Disusun oleh :
Rudy Herwaman Cokro Handoyo
(11 2013 089)
Pembimbing :
dr. Ratna Mardiati, Sp.KJ
: Tn. W
Umur
: 68 tahun
II.
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: S1 Teknik Sipil
Pekerjaan
: Wiraswasta
Status Perkawinan
: Menikah
Alamat
: Kemang
RIWAYAT PSIKIATRIK
Data diperoleh dari:
Autoanamnesis : Selasa, 24 November 2014, Jam 10.00 di Panti Sosial Bina Insan
Bangun Daya I Kedoya
A. KELUHAN UTAMA:
Pasien ditangkap dan dibawa oleh petugas Satpol PP satu bulan yang lalu saat sedang dudukduduk di depan rumah teman pasien tanpa kartu identitas.
B.
Masa kanak-kanak
Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak seusianya. Pasien dibesarkan
Hal itu karena pasien mengetahui bahwa salah seorang kakak pasien meninggal
ditembak oleh polisi karena kakaknya merampok. Pasien mengatakan bahwa semasa
sekolah dirinya berprestasi. Selalu menjadi ranking 10 di kelasnya. Semasa sekolah
juga pasien menaruh minat pada pelajaran meraut.
c)
5. Kehidupan beragama:
Pasien beragama Islam. Pasien mengatakan rajin sholat dan berdoa. Pasien
mengatakan pernah bertemu Allah. Allah pernah datang berkunjung ke rumahnya untuk
makan dan minum. Namun Allah tidak berkata apa-apa pada pasien.
6. Kehidupan seksual dan perkawinan:
Pasien menikah satu kali. Pasien mengatakan istrinya saat ini sedang bekerja
sebagai guru di Universitas Indonesia (UI) dan tidak pernah pulang karena sibuk. Dari
hasil pernikahannya, pasien memiliki satu orang anak laki-laki yang saat ini berusia 27
tahun. Anaknya saat ini berprofesi sebagai dokter. Pasien mengatakan bahwa dahulu
anaknya menamatkan pendidikan kedokteran di Pondok Pesantren Al-Nurulurus. Pasien
juga mengatakan, putranya sering berkunjung ke rumah dan mengatakan bahwa istri
pasien sakit. Pasien tidak tahu bagaimana anaknya bisa tahu bahwa istrinya sedang sakit.
E. RIWAYAT KELUARGA
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Pasien
Pasien merupakan anak paling bungsu dari 9 bersaudara. Ayah dan ibu pasien sudah
meninggal saat pasien berusia 68 tahun. Sebelum meninggal, ayah pasien adalah mantan
gubernur. Pasien mengatakan bahwa ayah pasien meninggal karena dibunuh oleh kakak pasien.
Pasien tidak mengetahui alasan kakak membunuh ayah. Pasien juga mengatakan bahwa ibunya
dibunuh oleh pembunuh. Pasien tidak tahu mengapa ibunya dibunuh.
STATUS MENTAL
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Pasien laki-laki, usia 78 tahun, tampak sesuai dengan usia. Pasien menggunakan
kemeja berwarna merah, celana panjang digulung sebetis, tidak menggunakan alas
kaki. Rambut pasien warna hitam dan tampak beruban, rambut pendek, tidak tampak
kumis, tidak berjenggot. Warna kulit sawo matang, tidak terlihat bekas luka pada
wajah, tangan, maupun kaki. Gigi pasien tampak sudah banyak yang tanggal. Sikap
tubuh pasien saat berdiri, duduk, maupun berjalan tampak normal. Kebersihan diri
tampak kurang.
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium/neurologik: Compos Mentis
b. Kesadaran psikiatrik: Tampak terganggu
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
a. Sebelum wawancara:
Pasien sedang duduk di taman panti seorang diri. Tangan kanan pasien tampak
melakukan gerakan mengusap pipi kanan berulang-ulang. Bibir pasien tampak
bergerak-gerak seperti sedang mengucapkan sesuatu. Pasien juga tampak menutup
mata.
b. Semasa wawancara:
Sikap pasien tenang dan kooperatif . Pasien menjawab pertanyaan yang diberikan
pemeriksa meskipun terkadang jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan. Tangan
kanan pasien sesekali masih melakukan gerakan mengusap-usap pipi kanan
: Cepat
b. Stabilisasi
: Stabil
c. Kedalaman
: Dalam
d. Skala Diferensiasi
: sempit
e. Keserasian
: Tidak Serasi
: Tumpul
h. Dramatisasi
: Tidak ada
i. Empati
: Dapat diraba-rasakan
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi
b. Ilusi
: Tidak ada
c. Depersonalisasi
: Tidak ada
d. Derealisasi
: Tidak ada
: kurang
3. Kecerdasan
: Cukup
4. Konsentrasi
Waktu
Tempat
Orang
Daya ingat jangka panjang : Baik, pasien dapat mengingat kejadian yang
sudah lama terjadi.
Daya ingat jangka sedang : Baik, pasien dapat mengingat kejadian yang
terjadi beberapa hari terakhir.
Daya ingat jangka pendek : Baik, pasien dapat mengingat menu sarapannya.
Daya ingat segera : Baik, pasien dapat menyebutkan ulang deretan angkaangka yang disebutkan dokter muda.
7. Pikiran abstraktif:
Pasien tidak dapat mengartikan peribahasa ada udang di balik batu dan tong kosong
nyaring bunyinya.
8. Visuospasial:
Baik, pasien mampu menggambar jam sesuai arahan pemeriksa.
9. Bakat kreatif: pasien tidak memiliki bakat kreatif
10. Kemampuan menolong diri sendiri:
Cukup baik, karena dapat melakukan segala aktifitas sendiri.
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
1
Produktivitas
Kontinuitas
: irelevansi
Hendaya berbahasa
: inkoherensi
2. Isi pikir
1. Preokupasi dalam pikiran : Tidak Ada
2. Waham
Obsesi
: Tidak Ada
Fobia
: Tidak Ada
Gagasan Rujukan
: Tidak Ada
Gagasan Pengaruh
F. PENGENDALIAN IMPULS
Baik (pasien mampu mengendalikan diri dan bersikap baik Dan sopan selama
wawancara)
G. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial
H. TILIKAN
Derajat 1 penyangkalan total terhadap penyakitnya
I. RELIABILITAS
Tidak dapat dipercayai secara keseluruhan
IV.
PEMERIKSAAN FISIK
A.
STATUS INTERNUS
Kesadaran umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Frekuensi nadi
: 84x/menit
Frekuensi nafas
: 22x/menit
Suhu tubuh
: 36,5 oC
Tinggi badan
: 165 cm
Berat Badan
: 60 kg
Mata
Telinga
Hidung
Tenggorokan
Jantung
Paru
Abdomen
Ekstremitas
: (-)
b.
Refleks fisiologis
: (+)
c.
Refleks patologis
: (-)
d.
Nervus Kranial
: Baik
e.
: Baik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
VI.
pasien terganggu. Terdapat gangguan arus pikir berupa inkoherensia, gangguan isi pikir
berupa waham. Tilikan pasien buruk. Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
VII.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis I : Gangguan klinis dan kondisi klinis yang menjadi fokus perhatian klinis
Pada pasien ditemukan adanya pola perilaku atau psikologis yang secara klinis bermakna
dan khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan penderitaan dan hendaya dalam
pelbgai fungsi sosial dan peribadi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pasien
menderita suatu gangguan jiwa. Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini
dapat digolongkan ke dalam :
Tidak ditemukan kelainan dalam pemeriksaan fisik. Namun hasil ini perlu diperkuat dengan
pemeriksaan penunjang.
Aksis IV : Problem Psikososial dan Lingkungan
Pasien cenderung menarik diri dari lingkungan sosial dan tidak mau berbaur dengan orang
lain.
Aksis V : Penilaian Fungsi Secara Global
60 - 51 (sekarang) Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : Skizofrenia Katatonik
Aksis II : Gangguan kepribadian Skizoid
Aksis III : pemeriksaan fisik dalam batas normal
Aksis IV : Penarikan diri dari lingkungan sosial
Aksis V
disabilitas sedang.
IX.
PROGNOSIS
Faktor yang mempengaruhi :
A. Faktor yang memperingan :
Kesimpulan prognosis:
Ad vitam
: Bonam
Ad fungsionam
: Dubia ad Bonam
Ad sanationam
: Dubia ad malam
X. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologis
2. Psikologis
Risperidon 2 x 2mg
Efek terapi : merupakan obat antipsikosis untuk gejala negatif (afek tumpul, menarik
bradikinesia)
Efek samping ireversible (gerakan involunter berulang pada lidah, mulut, rahang,
anggota gerak)
Triheksilphenidil 2 x 2 mg
Efek terapi
b. Psikoterapi
a. Psikoterapi suportif
Psikoterapi ini dapat dilakukan dengan bimbingan serta terapi kelompok seperti
grouping, morning meeting. Pendekatan lain yang bisa dilakukan adalah dengan cara:
Ventilasi
Sugesti
hilang.
Reassurance
masalahnya.
Bimbingan
perlahan-lahan.