Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Fasilitas Belajar dan Komunitas Teman Sebaya dengan
Minat Melanjutkan Studi Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo Tahun
Ajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian expost facto. Jumlah populasi penelitian ini sebanyak 155
siswa dengan jumlah sampel sebanyak 101 dengan menggunakan bantuan monogram Hary King dengan taraf
kesalahan 5%. Pemilihan sampel menggunakan teknik Probability Sampling jenis simple Random Sampling. Data
dikumpulkan dengan menggunakan metode angket dengan skala likert dan dokumentasi. Uji persyaratan analisis
menggunakan uji normalitas, uji linieritas dan uji multikolinieritas. Metode analisis yang digunakan adalah analisis
regresi sederhana dan regresi ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat hubungan positif
Faslilitas belajar dengan minat melanjutkan studi perguruan tinggi, dibuktikan harga r hitung (0,212) yang lebih besar
dari pada r table (0,196) dengan probabilitas (p = 0,03) < 005. (2) Terdapat hubungan positif komunitas teman sebaya
dengan minat melanjutkan studi perguruan tinggi, dibuktikan harga r hitung (0,391) lebih besar dari r table (0,196)
dengan probabilitas (p = 0,00) < 005 (3) terdapat hubungan yang positif antara fasilitas belajar, dan komunitas
teman sebaya dengan minat melanjutkan studi perguruan tinggi, dibuktikan F hitung sebesar 9,633 lebih besar dari
Ftabel dan df 2:100 sebesar 3,09 dengan probabilitas (p = 0,00) < 005. Sumbangan relatif yang diberikan dari masing
masing variable bebas adalah Fasilitas belajar 0,49% dan Komunitas teman Sebaya 13,6%.
Kata Kunci : Fasilitas Belajar, komunitas teman sebaya, Minat, perguruan tinggi, sumbangan relatif
Abstract
This research aimed to know the relationship between the learning facility and peer community to the interest
of continuing study to University to XII Grade students of SMK Muhamdiyah 3 Kulon Progo in academic year
2011/2012. It can be categorized as expost facto. Then there were 155 students as population, and 101 students
sample according to Hary king monogram with 5% failure. The sample random technique sampling was used. The
data is collected with likert scale questioned and documentation.The requirement test analysis uses were normality
test, linearity test and multicolinearity test. This research also used regeresi on analysis simple and multiple
regression. the result showed that : (1) there was positive relationship between learning and the interest of
continuing study to University, and is proved by r arithmetic (0,212) > r table (0,196), (p = 0,03) < 005. (2) there was
positive relationship between peer community and the interest of continuing study to University, is proved br
rarithmetic (0,391) > r table (0,196) ,(p = 0,00) < 005 (3) there was positive relationship between learning facility and
peer community to the interst of continuing study to the university is proved F arithmetic 9,633 > Ftable 3,09 and df 2 :
100 (p = 0,00) < 005. The relative contribution of each independent variables were the learning facility 0,49, and
peer community 13,6 % (given of each independent variable is studied Facilities 0.49% and 13.6% Community
Peer).
Keywords : Learning facility, peer community, interest, university, the relative contribution
1.
Pendahuluan
2. Landasan Teori
2.1. Minat Melanjutkan Studi Perguruan
Tinggi
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa
ada yang menyuruh [1]. Perguruan tinggi
merupakan lanjutan setelah menyelesaikan
pendidikan di sekolah menengah atas [1]. minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah
kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk
memilih perguruan tinggi sebagai kelanjutan
setelah lulus sekolah menengah yang ditandai
dengan perasaan senang, adanya keinginan,
perhatian, dorongan dan kemauan, kebutuhan dan
harapan.
2.2. Fasilitas Belajar
Fasilitas Belajar adalah kelengkapan utama
dalam pendidikan [1 fasilitas belajar dapat dilihat
dari tempat dimana aktivitas belajar itu dilakukan.
Berdasarkan
tempat
aktivitas
belajar
dilaksanakan, maka fasilitas belajar dapat
dikelompokan menjadi dua yaitu: (1) Fasilitas
belajar di sekolah dan (2) Fasilitas belajar di
rumah.
2.3. Komunitas Teman Sebaya
Lingkungan teman sebaya adalah suatu unit
sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu
yang telah mengadakan interaksi sosial yang
cukup intensif dan teratur yang memiliki umur
sepadan [3].
Terdapat perbedaan fungsi teman sebaya
terhadap anggotanya, yaitu : 1) Mengajarkan
berhubungan dan menyesuaikan diri dengan
orang lain, 2) Memperkenalkan kehidupan
masyarakat yang lebih luas, 3) Menguatkan
sebagian dari nilai-nilai yang berlaku dalam
kehidupan masyarakat orang dewasa, 4)
Memberikan kepada anggota-anggotanya caracara membebaskan diri dari pengaruh kekuatan
otoritas, 5) Memberikan pengalaman untuk
mengadakan hubungan yang didasarkan pada
prinsip persamaan hak, 6) Memberikan
pengetahuan yang tidak bisa diberikan oleh
keluarga secara memuaskan (pengetahuan
menegenai cita rasa berpakaian, musik, jenis
tingkah laku tertentu, dan lain-lain), 7)
Memperluas cakrawala pengetahuan anak
sehingga ia menjadi orang yang lebih komplek
[4].
3.
Metodologi
Saran
a. Bagi sekolah
Berdasarkan hasil penelitian di atas, factor
fasilitas belajar memberikan hubungan yang
signifikan terhadap minat melanjutkan studi
siswa, oleh karena itu sekolah dihimbau untuk
lebih mengedepankan fasilitas pendukung
belajar bagi siswa. Selain itu, faktor komunitas
teman sebaya memberikan hubungan yang
paling signifikan dengan minat melanjutkan
studi siswa, oleh karena itu sekolah diharapkan
untuk lebih mengontrol siswa dalam
berhubungan dengan lingkungan sebaya,
[1].
[2].
[3].
[4].
6.
Dosen Pembimbing,
[5].
[6].
[7].
[8].