Anda di halaman 1dari 14

PERJANJIAN KERJASAMA DOKTER MITRA

No.
Perjanjian Kerjasama ini dibuat pada hari ini
tahun .............., oleh dan antara:
I.

.............

tanggal .............., bulan ...............,

Rumah Sakit dr. Tadjuddin Chalid, berkedudukan di (2) Makassar, milik (3) Kementerian
Kesehatan didirikan berdasarkan Surat Ijin Operasional Rumah Sakit No. (4) 1300/Yankes2/XI/2011 tertanggal 15 November 2011, dalam hal ini diwakili oleh (5) dr. H. Kamal
Ali Parengrengi dalam kedudukannya sebagai Direktur Rumah Sakit tersebut dan selaku
demikian berdasarkan Surat Keputusan (6) . sah mewakili RS dari
dan oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit (1) dr. Tadjuddin Chalid
Makassar
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

II. Nama

: (7) dr. Ilham, M.Kes., Sp.A

Tanggal Lahir

: ...............................

Jenis Kelamin

: ...............................

Pekerjaan/Profesi

: (8) Dokter Spesialis Anak

Nomor KTP / Jati Diri Lain

: (9) .......................

Surat Tanda Registrasi Nomor

: (10) ...................,,berlaku s/d.....

Surat Ijin Praktik Nomor

: (11) ...................,,berlaku s/d.......

Alamat

: (12) .
.

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. -----------------------------------------------

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA masing-masing dapat disebut juga sebagai Pihak
dan bersama-sama sebagai Para Pihak.
Latar Belakang :
1.

PIHAK PERTAMA adalah pengelola RSK. dr. Tadjuddin Chalid Makassar

2.

PIHAK KEDUA adalah dokter, dokter gigi / dokter spesialis di bidang Anak.

3.

4.

PIHAK PERTAMA bermaksud untuk bekerjasama dengan PIHAK KEDUA dimana


PIHAK KEDUA diperkenankan untuk praktek di Rumah Sakit dan PIHAK PERTAMA akan
membantu menyediakan ruangan, alat kesehatan dan obat yang diperlukan.
Para Pihak sepakat akan hal-hal berikut ini:
Pasal 1
RUANG LINGKUP KERJASAMA
(1) Para Pihak dengan ini setuju untuk saling bekerjasama dimana PIHAK KEDUA
diperkenankan secara Paruh waktu untuk melakukan pelayanan medis dan/atau
pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan bidang keahlian/spesialisasi PIHAK KEDUA
di Rumah Sakit, baik rawat jalan, rawat inap, tindakan medis dengan mendapat bantuan
tenaga kesehatan dari PIHAK PERTAMA. (redaksional disesuaikan dengan jenis dokter
yang menjadi mitra)
(2) Para Pihak sepakat bahwa hubungan hukum antara para pihak adalah hubungan
kerjasama dan PIHAK KEDUA bukanlah karyawan PIHAK PERTAMA.
(3) PIHAK KEDUA dalam menjalankan pelayanan medis dan/atau pelayanan kesehatan
lainnya wajib mematuhi :
a. Segala ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit, termasuk Standard Operating
Procedure, peraturan-peraturan disiplin, Medical Staf by Laws dan Buku Pedoman
Pelayanan Medis yang ada pada Rumah Sakit.
b. Peraturan-peraturan/standar pelayanan organisasi profesi yang relevan, kode etik
profesi &RS, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(4) Dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, PIHAK
KEDUA diawasi oleh Direktur Pelayanan ( tergantung nomenklatur masing2 RS)
PIHAK PERTAMA

Pasal 2
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
(1) Perjanjian ini berlaku terhitung sejak tanggal __________________ untuk jangka waktu
selama __________ dan akan berakhir dengan sendirinya pada tanggal ___________.
(2) Perjanjian ini akan berakhir dengan sendirinya, meskipun tanggal berakhirnya jangka
waktu yang ditentukan sebagaimana disebut pada ayat 1 diatas belum tercapai, apabila
terdapat satu atau lebih kejadian di bawah ini:

a. Surat Izin Dokter atas nama Pihak Kedua dan/atau Surat Izin Penunjukan telah
berakhir jangka waktunya dan tidak diperpanjang karena sebab apapun;
b. Pihak Kedua dinyatakan tidak mampu untuk melaksanakan profesi dan tugasnya
karena lumpuh atau cacat tetap atau alasan kesehatan lainnya;
c. Pihak Kedua meninggal dunia;
d. Pihak Kedua telah dijatuhi hukuman pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap;
e. Pihak Pertama dinyatakan pailit atau dibubarkan;
f. Surat Izin Dokter atas nama Pihak Kedua dan/atau Surat Izin Penunjukan atas nama
Pihak Kedua menjadi tidak berlaku karena telah dicabut atau ditarik atau dibatalkan
oleh atau dikembalikan kepada instansi yang berwenang;
g Surat Izin Penyelenggaraan Rumah Sakit yang mengizinkan Pihak Pertama
menjalankan kegiatan sarana kesehatan telah dicabut atau ditarik oleh atau telah
dikembalikan kepada instansi yang berwenang.
(3) Dalam hal terjadi FORCE MAJEURE seperti bencana alam, revolusi, pemberontakan
atau tindakan / kebijakan pemerintah yang mengubah secara drastis keadaan sosial
masyarakat serta nilai materi dan jasa, maka tidak diperlukan pemberitahuan terlebih
dahulu oleh Para Pihak untuk menghentikan pengoperasian dan / atau pelayanan
kesehatan dari Rumah Sakit, dan oleh karena itu demi hukum Perjanjian ini berakhir
kecuali disepakati lain oleh Para Pihak.
(4) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju untuk tidak saling menuntut hak apapun
akibat terhentinya pengoperasian Rumah Sakit akibat keadaan sebagaimana dimaksud di
atas.
Para Pihak setuju untuk mengeyampingkan Pasal 1266 Kitab Undang-undang Hukum
Perdata Indonesia sepanjang diperlukannya persetujuan pengadilan untuk mengakhiri
Perjanjian ini.
(5) Dalam hal Perjanjian berakhir, seluruh dokumen milik Pihak Pertama yang ada di Pihak
Kedua harus sudah diserahkan kepada Pihak Pertama melalui Pimpinan RSK. DR.
TADJUDDIN CHALID MAKASSAR dalam keadaan baik dengan mendapat tanda
terima yang layak selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal
Perjanjian ini berakhir.
(6) Setiap dan seluruh hak dan kewajiban yang terutang oleh pihak yang satu kepada pihak
yang lain pada saat Perjanjian ini berakhir wajib diselesaikan dengan secepat-cepatnya
dan sebaik-baiknya, dalam waktu tidak lebih dari 2 (dua) bulan sejak tanggal berakhirnya
Perjanjian ini.

Pasal 3
PEMBAGIAN RUANGAN DAN WAKTU
PIHAK KEDUA dalam melakukan pelayanan medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya,
baik untuk pasien rawat jalan dan rawat inap, setuju mematuhi pengaturan ruangan dan waktu
sebagaimana ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 4
PERSYARATAN PROSEDURAL KERJA
(1) Dalam

melaksanakan Perjanjian ini, PIHAK KEDUA senantiasa berada dalam keadaan


sehat fisik dan mental, memiliki integritas moral yang sesuai dengan etika kedokteran dan
standar perilaku profesi, memiliki kecakapan profesional sesuai dengan bidang
spesialisasi/keahliannya, memiliki ijin untuk praktek sesuai keahliannya serta memenuhi
Ketentuan Pasal 1 ayat (3);

(2) PIHAK KEDUA tunduk dan patuh pada putusan PIHAK PERTAMA sehubungan dengan

hal-hal sebagaimana dimaksud ayat 1 di atas.


Pasal 5
WAKTU KERJA PIHAK KEDUA
(1) Pihak Kedua bekerja pada Pihak Pertama sebagai dokter di RSK. DR. TADJUDDIN
CHALID MAKASSAR sesuai dengan jadwal praktek yang telah disepakati oleh kedua
belah pihak.
(2) Dalam hal di kemudian hari terdapat perubahan jadwal praktek (jam bekerja) maka
perubahan tersebut harus atas kesepakatan bersama yang dibuat secara tertulis yang
merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
(3) Apabila karena sesuatu alasan yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan Pihak
Kedua terpaksa berhalangan hadir bekerja (praktek) untuk sesuatu hari pada jadwal yang
telah ditentukan, maka Pihak Kedua wajib mengajukan penggantian jadwal prakteknya
tersebut secara tertulis dan lisan kepada Pihak Pertama melalui Pimpinan RS
GANDARIA.
Pasal 6
PENUNJUKAN/PERMINTAAN DOKTER PENGGANTI
(1) Dalam hal Pihak Kedua berhalangan menjalankan tugasnya di RSK. DR. TADJUDDIN
CHALID MAKASSAR karena sesuatu alasan yang dapat dipertanggung jawabkan,
sedangkan Pihak Kedua terikat dan bertanggung jawab menjalankan perawatan dan
pengobatan kepada Pasien Rawat Inap dan/atau Pasien Rawat Jalan tertentu, maka Pihak

Kedua berhak menunjuk dan/atau meminta dokter lain baik dokter di RSK. DR.
TADJUDDIN CHALID MAKASSAR maupun dokter lain dari luar RSK. DR.
TADJUDDIN CHALID MAKASSAR untuk menjalankan tugas sebagai Dokter
Pengganti yang menggantikan kedudukannya untuk sementara waktu selama Pihak
Kedua berhalangan. Dalam hal ini, kedudukan Pihak Kedua adalah selaku Dokter Utama
bagi Pasien Rawat Inap dan/atau Pasien Rawat Jalan yang menjadi tanggung jawabnya.
(2) Dalam hal Pihak Kedua menunjuk dokter lain yang berpraktek di luar RSK. dr.
Tadjuddin Chalid Makassar sebagai Dokter Penggantinya, maka penunjukan itu dianggap
sebagai persetujuan Pihak Kedua terhadap Dokter Pengganti, dan Pihak Kedua wajib
segera menyampaikan pemberitahuannya secara tertulis kepada Pimpinan RSK. DR.
TADJUDDIN CHALID MAKASSAR dalam waktu selambat-lambatnya 6 (enam) hari
kerja sebelum efektifnya penunjukan tersebut. Pihak Pertama akan segera
memberitahukan secara tertulis kepada Suku Dinas Pelayanan Kesehatan perihal
penunjukkan dokter pengganti tersebut.
Pihak Kedua selaku Dokter Utama menjamin bahwa Dokter Penggantinya adalah
seorang dokter dengan kualitas yang dapat diandalkan secara profesional dan memiliki
kompetensi untuk menjalankan tugasnya.
(3) Pihak Kedua bertanggung jawab penuh atas setiap dan seluruh tindakan perawatan dan
pengobatan yang dilaksanakan Dokter Pengganti, berikut setiap dan segala akibat yang
ditimbulkannya baik secara langsung dan tidak langsung terhadap Pasien Rawat Inap
dan/atau Pasien Rawat Jalan yang menjadi tanggung jawab Pihak Kedua, kecuali apabila
terjadi pelanggaran dan/atau kesalahan yang dilakukan semata-mata karena
pelanggarannya atau salahnya atau kelalaiannya Dokter Pengganti itu sendiri.
(4) Pihak Kedua membebaskan Pihak Pertama dan setiap dan seluruh tenaga medis lainnya,
para staf, para karyawan, pejabat dan pimpinan RSK. DR. TADJUDDIN CHALID
MAKASSAR dari segala bentuk permintaan/tuntutan/gugatan pertanggungjawaban atau
penggantian kerugian maupun dari segala aduan (klachdelict) ataupun tuduhan
(accusation) karena pelanggaran dan/atau kesalahan Dokter Pengganti dalam melakukan
tindakan perawatan dan pengobatan terhadap Pasien Rawat Inap dan/atau Pasien Rawat
Jalan yang menjadi tanggung jawab Pihak Kedua baik secara sengaja maupun tidak
sengaja/kelalaian (culpa).
Pasal 7
HAK DAN KEWAJIBAN
Tanpa mengurangi hak dan kewajiban Para Pihak lainnya berdasarkan Perjanjian ini, Para Pihak
mempunyai hak dan kewajiban, masing-masing harus dilaksanakan dan ditaati berlandaskan
pada standar profesi, sebagai berikut :

(1) PIHAK PERTAMA


Mempunyai kewajiban dan hak sebagai berikut:
KEWAJIBAN KEWAJIBAN:
1.

2.

3.
4.

Menyediakan tempat rawat jalan dan rawat inap yang layak serta sarana dan
prasarananya (yang memenuhi unsur kewajaran) bagi pasien yang dirawat PIHAK
KEDUA.
Memberikan ijin tertulis kepada PIHAK KEDUA untuk memberikan pelayanan
medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya, baik rawat jalan maupun rawat inap di
Rumah Sakit. (bentuknya clinical appointment-surat penugasan klinis)
Menghormati standar profesi medis PIHAK KEDUA.
Membayar Jasa Medis ............ (sebagaimana terlampir) PIHAK KEDUA yang
diperoleh karena melakukan pelayanan medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya
di Rumah Sakit, sebagaimana ditentukan di dalam Pasal 8 Perjanjian ini dan/atau
perjanjian-perjanjian lain yang mungkin dibuat kemudian berdasarkan syarat-syarat
yang disepakati Para Pihak.

HAK-HAK :
1.

Menetapkan/menentukan luasnya ruang lingkup ketentuan-ketentuan yang berlaku di


Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (3) Perjanjian ini dengan
tetap mengindahkan dan berlandaskan kepada persyaratan dasar pelayanan medis.

2.

Bilamana diperlukan, atas pertimbangan dari Komite Medik Rumah Sakit, dapat
mengubah dan/atau membatalkan Perjanjian ini.
Melakukan pemotongan atas penghasilan/pendapatan PIHAK KEDUA yang
diperoleh PIHAK KEDUA sehubungan dengan pelayanan medis dan/atau pelayanan
kesehatan lainnya yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA di Rumah Sakit sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 10 Perjanjian ini.
Memberikan sanksi administratif, bentuk sanksi mana ditentukan berdasarkan
kebijakan PIHAK PERTAMA, kepada PIHAK KEDUA bila berhalangan hadir tanpa
alasan yang wajar (alasan mana wajib diberitahukan secara tertulis kepada PIHAK
PERTAMA sebelumnya) dan/atau tidak menunjuk penggantinya apabila tidak hadir.
Sehubungan dengan hal di atas, PIHAK PERTAMA berhak menunjuk dokter
pengganti PIHAK KEDUA dengan STR yang sama dengan berkonsultasi dan
persetujuan dari PIHAK KEDUA.
Membatalkan Perjanjian ini dan/atau meminta ganti rugi apabila PIHAK KEDUA
melakukan hal-hal yang dinyatakan dalam Pasal 15 Perjanjian ini.

3.

4.

5.

(2) PIHAK KEDUA


Mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut :
HAK-HAK :

1.

2.

3.

Mendapat pembagian jasa medis dari PIHAK PERTAMA atas pelayanan medis
dan/atau pelayanan kesehatan lainnya yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA di
Rumah Sakit sebagaimana ditentukan di dalam Pasal 6 Perjanjian ini dan/atau
perjanjian-perjanjian lain yang mungkin dibuat kemudian berdasarkan syarat-syarat
yang disepakati Para Pihak.
Dengan memenuhi unsur kewajaran, mendapat prasarana dan sarana administratif
dan medis serta bantuan tenaga kesehatan dari PIHAK PERTAMA yang diperlukan
oleh PIHAK KEDUA di dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan
Perjanjian ini di Rumah Sakit.
Memperoleh proses pemeriksaan internal atas dugaan kesalahan atau pelanggaran
yang dilakukan, baik di bidang administratif maupun di bidang medis teknis.

KEWAJIBAN - KEWAJIBAN :
1.

Memperlihatkan dokumen asli dan memberikan salinan/copy untuk disimpan oleh


PIHAK
PERTAMA,
dokumen-dokumen
yang
menyangkut
keahliannya/spesialisasinya dan dokumen yang membuktikan kewenangan
melakukan pekerjaan sebagai dokter dibidang keahliannya yang diterbitkan oleh
institusi yang berwenang kepada PIHAK PERTAMA.

2.

Menanggung dan membayar pajak yang dikenakan kepadanya berdasarkan peraturan


yang berlaku atas pendapatan yang diperoleh dari PIHAK PERTAMA, dan
PEMOTONGAN ZAKAT, pembayaran mana dilakukan dengan cara pemotongan
oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 7
Perjanjian ini.

3.

Hadir di Rumah Sakit sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bersama atau pada
saat diperlukan atau dalam keadaan-keadaan mendesak untuk kepentingan pasien.

4.

Mematuhi semua peraturan, kebijakan, visi, misi, tata tertib, prosedur, dan segala
ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit, yang berkaitan dengan bidang tugasnya
berdasarkan perjanjian ini;

5.

Mengikuti dan mentaati ketentuan-ketentuan umum yang berlaku di Rumah Sakit,


termasuk hanya menggunakan fasilitas dan pemeriksaan penunjang (Radiologi,
Laboratorium, Pharmasi, Fisiotherapi) tetapi tidak terbatas pada formularium, obatobatan yang digunakan di RSK. DR. TADJUDDIN CHALID MAKASSAR dan
besarnya jasa medis yang diterima PIHAK KEDUA.

6.

Mematuhi norma etika kedokteran dan menghormati norma etika Rumah Sakit yang
berlaku di Indonesia serta ketentuan sebagaimana dimaksud di dalam pasal 1 ayat (3)
Perjanjian ini yang telah ditetapkan dan diterbitkan PIHAK PERTAMA.

7.

Melaksanakan profesi sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh organisasi


profesinya serta melaksanakan tindakan medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya
hanya dalam batas-batas kompetensinya.

8.

Senantiasa memberikan pelayanan medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya


secara optimal sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan medis yang
ditetapkan oleh organisasi profesinya dan/atau oleh instansi yang berwenang dan
standar pelayanan medis yang berlaku di Rumah Sakit.

9.

Menunjuk dokter pengganti yang mempunyai keahlian di bidang yang sama yang
telah terikat di dalam perjanjian dengan PIHAK PERTAMA atau tidak, baik dokter
purna waktu maupun dokter paruh waktu, untuk menggantikan PIHAK KEDUA di
dalam memberi pelayanan medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya terhadap
pasien yang wajib dirawat oleh PIHAK KEDUA di Rumah Sakit sehingga tugas dan
pekerjaan PIHAK KEDUA tetap terselenggara di Rumah Sakit.

10. Senantiasa merujuk pasien kepada tenaga medis lain di Rumah Sakit dalam hal
PIHAK KEDUA merasakan terdapat hal-hal atau masalah-masalah yang diluar
kompetensinya dan/atau di luar kewenangannya, berdasarkan kepatutan yang dianut
dalam praktek profesi kedokteran dalam menetapkan jenis kasus yang harus dirujuk
tersebut.
11. Membantu kepentingan lain Rumah Sakit yang berhubungan dengan keahlian
PIHAK KEDUA.
12. Bersedia membagi ilmu, pengetahuan pengalaman dan ketrampilan bagi staf Rumah
berdasarkan permintaan dari bagian diklat RSK. DR. TADJUDDIN CHALID
MAKASSAR atau tanpa memungut biaya apapun.
13. Menjaga nama baik Rumah Sakit dan menjaga kerahasiaan segala hal yang diketahui
selama berpraktek di RSK. DR. TADJUDDIN CHALID MAKASSAR .
14. Selama jangka waktu Perjanjian ini dan perpanjangannya (jika ada), memelihara
keabsahan dan keberlakuan ijin sebagaimana dimaksud dalam angka 1 Pasal ini. Dan
berkewajiban senantiasa memperbaharui perijinan terkait keprofesian yang
digunakan di RSK. DR. TADJUDDIN CHALID MAKASSAR.
Pasal 8
BAGIAN PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA akan memberikan kepada PIHAK KEDUA bagian atas jasa-jasa pelayanan
medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya yang dilakukan PIHAK KEDUA di Rumah Sakit
berdasarkan Perjanjian ini, yang bentuk, besar dan cara pembayarannya akan diatur di dalam
lampiran tersendiri yang tetap merupakan bagian dan kesatuan yang tak terpisahkan dari
Perjanjian ini.

Pasal 9
HONORARIUM DAN CARA PEMBAYARANNYA
(1) Honorarium:
a. Sebagai Dokter Utama:
Untuk profesi dan jasa dan dedikasi yang telah diberikan Pihak Kedua pada RSK. DR.
TADJUDDIN CHALID MAKASSAR berdasarkan Perjanjian ini, Pihak Kedua
berhak dan karenanya Pihak Pertama memberikan imbalan jasa sebagai honorarium.
Besarnya honorarium yang diberikan kepada dokter ditentukan sebagai berikut :
1) Untuk pasien poliklinik 80% dari tarif pelayanan
2) Untuk pasien rawat inap 85% dari tariff visite/konsul/tindakan/operasi
b. Sebagai Dokter Pengganti:
Untuk profesi dan jasa yang telah diberikan Pihak Kedua sebagai Dokter Pengganti
dalam rangka menggantikan dokter lain yang berhalangan (jika ada), Pihak Kedua
berhak dan karenanya Pihak Pertama memberikan imbalan jasa Dokter Pengganti.
c. Besarnya honorarium yang diberikan kepada dokter baik sebagai Dokter Utama
maupun sebagai Dokter Pengganti, ditentukan sebagai berikut :
1) Untuk pasien poliklinik 80% dari tarif pelayanan
2) Untuk pasien rawat inap 85% dari tarif visite/konsul/tindakan/operasi
Pasal 10
PAJ AK
PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menanggung dan membayar seluruh pajak yang dikenakan
kepadanya berdasarkan peraturan yang berlaku atas pendapatan yang diperoleh dari pemberian
jasa-jasa pelayanan medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya di Rumah Sakit dan PIHAK
PERTAMA akan melakukan pemotongan pajak-pajak tersebut sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 11
TATA CARA DAN PROSEDUR PELAYANAN MEDIS
(1) PIHAK KEDUA setuju untuk ikut berperan aktif menyusun berbagai prosedur pelayanan
medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya yang sesuai dengan standar profesi
spesialisasinya untuk disampaikan pada PIHAK PERTAMA agar PIHAK PERTAMA
dapat menetapkannya sebagai standar pelayanan medis dalam rangka upaya Para Pihak
memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien/klien yang wajib dirawat oleh PIHAK
KEDUA yang dirawat di Rumah Sakit.
(2) PIHAK PERTAMA setuju untuk memberikan fasilitas dan kemudahan, bentuk mana
ditentukan oleh PIHAK PERTAMA, kepada PIHAK KEDUA dalam rangka menyusun
prosedur pelayanan medis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 12

PENGGUNAAN ALAT- ALAT MEDIS DAN OBAT-OBATAN


(1) PIHAK KEDUA tidak membawa dan/atau menggunakan alat-alat medis dari luar Rumah
Sakit tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA kecuali dalam keadaan darurat
dalam hal mana PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya atas penggunaan alatalat medis tersebut.
(2) Dalam hal PIHAK PERTAMA menyetujui penggunaan alat-alat medis yang dibawa oleh
PIHAK KEDUA untuk digunakan di Rumah Sakit maka segala akibat yang timbul
termasuk pembiayaannya sesuai dengan pembagian antara PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA atas penggunaan alat medis tersebut.
(3) Para Pihak setuju bertanggung jawab atas akibat yang timbul dari penggunaan alat-alat
medis tersebut termasuk pembiayaannya sesuai kesepakatan Para Pihak sebagaimana
tercantum dalam ayat (2).
(4) PIHAK KEDUA setuju untuk tidak membawa dan/atau menggunakan obat-obatan, bahan
farmasi, dan bahan kimia lainnya dari luar Rumah Sakit tanpa persetujuan tertulis dari
PIHAK PERTAMA.
(5) Dalam hal PIHAK PERTAMA menyetujui penggunaan obat-obatan, bahan farmasi, dan
bahan kimia lainnya yang dibawa oleh PIHAK KEDUA untuk digunakan di tempat
PIHAK PERTAMA maka segala akibat yang timbul termasuk pembiayaannya yaitu
sesuai dengan pembagian antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA atas
penggunaan obat-obatan, bahan farmasi dan bahan kimia tersebut.
Pasal 13
ETIKA KERJA DAN KEWENANGAN MELAKUKAN TINDAKAN MEDIS
(1) PIHAK KEDUA setuju untuk mematuhi norma etika kedokteran dan menghormati norma
etika rumah sakit yang berlaku di Indonesia serta ketentuan khusus yang diatur di dalam
Rumah Sakit sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 3 Perjanjian ini yang telah ditetapkan
dan diterbitkan PIHAK PERTAMA serta mematuhi ketentuan dalam Pasal 1 ayat (3);
(2) PIHAK KEDUA setuju untuk melaksanakan profesi sesuai dengan kewenangan yang
diberikan oleh PIHAK PERTAMA dalam Surat Penugasan Klinis (Clinical Appointment).
Pemberian Surat Penugasan klinis didasarkan atas rekomendasi sub komite kredensial
komite medis RSK. DR. TADJUDDIN CHALID MAKASSAR;
(3) PIHAK KEDUA setuju untuk senantiasa memberikan pelayanan medis dan/atau
pelayanan kesehatan lainnya secara optimal sesuai dengan standar profesi dan standar
pelayanan medis yang ditetapkan oleh organisasi profesinya dan/atau oleh instansi yang
berwenang dan standar pelayanan medis yang berlaku di Rumah Sakit.
(4) PIHAK KEDUA setuju untuk senantiasa merujuk pasien kepada tenaga medis lain di
Rumah Sakit dalam hal PIHAK KEDUA merasakan terdapat masalah yang diluar
kompetensinya dan/atau di luar kewenangannya.

(5) PIHAK KEDUA setuju untuk memperhatikan pertimbangan Komite Medis dalam
menetapkan jenis kasus yang harus dirujuk sesuai dengan ketentuan ayat (4).
Pasal 14
RAHASIA RUMAH SAKIT
(1) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk, dengan alasan apapun, merahasiakan semua
informasi perihal Rumah Sakit atau hal-hal lain yang berhubungan dengan Rumah Sakit,
baik yang diperoleh PIHAK KEDUA secara langsung maupun tidak langsung, baik
selama Perjanjian ini berlangsung maupun setelah Perjanjian ini berakhir.
(2) Kerahasiaan informasi sebagaimana dimaksud di dalam ayat (1) pasal ini dapat meliputi,
tetapi tidak terbatas pada, segala peristiwa yang terjadi di Rumah Sakit, antara lain
manajemen rumah sakit, keadaan keuangan, personalia rumah sakit, klien/pasien,
dokumen dan prosedur pengoperasian usaha PIHAK PERTAMA dan/atau hal-hal lainnya
yang secara umum dikatagorikan sebagai rahasia rumah sakit dalam arti seluas-luasnya.
(3) PIHAK KEDUA setuju untuk tidak menyalin atau meng copy seluruh atau sebagian
baik secara mekanik, elektronik, atau dengan jalan apapun sebagian atau semua dokumen
milik PIHAK PERTAMA.
(4) PIHAK KEDUA setuju untuk tidak melakukan penambahan dan/atau pengurangan atas
dokumen Rumah Sakit secara melawan hukum.
Pasal 15
LARANGAN DAN SANKSI
Di dalam melaksanakan Perjanjian ini, PIHAK KEDUA terikat untuk mematuhi dan
menghindari larangan-larangan sebagaimana tercantum di bawah ini, yang berakibat dapat
dijatuhi sanksi pemutusan perjanjian secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA dengan
mengesampingkan ketentuan pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sepanjang
diperlukannya persetujuan pengadilan untuk mengakhiri Perjanjian, yaitu :
(1) Melanggar peraturan-peraturan, persyaratan-persyaratan, prosedur serta disiplin kerja
yang ditetapkan dan berlaku di rumah sakit PIHAK PERTAMA, baik yang khusus diatur
di dalam Perjanjian ini maupun yang dibuat sebagai ketentuan tata laksana hubungan
kerja harian, termasuk, tetapi tidak terbatas pada Buku Pedoman Pelayanan Medis,
termasuk bekerja di rumah sakit lain pada waktu dimana PIHAK KEDUA seharusnya
bekerja di Rumah Sakit.

(2) Membawa dan/atau menggunakan alat-alat medis, obat-obatan, bahan farmasi, dan bahan
kimia lainnya dari luar Rumah Sakit tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
(3) Membawa dan/atau menggunakan tenaga kesehatan untuk membantu PIHAK KEDUA di
dalam melaksanakan pelayanan medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya di Rumah
Sakit dari luar Rumah Sakit.
(4) Menyalin atau meng copy seluruh atau sebagian baik secara mekanik, elektronik, atau
dengan jalan apapun sebagian atau semua dokumen milik PIHAK PERTAMA.
(5) Membuka atau membocorkan informasi yang merupakan rahasia Rumah Sakit, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dalam bentuk dan cara apapun.
(6) Melakukan perbuatan yang membahayakan Rumah Sakit, pasien/klien, atau petugas yang
bekerja pada PIHAK PERTAMA.
(7) Mempergunakan barang milik PIHAK PERTAMA dengan tidak sah untuk kepentingan
pribadi.
(8) Memberi keterangan palsu.
(9) Menyalahgunakan wewenang yang dimilikinya.
(10) Dengan sengaja merusak barang milik PIHAK PERTAMA.
(11) Meminta atau menerima pemberian dari siapapun sebagai imbalan jasa selain yang telah
disepakati bersama oleh Para Pihak.
(12) Mempengaruhi pimpinan, keluarga pimpinan, atau petugas yang bekerja pada PIHAK
PERTAMA untuk berbuat sesuatu yang melanggar hukum dan atau norma kesusilaan.
(13) Menghina secara kasar atau mengancam pimpinan, keluarga pimpinan, atau petugas yang
bekerja pada PIHAK PERTAMA.
(14) Ijin Praktek PIHAK PERTAMA dicabut dan/atau dibekukan sementara oleh pihak yang
berwenang.
(15) PIHAK KEDUA tidak menjaga nama baik Rumah Sakit dan/atau PIHAK PERTAMA.
(16) Melayani pasien yang tidak terdaftar di Rumah Sakit.
(17) Tersangkut dalam kasus hukum
Pasal 16
TANGGUNG-JAWAB HUKUM KEPADA PIHAK KETIGA
(1) Dalam hal terjadi kesalahan atau kelalaian medik yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA
yang menimbulkan tuntutan ganti rugi oleh pihak ketiga, maka Para Pihak akan bertemu
untuk menemukan cara penyelesaian yang terbaik.
(2) Ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas ditanggung dan dibayar oleh
PIHAK KEDUA.
(3) Dalam hal kesalahan atau kelalaian tersebut terbukti dilakukan PIHAK PERTAMA
selaku korporasi Rumah Sakit, maka ganti rugi dibayar sepenuhnya oleh PIHAK
PERTAMA.
Pasal 17

DOMISILI HUKUM DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN


(1) Segala perselisihan atau sengketa yang timbul antara Para Pihak berdasarkan Perjanjian
akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.
(2) Bilamana selambat-lambatnya dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari musyawarah
untuk mufakat tidak tercapai, maka Para Pihak memilih jalur Mediasi untuk
menyelesaikan perselisihan atau sengketa tersebut.
Pasal 18
LAIN-LAIN
(1) Kecuali untuk hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, perubahan atas ketentuanketentuan Perjanjian ini harus disepakati secara tertulis oleh Para Pihak.
(2) Pemberitahuan. Setiap pemberitahuan, korespondensi atau komunikasi yang berhubungan
dengan Perjanjian ini dilakukan dalam bahasa Indonesia dan dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
a.
Secara tertulis dengan diserahkan langsung dengan tanda terima yang memadai,
atau dengan surat tercatat atau dengan jasa kurir, atau dengan faksimili (dalam hal
dengan faksimili harus ditegaskan kembali dengan surat tertulis yang diserahkan
secara langsung atau dengan surat tercatat, selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah
pengiriman faksimili tersebut, akan tetapi tidak diterimanya penegasan tersebut tidak
mengurangi kesahan dari pemberitahuan yang telah secara nyata dilakukan dengan
faksimili tersebut).
b.

Pemberitahuan, korespondensi atau komunikasi tersebut dianggap telah diterima,


jika dengan faksimili pada waktu dikirimkan pemberitahuan, korespondensi atau
komunikasi tersebut, dan jika dengan diserahkan langsung pada waktu diserahkan, dan
jika dengan surat tercatat atau jasa kurir adalah 3 (tiga) hari setelah pengiriman.

c.

Segala pemberitahuan dan komunikasi lainnya yang harus diberikan oleh atau
kepada Para Pihak berdasarkan PERJANJIAN ini wajib dilakukan secara tertulis dan
dikirimkan ke alamat sebagai berikut:
Kepada PIHAK PERTAMA:
RUMAH SAKIT
Jl
Telp :
Fax

Attn :
Kepada PIHAK KEDUA:

Jl.
Telp :
Fax :
(3) PERJANJIAN ini tunduk pada dan ditafsirkan menurut hukum yang berlaku di Republik
Indonesia
(4) Apabila salah satu ketentuan dalam PERJANJIAN ini dianggap tidak sah, tidak berlaku
atau tidak dapat dilaksanakan sehubungan dengan suatu undang-undang yang berlaku
atau putusan pengadilan atau badan administrasi Pemerintah yang berwenang, maka
ketentuan-ketentuan lain dalam PERJANJIAN ini tidak akan mempengaruhi atau
menjadikan tidak sah karenanya.
PERJANJIAN ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing ditandatangani diatas materai
secukupnya dan keduanya mempunyai kekuatan hukum yang sama guna kepentingan Para
Pihak.
PIHAK PERTAMA,

PIHAK KEDUA,

................................................

EMAIL :

Anda mungkin juga menyukai