Anda di halaman 1dari 22

TEORI BELAJAR

BEHAVIORISTIK
Presented by : Brenda Karina Putri
Nabilla Tama
Dika
Meri Shintya
Putri Ayu Zahari

Pengertian

Perubahan perilaku seseorang


yang dapat diamati, diukur, dan
dapat dinilai secara konkret
Ada Stimulus ( rangsangan ) Ada Respon
( reaksi )
Contohnya : mahasiswa dapat
menyelesaikan tugas dari dosen dengan
cepat dan benar apabila dapat stimulus
berupa nilai A.
Begitu juga dengan hadiah hukuman dan

Ivan
Pavlov

Edward
Lee
Thorndik
e

John B.
Watson

Edwin
Guthrie

Skinner

Clark Hull

Ivan Pavlov

Individu
dapat
dikendalikan
melalui
cara
mengganti
stimulus
yang
tepat
untuk
mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan
, sementara individu tidak menyadari bahwa ia
dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar
dirinya

B. Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936).

Classic conditioning ( pengkondisian atau persyaratan


klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui
percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang asli
dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara
berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang
diinginkan.

11/2/15

2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |

Pavlov mengadakan eksperimen dengan menggunakan binatang (anjing)


karena ia menganggap binatang memiliki kesamaan dengan manusia.
Namun demikian, dengan segala kelebihannya, secara hakiki manusia
berbeda dengan binatang.
Sebelum pengondisian,
membunyikan bel
menyebabkan tidak ada
Selama pengondisian, bel
respondari anjing,
berbunyi beberapa detik
penempatan makanan
selama anjing diberikan
didepan anjing pun
makan
mengawali keluarnya air
liur

Setelah pengondisian,
bunyi bel sendiri bisa
menghasilkan air liur
6

Apakah situasi ini bisa diterapkan pada manusia?

11/2/15

Edward Edward Lee Thorndike (1874-1949):


Teori Koneksionisme

Menurut Thorndike, belajar merupakan peristiwa


terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwaperistiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon
(R ). Stimulus adalah suatu perubahan dari
lingkungan eksternal yang menjadi tanda untuk
mengaktifkan organisme untuk beraksi atau
berbuat sedangkan respon adalah tingkah laku
yang dimunculkan karena adanya perangsang.
11/2/15

Lanjutan..
Percobaan Thorndike yang terkenal dengan binatang coba kucing yang telah
dilaparkan dan diletakkan di dalam sangkar yang tertutup dan pintunya
dapat dibuka secara otomatis apabila kenop yang terletak di dalam sangkar
tersebut tersentuh. Percobaan tersebut menghasilkan teori trial and error
atau selecting and conecting, yaitu bahwa belajar itu terjadi dengan cara
mencoba-coba dan membuat salah. Dalam melaksanakan coba-coba ini,
kucing tersebut cenderung untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang
tidak mempunyai hasil. Setiap response menimbulkan stimulus yang baru,
selanjutnya stimulus baru ini akan menimbulkan response baru

Dari
percobaa
n ini
Thorndik
e
menemu
kan
hukumhukum
belajar
sebagai
11/2/15

Hukum Kesiapan(law of readiness), yaitu semakin siap suatu


organisme memperoleh suatu perubahan tingkah laku, maka
pelaksanaan tingkah laku tersebut akan menimbulkan kepuasan
individu sehingga asosiasi cenderung diperkuat.
Hukum Latihan (law of exercise), yaitu semakin sering tingkah
laku diulang/ dilatih (digunakan) , maka asosiasi tersebut akan
semakin kuat.
Hukum akibat(law of effect), yaitu hubungan stimulus respon
cenderung diperkuat bila akibatnya menyenangkan dan
cenderung diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan
11

John Broadus Watson


Watson mengangkat gagasan pavlov. Watson percaya bahwa
manusia dilahirkan dengan beberapa reflex dan reaksi
emosional cinta dan kemarahan. Sedangkan perilaku lainnya di
bentuk oleh asosiasi stimulis respon dengan jalan pengondisian.
Eksperimen Watson:
mendemonstrasikan pengondisian classic dengan melibatkan
seorang anak kecil(Albert) dan seekor tikus putih.

Dengan eksperimennya Watson mendapatkan penghormatan


sebagai bapak Behavioristik

Edwin Guthrie
Dia berpendapat bahwa tingkah laku manusia itu dapat diubah,
tingkah laku baik dapat di ubah menjadi buruk ataupun sebaliknya.

Menurut guthrie stimulus tidak harus berbentuk kebutuhan biologis,


karena hubungan stimulus dengan respon cenderung bersifat sementara.
Karena itu, diperlukan pemberian stimulus yang sering agar hubungan itu
dapat lebih permanen.

Tiga metode menurut Guthrie

Metode
respon
bertentang
an

Metode
membosan
kan

Metode
mengubah
lingkungan

B.F Skinner

B.F. Skinner berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh


behavioris dengan pendekatan model instruksi langsung dan
meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operant
conditioning. Di mana seorang dapat mengontrol tingkah
laku organisme melalui pemberian reinforcement yang
bijaksana dalam lingkungan relatif besar. Dalam beberapa
hal, pelaksanaannya jauh lebih fleksibel daripada
conditioning klasik. Gaya mengajar guru dilakukan dengan
beberapa pengantar dari guru secara searah dan dikontrol
guru melalui pengulangan dan latihan.
11/2/15

15

6 Operant
Conditioni
ng

1. Penguatan positif dan


negatif
2. shapping
3. Pendekatan suksesif
4. Extinction
5. Chaining of respons
6. Jadwal penguatan

Skinner
stimulus
respon

dan

Berinteraksi dengan
lingkungannya
Perubahan tingkah
laku
Stimulus
saling
berinterak
si

Mempengaru
hi respon

Muncul
konsekue
nsi

Tingkah
laku

Beberapa prinsip Skinner antara lain :

Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah


dibetulkan, jika benar diberi penguat.
Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
Materi pelajaran, digunakan sistem modul.
Dalam proses pembelajaran, tidak digunkan hukuman. Untuk itu
lingkungan perlu diubah, untukmenghindari adanya hukuman.
dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktifitas sendiri.
Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan sebaiknya
hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variabel Rasio rein forcer.
Dalam pembelajaran digunakan shaping.

11/2/15

18

Clark Hull
Kebutuhan
biologis
dan
pemuasan
kebutuhan
biologis adalah penting dan
menempati posisi central
dalam seluruh kegiatan
manusia
teori-teori demikian tidak banyak digunakan
terutama setelah Skinner memperkenalkan
teorinya

Aplikasi Teori Behavioristik Terhadap


Pembelajaran Siswa
1. Guru menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang
sudah siap , materi disampaikan secara utuh oleh guru
2. Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi
singkat yang diikuti contoh-contoh
3. Bahan pelajaran disusun dari yang sederhana sampai
pada yang kompleks
4. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur
dan diamati
5. Kesalahan harus segera diperbaiki
6. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku
yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan
7. Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang
tampak.

Kesimpulan
Teori behavioristik cenderung mengarahkan peserta
didik untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan
tidak produktif. Pandangan teori ini bahwa belajar
merupakan proses pembentukan atau shaping, yaitu
membawa peserta didik menuju atau mencapai
target tertentu, sehingga menjadikan peserta didik
tidak bebas berkreasi dan berimajinasi. Padahal
banyak faktor yang memengaruhi proses belajar

Thank You

Anda mungkin juga menyukai