Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia
2
Dosen Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia
Email: meidinahfd@gmail.com
ABSTRAK
Pulau Derawan merupakan surga tropis bagi para wisatawan yang termasuk dalam gugusan
kepulauan Derawan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Tak hanya obyek pantainya yang
menawan, Derawan juga memiliki kehidupan bawah laut yang dapat dilihat pula dalam jarak 50
meter dari garis pantai hanya dengan mata telanjang. National geographic dalam websitenya
menyebutkan pula bahwa Kepulauan Derawan menjadi Best Trip in 2014 (Reader Choice Winner).
Hal ini menerangkan bahwa Pulau Derawan mulai diminati oleh wisatawan mancanegara maupun
domestik. Akomodasi yang ada di Pulau Derawan pun harus mengimbangi kebutuhan para
wisatawan dan penduduk. Namun karakter arsitektur rumah tinggal Pulau Derawan belum
teridentifikasi sehingga bangunan-bangunan yang ada di Pulau ini hanya merespon seadanya dari
kondisi alam Pulau Derawan. Arsitektur tropis merupakan salah satu cabang ilmu arsitektur, yang
mempelajari tentang arsitektur yang berorientasi pada kondisi iklim dan cuaca, pada lokasi di mana
massa bangunan atau kelompok bangunan berada, serta dampak, tautan ataupun pengaruhnya
terhadap lingkungan sekitar yang tropis. Maka prinsip arsitektur tropis di Pulau Derawan
seharusnya tidak hanya mempertimbangkan kondisi alam setempat namun juga dampak terhadap
lingkungan sekitar. Maka, bagaimana karakter arsitektur tropis pada bangunan rumah tinggal di
Pulau Derawan? Dengan metode pengumpulan data dari berbagai sumber serta analisa tentang
arsitektur tropis diharapkan hasil dari karya tulis ini akan mendapatkan rekomendasi arahan desain
yang sesuai dengan karakter arsitektur tropis Pulau Derawan.
Kata kunci: karakter, arsitektur tropis, bangunan rumah tinggal, Pulau Derawan
I.
I.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pulau Derawan merupakan surga tropis
bagi para wisatawan yang termasuk dalam
gugusan kepulauan Derawan di Kabupaten
Berau, Kalimantan Timur. Kepulauan
Derawan sendiri terdiri dari beberapa
pulau yaitu Pulau Derawan, Maratua,
Sangalaki, Kakaban, dan Nabucco. Namun
hanya Pulau Derawan dan Pulau Maratua
yang memiliki air tawar sehingga hanya di
dua pulau ini banyak didirikan resort atau
penginapan. Di Pulau Derawan sendiri
terdapat sejumlah obyek wisata bahari
yang menawan, salah satunya adalah
Taman Bawah Laut yang diminati
Permasalahan
Permasalahan Umum
Bagaimana tipe dan identifikasi
karakter bangunan rumah tinggal di Pulau
Derawan?
Permasalahan Khusus
a. Bagaimana pengaruh arsitektur tropis
terhadap bangunan rumah tinggal di
Pulau Derawan?
b. Bagaimana rekomendasi pendekatan
arahan desain yang sesuai dengan
karakter arsitektur tropis pada
bangunan rumah tinggal di Pulau
Derawan?
II.
II.1
LANDASAN TEORI
Iklim Tropis
Iklim adalah
kondisi
ratarata cuaca berdasarkan
waktu
yang
panjang untuk suatu lokasi di bumi atau
planet lain. Studi tentang iklim dipelajari
dalam klimatologi. Iklim di suatu tempat
di bumi dipengaruhi
oleh
letak geografis dan topografi tempat
tersebut.
Pengaruh
posisi
relatif matahari terhadap suatu tempat di
bumi menimbulkan musim, suatu penciri
yang membedakan iklim satu dari yang
lain. Perbedaan iklim menghasilkan
beberapa
sistem klasifikasi
iklim.
(Wikipedia, 2015).
Tropis dapat didefinisikan sebagai
daerah yang terletak di antara garis isoterm
di sebelah bumi utara dan selatan atau
daerah yang terdapat di antara 23
lintang utara dan 23 lintang selatan.
Pada dasarnya wilayah yang termasuk
Arsitektur Tropis
Arsitektur Tropis adalah rancangan
arsitektur yang dibuat untuk mengatasi
problematika yang ditimbulkan oleh iklim
tropis, suatu rancangan yang dibuat untuk
memodifikasi iklim luar yang berkarakter
tropis basah (yang tidak dikehendaki)
menjadi iklim dalam bangunan yang
dikehendaki. (Tri Harso Karyono, 1999).
Bangunan
arsitektur
tropis
mempunyai ciri-ciri bentuk bangunan
secara umum, seperti:
Mempunyai atap yang relatif tinggi
dengan kemiringan diatas 30 derajat.
Ruang dibawah atap berguna untuk
meredam panas.
Mempunyai teritisan/overstek atap
yang cukup lebar untuk mengurangi
efektampias dari hujan yang disertai
angin. Juga untuk menahan sinar
matahari langsung yang masuk ke
dalam bangunan.
Mempunyai lubang/bukaan untuk
ventilasi udara secara silang, sehingga
suhu didalam ruangan bisa tetap
nyaman.
Pada daerah tertentu, rumah
panggung menjadi ciri utama yang
kuat untuk antisipasi bencana alam dan
ancaman binatang buas.
Penggunaan material lokal yang
sumbernya bisa didapat di sekitarnya.
1.
b. Lingkungan
Kebutuhan transportasi
terpenuhi dengan mudah dan
murah.
Jarak tempat ke fasilitas umum
mudah dan cepat
Jalan menuju lokasi kualitasnya
cukup baik, aman, dan nyaman
hendaknya lancar.
III.
METODE PEMBAHASAN
Metode
pembahasan
atau
penelitian dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI)
berjudul Kajian Arsitektur Tropis Pulau
Derawan ini melewati langkah-langkah
dan rencana dari proses berpikir isu di
Pulau Derawan yang mulai marak
dibicarakan wisatawan lalu memecahkan
masalah, mulai dari pendahuluan, penemu
masalah, pengamatan, pengumpulan data
baik dari survey maupun referensi tertulis,
kemudian pengolahan data sampai
penarikan kesimpulan atas permasalahan
yang dibahas atau diteliti. Metode yang
digunakan dalam pembahasan adalah
metode analisis deduktif, yaitu cara
analisis dari kesimpulan umum atau
jeneralisasi yang diuraikan menjadi
contoh-contoh kongkrit atau fakta-fakta
untuk menjelaskan kesimpulan atau
jeneralisasi tersebut.
Adapun parameter kajian dari
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini adalah:
Variabel
Ciri Iklim
Tropis
Lembab.
Sumber:
Sugiyanto
(1998)
Iklim
Tropis
Ciri
Bentuk
Bangunan
Sumber:
Anonim
(2012)
Arsitektur
Tropis
Faktor
Arsitektur
Tropis
Sumber:
Heinz
Frick
(1998)
Fungsi
Arsitektur
Rumah
Tinggal
Sumber:
Turner
(2001)
Syarat
Sumber:
Anonim
(2015)
Paramater
Kelembapan
tinggi
Temperatur
maksimum ratarata 320C
Curah hujan
1500-2500mm
setahun
Kecepatan angin
rata-rata 1.0
m/det
Kemiringan atap
di atas 30 derajat
Tritisan lebar
Ventilasi silang
Rumah panggung
Penggunaan
material lokal
Sinar matahari
dan orientasi
bangunan
Angin dan
pengudaraan
ruang
Suhu dan
perlindungan
terhadap panas
Curah hujan dan
kelembapan
Sebagai indentitas
Sebagai
penunjang
kesempatan
Sebagai
penunjang rasa
aman
Aksesibilitas
Lingkungan
Keadaan secara
fisik
IV.
DATA dan PEMBAHASAN
IV.1 Deskripsi Pulau Derawan
Sumber: http://3.bp.blogspot.com/xVZUicjluuM/T3QKPei5EkI/AAAAAAAAAGM
/jOGNdG6h1JE/s1600/kaltim_derawanNO.jpg, 2015
Tabel 4.4
Banyaknya Hari Hujan dan Curah Hujan Per
Bulan 2012
Sumber: Daerah Dalam Angka (Berau), 2013
1
2
Keterangan:
1 Dermaga dari Tanjung Batu, Kabupaten
Berau
2 Area Rumah Penduduk
Gambar 4.4 Orientasi bangunan di sisi barat
Sumber: Analisa Penulis, 2015
KESIMPULAN dan
REKOMENDASI
Berdasarkan hasil observasi yang
telah dilakukan dan hasil penelusuran
teori-teori
bersangkutan
pembahasan
Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang telah
dicari, maka disimpulkan bahwa arsitektur
tropis mempengaruhi bangunan rumah
tinggal yang ada di Pulau Derawan dengan
identifikasi bangunan rumah tinggal
sebagai berikut.
a. Tipe daratan miliki ketinggian lantai
50-80cm dari tanah, kemiringan atap
di atas 30o, memiliki tritisan yang
lebar, bukaan ada namun tidak secara
silang, dan material kayu.
b. Tipe pesisir memiliki ketinggian lantai
2 meter di atas permukaan laut dengan
model panggung, kemiringan atap 25o
30o, memiliki tritisan, bukaan yang
banyak, langsung berhadapan dengan
jalur dermaga dan air laut, dan
menggunakan
material
kayu.
Umumnya bangunan tipe pesisir
berfungsi sebagai homestay dan
penginapan.
Sesuai dengan pembahasan pada Bab
IV, maka rekomendasi pendekatan arahan
desain bangunan rumah tinggal yang
sesuai dengan karakter arsitektur tropis di
Pulau Derawan, yakni:
Orientasi Bangunan
Bangunan-bangunan yang ada di
Pulau Derawan cenderung berorientasi ke
arah
barat
karena
adanya
pintu
gerbang/dermaga ke Tanjung Redeb di sisi
barat pulau. Namun hal ini merugikan
bangunan yang menghadap ke sisi barat.
Selain karena dapat menangkap radiasi
panas yang lebih lama, kondisi di dalam
ruangan akan terasa lebih panas.
Perancangan bangunan di Pulau Derawan
hendaknya menghadap utara selatan,
terutama untuk bangunan yang berada di
tepi pantai/laut. Sehingga tepat di barat
dan timur sebagai tempat bukaan aliran
udara masuk dan cahaya matahari.
Peletakkan dan penentuan arah orientasi
bangunan ini akan mempengaruhi kondisi
di dalam ruangan.
Pengudaraan Ruangan
Lebar bukaan angin masuk lebih
besar dari lebar bukaan angin keluar
membuat kecepatan angin di dalam ruang
berkurang.
Hal
ini
menyebabkan
pertukaran udara melambat dan bangunan
tidak mendapatkan pertukaran angin yang
sesuai. Tanaman sekitar bangunan juga
tidak dapat membelokkan angin agar dapat
masuk lebih banyak ke dalam bangunan.
Rekomendasi
perancangan
terhadap
pengudaraan ruangan adalah:
a. Letak bukaan sesuai arah angin
datang.
b. Lebar bukaan angin masuk tidak
lebih lebar dari lebar bukaan angin
keluar.
c. Pemberian
elemen
peneduh
(shading)
untuk
mempengaruhi
tekanan udara yang masuk
d. Pemberian
tanaman
peneduh/semak-semak untuk memberi
perlindungan terhadap matahari dan
menyalurkan aliran udara pada
bangunan rendah.
Perlindungan Terhadap Panas
Pengaturan atap pada bangunan di
Pulau Derawan hanya sebagai penutup atas
biasa, yaitu sebagai pelindung matahari
dan hujan. Namun, tidak memberikan
perlindungan radiasi panas dengan sistem
penyejuk alamiah. Bangunan yang tidak
memiliki plafon tidak hanya memberikan
ruang bagi udara panas yang diserap oleh
atap, namuun juga mempengaruhi kondisi
suhu ruangan.
Antisipasi terhadap suhu panas
juga tidak diimbangi oleh lapisan luar
(eksterior)
terhadap
pantulan
dan
penyerapan panas. Rata-rata bangunan di
Pulau Derawan menggunakan warnawarna kayu dan warna cat yang cenderung
warna-warni. Sehingga pemantulan radiasi
matahari
cenderung
rendah
dan
memperngaruhi panas dalam bangunan.
Perancangan bangunan di Pulau
Derawan hendaknya memakai sistem
penyejuk alamiah. Karena kondisi iklim
http://abarchitects.blogspot.com/2013/10/arsite
ktur-tropis.html
http://anditriplea.blogspot.com/2011/06/iklimtropis-di-indonesia.html
http://arsitekistn.blogspot.com/2011/04/kenya
manan-thermal-pada-bangunan.html
http://dellyani.blogspot.com/2013/05/definisidan-fungsi-rumah-tinggal.html
https://duniaarsitektur.wordpress.com/2013/12
/23/strategi-perancangan-bangunan-padaiklim-tropis/
http://id.wikipedia.org/wiki/Iklim
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Deraw
an
http://inizaka.blogspot.com/2012/11/klasifikasi
-iklim-menurut-para-ahli.html
http://lifestyle.okezone.com/read/2010/12/06/4
08/400650/pulau-derawan-yang-masihperawan
http://terangi.or.id/index.php?option=com_con
tent&view=article&id=153%3Aekosistempesisir-dan-pengelolaannya-diindonesia&catid=72%3Asains&Itemid=52&la
ng=id
http://travel.nationalgeographic.com/travel/bes
t-trips-2014/
http://rizkikhaharudinakbar.blogspot.com/2012
/11/pengertian-rumah-fungsi-dan-syarat.html