Sebagai Alat filtrasi zat-zat sisa metabolisme yang berasal dari dalam darah
Mengaktifkan vitamin D yang berguna untuk memelihara kadar kalsium darah dan
kesehatan tulang
3. Bagian-Bagian Ginjal Luar dan Fungsinya - Secara keseluruhan, bila dilihat dari bagian
yang paling luar dan menyeluruh, bagian-bagian ginjal antara lain sebagai berikut..
Kelenjar Adrenal adalah kelenjar yang bertanggung jawab dalam pengaturan respon
stress pada sintesis kortikosteroid dan katekolamin serta kortisol dan hormon adrenal.
Kelenjar adrenal merupakan kelenjar yang berbentuk segitiga tepat berada diatas ginjal
Ginjal adalah di gambar tersebut terlihat bahwa ginjal berada di dalam perut yang terdiri
dari dua buah.
Arteri Ginjal adalah pembuluh nadi yang digunakan untuk membawa darah ke dalam
ginjal untuk disaring di glomerulus
Vena Ginjal adalah pembuluh balik yang digunakan/berfungsi untuk membawa darah
keluar dari ginjal menuju ke vena cava interior kemudian kembali ke jantung
Vena Cava Inferior adalah pembuluh balik besar bawah yang menerima darah dari
badan dan kedua kaki yang mengandung CO2
Aorta Pulmonalis adalah arti terbesar di rongga perut kelanjutan dari aorta descendens
Ureter adalah saluran yang menghantarkan urine dari ginjal menuju kandung kemih,
Ureter berbentuk silinder.
Uterus adalah bagian dari sistem reproduksi manusia (bukan bagian dari ginjal).
Kandung Kemih adalah tempat penyimpanan urine dari hasil ginjal sebelum dibuang ke
luar tubuh.
Uretra adalah saluran pembuangan urine ke lingkungan luar tubuh yang juga
menghubungkan kandung kemih.
4. Struktur Anatomi Bagian-Bagian Dalam Ginjal - Struktur dalam ginjal terbagi atas beberapa
bagian antara lain sebagai berikut..
Ginjal
Pelvis adalah tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urine sementara
yang kemudian dikeluarkan melalui ureter menuju ke kandung kemih lalu melalui uretra,
urine keluar ke tubuh
Korteks adalah bagian luar ginjal yang mengandung kurang lebih 100 juta nefron.
korteksi terdiri atas badan maphigi yang tersusun atas glomerolus yang diselubungi oleh
kapsul browman dan tubulus atau saluran yang terdiri dari, tubulus proksimal, tubulus
distal, tubulus kolektivus.
Ureter adalh saluran yang menghantarkan urine dari ginjal menuju kandung kemih,
Ureter berbentuk silinder.
Vena Ginjal adalah pembuluh balik yang digunakan/berfungsi untuk membawa darah
keluar dari ginjal menuju ke vena cava interior kemudian kembali ke jantung
Arteri Ginjal adalah pembuluh nadi yang digunakan untuk membawa darah ke dalam
ginjal untuk disaring di glomerulus
Nefron adalah tempat/wadah dalam penyaringan darah. Di dalam ginjal terdapat kurang
lebih 100 juta nefron. Nefron terdiri atas bagian-bagian seperti glomerulus, kapsul
browman, tubulus kontortus proksimal, lengkun henle, tubulus kontortus distal, tubulus
kolektivus,
Lengkung Henle adalah sebagai penghubung tubulus proksimal dan tubulus distal.
Tubulus Konturtus Distal adalah tempat untuk melepaskan zat-zat yang tidak berguna
lagi atau berlebihan ke dalam urine sekunder. Menghasilkan urine sesungguhnya.
Tubulus Kolektivus adalah tabung sempit panjang dalam ginjal yang menampung urine
dari nefron, untuk disalurkan ke pelvis menuju ke kandung kemih.
6. Proses Pembentukan Urine - Dalam pembentukan urine terdapat berbagai tahap atau
bagian-bagian proses yang harus dilewati antara lain sebagai berikut...
a. Filtrasi (Penyaringan)
Darah yang banyak mengandung zat sisa metabolisme masuk ke dalam ginjal melalui pembuluh
arteri ginjal (arteri renalis). Cairan tubuh keluar dari pembuluh arteri dan masuk ke dalam badan
Malphigi. Membran glomerulus dan kapsul Browman bersifat permeabel terhadap air dan zat
terlarut yang berukuran kecil sehingga dapat menyaring molekul-molekul besar. Hasil saringan
(filtrat) dari glomerulus dan kapsul Browman disebut filtrat glomerulus atau rine primer. Dalam
urine primer masih terdapat air, glukosa,asam amino, dan garam mineral.
b. Reabsorpsi (Penyerapan Kembali)
Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal. Reabsorbsi menyerap semua gula, asam
amino, air, vitamin dan ion. Reabsorpsi mengambil zat-zat yang masih berguna lalu dimasukkan
ke pembuluh darah yang terdapat di sekitar tubulus. Hasil reabsorpsi disebut dengan urine
sekunder. Urine sekunder mengandung urea, pigmen empedu yang memberi warna dan bau
pada urine, dan garam.
c. Augmentasi
Proses augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal, dimana urine ditembahkan zat sisa seperti,
amonia, asam urat, ion hidrogen, dan kreatin dan obat agar tubuh terbebas dari zat-zat
berbahaya. Urine sekunder yang telah ditambahkan zat tersebut disebut dengan Urine sejati.
Kemudian, urine disalurkan melalui tubulus kolektivus ke rongga ginjal. Dari rongga ginjal,
kemudian urine menuju ke kantung kemih melalui saluran ginjal yang disebut dengan ureter. Jika
kantong kemih sudah penuh, dinding akan tertekan, lalu akan timbul rasa ingin buang air kecil,
dan selanjutnya urine keluar ke tubuh melalui saluran uretra (kencing).
Hormon Anti Diuretik (ADH) adalah hormon yang dihasilkan dari kelenjar hipofisis
posterior. Jika tubuh menghasilkan ADH yang banyak maka penyerapan tubulus
terhadap air akan banyak, sehingga volume urine yang dihasilkan sedikit dan pekat.
Sebaliknya jika menghasilkan ADH yang sedikit penyerapan tubulus terhadap air akan
sedikit, sehingga ginjal akan menghasilkan urine yang volumenya banyak dan encer.
Jumlah Air yang diminum, Semakin banyak air yang diminul maka urine yang
dihasilkan juga banyak. Jumlah konsumsi air putih yang 6 gelas setiap hari. Konsumsi air
dapat membersihkan racun-racun dalam tubuh yang masuk ke ginjal.
Saraf Ginjal, adanya ransangan pada saraf ginjal mengakibatkan penyempitan duktus
eferen sehingga aliran darah yang jika menuju ke glomerulus berkurang yang
mengakibatkan proses filtrasi kurang efektif, sehingga volume urine yang dihasilkan
jumlahnya sedikit.
Jumlah Hormon Insulin, jika yang dihasilkan hormon insulin jumlahnya sedikit seperti
penderita diabetes milits, maka kadar gula dalm darah akan dikeluarkan lewat tubulus
dista. Hal ini akan mengganggu proses reabsorpsi air sehingga akan mengeluarkan lebih
banyak urine. Hal tersebut merupakan kelainan ginjal pada manusia seperti diabetes
militus, albuminuria, nefritis, diabetes insipidus, dan batu ginjal.
Gejolak Emosi dan Strees, strees dapat menimbulkan hasrat ingin buang air kecil
akibat kontrraksi kandung kemih dari meningkatnya tekanan darah sehingga darah
banyak menuju ke ginjal.
Minuan Alkohol dan Kafein adalah alkohol dapat menghambat dalam pembentukan
ADH (anti deuritik hormon). sehingga air kencing yang dihasilkan meningkat.
Suhu Lingkungan, disaat suhu panas atau banyak mengeluarkan keringat, konsentrasi
air dalam darah turun mengakibatkan sekresi ADH meningkat sehingga urine yang
dihasilkan sedikit. Sebaliknya disaat suhu udara dingin maka konsentrasi air dalam darah
akan naik yang mengalangi sekresi ADH sehingga produyksi urine banyak.
Fungsi Empedu
Fungsi utama dari kandung empedu adalah memekatkan empedu dengan absorpsi air
dan natrium. Kandung empedu mampu memekatkan zat terlarut yang kedap, yang
terkandung dalam empedu hepatik 5-10 kali dan mengurangi volumenya 80-90%
(Guyton &Hall, 1997)
3. Berperan dalam mengeluarkan beberapa produk buangan dari darah antara lain
bilirubin, suatu produk akhir dari penghancuran hemoglobin, dan kelebihan kolesterol
yang di bentuk oleh sel- sel hati. Sedangkan fungsi utama dari kandung empedu adalah;
menyimpan cairan empedu yang secara terus menerus disekresi oleh hati,
mengkonsentrasikan cairannya dengan cara mereabsorpsi cairan dan elektrolit.
Pengosongan kandung empedu dipengaruhi oleh hormon kolesistokinin, hal ini terjadi
ketika makanan berlemak masuk ke duodenum sekitar 30 menit setelah makan. Dasar
yang menyebabkan pengosongan adalah kontraksi ritmik dinding kandung empedu,
tetapi efektifitas pengosongan juga membutuhkan relaksasi yang bersamaan dari
sfingter oddi yang menjaga pintu keluar duktus biliaris komunis kedalam duodenum.
Selain kolesistokinin, kandung empedu juga dirangsang kuat oleh serat-serat saraf yang
menyekresi asetilkolin dari sistem saraf vagus dan enterik. Kandung empedu
mengosongkan simpanan empedu pekatnya ke dalam duodenum terutama sebagai
respon terhadap perangsangan kolesistokinin. Saat lemak tidak terdapat dalam
makanan, pengosongan kandung empedu berlangsung buruk, tetapi bila terdapat jumlah
lemak yang adekuat dalam makanan, normalnya kandung empedu kosong secara
menyeluruh dalam waktu sekitar 1 jam. Garam empedu, lesitin, dan kolesterol
merupakan komponen terbesar (90%) cairan empedu. Sisanya adalah bilirubin, asam
lemak, dan garam anorganik. Garam empedu adalah steroid yang dibuat oleh hepatosit
dan berasal dari kolesterol. Pengaturan produksinya dipengaruhi mekanisme umpan balik
yang dapat ditingkatkan sampai 20 kali produksi normal kalau diperlukan.