Anda di halaman 1dari 27

V-BELT

V-Belt
Belt berpenampang trapesium, terbuat dari
tenunan dan serat-serat yang ditanam pada karet
kemudian dibungkus dengan anyaman dan karet;
digunakan untuk meneruskan daya dari satu
poros ke poros lainnya melalui Pulley yang
berputar dengan kecepatan sama atau berbeda.

BAHAN V - BELT

BAGIAN - BAGIAN V BELT :

Komponen Utama V-Belt:

1. Belt Body: Badan Sabuk dibuat dari suatu campuran karet khusus
yang menghasilkan sifat mekanik yang baik, efisiensi transmisi tinggi
dan menjamin keausan karet seminimum mungkin.
2. Tensile Member: Komponen yang dapat diregangkan berupa kawat
kekuatan tinggi yang hanya sedikit meregang ketika ditarik. hal ini
menjamin kestabilan panjang sabuk serta waktu pakai sabuk.
3. Jaket/Sampul atau tutup yang terbuat dari serat tenunan, melindungi
bagian yang yang dapat diregangkan.

JENIS V-BELT
Tipe

standar: ditandai huruf A, B, C, D, & E


Tipe sempit: ditandai simbol 3V, 5V, & 8V
Tipe untuk beban ringan: ditandai dengan
3L, 4L, & 5L

Gambar: Penampang Melintang V-belt dan V-Groove Pulley

V-Belt Tipe Standar

KELEBIHAN V-BELT

V-belt lebih kompak


Slip lebih kecil dibanding flat belt
Operasi lebih tenang
Mampu meredam kejutan saat start
Putaran poros dapat dalam 2 arah & posisi kedua
poros dapat sembarang
Memiliki Rasio kecepatan yang tinggi hingga 10.

KELEMAHAN V-BELT

Tidak dapat digunakan untuk jarak antar sumbu poros yang


panjang
Konstruksi pulley lebih kompleks dibanding pulley untuk flat
belt
V-Belt tidak tahan lama dibanding flat belt.
Karena V-Belt mendapatkan mulur akibat sejumlah
pembebanan maka V-belt tidak cocok untuk aplikasi dengan
kecepatan tetap seperti mesin serempak dan
komponen/alat pengaturan waktu(timing device).
Umur Sabuk sangat dipengaruhi dengan perubahan
temperatur, sehingga tegangan sabuk tidak sepadan dan
panjangnya sabuk tidak tepat.

Langkah Pemilihan V-Belt

Menghitung efisiensi transmisi V-belt 90-98%


daya nominal x faktor pemakaian
daya desain
faktor koreksi panjang x faktor koreksi sudut kontak

Menghitung daya nominal dan putaran


Memilih puli penggerak(Driver) dan puli yang digerakkan
(follower) berdasarkan perbandingan kecepatan dan
diameter minimum.

Ratio Tegangan Penggerak pada V-belt


R1 = Gaya Normal sabuk dan reaksi-reaksi antara sabuk dan
permukaan groove.
R = Gaya reaksi total pada bidang ceruk (groove).
= Koefisien gesek antara sabuk dan permukaaan
ceruk pulley (groove).
Penyelesaian gaya-gaya reaksi arah vertikal pada groove didapat:

R = R1 sin + R1 sin = 2R1 sin

R
R1
2 Sin

Gaya gesek yang terjadi :

suatu bagian kecil sabuk, seperti pada gambar memiliki


sudut pada bagian pusat. Tegangan pada suatu sisi T
dan di sisi lain (T+ dT).
Tahanan gesek ( R. cosec ) dilawan dengan (. R).
Sehingga Hubungan antar T1 Dan T2 untuk V-Belt
penggerak

2,3 log (T1/T2)= . cosec

Menghitung jarak antara sumbu poros (C)

C 3R1 R 2atau C 2R 2
R1 jari jari pulley kecil
R 2 jari jari pulley besar
Tegangan belt maks Tegangan ijin belt
Jika tidak terpenuhi, maka:
Pilih penampang belt yang lebih besar
Gunakan lebih dari satu belt

V BELT Variable Speed Drives :

Posisi V-Belt dapat berubah di dalam groove jika jarak


shaft driven dan driving bergeser
Pulley dapat meregang dan merapat
Kecepatan belt direncanakan antara 1020 m/s, maks
25 m/s.
Daya Maksimum yang dapat ditransmisikan + 500 KW
Driven pulley dapat berupa flat atau faced pulley
V-Belt tidak dapat digunakan pada jarak antar sumbu
poros(center distance) yang terlalu besar

V-belt biasa digunakan untuk menurunkan putaran, perbandingan


reduksi i (i > 1)

Dp 1
n1
i

n2
dp u

n1 = putaran puli penggerak


n2 = putaran puli yg digerakkan
dp = diameter puli penggerak
Dp = diameter puli yg digerakkan

1
u
i
Kecepatan Linear V-Belt :

d p n1
60 1000

(rpm)
(rpm)
(mm)
(mm)

Aplikasi V-Belt
Penerus

daya pada mesin-mesin


kecepatan tinggi, seperti kompresor, dll.
Kipas radiator mobil
Mesin-mesin pertanian
Mesin-mesin industri
Mesin perkakas
Mesin kertas, mesin tekstil.

CONTOH V-BELT

wedge v-belt
wrapped type

classical v-belt
wrapped type

classical v-belt raw edge


cogged type

classical double v-belt

wedge v-belt raw


edge cogged type

variable speed v-belt

Contoh:
Suatu compressor, memerlukan daya 90 kW, bekerja pada
kecepatan putar 250 rpm. Kompresor digerakkan dengan
bantuan V-belt yang dihubungkan dengan motor listrik dengan
kecepatan putar 750 rpm. Diameter pulley poros kompresor tidak
boleh lebih dari 1 m. Jarak antara pusat dua pulley penggerak
kompresor 1,75 m. Kecepatan linear belt 1600 m/menit.
Tentukan:
Jumlah V-belt yang digunakan untuk meneruskan daya.
Diketahui tiap sabuk memiliki luas penampang (cross section
area) 375 mm2, density 1000 kg/m3 dan tegangan ijin tarik sabuk
sebesar 2,5 MPa. Sudut ceruk (groove) pada puli sebesar 35o.
Koefisien gesek antara sabuk dan pulley sebesar 0,25. Tentukan
juga panjang belt.

Solusi:

P = 90 kW = 90 103 W; N2 = 250 rpm; N1 = 750 rpm; d2 = 1 m


x = 1,75 m; v = 1600 m/min = 26,67 m/s; a = 375 mm2 = 37510 6
m2; = 1000 kg/m3; = 2,5 MPa = 2,5 N/mm2 ;
2 = 35o; = 17,5o; = 0,25
Menentukan diameter puli pada poros motor penggerak(d1).

N1 d 2
d 2 N 2 1 250

d1

0,33 m
N 2 d1
N1
750

O2 M r2 r1 d 2 d1 1 0,33
sin

0,1914 11,04 o
O1O2
x
2x
2 1,75
Sudut singgung pada puli yang kecil (puli poros motor listrik):
= 180o 2 = 180o 2 x 11,04o = 157,92o
= 157,92 x (/180)= 2,76 rad

Massa sabuk tiap 1 meter:


m = Luas x panjang x density = 375 x 106 x 1 x1000 = 0,375 kg/m

Gaya tarik/sentrifugal:
TC = m.v2 = 0,375 (26,67)2 = 267 N

Gaya/Tarikan maximum pada belt:


T = x a = 2,5 375 = 937,5 N

Tegangan pada sisi kencang sabuk:


T1 = T TC = 937,5 267 = 670,5 N
T2 = Tarikan/tegangan pada sisi kendor sabuk

Daya yang diteruskan oleh sabuk:


(T1 T2) v = (670,5 67,4) 26,67 = 16085 W = 16,085 kW

Daya Total yang diteruskan


90
Jumlah V - belt

5,6 6
Daya yang diteruskan tiap sabuk 16,085
Jari-jari puli poros motor listrik:
r1 = d1/2 = 0,33/2 = 0,165 m
Jari-jari puli poros kompresor:
r = d/2 = 1/2 = 0,5 m

Panjang Tiap belt:

Contoh:
Suatu sabuk penggerak terdiri dari 2 V-belt yang disusun paralel.
Alur (groove) puli berukuran sama. Sudut alur/ceruk 30o.
Luas penampang sabuk 750 mm2 dan koefisien gesek = 0,12.
Densitas bahan sabuk 1,2 Mg/m3 dan tegangan ijin maximum bahan
sabuk 7 MPa. Tentukan Daya yang diteruskan oleh puli yang
berdiameter 300 mm dan kecepatan rotasi 500 rpm. Tentukan juga
kecepatan poros dalam (rpm) saat daya yang diteruskan mencapai
maximum.

Solusi:
n = 2; 2 = 30o; = 15o; a = 750 mm2 = 750 x106 m2; = 0,12
= 1,2 Mg/m3 = 1200 kg/m3; = 7 MPa = 7 x 106 N/m2;
d = 300 mm = 0,3 m; N = 1500 rpm.
Massa Sabuk tiap 1 meter :
m = Luas x Panjang x density = 750 x106 x 1 x 1200 = 0,9 kg/m

Kecepatan linear sabuk:

dN

d 0,3 1500
v

23,56 m/s
60
60
Gaya/Tegangan Sentrifugal:
TC = m.v2 = 0,9 (23,56)2 = 500 N
Tarikan maximum : T = x a = 7 x 106 x 750 x 106 = 5250 N
Tarikan pada sisi kencang sabuk:
T1 = T TC = 5250 500 = 4750 N
T2 = Tarikan/tegangan pada sisi kendor sabuk.
Puli memiliki ukuran yang sama sehingga sudut singgung(angle of
lap) : = 180o = rad

T1
2,3 log
T2

cosec 0,12 cosec 15 o

0,377 3,8637 1, 457

T1 1,457
T1
log
0,6335
4,3
2,3
T2
T2
T2 T1 / 4,3 4750 / 4,3 1105 N
Daya yang diteruskan:
P =(T1 T2) v x n = (47501105) x 23,56 x 2 = 171750 W= 171,75 kW
Kecepatan putar poros:
N1 = kecepatan Putar poros 1 (rpm)
v1 = kecepatan linear sabuk (m/s)
Tegangan/Gaya sentrifugal:
TC = T /3; m (v1)2 = T/3= 0,9 (v1)2 = 5250/ 3 = 1750 N
(v1)2 = 1750/0,9 = 1944,4 v1 = 44,1 m/s

44,1

dN1
60

0,3 N1
60

0,0157 N1

N1 = 44,1 / 0,0157 = 2809 rpm.

Anda mungkin juga menyukai