Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
E UMUR 26
TAHUN GIP0A0 USIA KEHAMILAN 34 MINGGU 5 HARI DENGAN
KETIDAKNYAMANAN TRIMESTER III DI BPS
KARTINI KAMPUNG SAWAH
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
Disusun Oleh
EVA ALVIONITA
201207145
Disusun Oleh:
EVA ALVIONITA
201207145
LEMBAR PENGESAHAN
Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan Adila Pada :
Hari: Selasa
Tanggal: 28 juli 2015
Penguji I
Penguji II
Proses kehamilan merupakan mata rantai satu kesatuan mulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan
adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan
menyongsong kelahiran bayi. Selama kunjungan antenatal ibu mungkin mengeluh bahwa ia
mengalami ketidaknyamanan. Kebanyakan dari keluhan ini adalah ketidaknyamanan yang normal dan
merupakan bagian dari perubahan yang terjadi pada tubuh ibu hamil selama kehamilan. Tidak semua
wanita hamil mengalami semua ketidaknyamanan umum yang muncul selama kehamilan, tetapi
banyak wanita hamil mengalaminya dalam tingkat ringan hingga berat. Tujuan penelitian dalam hal ini
adalah terdiri dari tujuan umum yaitu menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
ketidaknyamanan pada trimester III di BPS Kartini, dan tujuan khusus yang terdiri dari karakteristik
responden berdasarkan umur, paritas, pendidikan, dan mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang pengertian, macam-macam, penyebab dan cara mengatasi ketidaknyamanan pada trimester III.
Ruang lingkup tempat dan waktu penelitian ini dilakukan di BPS Kartini dan dilakukan dari tanggal
08-18 April 2015. Metode penelitian Deskriftif. Subjek penelitian, ibu hamil. Objek penelitian,
Ketidaknyamanan trimester III. Kesimpulan hasil penelitian, penulis mampu melakukan Asuhan
kebidanan ibu hamil terhadap Ny. E umur 26 tahun GIP0A0 dengan ketidaknyamanan trimester III.
Saran utama, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan ibu
hamil khususnya tentang ketidaknyamanan trimester III.
Kata kunci
Kepustakaan
: 12 Referensi
CURRICULLUM VITAE
Nama
: Eva Alvionita
Nim
: 201207145
Tempat/Tanggal Lahir
Alamat
Riwayat Pendidikan :
SD NEGERI 3 KOTABUMI
: 2000 - 2006
: 2006 - 2009
: 2009 - 2012
: 2012 - Sekarang
MOTTO
Memiliki sedikit pengetahuan namun dipergunakan untuk
berkarya jauh lebih berarti dari pada memiliki pengetahuan luas
namun mati tak berfungsi
(Eva Alvionita)
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim...
Terimakasih kepada ALLAH SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang atas
segala nikmat yang diberikan untuk penulis sehingga tiada alasan bagi penulis untuk
berhenti bersyukur. Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Nabi Muhammad
SAW yang memberikan teladan kepada seluruh umatnya, termasuk penulis, dimana
mendorong penulis untuk selalu ingin menjadi orang yang lebih baik lagi. Karya
Tulis Ilmiah ini ku persembahkan untuk :
1) Kedua orang tua ku yang sebelumnya telah memberikan support dan semangat
yang besar untukku, yang tak henti-hentinya memberikan doa dalam setiap
sujudnya, memberikan kasih sayang, perhatian yang tulus dan dorongan moril
maupun materil, Orang tuaku tercinta papa terbaik sedunia dan almarhumah
mamaku, mama terhebat sedunia, serta kakak-kakak dan adikku tersayang yang
selalu mendukung dan memotivasiku.
2) Pembimbing KTI terimakasih yang telah membimbingku dalam pembuatan KTI,
Dosen penguji yang telah memberikan kritik dan sarannya, dan para dosenku yang
selama ini sudah ikhlas mengajarkan dan mengabdikan jasa dan ilmunya.
3) Dan teman-teman Angkatan VII terima kasih untuk kekompakannya, solidaritas
dan kebersamaannya selama 3 tahun ini, semoga kita semua sukses.
4) Almamaterku AKBID ADILA Bandar Lampung yang telah mengantarkan aku ke
gerbang masa depan.
Alhamdulillahirobbilalamin
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Asuhan
kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny. E umur 26 tahun GIP0A0 usia kehamilan
34 minggu 5 hari dengan ketidaknyamanan trimester III di BPS Kartini kampung
sawah Bandar Lampung. Dalam proses penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini,
penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan kali ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Penulis berharap
semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
ABSTRAK ...................................................................................................... iii
CURICULUM VITAE ................................................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN........................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 8
1.3 Tujuan...................................................................................... 8
1.3.1 Tujuan umum ................................................................. 8
1.3.2 Tujuan khusus ................................................................ 8
1.4 Ruang Lingkup ........................................................................ 10
1.4.1 Sasaran ........................................................................... 10
1.4.2 Tempat penelitian ........................................................... 10
1.4.3 Waktu ............................................................................. 10
1.5 Manfaat penelitian ................................................................... 11
1.6 Metodologi dan tehnik memperoleh data ................................ 11
1.6.1 Metode penelitian ........................................................... 11
1.6.2 Tehnik pengumpulan data .............................................. 12
BAB IV PEMBAHASAN
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan.................................................................................. 133
5.2 Saran ....................................................................................... 135
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 TFU menurut penambahan per tiga jari .................................. ........ 23
Tabel 2.2 Komponen penambahan Berat badan ibu hamil selama hamil ........ 29
Tabel 2.3 Pemeriksaan laboratorium....................................................... ........ 73
Tabel 3.1 Matriks .................................................................................... ........ 91
Tabel 3.2 Matriks .................................................................................... ........ 95
Table 3.3 Matriks .................................................................................... ........ 100
DAFTAR LAMPIRAN
1. LAMPIRAN 1
2. LAMPIRAN 2
3. LAMPIRAN 3
: Jadwal Penelitian
4. LAMPIRAN 4
: SAP
5. LAMPIRAN 5
: Leaflet
6. LAMPIRAN 6
: Dokumentasi
7. LAMPIRAN 7
: Lembar konsul
BAB I
PENDAHULUAN
Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan
normal selama kehamilan. Kehamilan dapat menjadi masalah atau komplikasi
setiap saat. Sekarang ini secara umum telah diterima bahwa setiap saat kehamilan
membawa resiko bagi ibu. WHO memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh
wanita yang hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan
kehamilannya serta dapat mengancam jiwanya.
Dengan adanya kehamilan, maka akan terjadi perubahan pada ibu baik secara
fisiologis dan psikologis.
Adapun Ketidaknyamanan yang sering dialami ibu selama hamil yaitu
Keputihan ini dikarenakan hyperplasia mukosa vagina dan peningkatan lender
dikarenakan peningkatan hormone estrogen
(Dewi dan Sunarsih, 2011; hl.11, 146).
Penatalaksanaan:
Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari, Pakaian dalam menggunakan
bahan katun yang memiliki daya serap tinggi, jangan gunakan nilon, Cara cebok
yang benar yaitu dari daerah vagina kebelakang. Selalu keringkan vulva setelah
BAK dan BAB, Ganti celana dalam setiap kali basah, Hindari semprotan air.
Karies gigi dan gusi berdarah dikarenakan adanya peningkatan estrogen dan
progesterone meningkatkan aliran darah ke rongga mulut, Hipervaskularisasi
pembuluh darah kapiler gusi sehingga terjadi edema dan hiperplastis.
Penatalaksanaan:
Tingkatkan intake cairan dan serat dalam diet, misalnya buah, sayuran, minum air
hangat terutama ketika perut kosong, Istirahat cukup, Senam hamil, Buang air
besar secara teratur dan segera setelah ada dorongan, hindari minyak mineral,
lubrican, perangsang, saline, hiperosmosis dan castrol oil.
Hemoroid hindari konstipasi, Makan-makanan bongkahan,gunakan bungkusan es,
kompres panas atau dingin, Dengan perlahan masukkan kembali kedalam rektum
seperlunya, Jika perlu dapat digunakan salep obat luar untuk memperingan/
anastesi sesaat.
Edema umum terjadi gangguan sirkulasi darah akibat pembesaran dan penekanan
uterus terutama pada vena pelvis ketika duduk, dan vena cava inferior ketika
berbaring, peningkatan penyerapan kapiler.
Penatalaksanaan:
Hindari posisi tegak lurus dalam waktu yang lama, Istirahat dengan posisi
berbaring miring dan kaki agak ditinggikan, hindari kaos kaki atau stocking yang
ketat, olahraga atau senam hamil, hindari sandal atau sepatu hak tinggi.
Sering buang air kecil peningkatan sensitivitas kandung kemih dan pada tahap
selanjutnya merupakan akibat kompresi pada kandung kemih. Pada trimester
kedua kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari panggul sejati kearah
abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser ke
arah atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukan oleh hiperemia kandung
kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih
menjadi mudah luka dan berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini
memungkinkan distensi kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. pada saat yang
sama, pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin
berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
Penatalaksanaan:
KIE tentang sebab sering BAK, Kosongkan kandung kemih ketika ada dorongan,
Perbanyak minum pada waktu siang hari, Jangan kurangi minum pada malam hari
kecuali mengganggu tidur dan mengalami kelelahan, Hindari minum kopi atau teh
sebagai diuresis, Berbaring miring kiri saat tidur untuk meningkatkan diuresis,
Tidak memerlukan pengobatan farmakologis.
Cloasma gravidarum terjadi perubahan warna bercak hiperpigmentasi kecoklatan
pada kulit di daerah tonjolan maksila dan dahi, khususnya pada wanita hamil
berkulit hitam akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron, serta hormon
melanokortikotropin.
Penatalaksanaan:
Hindari sinar matahari secara berlebihan saat hamil, Gunakan bahan pelindung
nonalergis, hindarkan penggunaan hidrokuinon.
Keringat bertambah peningkatan kelenjar apocrine akibat peningkatan hormone,
kelenjar tersebut meningkat terutama akibat berat badan dan kegiatan metabolic
yang meningkat, peningkatan aktivitas kelenjar sebasea.
Penatalaksanaan:
Pakai pakaian yang longgar, perbanyak minum, mandi secara teratur
Hidung tersumbat dan mimisan peningkatan vaskularisasi yang merupakan
respons terhadap peningkatan kadar estrogen, juga terjadi pada traktus pernapasan
atas. Oleh karena kapiler membesar, terbentuklah edema dan hiperemia di hidung,
faring, laring, trakea dan bronkus.
Penatalaksanaan:
Komunikasi Informasi dan Edukasi tentang perubahan fisiologis kehamilan,
gunakan vaporizer udara dingin, hindari dekongestan untuk hidung tersumbat
biasa, anthistamin biasanya efektif dan tidak berbahaya
Sesak nafas dengan semakin membesarnya uterus, maka akan mengalami desakan
pada diafragma sehingga naik 4 cm, terjadi pelebaran sudut toraks dari 68 menjadi
103 derajat, peningkatan progesterone menyebabkan peningkatan pusat syaraf
untuk konsumsi oksigen. KIE tentang penyebab fisiologis, bantu cara untuk
mengatur pernafasan, mendorong postur tubuh yang baik untuk pernafasan
interkostal, posisi berbaring semifowler, istirahat teratur, latihan pernafasan dan
senam hamil.
Nyeri pinggang dan punggung bagian bawah dikarenakan lordosis dorsolumbar
dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf atau kompresi akar saraf.
Struktur ligamentum dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat
tekanan berat. Perubahan ini dan perubahan lainnya sering kali menimbulkan rasa
Berdasarkan pra survey pendahuluan di BPS Kartini kampung sawah pada tanggal
08 April 2015, dalam 1 bulan terakhir di dapatkan 15 dari 20 ibu hamil yang
masuk dalam trimester III kehamilan (BPS Kartini kampung sawah).
Berdasarkan data diatas, penulis tertarik untuk mengambil study kasus dengan
judul Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Terhadap Ny. E Umur 26 Tahun
G1P0A0 Usia Kehamilan 34 Minggu 5 Hari Dengan Ketidaknyamanan trimester
III di BPS Kartini Kampung Sawah, Bandar lampung 2015
asuhan
kebidanan
pada
ibu
hamil dengan
asuhan
kebidanan
pada
ibu
hamil
dengan
khususnya
khususnya
Diharapkan
penulis
dapat
mengevaluasi
tindakan
asuhan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ibu,
suami,
dan
anggota
keluarganya
agar
dengan
seksama
untuk
menilai
apakah
perkembangan
dan
mengeluarkan
banyak
cairan
mukus.
Oleh
karena
b. Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum gravidatus
sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih
pengeluaran esterogen dan progesterone
c. Vulva dan Vagina
Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskularisasi pada
vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih
merah atau kebiruan, kondisi ini di sebut dengan tanda Chadwick
(Sulistyawati, 2011; hl.60-61).
2.1.6.2 Perubahan Sistem Integument
Sehubungan deangan tingginya kadar hormonal, terjadi peningkatan
pigmentasi selama kehamilan. keadaan ini sangat jelas terlihat pada
kelompok wanita dengan warna kulit gelap atau hitam dan dapat
dikenali pada payudara, abdomen vulva dan wajah. Ketika terjadi
pada kulit muka dikenal sebagai cloasma atau topeng kehamilan.
Bila terjadi pada muka biasanya pada daerah pipi dan dahi dan
dapat mengubah penampilan wanita tersebut. Linea alba garis putih
tipis yang membentang dari simpisi pubis sampai umbilicus, dapat
menjadi gelap yang biasa disebut linea nigra. Peningkatan
pigmentasi ini akan berkurang sedikit demi sedikit setelah masa
kehamilan. Tingginya kadar hormon yang tersirkulasi dalam darah
dan peningkatan regangan pada kulit abdomen, paha dan payudara
terjadi
untuk
mengurangi
retensi
vaskuler
sistemik
kelambatan
dalam
berat
badan
ibu,
ini
dapat
Jaringan ekstrauterine
Janin
Cairan amnion
Plasenta
Payudara
Tambahan darah
Tambahan cairan jaringan
Tambahan jaringan lemak
Total
1
3- 3,8
1
1-1,1
0,5 2
2 2,5
1,5 2,5
2 2,5
11,5 16
f. Edema Umum
Terjadi gangguan sirkulasi darah akibat pembesaran dan penekanan
uterus terutama pada vena pelvis ketika duduk, dan vena cava inferior
ketika berbaring, peningkatan penyerapan kapiler.
Penatalaksanaan:
Hindari posisi tegak lurus dalam waktu yang lama, istirahat dengan
posisi berbaring miring dan kaki agak ditinggikan, hindari kaos kaki
atau stocking yang ketat, olahraga atau senam hamil, hindari sandal atau
sepatu hak tinggi.
g. Sering Buang Air Kecil
Peningkatan sensitivitas kandung kemih dan pada tahap selanjutnya
merupakan akibat kompresi pada kandung kemih. Pada trimester kedua,
kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari panggul sejati kearah
abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih
bergeser ke arah atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukan
oleh hiperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini
membuat mukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah.
Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi
kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. pada saat yang sama,
pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin
berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
Penatalaksanaan:
KIE tentang penyebab sering BAK, kosongkan kandung kemih ketika
ada dorongan, perbanyak minum pada waktu siang hari, jangan kurangi
minum di malam hari kecuali mengganggu tidur dan mengalami
kelelahan, hindari minum kopi atau teh sebagai diuresis, berbaring
miring kiri saat tidur untuk meningkatkan diuresis, tidak memerlukan
pengobatan farmakologis.
h. Cloasma Gravidarum
Terjadi perubahan warna bercak hiperpigmentasi kecoklatan pada kulit
di daerah tonjolan maksila dan dahi, khususnya pada wanita hamil
berkulit hitam akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron,
serta hormon melanokortikotropin.
Penatalaksanaan:
Hindari sinar matahari secara berlebihan saat hamil, gunakan bahan
pelindung nonalergis, hindari penggunaan hidrokuinon.
i. Keringat Bertambah
Peningkatan kelenjar apocrine akibat peningkatan hormone, kelenjar
tersebut meningkat terutama akibat berat badan dan kegiatan metabolic
yang meningkat, peningkatan kelenjar sebasea.
Penatalaksanaan:
Pakai pakaian yang longgar, Perbanyak minum, mandi secara teratur.
vaskularisasi
yang
merupakan
respons
terhadap
103
derajat,
peningkatan
progesterone
menyebabkan
keluarga
harus
beradaptasi
terhadap
kehamilan
dan
c. Membicarakan
kembali
dengan
ibu
bagaimana
tanda-tanda
5. Persiapan sibling
Sibling rivalry adalah rasa persaingan diantara saudara kandung akibat
kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi pada anak usia 2-3 tahun
(Kuswanti, 2014;h.135-137).
2.1.10 Kebutuhan dasar ibu selama kehamilan
1. Nutrisi
a. Protein
Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak
68%. Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan untuk
menambah asupan protein menjadi 12% per hari atau 75-100 gram,
bahan pangan yang dijadikan sebagai sumber protein sebaiknya
bahan pangan dengan nilai biologis yang tinggi, seprti daging tak
berlemak, ikan, telur, susu, dan hasil olahannya. Protein yang
berasal dari tumbuhan nilai biologisnya rendah jadi cukup sepertiga
bagian saja.
b. Zat besi
Kebutukan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300% (1.040
mg selama hamil) dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya
dari asupan makanan ibu selama hamil, melainkan perlu ditunjang
dengan suplemen zat besi. Pemberian suplemen zat besi dapat
diberikan sejak minggu ke-12 kehamilan sebesar 30-60 gram setiap
hari selama kehamilan dan enam minggu setelah kelahiran untuk
3. Pakaian
Pemakaian pakaian dan kelengkapan yang kurang tepat akan
mengakibatkan beberapa ketidaknyamanan yang akan menggangu fisik
dan psikologis ibu. Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pakaian
ibu hamil adalah memenuhi kriteria berikut ini.
a. Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada
daerah perut.
b. Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat.
c. Pakai bra yang menyokong payudara.
d. Memakai sepatu dengan hak yang rendah.
e. Pakaian dalam yang selalu bersih
(Sulistyawati, 2011; hl.83-85,117)
4. Kebutuhan Istirahat
Adanya aktivitas yang dilakukan setiap hari otomatis ibu hamil akan
sering merasa lelah dari pada sebelum waktu hamil. Ini salah satunya
disebabkan oleh faktor beban dari berat janin yang semakin terasa oleh
sang ibu. Oleh karena itu pengaturan aktivitas yang tidak terlalu
berlebihan sangatlah perlu diterapkan oleh setiap ibu hamil.
Banyak wanita menjadi lebih mudah letih atau tertidur lebih lama dalam
separuh masa kehamilannya. Rasa letih meningkat ketika mendekati
akhir kehamilan. Setiap wanita hamil menemukan cara yang berbeda
mengatasi keletihannya. Salah satunya adalah dengan cara beristirahat
6. Kebersihan Tubuh
Kebersihan tubuh ibu hamil perlu di perhatikan karena dengan
perubahan sistem metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran
keringat. Keringat yang menempel di kulit meningkatkan kelembapan
kulit
dan
memungkinkan
menjadi
tempat
berkembangnya
pencegahan
yang
dapat
dilakukan
adalah
dengan
uterus
yang
kapasitasnya
berkurang.
mendesak
Sedangkan
kantong
pada
kemih
trimester
sehingga
III
terjadi
9. Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada
riwayat penyakit seperti berikut ini:
a. Sering abortus dan kelahiran premature
b. Perdarahan pervaginam
c. Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu
terakhir kehamilan
d. Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat menyebabkan
infeksi janin intrauteri
(Sulistyawati, 2011; hl.170, 118-119).
Beberapa wanita merasa takut senggama karena akan merusak bayi atau
menyebabkan kelahiran prematur. Yang lain merasa takut bahwa
orgasme dengan cara apapun akan menyebabkan hal yang sama. Ada
yang malu oleh payudara yang membesar serta perut yang membengkak
dan merasa tidak menarik ataupun seksi. Sementara yang lain lagi
menginginkan kontak tubuh dengan pasangannya tapi lebih suka jika
tidak bersenggama (Jannah, 2012;h152-153).
10. Sikap tubuh yang baik
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan mengadakan
penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran janin. Perubahan tubuh
yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah lordosis karena
tumpuan tubuh bergeser lebih ke belakang di banding sikap tubuh ketika
tidak hamil. Keluhan yang sering muncul dari perubahan ini adalah rasa
pegal di punggung dan kram kaki ketika tidur malam hari. Untuk
mencegah dan mengurangi keluhan ini perlu adanya sikap tubuh yang
baik.
Beberapa hal yang harus di perhatikan adalah sebagai berikut.
a. pakailah sepatu dengan hak yang rendah atau tanpa hak dan jangan
terlalu sempit
b. Posisi tubuh saat mengangkat beban yaitu dalam keadaan tegak dan
pastikan beban terfokus pada
c. Tidur dengan posisi kaki di tinggikan
d. Duduk dengan posisi punggung tegak
e. Hindari duduk atau berdiri terlalu lama (ganti posisi secara
bergantian untuk mengurangi ketegangan otot)
11. Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah
penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin, jenis
imunisasi yang di berikan adalah tetanus toxoid (TT) yang dapat
mencegah penyakit tetanus.
12. Memantau kesejahteraan janin
Kesejahteraan janin dalam kandungan perlu dipantau secara terusmenerus agar jika ada gangguan janin dalam kandungan akan dapat
dapat
segera
terdeteksi
dan
ditangani.
Salah
satu
indikator
1. Auto anamnesis
Adalah anamnesis yang dilakukan kepada pasien langsung. Jadi
data yang diperoleh adalah data primer, karena langsung dari
sumbernya.
2. Allo anamnesis
Adalah anamnesis yang dilakukan kepada keluarga pasien untuk
memperoleh data tentang pasien. Ini dilakukan pada keadaan
darurat ketika pasien tidak memungkinkan lagi untuk memberikan
data yang akurat (Sulistyawati, 2011; hl.166).
3. Anamnesa dilakukan untuk mendapatkan data anamnesa terdiri
dari beberapa kelompok penting sebagai berikut:
a. Identitas pasien
1. Nama
Selain sebagai identitas, upayakan agar bidan memanggil
dengan nama panggilan sehingga hubungana antara pasien
dan bidan menjadi lebih akrab.
2. Usia
Usia ibu (<19 tahun,>35 tahun, perkawinan lebih dari 5
tahun)
(Manuaba, et all, 2010; hl.243).
3. Agama
kualitas
perawatan
kehamilan.
Peguasaan
b. Riwayat pasien
1. Keluhan utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui keluhan alasan
pasien datang ke fasilitas kesehatan
(Sulistyawati, 2011; hl.167).
Pada kasus ibu hamil dengan perubahan fisiologis TM III,
keluhan utamanya adalah konstipasi, kram pada kaki, sering
BAK, dan keputihan dan nyeri punggung.
2. Riwayat kebidanan
a) Menstruasi
Data ini memang tidak secara langsung berhubungan
dengan masa kehamilan, dari data yang kita peroleh kita
akan mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari
organ reproduksinya. Beberapa data yang harus kita
peroleh dari riwayat menstruasi antara lain sebagai
berikut:
Menarche
adalah
usia
pertama
kali
mengalami
menstruasi.
b) Siklus
Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi yang
dialami dengan menstruasi berikutnya, dalam hitungan
hari. Biasanya sekitar 23 sampai 32 hari.
c) Volume
Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi
yang dikeluarkan. Kadang kita akan kesulitan untuk
mendapatkan data yang valid. Sebagai acuan biasanya
kita gunakan kriteria banyak, sedang, dan sedikit.
Jawaban yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat
subjektif, namun kita dapat kaji lebih dalam lagi dengan
beberapa pertanyaan pendukung, misalnya sampai berapa
kali mengganti pembalut dalam sehari.
d) Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan
ketika mengalami menstruasi, misalnya nyeri hebat, sakit
kepala sampai pingsan, atau jumlah darah yang keluar
banyak. Ada beberapa keluhan yang disampaikan oleh
pasien menunjuk kepada diagnosis tertentu
(Sulistyawati, 2011; hl.166-167).
e) HPHT
HPHT adalah hari pertama haid terakhir seseorang
sebelum hamil. Cara menentukan HPHT adalah dengan
melakukan anamnesis pada ibu secara tepat karena
apabila terjadi kesalahan, maka penentuan usia kehamilan
juga menjadi tidak tepat. Haid terakhir tersebut harus
petunjuk
bagi
kita
tentang
organ
(spontan,
ekstraksi),
dalam
SC,
nifas
forcep,
atau
vakum
(perdarahan,
infeksi
prognosis
persalinan
pimpinan
hasil
ujian
dari
segala
fakor
yamg
6) Riwayat kesehatan
Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan
sebagai penanda (warning) akan adanya penyulit masa
hamil. Adanya perubahan fisik dan fisiologis pada masa
hamil yang melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan
mempengaruhi
organ
yang
mengalami
gangguan.
pasien
dalam
memenuhi
kebutuhan
(1) Frekuensi
Kita dapat tanyakan pada pasien berapa kali ia
minum dalam
dalam
sekali
waktu
minum
akan
hambatan
yang mungkin
muncul
jika
a) Keadaan umum
Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan
mengamati keadaan umum pasien secara keseluruhan.
Hasil pengamatan kita laporkan dengan kriteria sebagai
berikut:
1) Baik: Jika pasien memperlihatkan respons yang baik
terhadap lingkungandan orang lain, serta secara fisik
pasien tidak mengalami ketergantungan dalam
berjalan.
2) Lemah: Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika
kurang atau tidak memberikan respons yang baik
terhadap lingkungan dan orang lain, dan pasien
sudah tidak mampu lagi untuk berjalan sendiri.
b) Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran
pasien, kita dapat melakukan pengkajian tingkat
kesadaran mulai dari keadaan composmentis (kesadaran
maksimal), sampai dengan koma (pasien tidak dalam
keadaan sadar)
(Sulistyawati, 2011; hl.174-175).
c) Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah pada ibu hamil tidak boleh mencapai
140 mmHg sistolik atau 90 mmHg. Perubahan 30
mmHg sistolik dan 15 mmHg diastolik diatas tensi
sebelum hamil, menandakan toxemia gravidarum
(keracunan kehamilan) (Hani, et all, 2011; hl.91).
2) Nadi, selama kehamilan jumlah darah yang dipompa
oleh jantung setiap menitnya atau biasa disebut curah
jantung meningkat 30-50% peningkatan ini terjadi
mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan
puncaknya pada 18-28 minggu, karena curah jantung
meningkat akibatnya denyut jantung juga meningkat
(dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90
kali/menit) (Sulistyawati, 2011; hl.61).
3) Pernafasan, nilai pemeriksaan pernafasan merupakan
salah satu indikator untuk mengetahui fungsi sistem
pernafasan
yang
terdiri
dari
mempertahankan
oleh
tubuh
dan
diatur
oleh
Lidah:
warna.
Kebersihan,
gigi
bengkak
meliputi
saluran
limfe
atau
g. Dada
Bentuk, simetris/tidak, payudara : bentuk, bentuk
masing-masing
payudara
(seimbang
atau
tidak),
tangan
meraba
bagian
fundus
dan
goyangkan
jika
masih
mudah
di
saling
yaitu
1,2
(TFU-7,7)100150
darah
dari
kaki,
tetapi
juga
oleh
= tidak anemia
= anemia sedang
4) Hb <7 g%
= anemia berat
pemeriksaan
Protein
urine
yaitu
untuk
Nilai normal
Hemoglobin
Protein urine
Glukosa dalam urine
10,5-14,0
Terlacak/negative
Bening/negative
Warna hijau
VDRL/RPR
Faktor rhesus
Golongan darah
HIV
Rubella
Negatif
Rh+
A B O AB
Negatif
<10,5
>atau =2+ keruh
(positif)
Kuning, orange,
coklat.
Positif
Rh+
Positif
Negatif
Positif
Diagnosis/masalah
terkait
Anemia
Protein urine
Diabetes
Syphilis
Rh sensitization
Ketidakcocokan ABO
AIDS
Anomali pada janin jika
ibu terinfeksi
Anemia akibat cacing
(cacing tambang)
bagian
ini
bidan
menentukan
kebutuhan
pasien
ini
membutuhkan
antisipasi,
bila
memungkinkan
V. Perencanaan
Pada
langkah
ini
direncanakan
asuhan
yang
menyeluruh
b. Pasal 15:
1) Pelayanan kebidanan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 huruf a
(pelayanan kebidanan) ditunjukan pada ibu dan anak.
2) Pelayanan kepada ibu diberikan pada masa pra nikah, pra hamil, masa
hamil, masa bersalin, masa nifas, menyusui dan masa antara (periode
interval)
3) Pelayanan kebidanan pada anak diberikan pada masa bayi baru lahir, masa
bayi, masa anak balita dan masa pra sekolah.
c. Pasal 16:
1) Pelayanan kebidanan kepada ibu meliputi:
a) Penyuluhan dan konseling
b) Pemeriksaan fisik
c) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
d) Pertolongan pada kehamilan abnormal yang mencakup ibu hamil
dengan abortus iminens, hiperemesis gravidarum tingkat 1, preeklamsi
ringan dan anemia ringan
(Sofyan, et all, 2006; hl.171-172).
Pelayanan standar,yaitu 7 T
Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, standar minimal pelayanan
pada ibu hamil adalah tujuh bentuk yang disingkat dengan 7 T, antara lain
sebagai berikut:
a. Timbang berat badan
b. Ukur Tekanan Darah
c. Ukur Tinggi Badan
d. Pemberian imunisasi TT lengkap
e. Pemberian Tablet besi (FE)
f. Lakukan Tes penyakit menular seksual (PMS)
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
(Sulistyawati, 2011; hl.5).
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Tanggal/Jam
Tempat
Nama mahasiswa
: Eva Alvionita
: Ny. E
: Tn. D
Umur
: 26 Tahun
: 30 Tahun
Agama
: Islam
: Islam
: Jawa
Pendidikan
: SMK
: STM
Pekerjaan
: IRT
: Wiraswasta
Alamat
B. Anamnesis
1. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan sering pegal-pegal dan nyeri pinggang, sering BAK, dan ibu
mengeluh kakinya bengkak.
3. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat Haid :
Menarche
: 12 Tahun
Siklus
: 30 Hari
: 5-6 hari
Volume
Warna
: Merah segar
Disminorhea
HPHT
: 08-08-2014
TP
: 15-05-2015
Infeksi
: Tidak ada
: Tidak ada
Tahun
persalinan
Usia
kehamilan
Jenis
persalinan
Tempat
persalinan
1
.
Hamil ini
34 mg 5
hari
Kesulit
an
dalam
persali
nan
-
Bayi
Penolon
g
JK
BB
: 08-08-2014
TP
: 15-05-2015
Usia Kehamilan
: 34 Minggu 5 Hari
Rasa lelah
Malas beraktivitas
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
Imunisasi TT
TT 1
: 28-11-2014
TT 2
: 26-12-2014
PB
Ket
Gerakan Janin
Pergerakan fetus dirasakan pertama kali pada usia kehamilan 16 minggu,
pergerakan fetus dirasakan 24 jam sebanyak 15 kali.
Obat yang dikonsumsi
: tidak ada
Mengkonsumi jamu-jamuan
: tidak ada
: 4 kali
Pada Trimester 2
: 4 kali
Pada Trimester 3
: 3 kali
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan sekarang
Penyakit Menular
: tidak ada
Penyakit Menurun
: tidak ada
: tidak ada
Penyakit Keturunan
: tidak ada
: tidak ada
Penyakit Keturunan
: tidak ada
5. Data Psikososial
a. Riwayat pernikahan
Ibu mengatakan menikah pada tahun 2014, dan pernikahan ini yang
pertama.
b. Respon ibu terhadap kehamilan ini
: baik
: baik
d. Adat istiadat setempat yang berkaitan dengan masa hamil : tidak ada
6. Pola Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi
Sebelum hamil
Ibu makan 3x sehari dengan porsi masing-masing 1 piring nasi, 1 potong
lauk pauk seperti ikan, tempe, tahu dan telor/porsi, sayur mayur seperti
kangkung 1 mangkuk/porsi
Pantangan
: tidak ada
Minum
Saat hamil
Ibu makan 3x sehari dengan porsi masing-masing 1 piring nasi, 1 potong
lauk pauk seperti ikan, tempe, tahu dan telor/porsi, sayur mayur seperti
bayam dan kangkung 1 mangkuk/porsi ditambah dengan susu ibu hamil 1
gelas sehari.
Pantangan
: tidak ada
Minum
b. Pola Eliminasi
Sebelum hamil
BAK
BAB
Saat hamil
BAK
BAB
c. Pola istirahat
malam hari
: 5-6 jam/hari
siang hari
: 1-2 jam/hari
d. Aktivitas sehari-hari
e. Personal Hygene
Mandi
Keramas
: 2 hari sekali
Ganti Baju dan Celana dalam : ibu mengatakan menganti baju setiap kali
habis mandi dan mengganti celana dalam
setiap kali terasa lembab
Kebersihan kuku
f. Aktivitas seksual
: baik
: ibu mengatakan selama trimester III ini
tidak pernah melakukan hubungan seksual
: baik
2. Keadaan emosional
: stabil
3. Kesadaran
: compos mentis
4. Tinggi badan
: 155 cm
: 45 kg
: 59 kg
6. Tanda-tanda vital
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Pernafasan
: 22 x / menit
Nadi
: 82 x/ menit
Suhu
: 36,5 C
7. Lila
: 25 cm
b. Rambut
c. Muka
Cloasma
: tidak ada
Oedema
: tidak ada
d. Mata
Kelopak mata
Konjungtiva
: merah muda
Sklera
: putih
e. Hidung
f. Telinga
g. Mulut
h. Gigi
i. Leher
Kelenjar Tyroid
j. Dada Jantung
Paru-paru
k. Payudara
Pembesaran
: ada
Puting susu
: menonjol
Benjolan
: tidak ada
Hiperpigmentasi
Pengeluaran
: sudah ada
l. Abdomen
Bekas luka operasi
: tidak ada
Pembesaran
Konsistensi
: lunak
Benjolan
: tidak ada
Palpasi uterus
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
TFU Mc Donalds
: 29 cm
m. Punggung
: lordosis
n. Pinggang
o. Genetalia
Perineum
: tidak dikaji
Kelenjar bartolini
: tidak dikaji
p. Periksa dalam
q. Anus
r. Ektermitas
Oedema
: ada
Kemerahan
: tidak ada
Varicess
: tidak ada
Reflek patella
E. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Panggul Luar
Lingkar panggul
: 92 cm
Distansia Spinarum
: 25 cm
Distansia kristarum
: 28 cm
Boudenloque
: 18 cm
b. Pemeriksaan Laboratorium
Hb
: 10,5 gram %
Protein urien
: (-) Negatif
Glukosa urine
: (-) Negatif
Tabel 3.1
MATRIKS
Tgl/Jam
Pengkajian
Interpretasi data
(Diagnosa, masalah,
dan kebutuhan)
08 April
2015
Pukul
14.00
WIB
DS:
- Ibu mengatakan kaki
nya bengkak
- Ibu mengatakan
sering buang air kecil
sehingga
mengganggu pola
istirahatnya
- Ibu mengatakan
sering mengalami
nyeri dan pegal pada
pinggangnya
Dx ibu:
Ny. E umur 26 tahun
G1P0A0 usia
kehamilan 34 minggu 5
hari
DO:
Keadaan umum ibu
baik,
TD: 110/70 mmHg
Pernafasan: 22x/menit
Nadi: 82x/menit
Suhu: 36,5c
Pemeriksaan Lab:
Hb; 10,5 g%
Protein urine: Negatif
(-)
Glukosa urine: Negatif
(-)
Diagnosa
potensial/
Masalah
potensial
Tidak ada
Antisipasi/
tindakan
segera
Tidak ada
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
1. Jelaskan
tentang
keadaan ibu
saat ini.
1. Ibu mengerti
keadaan ibu dan
janinnya saat ini
dalam keadaan
baik.
Dan kepala janin
sudah masuk PAP.
2. Jelaskan pada
ibu
ketidaknyama
nan yang di
alaminya dan
penatalaksana
an keluhan
yang dialami
ibu.
2. Ibu mengerti
tentang
keluhannya saat
ini merupakan
keadaan yang
normal dan ibu
tidak lagi merasa
cemas atas
keluhan yang di
alaminya dan ibu
tahu cara
penatalaksanaan
untuk keluhan
Dasar:
DS:
Ibu mengatakan ini
kehamilan yang
pertama,belum pernah
melahirkan dan tidak
pernah keguguran.
Usia kehamilan 34
minggu 5 hari
HPHT: 08-08-2014
TP: 15-05-2015
DO:
Keadaan umum ibu
baik,
TD: 110/70 mmHg
Pernafasan: 22x/menit
Nadi: 82x/menit
Suhu: 36,5c
Pemeriksaan Lab:
Hb; 10,5 g%
Protein urine: Negatif
(-)
Glukosa urine: Negatif
91
DJJ:
(+) pada bagian kanan
perut ibu, frekuensi
130x/menit.
(-)
Dx janin:
Janin tunggal hidup
intrauteri presentasi
kepala.
DO:
Leopold I:
TFU pertengahan pusat
dan PX, Bagian fundus
perut ibu teraba besar,
lunak dan tidak
melenting yaitu bokong
janin.
Leopold II:
Bagian kanan perut ibu
teraba bagian keras,
datar dan memanjang
seperti papan yaitu
punggung janin.
Leopold III:
Bagian terbawah perut
ibu teraba 1 bagian
bulat, keras dan tidak
dapat digoyangkan lagi
yaitu kepala janin.
Leopold IV:
Kepala janin sudah
masuk PAP (Divergen)
DJJ:
(+) pada bagian kanan
perut ibu, frekuensi
130x/menit.
Masalah:
Tidak ada
yang dirasakannya
92
Kebutuhan:
Jelaskan tentang
keluhan yang dirasakan
ibu
3. Jelaskan pada
ibu mengenai
kebutuhan
istirahat yang
cukup.
4. Ajarkan ibu
mengenai
personal
hygiene yang
baik
5. Anjurkan
kepada ibu
untuk
mengkonsums
i makanmakanan yang
bergizi.
93
6. Ajarkan ibu
senam hamil
sesuai usia
kehamilan ibu
saat ini
7. Berikan ibu
tablet fe untuk
mencegah ibu
dari anemia.
94
Table 3.2
MATRIKS
Tgl/Jam
Pengkajian
Interpretasi data
(Diagnosa, masalah,
dan kebutuhan)
11 April
2015
Pukul
16.00
WIB
DS:
- Ibu mengatakan kaki
nya bengkak
- Ibu mengatakan sering
buang air kecil
sehingga mengganggu
pola istirahatnya
- Ibu mengatakan sering
mengalami nyeri dan
pegal pada
pinggangnya
Dx ibu:
Ny. E umur 26 tahun
G1P0A0 usia
kehamilan 35 minggu
1 hari
DO:
Keadaan umum ibu
baik,
TD: 110/80 mmHg
Pernafasan: 22x/menit
Nadi: 84x/menit
Suhu: 36,7 c
DJJ:
(+) pada bagian kanan
perut ibu, frekuensi
136x/menit.
Dasar:
DS:
Ibu mengatakan ini
kehamilan yang
pertama,belum
pernah melahirkan
dan tidak pernah
keguguran.
Usia kehamilan 35
minggu 1 hari.
HPHT: 08-08-2014
TP: 15-05-2015
DO:
Keadaan umum ibu
baik,
TD: 110/80 mmHg
Pernafasan:
22x/menit
Nadi: 84x/menit
Suhu: 36,7c.
Diagnosa
potensial/
Masalah
potensial
Tidak ada
Antisipasi/
tindakan
segera
Tidak ada
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
1. Jelaskan pada
ibu mengenai
keadaan umum
ibu saat ini.
95
Dx janin:
Janin tunggal hidup
intra uteri presentasi
kepala.
DO:
Leopold I:
TFU pertengahan
pusat dan px, bagian
fundus perut ibu
teraba besar, lunak
dan tidak melenting
yaitu bokong janin.
Leopold II:
Bagian kanan perut
ibu teraba bagian
keras, datar dan
memanjang seperti
papan yaitu
punggung janin.
Leopold III:
Bagian terbawah
perut ibu teraba 1
bagian bulat, keras
dan tidak dapat
digoyangkan lagi
yaitu kepala janin.
Leopold IV:
Kepala janin sudah
masuk PAP
(Divergen).
3. Kaji ulang
mengenai pola
istirahat pada ibu
DJJ:
(+) pada bagian
kanan perut ibu,
frekuensi 136x/menit.
4. Kaji ulang
mengenai
personal hygiene
96
Masalah:
Tidak ada
Kebutuhan:
Jelaskan tentang
keluhan yang
dirasakan ibu
yang di berikan
minggu lalu
5. Kaji ulang
mengenai pola
nutrisi pada ibu.
7. Kaji ulang
mengenai
pemberian tablet
7. Mengkaji ulang
ibu mengenai pemberian
tablet fe dan vitamin C yang
7. Ibu telah
mengkomsumsi tablet
fe dan vitamin C 1x1
97
fe dan vitamin C
yang telah
diberikan.
telah diberikan
8. Beritahu kepada
ibu tanda bahaya
TM III.
9. Beritahu kepada
Ibu tanda-tanda
persalinan.
98
11. Berikan
pendidikan
Kesehatan
mengenai
Hubungan
seksual kepada
ibu.
99
Table 3.3
MATRIKS
Tgl/Jam
Pengkajian
Interpretasi data
(Diagnosa, masalah,
dan kebutuhan)
18 April
2015
Pukul
16.00
WIB
DS:
- Ibu mengatakan
Bengkak pada kaki ibu
sudah mulai berkurang
- Ibu mengatakan ibu tidak
lagi menahan untuk
BAK bila terasa ada
dorongan, dan ibu
menjaga kebersihan alat
kemaluannya.
- Ibu mengatakan nyeri
pinggang yang dialami
ibu berkurang.
DX ibu:
Ny. E umur 26 tahun
G1P0A0 usia
kehamilan 36 minggu
1 hari
DO:
Keadaan umum ibu baik,
TD: 110/80 mmHg
Pernafasan: 24x/menit
Nadi: 82x/menit
Suhu: 36,5c
DJJ:
(+) pada bagian kanan
perut ibu, frekuensi
138x/menit.
Diagnosa
potensial/
Masalah
potensial
Tidak ada
Antisipasi/
tindakan
segera
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Tidak ada
1. Mengkaji ulang
keadaan ibu dan
janin serta
menjelaskan pada
ibu hasil
pemeriksaan fisik
yang telah
dilakukan yaitu
keadaan ibu baik,
TD: 110/80
mmhg,
Pernafasan: 24x /
menit,
Nadi: 82x/menit ,
Suhu: 36, 5 c
DJJ: 138x/menit,
kepala sudah masuk
PAP.
1. Ibu mengerti
keadaan ibu
dan janinnya
saat ini dalam
keadaaan baik
dan kepala
janin sudah
masuk PAP.
2. Evaluasi tentang
keluhan yang
dialami ibu.
2. Mengevaluasi
hasil dari
penatalaksanaan
keluhan yang
dialami ibu.
2. Bengkak pada
kaki ibu sudah
mulai
berkurang, ibu
tidak lagi
menahan
untuk BAK
bila terasa ada
dorongan,
Dasar:
DS:
Ibu mengatakan ini
kehamilan yang
pertama,belum
pernah melahirkan
dan tidak pernah
keguguran.
Usia kehamilan 36
minggu 1 hari.
HPHT: 08-08-2014
TP: 15-05-2015
DO:
Keadaan umum ibu
baik,
TD: 110/80 mmHg
Pernafasan:
24x/menit
Nadi: 82x/menit
Suhu: 36,5c
100
DX Janin:
Janin tunggal hidup
intra uteri presentasi
kepala.
DO:
Leopold I:
TFU pertengahan
pusat dan PX, Bagian
fundus perut ibu
teraba besar, lunak
dan tidak melenting
yaitu bokong janin.
Leopold II:
Bagian kanan perut
ibu teraba bagian
keras, datar dan
memanjang seperti
papan yaitu
punggung janin.
Leopold III:
Bagian terbawah
perut ibu teraba 1
bagian bulat, keras
dan tidak dapat
digoyangkan lagi
yaitu kepala janin.
Leopold IV:
Kepala janin sudah
masuk PAP
(Divergen)
DJJ:
(+) pada bagian
kanan perut ibu,
frekuensi 138x/menit.
ibu menjaga
kebersihan
alat
kemaluannya,
dan nyeri
pinggang yang
dialami ibu
berkurang.
3. Evaluasi tentang
pola istirahat pada
ibu
3. Mengevaluasi
3. Ibu telah dapat
tentang pola istirahat
beristirahat
yang telah di jelaskan
sesuai pola
pada ibu
istirahat yang
cukup yaitu 7-8
jam/hari
4. Evaluasi tentang
penjelasan tanda
bahaya kehamilan
trimester III.
4. Mengevaluasi
Penjelasan yang
telah diberikan
kepada ibu
mengenai tanda
bahaya kehamilan
pada trimester
III.
4. Ibu dapat
menjelaskan
sebagian besar
penjelasan yang
diberikan
kepada ibu.
5. Evaluasi tentang
penjelasan tandatanda persalinan.
5. Mengevaluasi
Penjelasan yang
diberikan kepada
ibu mengenai
tanda-tanda
persalinan.
5. Ibu dapat
menjelaskan
dengan baik
mengenai
tanda-tanda
persalinan.
6. Evaluasi tentang
penjelasan
persiapan
6. Mengevaluasi
Penjelasan yang
diberika kepada
6. Ibu
mengatakan
telah
101
Masalah:
Tidak ada
persalinan.
ibu mengenai
persiapan
persalinan.
Kebutuhan:
Evaluasi asuhan
ketidaknyamanan
trimester III.
meyiapkan
kebutuhan
yang
dibutuhkan
pada saat
bersalin.
7. Evaluasi tentang
pendidikan
kesehatan yang
diberikan mengenai
hubungan seksual.
7. Mengevaluasi
mengenai
pendidikkan
kesehatan yang
diberikan
mengenai
hubungan seksual
7. Ibu
mengatakan
mengerti
tentang
pendidikan
kesehtan yang
diberikan dan
ibu tidak
merasa takut
lagi untuk
melakukan
hubungan
seksual.
8. Anjurkan ibu
untuk melakukan
kunjungan ulang
minimal 1 minggu
sekali dan bila ada
keluhan.
8. Menganjurkan ibu
untuk melakukan
kunjungan ulang
minimal 1 minggu
sekali dan bila ada
keluhan segera
datang kepetugas
kesehatan.
8. Ibu bersedia
dan akan
melakukan
kunjungan
ulang minimal
1 minggu
sekali dan
datang apabila
ada keluhan.
102
BAB IV
PEMBAHASAN
Asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny. E umur 26 tahun GIP0A0 usia kehamilan
34 minggu 5 hari dengan ketidaknyamanan trimester III di BPS Kartini kampung sawah
Bandar Lampung. Sehingga didapatkan hasil:
I. PENGKAJIAN
Pada pengkajian yang dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang keadaan
pasien pada Ny. E umur 26 tahun G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 5 hari
didapatkan hasil yaitu sebagai berikut:
Data Subjektif
1. Umur
a. Menurut tinjauan teori
Usia ibu <19 tahun, >35 tahun merupakan faktor resiko
(Manuaba, et all, 2010; hl.243)
b. Menurut tinjauan kasus
Pada tinjauan kasus didapatkan umur Ny. E 26 tahun.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ditemukan adanya
kesenjangan. Hal ini terlihat dari Ny. E yang hamil diusia 26 tahun yang
4. Riwayat kesehatan
a. Menurut tinjauan teori
Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai penanda
(warning) akan adanya penyulit masa hamil. Adanya perubahan fisik dan
fisiologis pada masa hamil yang melibatkan seluruh sistem dalam tubuh
akan mempengaruhi organ yang mengalami gangguan. Beberapa data
penting tentang riwayat kesehatan pasien yang perlu kita ketahui adalah
apakah pasien pernah atau sedang menderita penyakit, seperti jantung,
diabetes melitus (DM), ginjal, hipertensi/hipotensi dan hepatitis
(Sulistyawati, 2011;hl.168-169).
b. Menurut tinjauan kasus
Ny. E mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang pernah dideritanya.
c. Pembahasan
Jadi pada kasus di atas tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus
karena Ny. E tidak menderita penyakit yang mengganggu kehamilannya.
5. Adat istiadat yang berpengaruh
a. Menurut tinjauan teori
Hal penting yang biasa mereka anut berkaitan dengan masa hamil adalah
menu makan untuk ibu hamil harus pantang makanan yang berasal dari
daging, ikan, telur, dan gorengan karena dipercaya akan menyebabkan
kelainan pada janin. Adat ini akan sangat merugikan pasien dan janin karena
hal tersebut justru akan membuat pertumbuhan janin tidak optimal dan
pemulihan kesehatanna akan terhambat (Sulistyawati,2011;hl.174).
b. Menurut tinjauan kasus
Ny. E mengatakan tidak ada pantangan makanan, dan tidak ada adat istiadat
yang mengatur tentang pantangan dalam makan selama hamil.
c. Pembahasan
Jadi pada kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus karena Ny.
E mengatakan tidak ada pantangan makanan dan adat istiadat yang mengatur
pantangan makanan selama kehamilannya. Menurut tinjauan teori adat
istiadat perlu dikaji karena hal penting yang biasa mereka anut berkaitan
dengan masa hamil adalah menu makan untuk ibu hamil harus pantang
makanan yang berasal dari daging, ikan, telur, dan gorengan karena
dipercaya akan menyebabkan kelainan pada janin. Adat ini akan sangat
merugikan pasien dan janin karena hal tersebut justru akan membuat
pertumbuhan janin tidak optimal dan pemulihan kesehatanna akan terhambat
(Sulistyawati,2011;hl.174).
6. Aktivitas sehari-hari
a. Menurut tinjauan teori
Kita perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien karena data ini memberikan
gambaran tentang seberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan pasien
dirumah. Jika kegiatan pasien terlalu berat sampai dikhawatirkan dapat
menimbulkan penyulit masa hamil, maka kita dapat memberikan peringatan
2) Zat besi
Kebutukan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300% (1.040 mg
selama hamil) dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari
asupan makanan ibu selama hamil, melainkan perlu ditunjang dengan
suplemen zat besi. Pemberian suplemen zat besi dapat diberikan sejak
minggu ke-12 kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari selama
kehamilan dan enam minggu setelah kelahiran untuk mencegah anemia
postpartum. Pemantauan konsumsi suplemen zat besi perlu juga diikuti
dengan pemantauan cara minum yang benar karena hal ini akan sangat
mempengaruhi efektivitas penyerapan zat besi. Vitamin c dan protein
hewani merupakan elemen yang sangat membantu dalam penyerapan zat
besi, sedangkan kopi, teh, garam kalsium, magnesium dan fitrat
(terkandung dalam kacang-kacangan) akan menghambat penyerapan zat
besi. Namun demikian bukan berarti zat makanan yang menghambat
penyerapan zat besi tidak bermanfaat bagi tubuh. Zat-zat ini tetap di
konsumsi namun jangan diminum bersamaan dengan tablet zat besi.
Berilah jarak waktu kurang lebih dua jam dari pemberian zat besi.
3) Asam folat
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya
meningkat dua kali lipat selama hamil. Asam folat sangat berperan dalam
metabolisme normal makanan menjadi energi, pematangan sel darah
merah, sintesis DNA, pertumbuhan sel, dan pembentukan heme. Jika
2) BAB
a. Menurut tinjauan teori
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian
bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi, sembelit semakin berat
karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar
progesteron (Sulistyawati, 2011;h.63)
b. Menurut tinjauan kasus
Ny. E mengatakan tidak ada masalah pada saat BAB.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan karena
Ny. E mengatakan tidak ada masalah pada saat BAB. Menurut tinjauan
teori rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus
bagian bawah sehingga terjadi sembelit atau konstipasi, sembelit semakin
berat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar
progesteron (Sulistyawati, 2011;hl.63)
9. Istirahat
a. Menurut tinjauan teori
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena itu, bidan perlu
menggali kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui hambatan yang mungkin
muncul jika didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan kebutuhan
istirahat.
Istirahat malam hari: Rata-rata lama tidur malam yang normal adalah 6-8
jam.
Istirahat siang hari: Tidak semua wania mempunyai kebiasaan tidur siang.
Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaikan kepada ibu bahwa tidur siang
sangata penting untuk menjaga kesehatan selama hamil
(Sulistyawati, 2011; h. 170 ).
b. Menurut tinjauan kasus
Ny. E mengatakan tidur malam 5-6 jam/hari dan tidur siang 1-2 jam/hari
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan kasus terdapat kesenjangan karena Ny. E
mengatakan tidur malam 5-6 jam/hari, menurut tinjauan teori istirahat sangat
diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena itu, bidan perlu menggali kebiasaan
istirahat ibu supaya diketahui hambatan yang mungkin muncul jika
didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan istirahat.
Istirahat malam hari: Rata-rata lama tidur malam yang normal adalah 6-8
jam.
Istirahat siang hari: Tidak semua wania mempunyai kebiasaan tidur siang.
Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaika kepada ibu bahwa tidur siang
sangata penting untuk menjaga kesehatan selama hamil
(Sulistyawati, 2011; h. 170 ).
darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya atau biasa disebut curah
jantung meningkat 30-50% peningkatan ini terjadi mulai terjadi pada usia
kehamilan 6 minggu dan puncaknya pada 18-28 minggu, oleh karena curah
jantung yang meningkat,maka denyut jantung pada saat istirahat juga
meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit).
3. Pernafasan
a. Menurut tinjauan teori
Nilai pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indikator untuk
mengetahui fungsi sistem pernafasan yang terdiri dari mempertahankan
pertukaran oksigen dan karbodioksida dalam paru dan pengaturan asam
basa, nilai pernafasan normal yaitu 15-20 x/menit.
b. Menurut tinjauan kasus
Pada kasus ini pernafasan Ny. E adalah 22 kali permenit
c. Pembahasan
Pada kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus karena
pernafasan Ny. E 22 kali permenit sebagaimana teori menyatakan bahwa
pernafasan harus berada dalam rentang yang normal, yaitu sekitar 20-30 kali
permenit.
4. Suhu
a. Menurut tinjauan teori
Suhu tubuh adalah drajat panas yang dipertahankan oleh tubuh dan diatur oleh
hipotalamus (dipertahankan dalam batas normal yaitu 6c dari 37c) dengan
menyeimbangkan antara panas yang dihasilkan dan panas yang dilepaskan
(Tambunan dan Kasim, 2011;hl.15)
b. Menurut tinjauan kasus
Pada kasus ini suhu tubuh Ny. E adalah 36,5oC.
c. Pembahasan
Pada kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus karena suhu Ny.
E adalah 36,5oC sebagaimana teori menyatakan bahwa rentang suhu tubuh
normal adalah 37oc.
Abdomen
1. TFU
a. Menurut tinjauan teori
Bentuk pembesaran perut (perut membesar kedepan atau kesamping,
keadaan pusat, tampakkah gerakan anak atau kontraksi rahim), adakah bekas
operasi, linea nigra,striae abdomen, ukur tinggi fundus uteri, hitung TBJ,
letak, presentasi, posisi, dan penurunan kepala janin, DJJ dan gerakan janin
(Hani, et all, 2011;hl.92).
Leopold IV
a. Tinjauan teori
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah dan untuk
mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum
(Sulistyawati, 2011;hl.92)
b. Tinjauan kasus
Pada bagian bawah perut ibu teraba bagian kepala janin dan sudah masuk
panggul.
c. Pembahasan
Pada kasus di atas tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus karena pada
tinjauan teori leopold IV untuk mengetahui bagian yang ada di bawah dan
untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum dan itu
sesuai dengan tinjauan kasus pada bagian bawah perut ibu teraba kepala
janin dan sudah masuk panggul.
Pemeriksaan Laboratorium
a. Menurut tinjauan teori
1. Kadar Hb
Terdapat empat tingkatan anemia yaitu:
1) Hb 11 g%
= tidak anemia
= anemia sedang
4) Hb <7 g%
2. Protein Urine
Standar hasil pemeriksaan: Negatif jika urin tidak keruh, positif 1 jika terjadi
kekeruhan, positif 2 jika kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan halus,
positif 3 jika lebih keruh dan endapan lebih banyak, positif 4 jika sangat
keruh dan endapan menggumpal.
3. Glukosa Urine
Standar hasil pemeriksaan: Negatif jika warna tetap biru, positif 1 jika warna
hijau kekuningan, positif 2 warna kehijauan dan keruh, positif 3 jika warna
jingga, positif 4 jika warna merah bata dan keruh
(Sulistyawati, 2009;hl.237 dan 239).
b. Menurut Tinjauan Kasus
Dari hasil pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan Ny. E ternyata di dapatkan
hasil Hb 10,5 gram%, protein dan glukosa urin negative
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan karena
hasil pemeriksaan laboratorium ibu masih dalam batas normal.
II. Interpretasi Data
a. Menurut tinjauan teori
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis, masalah dan kebutuhan
pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Langkah awal dari perumusan diagnosis atau masalah adalah pengolahan data dan
analisis dengan menggabungkan data satu dengan lainnya sehingga tergambar
fakta (Sulistyawati, 2011;hl.177)
b. Menurut tinjauan kasus
Pada Ny. E didapatkan diagnosa kebidanan ibu hamil Ny. E umur 26 tahun
G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu 5 hari
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan antara
tinjaun teori dan tinjaun kasus karena diagnosa ditegakan berdasarkan datayang
sesuai dengan fakta.
III. Diagnosa potensial
a. Menurut tinjaun Teori
Dalam langakah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial
lain berdasarkan rangkaian masalah yang lain juga. Langkah ini membutuhkan
antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil terus mengamati
kondisi klien (Sulistyawati, 2011;hl.181).
b. Menurut tinjauan kasus
Pada kasus Ny. E tidak ditemukan adanya diagnosa potensial karena tidak
ada tanda-tanda kegawatdaruratan pada Ny. E
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan antara
tinjauan teori dan tinjauan kasus. Karena masalah yang dialami Ny. E adalah
c. Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus karena pelaksanaan sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat oleh penulis.
VII. Evaluasi
a. Menurut tinjauan teori
Pada langkah VII, ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang telah di
berikan. Hal yang di evaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan
mengatasi diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi. Rencana tersebut
dapat dianggap efektif jika benar-benar efektif dalam pelaksanaannya
(Hani, et all, 2011;hl.103)
b. Menurut tinjauan kasus
Saat penulis melakukan pengkajian didapatkan hasil bahwa, bengkak dikaki
ibu mulai berkurang, ibu sudah tidak lagi menahan untuk BAK bila terasa ada
dorongan, dan nyeri pinggangnya mulai berkurang setelah dilakukan asuhanasuhan sebagai berikut:
1. Ibu mengerti keadaan ibu dan janinnya saat ini dalam keadaan baik.
2. Ibu mengerti tentang keluhannya saat ini merupakan keadaan yang normal
dan ibu tidak lagi merasa cemas atas keluhan yang di alaminya dan ibu
tahu cara penatalaksanaan untuk keluhan yang dirasakannya
3. Ibu mengerti dan akan mencoba untuk tidur sesuai yang di anjurkan
4. Ibu mengerti dan akan mencoba untuk tetap menjaga kebersihan diri
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil yaitu Ny. E umur 26 tahun
G1P0A0 dengan Ketidaknyamanan pada trimester III tahun 2015. Maka penulis
mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1 Mahasiswa telah mampu melakukan pengumpulan data dasar terhadap Ny.
E yang membutuhkan penatalaksanaan ketidaknyamanan pada trimester III.
Pengkajian dilakukan dengan Ny. E menggunakan tehnik asuhan
kebidanan manajemen langkah varney berdasarkan format asuhan
kebidanan dan secara teori pengkajian data.
5.1.2 Mahasiswa telah mampu melakukan interprestasi data kebidanan pada ibu
hamil khususnya terhadap Ny. E umur 26 tahun G1P0A0 usia kehamilan
34 minggu 5 hari.
5.1.3 Mahasiswa telah mampu mengidentifikasi tidak ada diagnosa atau masalah
potensial yang mungkin akan terjadi terhadap Ny. E, hal ini ditunjukkan
dengan keluhan yang di rasakan ibu sudah berkurang, bengkak dikakinya
mulai berkurang, ibu sudah tidak lagi menahan untuk BAK bila terasa ada
dorongan, dan nyeri pinggangnya mulai berkurang.
5.1.4 Mahasiswa telah mampu mengidentifikasi tidak ada tindakan segera
terhadap Ny. E, hal ini di karenakan keluhan yang di alami oleh Ny.E
sudah mulai berkurang dengan pemberian asuhan yang di lakukan.
5.1.5 Mahasiswa telah mampu merencanakan asuhan yang sesuai kebutuhan
Ny. E, Rencana diberikan kepada Ny. E sesuai dengan kebutuhan pasien,
hal ini tertuang dalam matrik.
5.1.6 Mahasiswa telah mampu melaksanakan perencanaan secara menyeluruh
terhadap Ny. E, Pelaksanaan dilakukan berdasarkan hasil perencanaan yang
telah dituliskan sebelumnya, hal ini tertuang dalam matrik.
5.1.7 Mahasiswa telah mampu melakukan evaluasi berdasarkan hasil asuhan
yang telah dilakukan terhadap Ny. E, evaluasi hasil asuhan dilakukan
setelah pemberian asuhan kebidanan dan ditindak lanjuti hari berikutnya
dalam bentuk matrik. Ibu mengatakan sudah tidak cemas lagi dengan
keluhanan yang dialaminya, ibu mengerti tentang keluhan yang dilaminya
dan bengkak dikakinya mulai berkurang, ibu sudah tidak lagi menahan
untuk BAK bila terasa ada dorongan, dan nyeri pinggangnya mulai
berkurang.
5.2 Saran
Saran yang yang penulis berikan ditujukan untuk tenaga kesehatan khususnya
bidan serta untuk ibu yang berada dalam masa kehamilan.
5.2.1 Bagi institusi pendidikan
Dengan telah disusunnya karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat
meningkatkan keefektifan dalam belajar, pengetahuan, kemampuan dan
keterampilan mahasiswa dalam menerapkan atau mengaplikasikan studi
yang telah didapat, serta untuk melengkapi sumber-sumber buku
kepustakaan sebagai bahan informasi dan referensi yang penting dalam
mendukung dalam pembuatan karya tulis ilmiah bagi mahasiswa semester
akhir.
5.2.2 Bagi lahan praktek
Diharapkan pihak bidan praktik swasta dapat meningkatkan mutu
pelayanan
secara
komprehensif
berdasarkan
kewenangan
dalam
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vivian Nanny Lia dan Sunarsih Tri. 2010. Asuhan Kehamilan Untuk
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Hani, Ummi ,et. all. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis
Jannah, Nurul. 2012. Buku ajar asuhan kebidanan kehamilan. Yogyakarta : Andi
Kuswanti, Ina. 2014. Asuhan Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka pelajar
Manuaba, Ida Bagus Gde, et.all. 2010. Ilmu kebidanan,Penyakit Kandungan dan KB.
Jakarta EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka cipta
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T Bina Pustaka
Rukiyah, Ai Yeyeh dan Yulianti Lia. 2009. Asuhan Kebidanan 1. Jakarta: Tim CV
Trans Info Media
Rukiyah, Ai Yeyeh dan Yulianti Lia. 2014. Asuhan Kebidanan 1. Jakarta: Tim CV
Trans Info Media
Sofyan, Mustika, et.all. 2009. 50 Tahun IBI. Jakarta: PP IBI
Sulistyawati, Ari. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan.Jakarta: Salemba
Medika
Tambunan, Eviana S dan Deswani Kasim. 2011. Panduan Pemeriksaan Fisik Bagi
Mahasiswa Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika
LAMPIRAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, Pimpinan Bidan Praktik Swasta / Puskesmas Kota
Bandar lampung berdasarkan surat Pd. 1 Bidan Akademik Akbid Adila Nomor :
016/Pd.I/ AA/ IV/ 2015 tentang izin penelitian, dengan ini memberikan izin
penelitian kepada :
Nama Mahasiswa
: EVA ALVIONITA
Nim
: 201207145
Semester
: IV (ENAM)
Judul Penelitian
Yang dilaksanakan pada bulan April s/d selesainya Karya Tulis Ilmiah mahasiswa
tersebut. Demikian izin penelitian ini dibuat dengan sebenarnya untuk keperluan
Karya Tulis Ilmiah mahasiswa dan setelah selesai penelitiannya agar memberikan
laporan penelitian.
Hj. KARTINI
JADWAL PENELITIAN
No
Kegiatan
1-7
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Mencari Pasien
Konsul Judul
Konsul BAB I
Konsul BAB II
Konsul BAB III
Konsul Matrik
Konsul BAB IV
Konsul BAB V
ACC Maju Sidang
Uji Sidang KTI
April
8-14 15-21
22-30
Juni
8-14 15-21
Juli
22-30 22-30
Disusun oleh
EVA ALVIONITA
201207145
Topik
Subtopik
Hari/Tanggal
: 08 April 2015
Tempat
: Rumah
Penyuluhan/Pembicara
: Eva Alvionita
Sasaran
: Ibu Hamil
Karakteristik
Jumlah
: 1 orang
Tujuan Utama
Tujuan Khusus:
1. Diharapakn ibu mengetahui Pengertian ketidaknyamanan trimester III
2. Diharapkan ibu mengetahui jenis-jenis ketidaknyamanan trimester III
Materti :
1. Diharapakn ibu mengetahui Pengertian Ketidaknyamanan trimester III
2. Diharapkan ibu dapat mengetahui jenis-jenis ketidaknyamanan ibu hamil
3. Diharapkan ibu dapat mengetahui kebutuhan Personal Hygiene
4. Diharapkan ibu dapat mengetahui kebutuhan eliminasi ibu hamil
5. Diharapkan ibu dapat memahami pola istirahat yang baik
6. Diharapkan ibu dapat mengetahui tentang Perawatan Payudara
7. Diharapkan ibu dapat mengetahui tanda bahaya saat hamil
Kegiatan :
NO MATERI
1
KEGIATAN
Pembukaan
1. Mengucapkan Salam
(3menit)
waktu
yang
akan
digunakan
dan
Proses
(20 menit)
1. menjelaskan
pengertian
tentang
ketidaknyamanan
trimester III
2. Menjelaskan jenis-jenis ketidaknyamanan ibu hamil
3. Menjelaskan kebutuhan personal hygiene ibu hamil
selama trimester I, II, dan III
4. Menjelaskan kebutuhan eliminasi ibu hamil selama
trimester I, II, dan III
5. Menjelaskan mengenai Poal Istirahat yang Baik.
6. Menjelaskan tentang Perawatan Payudara
7. Menjelaskan ketidaknyamanan dan bagaimana cara
mengatasinya
Evaluasi
(15 menit)
pertanyaan
peserta
dan
menarik
Penutup
(5 menit)
1. Penyuluhan
mengucapkan
perhatiannya
2. Mengucapkan salam penutup
terimkasih
atas
segala
Materi :
Lampiran
Pendahuluan
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adannya
proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahn tersebut yaitu perubahan fisik. Kebuuhan
fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygien, eliminasi,
seksual, senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, dan tanda bahaya dalam kehamilan.
Kebutuhn-kebutuhan tersebut akan dibahas satu persatu berikut ini.
1. Perubahan Trimester Ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu
tidak sabar manunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut
merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasakan
khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan
kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Sering
kali ibu merasa khawatir atau takut kalau-kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak
normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari
orang atau benda apa saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin
mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan (Hani,2011.h;68).
2. Jenis-jenis ketidaknyamanan yang sering terjadi pada trimester III yaitu :
a) Sistem pernafasan
Dengan semakin membesarnya uterus, maka akan mengalami desakan pada diagfragma
sehingga akan mengalami kenaikan 4 cm; terjadi pelebaran sudut toraks
dari 68
Lordosis dorsolumbar dapat menyebabkan nyeri pada tarikan pada saraf atau kompresi
akar saraf. Struktur ligamentum dan otot tulang belakang bagian tengah atau bawah
mendapat tekanan berat.
d) Edema umum
Sirkulasi darah, terjadi gangguan sirkulasi darah akibat pembesaran dan penekanan
uterus terutama pada vena pelvis ketika duduk dan vena cava inferior ketika berbaring,
peningkatan penyerapan kapiler.
e) Konstipasi
Relaksasi pada usus halus sehingga penyerapan makanan menjadi lebih maksimal.
Relaksasi juga terjadi pada usus besar sehingga penyerapan air menjadi lebih lama.
f) Kram trutama pada kaki
Penurunan kalsium dan alkalosis terjadi akibat perubahan pada sistem pernafasan,
tekanan uterus pada saraf, keletihan dan sirkulasi yang buruk pada tungkai.
g) Kesemutan
Perubahan titik pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah besar dan berat wanita
mengambil sikap yang dapat menekan saraf ulnar dan median.
3. Penanganan ketidaknyamanan pada TM III
a) Sistem pernafasan
Penanganannya adalah KIE tentang penyebab fisiologis, bantu cara untuk mengatur
pernafasan, mendorong postur tubuh yang baik untuk pernafasan interkostal, posisi
berbaring semifowler, istirahat teratur dan latihan pernafasan dan senam hamil.
b) Sering kencing
Penanganannya adalah KIE tentang penyebab BAK, kosongkan kandung kemih ketika
ada dorongan, perbanyak minum pada siang hari, jangan kurangi minum di malam hari
kecuali mengganggu tidur atau mengalami kelelahan, hindari minum kopi atau teh,
berbaring miring kiri saat tidur untuk meningkatkan dieresis.
c) Nyeri punggung bagian atas dan bawah
Penanganannya adalah gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat barang
yang jatuh, misalnya dengan jongkok, lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit
didepan, hindari sepatu hak tinggi,hindari pekerjaan dengan beban berat, gunakan
bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung, gunakan kasur yang keras untuk tidur,
senam hamil, masase daerah pinggang dan punggung.
d) Edema umum
Penanganannya adalah Tingkatkan intake cairan dan serat dalam diet, misalnya buah,
sayuran, minum air hangat terutama ketika perut kosong, i stirahat cukup dan senam
hamil.
e) Konstipasi
Penanganannya adalah perbanyak minum air putih, mengkonsumsi banyak yang
mengandung serat seperti sayuran dan buah-buahan, minum air hangat selagi perut
kosong, cukup istirahat dan senam hamil.
f) Kram trutama pada kaki
Penanganannya adalah Kurangi konsumsi fosfor tinggi supaya terjadi relaksasi pada
otot-otot kaki, beri kompres hangat pada kaki, konsumsi cukup kalsium, istirahat
cukup, KIE tentang penyebab posisikan postur tubuh dengan benar, berbaring dan
merebahkan diri, bangun secara perlahan-perlahan dari posisi istirahat.
g) Kesemutan
Penanganannya adalah KIE tentang penyebab, posisikan postur tubuh dengan benar,
berbaring dan merebahkan diri, bangun secara perlahan-perlahan dari posisi istirahat.
4. Personal Hygien
Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk
mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor yang banyak mengandung
kuman-kuman. Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana
dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan yang meliputi perubahan fisik,
mental, psikologis dan sosial. Kesehatan pada ibu hamil untuk mendapatkan ibu dan anak
yang sehat dilakukan selama ibu dalam keadaan hamil. Hal ini dapat dilakukan
diantaranya dengan memperhatikan kebersihan diri (personal hygiens) pada ibu hamil itu
sendiri, sehingga dapat mengurangi hal-hal yang dapat memberikan efek negatif pada ibu
hamil, misalnya pencegahan terhadap infeksi.
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari
karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri
terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan
dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena
seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa
mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat
menimbulkan karies gigi. (Kusmiyati Y, dkk.2008)
5. Eliminasi
1. Eliminasi pada Ibu Hamil
Trimester I : frekuensi BAK meningkat karena kandung kencing tertekan oleh
pembesaran uterus, BAB normal konstitensi lunak.
Trimester II : frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari rongga
panggul
Trimester III : frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala ke PAP (Pintu Atas
Panggul), BAB sering obstipasi (sembelit) karena hormone progesterone meningkat.
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah
konstipasi dan sering buang air kemih. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh
hormone progesterone yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya
otot usus. Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan
bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan
mengonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika
lambung dalam keadaan kosong. Meminum air putih hangat ketika perut dalam
keadaan kosong dapat merangsang gerak peristaltic usus. Jika ibu sudah mengalami
dorongan, maka segeralah untuk buang air besar agar tidak terjadi konstipasi.
Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil,
terutama pada trimester I dan III. Hal tersebut adalah kondisi yang fisiologis. Ini terjadi
karena pada awal kehamilan terjadi pembesaran uterus yang mendesak kantung kemih
sehingga kapasitasnya berkurang. Sedangkan pada trimester III terjadi pembesaran
janin yang juga menyebabkan desakan pada kantung kemih. Tindakan mengurangi
asupan cairan untuk mengurangi keluhan ini sangat tidak dianjurkan, karena akan
menyebabkan dehidrasi.
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar. Dengan
kehamilan terjadi perubahan hormonal, sehingga daerah kelamin menjadi lebih basah.
Situasi basah ini menyebabkan jamur (trichomonas) tumbuh sehingga wanita hamil
mengeluh gatal dan mengeluarkan keputihan. Rasa gatal sangat mengganggu, sehingga
sering digaruk dan menyebabkan saat berkemih terdapat residu (sisa) yang
memudahkan infeksi kandung kemih. Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi
kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.
Wanita perlu mempelajari cara membersihkan alat kelamin yaitu dengan gerakan dari
depan ke belakang setiap kali selesai berkemih atau buang air besar dan harus
menggunakan tissue atau lap atau handuk yang bersih setiap kali melakukannya.
Membersihkan dan mengelap dari belakang ke depan akan membawa bakteri dari
daerah rektum ke muara uretra dan meningkatkan risiko infeksi. Sebaiknya gunakan
tissue yang lembut dan menyerap air, lebih disukai yang berwarna putih, tidak diberi
wewangian karena tissue yang kasar diberi wewanggian atau bergambar apat
menimbulkan iritasi. Wanita harus sering mengganti pelapis atau pelindung celana
dalam.
Dianjurkan minum 8-12 gelas cairan setiap hari. Mereka harus cukup minum agar
produksi air kemihnya cukup dan jangan sengaja mengurangi minum untuk
menjarangkan berkemih. Apabila perasaan ingin berkemih muncul jangan diabaikan,
menahan berkemih akan membuat bakteri didalam kandung kemih berlipat ganda. Ibu
hamil harus berkemih dulu jika ia akan memasuki keadaan dimana ia tidak akan dapat
berkemih untuk waktu yang lama (misalnya naik kendaraan jarak jauh). Ia harus selalu
berkemih sebeblum berangkat tidur di malam hari. Bakteri bisa masuk sewaktu
melakukan hubungan seksual. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk berkemih
sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual dan minum banyak air untuk
meningkatkan produksi kandung kemihnya.
Defekasi menjadi tidak teratur karena :
a. Pengaruh relaksasi otot polos oleh estrogen
b. Tekanan uterus yang membesar
c. Pada kehamilan lanjut karena pengaruh tekanan kepala yang telah masuk panggul
Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya gerakan ibu
hamil, untuk mengatasi sembelit dianjurkan untuk meningkatkan gerak, banyak makan
makanan berserat (sayur dan buah-buahan). Sembelit dapat menambah gangguan wasir
menjadi lebih besar dan berdarah.
3. Faktor yang Memengaruhi Eliminasi Urine
a. Diet dan asupan
Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang memengaruhi output urine
(jumlah urine). Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang
dibentuk.selain itu, minum kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine.
b. Respon keinginan awal untuk berkemih
Kebiasaan mengabaikan keinginan awal utnuk berkemih dapat menyebabkan urin
banyak tertahan di vesika urinaria, sehingga memengaruhi ukuran vesika urinaria
dan jumlah pengeluaran urine.
c. Gaya hidup
Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi. Hal ini
terkait dengan tersedianya fasilitas toilet.
6. Pola Istirahat
Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi tidak
bolehdigunakan
sebagai
alasan
untuk
menghindari
pekerjaan
yang
tidak
disukainya.Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu yang
sangat lama. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang mendukung
kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatankegiatan malam hari harus dipertimbangkan dan kalau mungkindikurangi hingga
seminimal mungkin. Tidur malam + sekitar 8 jam/ istirahat/tidur siang 1 jam.
7. Perawatan Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalauterbasahi oleh
colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada puting susudan sekitarnya. Puting
susu yang masuk diusahakan supaya keluar denganpemijatan keluar setiap kali mandi.
8. Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalauterbasahi oleh
colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada puting susudan sekitarnya. Puting
susu yang masuk diusahakan supaya keluar denganpemijatan keluar setiap kali mandi.
spontan yaitu:
b. Abortus kompletus artinya seluruh hasil konsepsi dikeluarkan sehingga rongga rahim
kosong.
c. Abortus Inkompletus yaitu hamya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan
d. Abortus Insipiens adalah keguguran yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah
terbuka dam ketuban yang teraba. Kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.
e. Abortus Imminens yaitu keguguran membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini
keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat-obatan hormonal dan
antispasmodik serta istirahat.
f. Missed Aborsi yaitu janin mati, namun tertahan cukup lama di dalam (bermingguminggu)
g. Mola hidatidosa
1) Merupakan proses degenerasi pada vili korionik plasenta menyebabkan
perkembangan vesikel jernih mirip kista berbentuk seperti seikat anggur
2) Mola lengkap ; seluruh vesikel, tidak terdapat janin
3) Mola parsial ; vesikel disertai perkembangan janin yang tidak hidup
4) Biasanya merupakan neoplasma benigna, dapat berkembang menjadi
Koriokarsinoma
h. Kehamilan ektopik
Ketika kehamilan berimplantasi dimana saja kecuali didalam endometrium uterus.
Kehamilan Tuba : Berjumlah 95 % dari kehamilan ektopik.
Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi dalam
kandungan
1) Plasenta Previa adalah implantasi plasenta di segmen bawah uterus, secara
lengkap atau parsial akan menutupi lubang os servikal interna. Hal ini mungkin
24
3) Demam tinggi
a. Varisela
Infeksi Varisela Maternal :
1) Dapat ditularkan ke bayi baru lahir jika terjadi 6 hari sebelum sampai 2 hari
menjelang kelahiran
2) 10 sampai 30 % kasus infeksi varisela pada orang dewasa mengakibatkan
pneumonia varisela
3) Pada 40 % kasus pada kehamilan, pneumonia varisela mengakibatkan kematian
ibu.
Tanda dan Gejala Klinis Infeksi varisela :
1) Demam
2) Menggigil
Evaluasi
Jenis
: Pertanyaan
Bentuk
: Lisan
Jumlah
:2
Pertanyaan
Daftar Pustaka :
1. http://askep-askeb-kita.blogspot.com/
2. Stoppard, Miriam. 2002. Kehamilan dan Kelahiran. Jakarta :Mitra Media publisher.
3. Sulistyawati A. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.
4. Susilowati H, Endang. 2006. Lebih jauh tentang kehamilan. Jakarta : Edsa Mahkota.
5. Walsh, Linda. 2001. Community Based Care During the Childbearing Year. W.B
Saunders Company. United States of America.
6. 2003. Buku 2 : Asuhan Antenatal. Pusdiknakes.