Disusun Oleh :
Ulul Ilma Navia
21030112140185
Kelompok 4
I.
Pendahuluan
Pancasila
Pancasila adalah dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam
pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II
No. 7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945.
Pancasila adalah falsafah atau pandangan hidup, jiwa dan kepribadian serta
tujuan hidup bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila
mempunyai nilai-nilai yang dijadikan dasar dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, selain itu nilai-nilai Pancasila telah memberikan ciri-ciri (identitas)
bangsa yang membedakan bangsa Indonesia dari bangsa lain dalam bersikap,
bertingkah laku secara perorangaan maupun secara kemasyarakatan.
Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Pancasila sebagai filsafat negara indonesia memiliki visi dasar yang
bersumber pada hakikat manusia. Visi dasar inilah yang memberi visi dan arah
bagi seluruh kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan Indonesia. Sifat dasar
filsafat Pancasila bersumber pada hakikat kodrat manusia karena pada hakikatnya
manusia adalah sebagai pendukung pokok negara. Inti kemanusiaan itu
terkandung dalam sila kedua : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
Dalam sila ke-dua mengandung nilai yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia sehari-hari. Hal itu karena seorang manusia dalam melakukan
aktifitas sehari-hari tidak lepas dari manusia lain. Sehingga sila ke-dua tersebut
mampu memberikan dasar kepada kita sebagai manusia agar senantiasa
memanusiakan orang lain dalam kehidupan. Selain itu, dalam sila ke-dua juga
terdapat nilai keadilan dimana menuntut kita sebagai manusia yang tidak dapat
lepas dari manusia lainnya harus menghormati, menghargai dan menjunjung
tinggi keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
tersebut.
Sehingga
bangsa
Indonesia
senantiasa
berdasar
Berikut
manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain.
Globalisasi
Menurut asal katanya, kata "GLOBALISASI" diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru
khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak
maupun elektronik.
Ada pula yang mengatakan globalisasi yaitu sebagai berikut :
- hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi.
- suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas
wilayah.
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya
sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi
bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Pengaruh globalisasi
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu
negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh
positif dan pengaruh negatif.
Dampak positif globalisasi antara lain:
- Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
- Mudah melakukan komunikasi
- Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
- Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
- Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
- Mudah memenuhi kebutuhan
Dampak negatif globalisasi antara lain:
- Informasi yang tidak tersaring.
- Membuat tidak kreatif, karna prilaku konsumtif.
- Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit.
- Banyak meniru perilaku yang buruk.
- Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau
kebudayaan suatu negara.
Masalah yang sering bermunculan di era zaman globalisasi yang semakin
modern ini ada ketidakpatuhan kita terhadap ideologi yang dianut yaitu pancasila.
Unsur loyalitas pun semakin hari, semakin menipis. Sering sekali masyarakat
Indonesia menunjukkan sikap ketidakpedulian terhadap ideologi pancasila, dan
pada akhirnya menimbulkan berbagai personalan yang muncul dan dampak dari
segala persoalan tersebut adalah persatuan bangsa Indonesia semakin menurun.
Terjadi banya kasus-kasus kriminal dan kekerasan yang menyimpang dan sama
sekali tidak cocok dari ideologi bangsa Indonesia. Sering sekali kita mengabaikan
persoalan-persoalan kecil seperti ini, namun tak pernah disadari bahwa lewat
persoalan seperti inilah dapat menghancurkan kita.
II.
Permasalahan
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA, 22 MEI 2013--Angka kekerasan
Dapat dilihat dari penggalan berita di atas, telah terjadi peningkatan kekerasan
pelajar dari tahun ke tahun. Tawuran antara pelajar saat ini sudah menjadi masalah
yang sangat mengganggu ketertiban dan keamanan lingkungan di sekitarnya. Saat
ini, tawuran antar pelajar sekolah tidak hanya terjadi di lingkungan atau sekitar
sekolah saja, namun terjadi di jalan-jalan umum, tak jarang terjadi perusakan
fasilitas publik. Hal ini merupakan peristiwa yang sangat memprihatinkan dalam
era globalisasi yaitu moral para remaja kita yang sangat tidak sesuai dengan nilai
kemanusiaan.
Bagaimana masa depan negara kita bila para remaja yang notabene adalah
penerus dan generasi harapan bangsa tak lagi menganut dan mengamalkan
pancasila sebagai ideologi negara? Tentu saja hal ini akan membawa indonesia
semakin terpuruk dan terancam kehilangan identitasnya yaitu pancasila. Sehingga
lewat makalah ini akan dibahas penyimpangan sila ke-dua pada era globalisasi
seperti yang telah disebutkan di atas dimulai dari penyebab kekerasan pelajar itu
sendiri dan bagaimana solusi yang tepat yang dapat kita lakukan demi mencegah
kekerasan atau tawuran pelajar yang akan berdampak pada keutuhan, persatuan
dan identitas bangsa Indonesia.
III. Pembahasan
Tawuran antara pelajar saat ini sudah menjadi masalah yang sangat
mengganggu ketertiban dan keamanan lingkungan di sekitarnya. Saat ini, tawuran
antar pelajar sekolah tidak hanya terjadi di lingkungan atau sekitar sekolah saja,
namun terjadi di jalan-jalan umum, tak jarang terjadi pengrusakan fasilitas publik.
Penyimpangan pelajar ini menyebabkan pihak sekolah, guru dan masyarakat yang
melihat pasti dibuat bingung dan takut bagaimana untuk mererainya, sampai
akhirnya melibatkan pihak kepolisian.
Hal ini tampak beralasan karena senjata yang biasa dibawa oleh pelajar-pelajar
yang dipakai pada saat tawuran bukan senjata biasa. Bukan lagi mengandalkan
keterampilan tangan, tinju satu lawan satu. Sekarang, tawuran sudah
menggunakan alat bantu, seperti benda yang ada di sekeliling (batu dan kayu)
mereka juga memakai senjata tajam layaknya film action di layar lebar dengan
senjata yang bisa merenggut nyawa seseorang. Contohnya, samurai, besi bergerigi
yang sengaja dipasang di sabuk, pisau, besi.
Penyimpangan seperti tawuran antar pelajar, menjadi kerusuhan yang dapat
menghilangkan nyawa seseorang tidak bisa disebut sebagai kenakalan remaja,
namun sudah menjadi tindakan kriminal. Yang menjadi pertanyaan, adalah
bagaimana bisa seorang pelajar tega melakukan tindakan yang ekstrem sampai
menyebabkan hilangnya nyawa pelajar lain hanya karena masalah-masalah kecil?
Tawuran antar pelajar bisa terjadi antar pelajar sesama satu sekolah, ini
biasanya dipicu permasalahan kelompok, cenderung akibat pola berkelompok
yang menyebabkan pengkelompokkan berdasarkan hal-hal tertentu. Misalnya,
individu. Hal ini yang akan menyebabkan trauma atau kekerasan beruntun
yang diakibatkan karena menganggap kekerasan adalah hal yang wajar.
c. Acara awal tahun, orientasi sekolah adalah acara di mana pelajar baru
diwajibkan mengikuti kegiatan ini. Kegiatan yang pada dasarnya adalah
untuk memahami dan mengenali sekolah, kegiatan serta untuk lebih kenal
kawan-kawannya malah cenderung disalah gunakan oleh senior untuk
ajang balas dendam dari apa yang pernah ia terima pada waktu yang sama
menjadi junior, pola-pola yang dipakai cenderung dengan pola militer. Hal
inilah yang menyebabkan kekerasan dalam dunia pendidikan. Pola yang
menjadi semacam suntikan yang terus diturunkan oleh setiap generasi.
Agar terhindar dari pola yang berlebihan, diperlukan adanya pengawasan
dari pihak sekolah dan turunnya langsung pengajar dalam kegiatan ini.
Kedisiplinan berbeda dengan kekerasan, hal ini seharusnya menjadi
tantangan setiap panitia kegiatan dalam mengemas ide, gagasan acara pada
waktu perkenalan sekolah, menjadi sesuatu yang inofatif, kreatif sehingga
diharapkan lambat laun sikap premanisme akibat perpeloncoan akan
menjadi cara kuno dan tidak menarik lagi.
Solusi
Dari ketiga faktor penyebab tersebut, kita bisa mendapatkan bayangan atau
solusi yang terbaik seperti apa dan bagaimana melakukan proses penyelesaiannya.
Walaupun permasalahan tawuran antar pelajar memang bukan hal sepele yang
bisa langsung diselesaikan, namun diperlukan adanya proses berkelanjutan,
kesadaran dan kerja sama dengan semua pihak, bukan hanya sekolah, orangtua,
masyarakat dan penegak hukum, tapi juga kesadaran pemahaman pelajar sebagai
seorang individu, sebagai generasi muda yang penuh dengan tanggung jawab.
Ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi dari paparan di atas, yaitu:
Pemahaman bagaimana seorang pelajar disaat sedang mengalami pencarian
identitas, cenderung sangat mudah labil. Dan kelabilan inilah yang ahirnya
tawuran antar pelajar terjadi.Ada beberapa cara yang efektif untuk mencegah
sebelum tawuran antar pelajar terjadi, misalkan dengan:
1. Membuat dan memfasilitasi ruang-ruang kegiatan yang positif.
IV.Penutup
Dari permasalahan dan pembahasan yang sudah diuraikan di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa kekerasan pelajar merupakan penyimpangan sila
kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab karena melanggar
butir sila kedua yakni mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Tindak kekerasan pelajar ini dari tahun ke tahun semakin meningkat, dan
disebabkan oleh beberapa faktor pemicu dari dalam diri maupun dari lingkungan
yaitu rasa kesetiakawanan yang berlebihan antar teman, tawuran akibat sejarah
permusuhan antar sekolah, dan munculnya sikap premanisme pada pelajar akibat
arus informasi pada era globalisasi dan tindak kekerasan yang telah dialami
pelajar tersebut.
Sedangkan solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah ataupun mengurangi
tindak kekerasan pelajar yaitu membuat dan memfasilitasi ruang-ruang kegiatan
yang positif, memberikan kebebasan berpendapat dan berekspresi dan tetap
adanya kontrol dari pihak-pihak yang berkaitan khususnya orang-orang terdekat
dan mencoba lebih terbuka, mengenali serta memberikan solusi yang positif
ketika remaja sedang mengalami emosi. Dengan melakukan hal-hal tersebut, besar
harapan bahwa remaja indonesia masa kini tidak terjerumus ke dalam tindakan
tindakan yang tidak sesuai dengan nilai kemanusiaan pada sila kedua Pancasila
sehingga keutuhan, persatuan maupun identitas bangsa tetap terjaga.
Daftar Pustaka
http://deni-anggara.blogspot.com/2012/03/pengertian-dan-pengaruhglobalisasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila
http://kreasifathan.blogspot.com/2012/09/penyebab-tawuran.html
http://research.amikom.ac.id/index.php/STI/article/view/6483
http://www.fikarhomeschooling.net/index.php/86-news/123-penyebab-terjadinyatawuran-antar-pelajar
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-tengah-diynasional/13/05/22/mn6wwr-angka-kekerasan-pelajar-di-yogyakarta-meningkat
Undang_Dasar_Negara_Republik_Indonesia_Tahun_1945