Anda di halaman 1dari 3

BJ Habibie

Bidang Politik

Memberi kebebasan pada rakyat untuk menyalurkan aspirasinya sehingga banyak


bermunculan partai-partai politik yang baru sebanyak 45 parpol.
Membebaskan narapidana politik seperti Sri Bintang Pamungkas dan Moch. Pakpahan.

Mencabut larangan berdirinya serikat-serikat buruh independen.

Membentuk tiga undang-undang demokratis yaitu,


(1) UU No. 2 tahun 1999 tentang Partai Politik
(2) UU No. 3 tahun 1999 tentang Pemilu
(3) UU No. 4 tahun 1999 tentang Susduk DPR/MPR

Menetapkan 12 ketetapan MPR dan ada 4 ketetapan yang mencerminkan jawaban dari
tuntutan reformasi yaitu,
(1) Tap No. VIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Tap No. IV/MPR/1983 tentang
Referendum.
(2) Tap No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Tap No. II/MPR/1978 tentang
Pancasila Sebagai Asas Tunggal.
(3) Tap No. XII/MPR/1998 tentang Pencabutan Tap No. V/MPR/1998 tentang Presiden
Mendapat Mandat dari MPR untuk Memiliki Hak-Hak dan Kebijakan di Luar Batas
Perundang-undangan.
(4) Tap No. XIII/MPR/1998 tentang Pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil
Presiden Maksimal Hanya Dua Kali Periode.

Bidang Ekonomi
Untuk menyelesaikan krisis moneter dan perbaikan ekonomi Indonesia, B.J. Habibie melakukan langkahlangkah sebagai berikut :

Merekapitulasi perbankan.

Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah.

Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serikat hingga dibawah
Rp.10.000,-.

Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang diisyaratkan oleh IMF.

Merekonstruksi perekonomian Indonesia.

Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri.

Mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik. Monopoli dan


Persaingan yang Tidak Sehat.

Mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.


K.H Abdurrahman Wahid
Bidang Politik
Bidang Politik Dalam Negeri
1.

Reformasi Politik pertama adalah membubarkan Departemen Penerangan, senjata utama


rezim Soeharto dalam menguasai media. Reformasi kedua adalah membubarkan Departemen
Sosial yang Korupsi.

2.

Mengubah BAKIN menjadi Badan Intelijen Negara (BIN)

Bidang Politik Luar Negeri


1.

Pembukaan hubungan dagang dengan Israel. Ada dua alasan: pertama, menggairahkan
hubungan dengan lobi Yahudi. Indonesia paling tidak bisa minta tokoh Yahudi, George Soros,
tak mengacaukan pasar uang/modal untuk menghindari krisis moneter. Kedua, meningkatkan
posisi tawar Indonesia menghadapi Timur Tengah yang tak pernah membantu Indonesia

2.

mengatasi krisis moneter.


3 elemen politik luar negeri Abdurrahman Wahid. Pertama, menjaga jarak sama dengan

3.

semua negara, kedua hidup bertetangga baik, dan ketiga kebajikan universal.
mewujudkan poros kekuatan di Asia. Ia sempat memulai prakarsa tersebut dengan
menggagas Forum Pasifik Barat yang terdiri dari Indonesia, Timor Timur, Papua Niugini,

4.

Australia, dan Selandia Baru yang sempat disuarakan ke sembilan negara ASEAN.
Membujuk Singapura menyetujui pembentukan Forum Pasifik Barat dalam KTT ASEAN di

5.

Singapura, November 2000.


Pembentukan poros (axis) Indonesia-China-India. Tak lama kemudian ia memprakarsai pula
poros ekonomi Indonesia, Singapura, China, Jepang, dan India.

2) Bidang Ekonomi
Untuk mengatasi krisis moneter dan memperbaiki ekonomi Indonesia, dibentuk
Dewan Ekonomi Nasional (DEN) yang bertugas untuk memecahkan
perbaikan ekonomi Indonesia yang belum pulih dari krisis ekonomi yang
berkepanjangan. Dewan Ekonomi nasional diketuai oleh Prof. Dr. Emil
Salim, wakilnya Subiyakto Tjakrawerdaya dan sekretarisnya Dr. Sri
Mulyani Indraswari.

Megawati Soekarnoputri
Bidang Politik
a) Mengadakan pemilu yang bersifat demokratis yang dilaksanakan tahun 2004 dan
melalui dua periode yaitu :
1. Periode pertama untuk memilih anggota legislatif secara langsung.
2. Periode kedua untuk memilih presiden dan wakil presiden secara langsung.
Pemilu tahun 2004 merupakan pemilu pertama yang dilaksanakan secara langsung
artinya rakyat langsung memilih pilihannya.
b) Pemerintahan Megawati berakhir setelah hasil pemilu 2004 menempatkan

pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla sebagai pemenang. Hal ini
merupakan babak baru pemerintahan di Indonesia dimana Presiden dan Wakil
Presiden terpilih dipilih langsung oleh rakyat.
Bidang Ekonomi
Untuk mengatasi masalah ekonomi yang tidak stabil, ada beberapa kebijakan yang
dikeluarkan Megawati yaitu :
a) Untuk mengatasi utang luar negeri sebesar 150,80 milyar US$ yang merupakan
warisan Orde baru, dikeluarkan kebijakan yang berupa penundaan pembayaran
utang sebesar US$ 5,8 milyar, sehingga hutang luar negeri dapat berkurang US$
34,66 milyar.
b) Untuk mengatasi krisis moneter, Megawati berhasil menaikkan pendapatan per
kapita sebesar US$ 930.
c) Kurs mata uang rupiah dapat diturunkan menjadi Rp 8.500,00.
d) Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan nilai inflasi,
dikeluarkan kebijakan yang berupa privatisasi terhadap BUMN dengan melakukan
penjualan saham Indosat sehingga hutang luar negeri dapat berkurang.
e) Memperbaiki kinerja ekspor, sehingga ekspor di Indonesia dapat ditingkatkan.
f) Untuk mengatasi korupsi, dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
TUgase

Kebijakan Hbibie Gusdur Megawati SBY


Politik
Ekonomi
Birokrasi
Hukum
Nek kurang mbok tambahi

Anda mungkin juga menyukai