Anda di halaman 1dari 41

BAB I

RESUME ANGGARAN BAHAN MENTAH


Bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi dikelompokkan
menjadi bahan mentah langsung dan bahan mentah tak langsung.
Bahan mentah langsung adalah semua bahan yang meupakan bagian
barang jadi yang dihasilkan.biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan
mentah langsung inimempunyai hubungan yang erat sebanding dengan jumlah
barang jadi yang dihasilkan. Sehingga biaya bahan mentah langsung merupakan
biaya variable bagi perusahaan. Bahan mentah tak langsung adalah bahan
mentah yang ikut berperan dalam proses produksi, tetap[ui tidak secara
langsung tampak pada barang jadi yang dihasilkan.
Anngaran bahan mentah hanya merencanakan kebutuhan dan
penggunaan bahan mentah langsung. Bahan mentah tak langsung akan
direncanakan dalam anggaran biaya overhead pabrik. Secara ringkas tujuan
penyusunan anggaran bahan mentah dapat dikatakn sebagai berikut:
1. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan mentah
2. Memperkirakan jumlah pembelian bhaan mentah yang diperlukan
3. Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana yang
diperlukan untuk melaksanakan pembelian bahan mentah
4. Sebagai dasar penyususnan product costing, yakni memperkirakan
komponen harga pokok pabrik karena penggunaan bahan mentah
dalam proses produksi
5. Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan bahan mentah
Anggaran bahan mentah terdiri dari:
1. Anggaran kebutuhan bahan mentah

Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan


mentah yang dibuthkan untuk keperluan produksi pada periode
mendatang.
2. Anggaran pembelian bahan mentah
Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan
mentah yang harus dibeli pada periode mendatang.
3. Anggaran persediaan bahan mentah
Anggaran ini merupakan suatu perencanaan yang terperinci
atas kuantitas bahan mentah yang disimpan sebagai persediaan.
4. Anggaran biaya bahan mentah yang habis digunakan dalam
produksi
Anggaran ini merencanakan nilai bahan mentah yang
digunakan dalam satuan uang.
A. ANGGARAN KEBUTUHAN BAHAN MENTAH
Anggaran kebutuhan bahan mentah disusun untuk
merencanakan jumlah fisik bahan mentah langsung yang
diperlukan, bukan nilainya dalam rupiah. Secara terperinci pada
anggaran ini harus dicantumkan:
1. Jenis barang jadi yang dihasilkan
2. Jenis bahan mentah yang digunakan
3. Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
4. Standar penggunaan bahan mentah
5. Waktu penggunaan bahan mentah
Standar penggunaaan bahan adalah bilangan yang
menunjukkan berpa satuan bahan mentah yang diperlukan untuk
menghasilkan 1 satuan barang jadi.
Umpamanya:
Standar penggunaan= 2, untuk barang jadi A dan bahan mentah X.
Artinya:
Untuk menghasilkan 1 unit barang A diperlukan 2 unit bahan mentrah
X.

Selain itu dicantumkan pula:


Jumlah masing-masing barang jadi
Waktu penggunaan bahan mentah (dinyatakan
dalam bulan atau kuartla)
Sehingga secara sederhana dapat digambarkan bentuk
dasar anggaran kebutuhan bahan mentah sebagai berikut:

Catatan:kebutuhan bahan mentah merupakan hasil kali jumlah barang jadi


yang dihasilkan dengan standar penggunaan bahan.

Pada bentuk diatas tidak diperinci menurut bagian


dalam perusahaan, sehingga dapat saja dianggap bahwa bentuk
di atas merupakan anggaran kebutuan bahan mentah satu bagian.

Apabila diperinci menurut bagian-bagian dalam perusahaan


maka bentuknya menjadi:

jumlah
produksi
waktu

PT.SAMA SAMI
Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah
Tahun 1984
bagian I
bagian II
materia materia materia materia

bagian III
materia materia

lX
S jm

lY
S jm

lX
S jm

lY
S jm

lX
S jm

lY
S jm

kuartal I
barang A
barang B
jumlah
kuartal II
barang A
barang B
jumlah
kuartal III
baraang A
barang B
jumlah
kuartal IV
barang A
barang B
jumlah

1. Menentukan Kebutuhan Bahan Mentah

Jumlah bahan mentah yang dibutuhkan untuk


proses produksi dalam satu periode waktutertentu dapat
ditentukan dengan berbagai cara,yakni:
a. Perkiraan langsung
Cara ini mengandung banyak resiko
antara lain berupa terlalu besar atau terlalu
kecilnya perkiraan.
b. Berdasarkan
perhitungan
penggunaan bahan
Standar
penggunaan

standar
dihitung

dengan berbagai cara, sepereti: dengan


melakukan

percobaan-percobaan

di

laboratorium debgan melakukan percobaanpercobaan khusus di dalam pabrik, dengan


mendasarkan diri pada pemakaian nyata
waktu lalu yang tercatat pada bill of
material,

dan

dengan

melihat

angka

penggunaan rata-rata yang ditentukan secara


statis.
Contoh soal:
PT.TIGA ZAMAN memproduksi 2
macam barang yakni barang A dan barang
B, dengan menggunakan bahan mentah X,
Y, Z. rencana produksi selama 6 bulan
mendatang adalah:

bahan
A
januari 11000
februari 12000

B
8000
9000

maret
april
mei
juni

10000
13000
12000
14000

8000
7000
10000
10000

Standar penggunaan setiap jenis


bahan mentah adalah:
barang
A
B

bahan mentah
X
Y
2
3
3
2
Harga setiap unit

Z
2
1
masing-masing

jenis bahan mentah adalah:


X= Rp.50
Y=Rp.60
Z=Rp.70
Susunlah anggaran kebutuhan bahan
mentah bagi PT.TIGA ZAMAN untuk
periode Januari-Juni.
Jawab:

PT.TIGA ZAMAN
Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah
Januari-Juni 1984
bahan
bahan
bahan
produk

mentah X
S kebutuh

mentah Y
S kebutuh

mentah Z
S kebutuh

si

an

an

an

barang
A

januari
februari
maret
april
mei
juni
jumlah
barang
B
januari
februari
maret
april
mei
juni
jumlah
jumah

11000
12000
10000
13000
12000
14000
72000

22000
24000
20000
26000
24000
28000
144000

33000
36000
30000
39000
36000
42000
216000

33000
36000
30000
39000
36000
42000
216000

8000
9000
8000
7000
10000
10000
52000

24000
27000
24000
21000
30000
30000
156000

16000
18000
16000
14000
20000
20000
104000

8000
9000
8000
7000
10000
10000
52000

kebutuh
an

300000

320000

268000

B. ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN MENTAH


Anggaran pembelian bahan mentah berisi rencsns
kuantitas bahan mentah yang harus dibeli oleh perusahaan dalam
periode waktu mendatang. Ini harus dilakukan secara hati-hati
terutama dalam hal jumlah dan waktu pembelian.
1. Jumlah
Pembelian
Yang

Paling

Ekonomis(Economical Order Quantity)


Jumlah pembelian yang paling ekonomis
disebut sevagai economical order quantity(EOQ).
Dalam menghitung EOQ dipertimbnagkan 2 jenis
biaya yang bersifat variable,yakni:
a. Biaya pemesanan

Yaitu
dikeluarkan

biaya-biaya

yang

sehubungan

dengan

kegiatan bahan mentah


Umpamanya:
-biaya-biaya

persiapan

pemesanan
-biaya administrasi
-biaya pengiriman pesanan
-biaya mencocokkan pesanan
yang masuk
-biaya mempersiapkan
pembayaran
b. Biaya penyimpanan
Yaitu
biaya-biaya
dikeluarkan

sehubungan

order

yang
dengan

kegiatan penyimpanan bahan mentah


yang telah dibeli.
Umpamanya:
-biaya pemeliharaan
-biaya asuransi
-biaya perbaikan kerusakan
Dengan memperhatikan kedua jenis biaya
di atas, maka juumlah pembelian yang paling
ekonomis dapat dihitung dengan rumus:

Dimana:

jumlah bahan mentah yang

akan dibeli dalam suatu jangka


S
P

waktu tertentu
=
biaya pemesanan
=
harga per unit

mentah
=
biaya

bahan

penyimpanan

yan

dinyatakan dalam persentase dari


persediaan rata-rata
Contoh penggunaan:
PT.INDIANA memeperkirakan
kebutuhan bahan mentah selama tahun
1979 sebanyak 1000 kg. setiap kali
dipesan, akan dikleuarkan biaya sebesar
Rp.50 sebagai biaya perangko. Harga per
kg bahan mentah adlah Rp20. Biaya
penyimpanan akan sebesar 50 persen dari
persediaan

rata-rata.

Maka

jumlah

pembelian yang paling ekonomis adalah:

Selain dengan rumus tersebut


diatas, jumlah pembelian yang paling

ekonomis

dapat

pula

dihitung

jumlah

bahan

denganrumus:

Dimana:
R
=

mentah yang akan dibeli


S
=
biaya pemesanan
C/Unit
=
biaya
penyimpanan setiap unit bahan mentah
Contoh penggunaan:
PT.INDIANA
memperkirakan
kebutuhan bahan mentah selama 1979
sebanyak 1000 kg. setiap kali dipesan,
dikeluarkan biaya sebesar RP50 sebagai
biaya perangko. Biaya penyimpanan setiap
kg bahan mentah adlah RP10. Maka
jumlah pembelia yang paling ekonomis
adlaah:

2. Waktu Pembelian Bahan Mentah

10

Biaya-biaya yang terpaksa dikeluarkan


karena keterlambatan datangnya bahan mentah
disebut STOCK OUT COST. Biaya-biaya yang
terpaksa

dikeluarkan

datangnya

terlalu

karena
awal

bahan

disebut

mentah
EXTRA

CARRYING COST. LEAD TIME adalah jangka


waktu sejak dilakukannya pemesanan sampai saat
datangnya bahan mentah yang dipesan dan siap
untuk digunakan dalam proses produksi. Sedangkan
REORDER POINT adalah saat dimana harus
dilakukan pemesanan kembali bahan mentah yang
diperlukan.
Untuk merencanakan saat pemesanan
bahan mentah pada periode mendatang perlu
diperhatikan faktor-faktor:
-lead time yang terjadi pada pemesananpemesanan sebelumnya (data historis)
-extra-carrying cost
-stock out cost
Dalam melakukan pengamatan data
historis, harus ddilakukan terhadap beberapa data,
untuk kemudian dihitung probabilitasnya dari total
pengamatan.
Umpamanya:
Diamati 40 buauh data historis tentang
lead time. Ke 40 data tersebut menunjukkan:
Lead time 4 hari
=
10 buah
Lead time5 hari
=
20 buah
Lead time 6 hari
=
10 buah
Sehingga probabilitasnya masing-masing
adalah:

11

Lead time 4 hari=

10x100%=25%
40
Lead time 5 hari=
20x100%=50%
40
Lead time 6 hari=
10x100%=25%
40
Contoh perhitungan menggunakan reorder
point
Menurut perkiraan,selama tahun 1984
PT.BIMA membuthkan bahan mentah sebanyak
10000

kg.

untuk

merencanaan

kapan

saat

pemesanan yang tepat harus dilakukan, diamati 20


buah data pemesaanan yang terjadi pada tahuntahun sebelumnya. Dari pengamatan tersebut
diperoleh kenyataan:
Lead time 3 hari=
Lead time 4 hari=
Lead time 5 hari=
Biaya penyimpanan

5 buah
10 buah
5 buah
bahan menth per kg

per tahunnya adalah RP2. Biaya pemesanan (setiap


kali pesan) adalah Rp100. Apabila kehabisan bahan
mentah maka dapat dicari bahan mentah pengganti.
Untuk itu dikeluarkan biaya sebesar Rp0,50 bagi
setiap unit bahan mentah peangganti.
Apabila 1 tahun dianggap 300 hari, kapan
pemesanan kembali harus dilakukan?
Jawaban:
Kebutuhan
=R
=10000kg
carrying cost
=Rp2per kg per tahun
procurements cost
=Rp100 per order
stock-out cost
=Rp0,50 per kg
lead

frekuensi probabilitas

12

time
3 hari
4 hari
5 hari

5
10
5
20

25
0,50
0,25
1,00

Frekuensi harian

= 10000
= 10 kali
1000
Carrying cost per hari per order= (1000 x 2) =Rp6,67
300
Bila lead time = 3 hari.
ECC = 0, karena 3 hari ada;ah waktu yang
paling cepat, atau tidak mungkin lebih
cepat lagi.
Bila lead time = 4 hari.
ECC = 1 (0,25)(Rp6,67) = Rp1,6675
Keterangan: ada kemungkinan bahawa
bahan mentah dating dalam 3 hari (1 hari lebih
cepat) dengan probabilitas 0,05.
Bila ;lead time = 5 hari
ACC = 2 (0,25)(RP6,67) = Rp3,335
= 1 (0,50)(Rp6,67) = Rp3,335
Rp6,670

13

Keterangan:

ada kemungkinan bahan

mentah dating dalam 3 hari (2 hari lebih cepat)


dengan probabilitas 0,25 atau dalam 4 hari (1 hari
lebih cepat) dengan probabilitas 0,50.
STOCK OUT COST(SOC)
Kebutuhan bahan mentah per hari = 10000
300
= 33,3kg
` Stock out cost per kg = 0,50
- Bila lead time = 5 hari
Stock out cost = 0
(karena 5 hari merupakan waktu paling lama,
atau tidak mungjin lebih lambat lagi)
- Bila lead time = 4 hari
SOC = 1(0,25)(33,3)(RP0,50) = Rp4,1625
Keterangan: ada kemungkinan bahwa
bahan mentah dating dalam 5 hari (1 hari lebih
lambat) dengan probabilitas 0,25.
o Bila lead time = 3 hari
o SOC = 2(0,25)(33,3)(0,50) = RP8,325
= 1(0,50)(33,3)(0,50) = Rp8,325
Rp16,650
Dari perhitungan ECC dan SOC diatas,
dapat dibuat perhitungan sebagai berikut:
ECC

SCC
total

lead

per

per

per

per

per

time
3 hari

order
0

tahun
0

order
16,65

tahun
166,50

tahun
166,50

41,625
0

58,30
66,70

4,
4 hari
5 hari

16,675 16,675 162


6,67
66,70
0
Kesimpulan:

14

Lead time 4 hari aan mendatangkan biaya


total yang minimum (RP58,3). Setelah lead time
diketahui,

tinggal

dengankebijaksanaan

dihubungkan

mengenai

besarnya

persediaan besi. Pemesanan kembali dibakukan


pada saat tingkat persediaan bahan mentah sama
dengan

tingkat

persediaan

besi

ditambah

penggunaan selama lead time.


Jadi:
Persediaan besi (missal ditetapkan untuk
kebutuhan 10 hari= 333,0 kg
Kebutuhan selama lead time = 133,2 kg
(4 x 33,3 kg)
Saat pemesanan kembali= 466,2 kg
Artinya, pemesanan bahan mentah
kembali dihaluskan apabila tingkat persediaan
bahan mentah menunjukkan 466,2 kg.
3. Bentuk Dasar Anggaran Pembelian Bahan Baku
Anggaran pembelian bahan mentah dapat
disusun spabila total kebutuhan bahan mentah
untuk suatu periode telah ditentukan, dengan
perhitungan sebagai berikut:

Dalam anggaran pembelian bahan mentah


dicantumkan:

15

1. Jenis bahan mentah yang digunakan


dalam proses produksi
2. Jumlah yang harus dibeli
3. Harga per satuan bahanmentah
Dengan mencantumkan harga per satuan
bahan mentah, maka dapat dihitung jumlah uang
yang akan dikeluarkan oleh perusahaan untuk
pembelian bahan mentah. Secara sederhana, bentuk
dasar adalah sebagi berikut:

PT. SAMA SAMI


Anggaran Pembelian Bahan Mentah
Tahun 1984

16

kebutuhan
bahan
jenis
mentah

bahan mentah
dan untuk

waktu

produksi

persediaan

jumlah

persediaan

akhir

kebutuhan

awal

pembelian
uni harga
t

bahan mentah A
januari
februari
maret
kuartal I
kuartal III
kuartal IV
jumlah(1 tahun)
bahan mentah B
januari
februari
maret
kuartal I
kuartal III
kuartal IV
jumlah(1 tahun)
bahan mentah C
januari
februari
maret
kuartal I
kuartal III
kuartal IV
jumlah(1 tahun)

17

jumlah

Contoh soal:
PT. ZAMAN DULU memproduksi barang
X dengan menggunakan 3 jenis bahan mentah
yakni, A,B,C. kebutuhan masing-masing jenis
bahan mentah selama tahun 1984 sebagai berikut:
bahan mentah
A
B
300
400

C
300

i
maret
kuartal

400
400

500
500

400
300

I
kuartal

700

1200

1000

III
kuartal

600

1200

1000

IV
jumlah

600
3000

1200
5000

1000
4000

januari
februar

18

Rencana persediaan akhir setiap bulan atau


kuartal selama tahun 1984 adalah:
bahan mentah
A
B
100
120

C
110

i
maret
kuartal

150
120

125
100

120
110

I
kuartal

130

100

125

III
kuartal

150

150

200

januari
februar

IV

150
125
100
Persediaan awal tahun 1984 untuk masing-

masing jenis bahanmentah adalah:


A
= 100
B
= 150
C
= 100
Harga per satuan bahan mentah adalah:
A
= Rp10
B
=
15
C
=
10
Susunlah anggaran pembelian bahan
mentah untuk PT. ZAMAN DULU tahun 1984.
Jawab:

19

kebutuhan
bahan
jenis

bahan mentah

mentah

dan untuk

waktu

produksi

jumlah

pembelian

persediaa

kebutuha

persediaa

n akhir

n awal
unit

harga jumlah

bahan
mentah A
januari
februari
maret
kuartal II
kuartal III
kuartal IV
jumlah(1

300
400
400
700
600
600

100
150
120
130
150
150

499
550
520
830
750
750

100
100
150
120
130
150

300
450
370
710
620
600
305

rp10

Rp3000
4500
3700
7100
6200
6000

3000

150

3150

100

Rp10

Rp30500

mentah B
januari
februari
maret

400
500
500

120
125
100

520
625
600

150
120
125

370
505
475
120

Rp15

Rp5550
7575
7125

kuartal II

1200

100

1300

100

0
125

18000

kuartal III
kuartal IV
jumlah(1

1200
1200

150
125

1350
1325

100
150

0
1175
497

18750
17625

tahun)
bahan

5000

125

5125

150

Rp15

Rp74625

300
400
300

110
120
110

410
520
410

100
110
120

310
410
290

Rp10

3100
4100
2900

tahun)
bahan

mentah C
januari
februari
maret

20

101
kuartal II
kuartal III

1000
1000

125
100

1125
1100

110
125

5
975
100

10150
9750

kuartal IV
jumlah(1

1000

100

1100

100

0
400

10000

tahun)

4000

100

4100

100

Rp10

C. ANGGARAN PERSEDIAAN BAHAN MENTAH


Setiap perusahaan mempunyai kebijaksanaan dalam
menilai persediaan yang berbeda. Tetapi pada dasarnya
kebijaksanaan

tentang

penilaian

persediaan

dapat

dikelompokkan menjadi:
a. Kebijaksanaan FIFO
Yang berarti bahan menth lebih dahulu
digunakan untuk produksi adalah bahan mentah yang
lebih dahulu masuk di gudang.
b. Kebujaksanaan LIFO
Yang berarti harga bahan mentah yang masuk
ke

gudang

lebih

akhir

justru

dipakai

untuk

menentukan nilai bahan mentah yang digunakan


dalam produksi, meskipun pemakaian fisik tetap
diurutkan menurut urutan pemasukannya.
Persedian besi adalah persediaan minimal bahan mentah
yang harus dipertahankan untuk menjamin kelangsungan proses
produksi.
Bearnya persediaan besi ditentukan oleh berbagai faktor
yakni:
a. Kebiasaan levelansir menyerahkan bahanmentah
yang dipesan, apakah selalu tepat pada waktunya atau
tidak.

21

Rp40000

b. Jumlah bahan mentah yang dibeli setiap kali


pemesanan.
c. Dapat diperkirakan atau tidaknya kebutuhan bahan
mentah secra tepat.
d. Perbandingan antara biaya penyimpanan bahan
mentah dan biaya ekstra karena kehabisan bahan
mentah.
1. Bentuk Dasar Anggaran Persediaan Bahan Mentah
Dalam anggaran persediaan bahan mentah
perlu diperinci hal-hal sebagai berikut:
a. Jenis bahan mentah yang digunakan
b. Jumlah ,masing-masing jenis bahan
mentah

yang

tersisa

sebagai

persediaan
c. Harga per unit masing-masing jenis
bahan mentah
d. Nilai bahan mentah yang disimpan
sebagai persediaan
Secara sederhana bentuk dasar anggaran
persediaan bahan mentah adalah sebagai berikut:

bulan/kuartal

PT. SAMA SAMI


Anggaran Persediaan Bahan Mentah
1984
bahan mentah A
bahan mentah B
uni harg jumla uni harg jumla
t

jumlah(Rp
)

persediaan awal:
januari
februari
maret
kuartal II
kuartal III
kuartal IV

22

persediaan

akhir

tahun
Contoh soal:
PT. ZAMAN DULU memprodusir barang X dengan
menggunakan 3 jenis bahan mentah yakni: A, B dan C. Kebutuhan
masing-masing jenis bahan mentah selama tahun 1984 adalah
sebagi berikut:

Bulan/ kuartal

Bahan Mentah
A

JANUARI
FEBRUARI
MARET
KUARTAL 1
KUARTAL 2
KUARTAL 3

300
400
400
700
600
600

400
500
500
1200
1200
1200

300
400
300
1000
1000
1000

JUMLAH

3000

5000

400

Rencana persediaan akhir setiap bulan atau kuartal selama tahun


1984 adalah:
Bulan/ kuartal

Bahan Mentah

23

JANUARI
FEBRUARI
MARET
KUARTAL 1
KUARTAL 2
KUARTAL 3

100
150
120
130
150
150

120
125
100
100
150
125

110
120
110
1012500
100
100

Persediaan awal tahun 1984 untuk masing-masing jenis bahan


mentah adalah:
A= 100
B=150
C=100
Harga per unit masing-masing jeis bahan mentah adalah:
A=10
B=15
C=10
Susunlah:
1. anggaran pembelian bahan mentah tahun 1984
2. anggaran persediaan bahan mentah tahun 1984
jawab:
1. anggaran pembelian bahan mentah tahun 1984 telah disusun
di muka
2. anggaran persediaan bahan mentah
3.

24

PT. ZAMAN DAHULU


anggaran persediaan bahan mentah
1984
persedi Bahan mentah A
aan

unit

Bahan mentah B

Bahan mentah C

harga

jumlah unit

harga

jumlah unit

harga

jumlah jumlah

10

1.000
1.000
1.500
1.200
1.300
1.500
1.500

15

2.250
1,800
1,875
1,500
1,500
2,250
1,875

10

1,500
1,100
1,200
1,100
1,250
1,000
1,000

Persedi
aan

100
awal:
100
january 150
februar 120
130
y
150
maret
150
kw 1
kw 2
kw 4
persedi

150
120
125
100
100
150
125

150
110
120
110
125
100
100

aan
akhir

Keterangan:
persediaan awal jaunuari adalah persediaan awal tahun 1979
persediaan
awal
februari
adalah
persediaan
akhir
januari,persediaan awal maret adlah persediaan akhir februari
dan seterusnya
persediaan akhir tahun 1979 adalah persediaa
akhir kuartal 4.
D. ANGGARAN BIAYA BAHAN MENTAH YANG HABIS
DIGUNAKAN

25

4,750
3,900
4,578
3,800
1,050
4,750
4,375

Tentu saja tidak semua bahan mentah yang tersedia akan


habis digunakan untuk produksi, hal ini disebabkan karena dua
hal yaitu:
a. Perlu adanya persediaan akhir yang akan menjadi
persediaan awal periode berikutnya.
b. Perlu adanya persediaan besi agar kelangsungan
produksi tidak terganggu akibat kehabisan bahan
mentah.
Rencana besarnya nilai bahan mentah yang habis
digunakan dalam proses produksi dituangkan dalam suatu
anggaran tersendiri, disebut dengan Anggaran Biaya Bhan
mentah yang Habis Digunakan, yang memiliki manfaat antara
lain:
a. Untuk keperluan Product Costing, yakni penghitungan
harga pokok barang yang dihasilkan perusahaan
b. Untuk keperluan pengawasan penggunaan bahan
mentah.
1. Bentuk dasar Anggaran Biaya Bahan mentah yang
Habis Digunakan
Dalam hal ini standar penggunaan bahan
mentah masih diperhatikan, tetapi tidak dicantumkan
lagi

karena

sudah

dicantumkan

pada

anggran

kebutuhan bahan mentah. Anggran biaya bahan mentah


yang habis digunakan perlu memperinci hal-hal:
a. Jenis bahan mentah yang digunakan

26

b. Jumlah masing-masing jenis bahan mentah


yang habis digunakan untuk produksi
c. Harga per unit masing-masing jenis bahan
mentah
d. Nilai masing-masing bahan mentah yang
habis digunakan untuk produksi
e. Jenis barang yang (dihasilkan

dan)

menggunakan bahan mentah


f. Waktu penggunaan bahan mentah
Secara sederhana anggaran ini disusun dengan
bentuk dasar sebagai berikut:

27

Contoh soal:
PT. Masa Lalu menghasilkan 2 macam
barang, yakni barang A dan barang B. Pada bagian
produksi terdapat bagian, yakni Bagian I dan bagian II.
Barang B dip[roses melalui kedua bagian tersebut,
sedangkan barang A hanya melalui bagian I saja.
Bahan mentah yang digunakan ada 2
macam, yakni X dan Y. bahan mentah X digunakan
pada baian I dan II sedangkan bahan mentah Y hanya
dugunakan di bagian II saja, dan hanya dipakai untuk
barang B. perusahaan ini membuat anggaran atas dasar
tengah tahunan.
Rencana produsi setengah tahun (1984) adalah:

Setiap unit barang A menggunakan 5 unit bahan


mentah X dan tidak menggunakan barang Y. sedangkan
setiap unit barangB menggunakan 6unit barang X dan 7
unit Y. bila harga X adalah RP. 3 dan Y adalah Rp, 2 ,
maka susunlah anggaran Biaya bahan mentah yang
habis digunakan untuk setengah tahun (1979)
Jawab:
Sebelum disusun anggran biaya bahan mentah
yang habis digunakan, perlu dihitung kebutuhan bahan

28

mentah dengan memperhatikan rencana produksi dan


standar penggunaan barang mentah.

Dengan

bedasarkan

diri

pada

anggaran

kebutuhan bahan mentah di atas, maka anggaran biaya


bahan mentah yang habis digunakan.
2. Fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan pada
anggran-anggran bahan mentah
Anggaran kebutuhan bahan mentahmerupakan
alat perencanaan bagi perusahaan. Dalam anggran
tersebut secara terperinci dibuat rencana tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan bahan
mentah pada waktu mendatang.
Di lain pihak Anggaran

Bahan

Mentah

berfungsi sebagai alat pengkoordinasian kebutuhan


bahan

mentah

dengan

tingkat

persediaan

dan

29

kebutuhan bahan mentah. Koordinasi antara ketiga


factor ini sangat perlu diperhatikan agar tdak
menghambat kelancarab produksi dan sebagai alt
pengawasan. Sebagai fungsi pengawasan maka disusun
laporan pelaksana, yang menunjukan perbandingan
antara rencana dengan realisasi daripada pembelian
bahan mentah dan penggunaannya .
a. Laporan pelaksanaan tentang pembelian
bahan mentah
Laporan ini berguna sebagai alat
untuk

mengetahui

perbandingan

dan

penyimpangan yang terjadi:


Umpamanya:
Dari anggaran pembelian bahan
mentah diperoleh data tentang pembelian
bulan januari sebagai berikut:
Unit yang dibeli
12000
Harga per unit Rp.1,2
Sedangkan realisasinya adalah
sebagai berikut
Unit yang dibeli
11500
Harga per unit Rp.1,26
Laporan pelaksanaan
Januarri 19 A
rencana

realisasi

Penyimpangan
jumlah

persentase

30

Unit
dibeli
Harga

yang 12000
per

11.500

500

4.2

1.2

1.26

0.06

14.400

14.490

90

0.625

unit
nilai

b. Laporan pelaksanaan tentang pemakaian


bahan mentah
Di sini dilihat perbandingan antara
rencana dan realisasi penggunaan barang
mentah
Umpamanya:
Dari anggaran pembelian bahan
mentah diperoleh data bulan januari sebagai
berikut:
Unit barang yang akan diproduksi 2200
Standar penggunaan bahan mentah 2
Hara per unit bahan mentah
Rp.1.2
Sedangkan realisasinya adalah
sebagai berikut
Unit barang yang diproduksi
bahan mentah yang digunakan
Hara per unit bahan mentah
Laporan pelaksanaan
Januarri 19 A
rencana

realisasi

2000
4.300
Rp.1.26

Penyimpangan
jumlah

persentase

31

Unit
produksi
Unit bahan

2200
4400

2000
4300
1.26

200
100
0.06

9
2.2
5

5.418

138

2.6

1.2

mentah
Harga yang
dibeli
nilai

5.280

BAB II
POER POINT

32

33

34

35

36

37

38

BAB III
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi dikelompokkan
menjadi?
Bahan mentah langsung dan bahan mentah tak langsung
2. Pengertian dari bahan mentah langsung adalah
Semua bahan yang meupakan bagian barang jadi yang dihasilkan.biaya
yang dikeluarkan untuk membeli bahan mentah langsung inimempunyai
hubungan yang erat sebanding dengan jumlah barang jadi yang
dihasilkan. Sehingga biaya bahan mentah langsung merupakan biaya
variable bagi perusahaan
3. Pengertian dari bahan mentah tak langsung adalah
Bahan mentah yang ikut berperan dalam proses produksi, tetapi tidak
secara langsung tampak pada barang jadi yang dihasilkan.
4. Apa sajakah tujuan penyusunan anggaran bahan mentah itu ?
a. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan mentah
b. Memperkirakan jumlah pembelian bhaan mentah

yang

diperlukan
c. Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana yang
diperlukan untuk melaksanakan pembelian bahan mentah
d. Sebagai dasar penyususnan product costing, yakni
memperkirakan

komponen

harga

pokok

pabrik

karena

penggunaan bahan mentah dalam proses produksi


e. Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan bahan mentah
5. Anggaran bahan mentah terdiri dari apa saja ?
a. Anggaran kebutuhan bahan mentah
b. Anggaran pembelian bahan mentah
c. Anggaran biaya bahan mentah yang habis digunakan dalam
produksi
d. Anggaran persediaan bahan mentah
6. Apa pengertian dari anggaran kebtuhan bahan mentah ?

39

Anggaran kebutuhan bahan mentah disusun untuk merencanakan jumlah


fisik bahan mentah langsung yang diperlukan, bukan nilainya dalam
rupiah
7. Apa saja yang perlu di cantumkan dalam menganggarkan kebutuhan
bahan mentah ?
a. Jenis barang jadi yang dihasilkan
b. Jenis bahan mentah yang digunakan
c. Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
d. Standar penggunaan bahan mentah
e. Waktu penggunaan bahan mentah
8. Apa pengertian dari anggaran pembelian bahan mentah ?
Anggaran pembelian bahan mentah berisi rencsns kuantitas bahan
mentah yang harus dibeli oleh perusahaan dalam periode waktu
mendatang. Ini harus dilakukan secara hati-hati terutama dalam hal
jumlah dan waktu pembelian
9. Bagaimana bentuk dasar anggaran pembelian bahan baku

10. Dalam anggaran pembelian bahan mentah dicantumkan:


a. Jenis bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi
b. Jumlah yang harus dibeli
c. Harga per satuan bahanmentah

40

41

Anda mungkin juga menyukai