Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PADA Tn. S DENGAN DIABETES MELLITUS

Disusun oleh :
RAHMAD
201310461011071

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHTAN
UNIVERSTAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

SAP DIABETES MELLITUS


SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik

: Penyakit Diabetes Melitus

Hari /tanggal

: sabtu, 28 Maret 2015

Pukul

: 19:00 WIB

Sasaran

: Tn. S di Jl. sumbersari gang 6 RT 4/RW

3
Tempat

: Rumah Tn. S

A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang penyakit
Diabetes Melitus ini, diharapkan Pasien dan Keluarga di Rumah
mampu mengetahui tentang penyakit Diabetes Melitus.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan Pasien dan
Keluarga di rumah Tn. S dapat:
1.

Menjelaskan tentang definisi dari Diabetes Melitus.

2.

Menjelaskan penyebab Diabetes Melitus.

3.

Menjelaskan tanda dan gejala Diabetes Melitus.

4.

Menjelaskan komplikasi dari Diabetes Militus

5.

Menjelaskan

bagaimana

cara

mencegah

Diabetes Melitus
B. METODE PENYULUHAN
1.

Ceramah.

2.

Diskusi / tanya jawab.

C. PENGORGANISASIAN PENYULUHAN
Pemateri

: Syamsidi

D. MEDIA PENYULUHAN
1. Leaflet

komplikasi

2. Lembar balik

E. STRATEGI PELAKSANAAN
Tahap

Aktivitas

Waktu

Kegiatan
Mahasiswa
Pendahul 5 menit Pembukaan
uan

(salam)

Penyajian 20

Aktivitas
Pendengar
Menjawab
salam,

Menjelaskan

mendengarkan

Tujuan materi

dan

Alat /
Media
-

Metode

Ceramah

pembelajaran. memperhatikan
Menjelaskan
Mendengarkan Lembar Ceramah

menit

Memperhatikan balik

Diskusi

Menjawab
pertanyaan
Penutup

15
menit

Bertanya
Memberikan Mendengarkan Lembar Ceramah,
kesempatan

Memperhatikan balik

Tanya

bertanya

Bertanya

Jawab

kepada peserta
tentang meteri
yang kurang
jelas.
Memberikan
jawaban
terhadap
pertanyaan
peserta.

Menyampaikan

Menjawab
pertanyaan

Tahap
Kegiatan

Waktu

Aktivitas

Aktivitas

Alat /

Mahasiswa
ringkasan

Pendengar

Media

Metode

materi.
Memberikan
post test lisan.
Total

40

waktu

menit

F. EVALUASI
Prosedur

: Post Tes

Jenis

: Lisan

G. REFERENSI
Ganong,

W.F.(1995).

Review

of

medical

physiology.

Philadelphia: JB. Lippincott.


Guyton, A.C.(1996).Textbook of medical physiology. (9th ed).
Philadelphia: W.B.Saunders Company.
Sherwood, L.(1993).Human Physiology: from cell to systems.
(2nd ed). West Publishing Company.
Vander, A.,Sherman, J.H., and Luciano, D.S.(1994). Human
Physiology (6th ed). New Caledonia: York Graphic Services
Incorporation.
Berman, I.1993. Color atlas of basic histology. Miami Prince
Hall International Inc
Thibodeo, G.A. dan Patton, K.T. 1994. Anatomy text Book:
anatomy and physiologi. St. Louis : Mosby Comp.
Sobbota (1999). Atlas of Human Anatomy. (12th ed).

Malang, 28 Maret 2015


Pemateri,

(Rahmad, S. Kep)

MATERI DIABETES MELITUS


A.

PENGERTIAN
Diabetus melitus adalah keadaan kelebihan gula dalam
darah yang menahun yang disertai kelainan didalam tubuh
penderitanya.
Diabetes meitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul
pada

seseorang

yang

disebabkan

oleh

karena

peningkatan gula darah akibat kekurangan insulin.


B.

PENYEBAB

Faktor genetik / keturunan


Kelainan sel pankreas
Kemasukan virus

adanya

Obesitas
Gangguan sistem imunitas
C.

TANDA DAN GEJALA


1. Polipagia ( banyak makan )
2. Polidipsi ( banyak minum )
3. Poliurie ( banyak kencing )
4. Kelelahan
5. Penurunan BB
6. Sering kesemutan
7. Mata kabur

D.

KOMPLIKASI
1.

Akut / dalam waktu cepat : koma / hilangnya kesadaran.

2.

Kronis / menahun :
gangren / luka khas DM yang sulit sembuh.
gangguan pembuluh darah besar ( jantung ).

gangguan pembuluh darah kecil.

gangguan syaraf.
penyakit mata.
rentan infeksi : TBC.
gagal ginjal.

E.

PERAWATAN / PENATALAKSANAAN
DM
1.

Diit
a.

Diit adalah pengobatan yang baik untuk penderita

b.

Pengunaan gula murni dan makanan yang diolah


dengan gula murni tidak diperbolehkan

c.

Batasilah makanan sumber karbohidrat

Makanan yang boleh dikonsumsi


-

Sayuran dan buah buahan dalam jumlah tertentu

Buah buahan yang dianjurkan adalah buah yang


kurang manis

Makanan yang tidak boleh dikonsumsi


-

Gula pasir, gula jawa, madu

Sirup, selai, susu kental manis, es krim

Minuman ringan / yang bersoda

Buah dalam kaleng

Kue kue manis, dodol

Abon, dendeng, sarden, kecap manis

Bumbu yang harus dibatasi

2.

Kecap asin

Petis, terasi

Saus tomat

Vetsin
Penderita DM harus hidup dengan teratur

a.

Menepati jam makan

b.

Melakukan olahraga ringan tiap hari ( 3 x 10

menit )
c.

Mengikuti jam kerja yang tidak berlebihan

d.

Tidur yang cukup

3. Melakukan kumur mulut setiap habis makan untuk


mengurangi sumber infeksi
4.

Menjaga kaki agar tetap sehat, temui dokter jika luka


tidak sembuh

Relaksasi Herbert Benson untuk mengatasi gangguan tidur


1. Tidur dengan posisi yang nyaman.
2. Anjurkan klien menutup mata.
3. Anjurkan klien relaksasi semua otot secara dalam,
mulai dari kaki sampai wajah.
4. Bernapas melalui hidung, hembuskan napas, sambil
mengucap satu, tenangkan pikiran. Napas dalam lalu
hembuskan satu, napas dalam lalu hembuskan satu.

Bernapaslah

dengan

mudah

dan

alami

lalu

hembuskan sampai tercipta ketenangan dan rileks pada


diri anda.
5. Ulangi 10-20 menit sampai anda tertidur.
Kompres hangat untuk mengatasi nyeri
Kantung air diisi dengan air hangat atau lap direndam dengan air
hangat,

kemudian

diperas

airnya.

Lap

air

hangat

tersebut

ditempelkan pada kulit di bagian tubuh yang terasa nyeri sambil


dipijet/ditekan secara perlahan. Bila lap tidak hangat lagi, dapat
direndam

dengan

air

hangat

lagi

dan

memerasnya

kembali,

kemudian ditempelkan lagi ke bagian tubuh yang terasa nyeri. Teknik


ini dilakukan selama 20 menit

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PENCEGAHAN ASAM URAT

1. Prioritas Masalah
Kurangnya pengetahuan Tn. K dan keluarga tentang cara
pencegahan penyakit asam urat
2. Tujuan Edukatif
a. Tujuan umum
Setelah mendapatkan HE tentang pencegahan asam
urat,

Tn.

dan

keluarga

dapat

mengetahui

cara

pencegahan penyakit asam urat.


b. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan HE tentang penyakit asam urat, Tn.K
dan keluarga dapat:
o

Menjelaskan pengertian asam urat.

Menjelaskan tanda dan gejala penyakit asam


urat.
Menjelaskan bahan makanan yang boleh dan

tidak boleh dikonsumsi oleh penderita asam urat.


Menjelaskan

kondisi

yang

meningkatkan

resiko terjadinya asam urat.


Mengetahui

dan

menjelaskan

tips

pada

penderita asam urat.


3. Materi Belajar
Lingkup bahasan materi tentang diit pada penderita
asam urat meliputi:
o Pengertian penyakit asam urat.
o Tanda dan gejala penyakit asam urat.
o Bahan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi
oleh penderita asam urat.

o Kondisi yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit


asam urat.
o Tips pada penderita pennyakit asam urat.
4. Metode Belajar
a. Ceramah.
b. Tanya jawab.
c. Diskusi.
d. Alat Bantu

: leaflet dan Lembar Balik

e. Waktu

: 30 menit

f. Hari dan tanggal

: Jumat, 13 Juni 2014

5. Strategi Belajar
1. Mempersiapkan tenaga penyuluhan dalam hal :
a. Penguasaan Materi
b. Penguasaan cara menyampaikan materi
c. Pemateri : Syamsidi
2. Isi Pembelajaran
Waktu Materi

Kegiatan

Memperkenalkan diri

Menyampaikan

Pembukaan

tujuan

pembelajaran

20

Pelaksanaan

Memberikan

pendidikan

endidikan Kesehatan
kesehatan sesuai materi

Penutup

Diskusi

Evaluasi

Evaluasi

Memberikan
kembali
dimengerti

hal

penjelasan
yang

belum

MATERI
A. Pengertian
Asam urat adalah adalah jenis artritis yang sangat menyakitkan yang
disebabkan oleh penumpukan kristal pada persendian, akibat
tingginya kadar asam urat di dalam tubuh. Sendi-sendi yang diserang
terutama adalah jari-jari kaki, dengkul, tumit, pergelangan tangan,
jari tangan dan siku. Selain nyeri, penyakit asam urat juga dapat
membuat persendian membengkak, meradang, panas dan kaku.
Lebih banyak menyerang pada pria.
B. Tanda dan Gejala
a. Rasa nyeri mendadak di persendian.
b. Terganggunya fungsi sendi yang biasanya di satu tempat.
70-80% terjadi di pangkal ibu jari.
c. Serangan juga biasa terjadi di tempat lain, yaitu di
pergelangan kaki, punggung kaki, lutut, siku, pergelangan
tangan, atau jari-jari tangan.
d. Nyeri di pergelangan kaki dan bengkak sering kali
menyebabkan penderita kesulitan berjalan.
e. Kadang peradangan disertai dengan demam dan di sendi
yang bengkak terasa panas dan ini berlangsung sekitar
24-36 jam.
f. Nyeri hebat di pinggang, bila terjadi batu ginjal akibat
penumpukan asam urat di ginjal.

C. Bahan Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Pada


Penderita Asam Urat
Golongan bahan makanan
Makanan

yang

diberikan
Sumber

hidrat

Makanan
boleh
yang tidak boleh
diberikan

Semua
arang daging atau Sarden,
ayam,

kerang,

sumber protein hewaniikan tongkol, tengiri, bawal,


hati, kornet
limpa,
bandeng 50 gram sehari,
telur, susu, keju.

jantung,

sapi,

usus,

paru-paru,

otak

ekstrak

daging/kaldu,

bebek, ayam, burung.


Sumber protein nabatiKacang-kacangan kering
gram atau tahu, tempe, dan
oncom 50 gram sehari.
Lemak sayuran

Minyak

dalam

jumlah

terbatas,

semua

sayuran

sekehendak

kecuali

asparagus, kacang polong,


kacang

buncis,

kembang

kol,

bayam,

jamur,

maksimum

50

gram

sehari.
Buah-buahan minumanSemua macam buah,Alkohol.
teh,
kopi,

minuman

yang

mengandung soda.
Bumbu dan lain-lain

Semua macam bumbu.Ragi.

Makanan yang mengandung tinggi purin, yaitu:


1. Semua makanan dan minuman yang mengandung alkohol,
seperti bir, anggur, sake, tapai.
2. Jerohan termasuk otak, ginjal, hati, ekstrak daging.
3. Kacang-kacangan seperti; kacang hijau, kacang kedelai, dan
hasil olahannya seperti tahu.

4. Makanan laut (sea food) seperti; kerang, cumi-cumi, dan


ikan laut lainnya.
5. Makanan yang diawetkan dalam kaleng seperti kornet dan
sarden.
6. Sup kental (sup krim), soto sulung (berisi jerohan), dan
sejenisnya.
7. Buah-buahan seperti durian, alpokat, air kelapa.
8. Jengkol, petai, dan melinjo (daun, bunga, maupun buahnya).
9. Beberapa sayuran tertentu, seperti; bayam, asparagus,
kembang kol.

D. Kondisi yang Meningkatkan Resiko Terkena Penyakit


Gout
1. Seseorang

dengan

berat

badan

berlebih/kegemukan

(obesitas).
2. Peminum alkohol.
3. Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit gout.
4. Kurang minum air putih.
5. Memiliki gangguan ginjal dan hipertensi.
6. Mempunyai kebiasaan konsumsi makanan sehari-hari yang
mengandung tinggi purin.
7. Menggunakan obat-obatan dalam jangka waktu lama, yang
dapat meningkatkan asam urat.

E. Tips pada Penderita Asam Urat


1. Pemeriksaan

asam

urat

darah

secara

rutin

untuk

mengetahui adanya asam urat, disertai pemeriksaan


penunjang lain yang diperlukan untuk mendeteksi adanya
komplikasi.
2. Bila

pernah

mengalami

serangan

nyeri

akut

untuk

pertama kali, sebaiknya langsung mengkonsultasikan ke

dokter, untuk segera mendapatkan pengobatan sesuai


dengan kondisi sakit dan tahap yang dialami.
3. Untuk mencegah serangan akut lagi, sebaiknya berobat ke
dokteruntuk

mendapatkan

pengobatan

pencegahan

(profilaksis) dan minumlah obat yang dianjurkan secara


teratur.
4. Bagi

penderita

pemeriksaan

yang

telah

terhadap

memasuki

tahap

kemungkinan

kronik,
terjadi

komplikasi/penyakit penyerta lain perlu dilakukan atas


anjuran dokter, misalnya penyakit batu ginjal, hipertensi,
diabetes mellitus, dan lainnya.
5. Konsultasikan ke dokter anda, bila menggunakan obatobatan yang lain yang dapat meningkatkan asam urat
seperti diuretic, asetosal, pirazinamid, etambotol.
6. Jaga berat badan dalam batas normal untuk menghindari
kegemukan/obesitas.
7. Olahraga/latihan fisik teratur yang yang tidak terlalu
berat, namun dapat melatih gerakan sendi.
8. Minum banyak air putih, paling sedikit 8-10 gelas/hari.
9. Batasi

minuman

beralkohol

berlebihan

dan

hindari

makanan yang mengandung banyak alkohol seperti tapai.


10.

Hindari makanan yang banyak mengandung purin,

seperti; jerohan, makanan laut sayuran tertentu (bayam,


asparagus, melinjo, jengkol, petai), buah-buahan tertentu
(alpokat,

durian),

kacang-kacangan,

makanan

yang

diawetkan.
11.

Batasi makanan yang banyak mengandung lemak,

seperti; goring-gorengan, santan, mentega, margarin,


lemak daging, kaldu kental.
12.

Cukup istirahat dan atasi stres.

Anda mungkin juga menyukai