gambaran yang abstrak, namun tetap memiliki keindahan.
Peninggalan
seni
rupa
Islam
berupa
masjid,
karpet/permadani,
25 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
a) SENI UKIR
Seni ukir Islam mempunyai nilai yang tinggi dan baik dalam
susunan komposisi cara pengisian bidang yang dihias ataupun
b) SENI PATUNG
Islam mengharamkan patung di dalam rumah yang dijadikan
perhiasan dan sebagainya kerana malaikat rahmat akan menjauhi
rumah tersebut
Demikian sabda Rasulullah:
):
(
Artinya:
(Sesungguhnya malaikat tidak akan masuk pada rumah yang di
dalamnya ada patung naturalis; H.R. al-Bukhari dari Ibnu
Abbas).
(dan sesungguhnya orang yang membuat patung (naturalis)
akan disiksa besok pada hari kiyamat; H.R. al-Bukhari dan
Muslim)
.
(Sesungguhnya diantara yang amat berat siksaannya adalah
orang yang memahat menyerupai atau menyamai ciptaan Allah;
H.R. al-Bukhari dan Muslim).
Islam
tidak
26 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
c) SENI LUKIS
Jika lukisan seni berbentuk sesuatu yang disembah melainkan Allah
seperti gambar Nabi Isa A.S atau al-Masih bagi orang-orang
Kristian atau lembu bagi orang-orang Hindu dan sebagainya, maka
d) SENI KALIGRAFI
Seni kaligrafi yang biasa disebut Khat ini, adalah seni menulis huruf
arab dengan indah. Bagian yang sering ditulis adalah penggalan ayatayat suci Al-Qur'an, doa-doa dan hadist.
Berdasarkan fungsinya seni kaligrafi dibedakan menjadi, yaitu:
1) Kaligrafi terapan berfungsi sebagai dekorasi / hiasan
2) Kaligrafi piktural berfungsi sebagai pembentuk gambar
3) Kaligrafi ekspresi berfungsi sebagai media ungkapan perasaan
seperti kaligrafi karya AD. Pireus dan Ahmad Sadeli
Kontroversi Hukum Seni Rupa
8.3.
SENI SASTRA
Sastra artinya bahasa, seni sastra ialah seni bahasa. Sastra adalah salah
satu cabang seni manakala seni itu adalah suatu yang indah yang dapat
dihubungkaitkan dengan keindahan mutlak Allah itu sendiri.
Pada umumnya, segala karangan atau karya tulisan yang menggunakan
peraturan
Puisi Syir- karangan atau gubahan perkataan yang terikat dengan
peraturan tertentu seperti sajak, pantun, tamthil, ibarat dan sebagainya
Terdapat pengecualian bagi penyair yang rongganya penuh dengan
28 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
SENI TARI
Jika tari-tarian itu tidak melanggar syariat-syariat islam, maka
menari dan melihat tari-tarian itu boleh. Contohnya yang menari
laki-laki, maka yang melihat juga laki-laki. Secara garis besar
syarat-syarat agar dibolehkannya tarian begitu juga ketika
melihatnya adalah :
Tidak bertentangan dengan syariat islam. jika menari, tidak membuka
aurat.
Memperhatikan bentuk tarian, jangan yang mengudang nafsu syahwat,
seperti goyang ngebor, tari perut, goyang-goyangan erotis lainnya,
Tari Saman
Selain melalui seni musik dan seni suara, pengaruh Islam di
Indonesia juga terlihat melalui seni tari. Salah satu wilayah yang
paling banyak mempunyai ragam tarian bernapaskan Islam
29 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
Tari Sema
Tarian Sema ( Whirling Dervishes ) merupakan Tarian Sufi yang
sangat religius dari Timur Tengah. Tarian ini merupakan inspirasi dari
Filsuf dan Penyair Turki yang bernama Maulana Jalaluddin Rumi,
dimana tarian ini bermakna bahwa dasar dari kehidupan di dunia dan
di bumi ini adalah berputar.
Para penari terus berputar mengikuti alunan musik, dimana semakin
lama, putaran itu kian cepat dan panjang. Kostum tari dengan rok
lebar yang mereka kenakan berkibar indah. Meliuk seiring dengan
derasnya putaran para darwis ( penari ) itu. Seolah mengalami
ekstase, mereka tampak menikmati putaran demi putaran yang
semakin kencang.
Ketika guru spiritual Maulana Jalaluddin Rumi yang bernama
Syamsuddin Tabriz, meninggal dunia, Rumi mengekspresikan
kesedihan itu dengan tarian sema tersebut. Ketika gurunya meninggal,
30 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
Rumi sadar bahwa manusia itu fana. Dari tarian itu, Rumi menemukan
tujuan hidup yang hakiki, yaitu mencari Tuhan. Sejak itulah dia mulai
berputar, bahkan bisa selama tiga hari tiga malam. Saat berputar,
Rumi menanggalkan semua emosinya serta semua rasa duniawi.
Hanya satu yang dirasakannya, yaitu kerinduan dan kecintaan yang
sangat besar pada Sang Pencipta.
9. DAMPAK POSITIF KESENIAN ISLAM DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT
Setelah
mengetahui
berbagai
jenis
kesenian
yang
mendukung
perkembangan Islam di dunia, kita juga bisa melihat kesenian tersebut dari
dampak positif yang dimunculkannya. Berbagai dampak positif tersebut
mungkin akan muncul tidak secara langsung, namun bisa jadi secara
bertahap.
Misalnya saja, munculnya seni rupa yang membuat bangunan masjid menjadi
lebih indah dan megah sehingga banyak digandrungi oleh masyarakat luar,
termasuk masyarakat yang bukan beragam Islam. Seperti masjid Taj Mahal
yang ada di India. Dengan konsep seni rupa yang indah dan estetik, masjid
tersebut bahkan bisa menjadi salah satu keajaiban dunia yang disorot oleh
banyak peneliti budaya.
Hal tersebut tentu saja bukan hanya menjadi daya tarik para arsitektur dan
seniman, tapi juga menjadi nilai lebih bagi masyarakat beragama Islam yang
tidak hanya berkutat pada kitab dan berbagai macam hal yang bersifat
keagamaan. Islam juga bisa membuktikan bahwa mereka bisa menciptakan
sebuah karya seni yang juga bisa diciptakan oleh orang lain di luar kalangan
muslim.
Selain itu, dampak lain yang bisa dilihat adalah munculnya berbagai ilmu
pengetahuan di bidang seni tanpa perlu meninggalkan kewajiban tauhid
sebagai seorang muslim. Jika pada zaman dahulu banyak orang yang
31 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
32 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari apa yang telah kami sajikan diatas , ada beberapa hal yang bisa kami
simpulkan mengenai konsep seni dalam islam yaitu bahwa Seni adalah
keindahan. Seni dapat tampil dalam beragam bentuk dan cara. Apapun bentuk
dan caranya, selama arah yang tujunya itu mengantar manusia kepada nilainilai luhur sejalan dengan adab-adab islam dan tidak lepas dari kehalalan,
kebaikan akidah dan akhlak, maka itu seni yang diperbolehkan menurut
islam. Karena itu Islam dapat menerima aneka ekspresi keindahan selama
tidak berisi kemunkaran atau bertentangan dengan nilai-nilai al-Khair dan alMaruf yakni nilai-nilai universisal yang diajarkan Islam serta nilai lokal dan
temporal yang sejalan dengan budaya masyarakat selama tidak bertentangan
dengan al-Khair tersebut. Allah Maha Indah menyukai keindahan, Sabda
Rasul saw. Allah menganugerahi manusia fitrah menyenangi keindahan,
karena itu mustahil seni dilarang-Nya, kecuali jika ada unsur luar yang
menyertai seni itu
Islam adalah agama yang realistis karena itu Islam tidak menuntut dan
tidak mengasumsikan umat manusia agar seluruh kata-katanya adalah dzikir,
seluruh diamnya adalah pikir, seluruh pendengarannya adalah lantunan AlQuran, dan semua waktu luangnya berada di masjid. Akan tetapi mengakui
eksistensi mereka secara seutuhnya, fitrah dan instingnya,yang telah Allah
ciptakan dengannya
2. SARAN
Saran dari penulis semoga kita dapat lebih memilih dengan bijak mana
seni yang memiliki nilai positif sehingga diperbolehkan dan mejauhkan seni
yang berisi kemunkaran dimana tidak diperbolehkan oleh Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
33 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m
www.google.com
http://www.anneahira.com/kesenian-islam.htm
http://setyahermawan.blogspot.com/2010/10/seni-dalam-islam.html
http://sambokritis.blogspot.com/2012/10/seni-musik-dalam-perspektif-islam.html
http://sosbud.kompasiana.com/2013/03/12/seni-musik-dalam-pandangan-islam536407.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni
http://skifssruns.blogspot.com/2013/10/seni-dalam-pandangan-islam.html
http://umuassyam.blogspot.com/2012/05/bagaiman-hukum-seni-dalampandangan.html
http://danusiri.dosen.unimus.ac.id/materi-kuliah/fbba/pandangan-islam-tentangseni/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kasidah
http://aiyukartika.blogspot.com/2012/10/seni-rupa-indonesia-islam.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_rupa_Islam
http://filsafat.kompasiana.com/2010/09/12/tarian-sema-whirling-dervishesmerupakan-tarian-sufi-dari-turki-255943.html
https://elmizah.wordpress.com/tanya-jawab/hukum-nyanyi-musik-dan-tari/
34 | S e n i d a l a m P e r s p e k t i f I s l a m