Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diperkenalkan pertama kali oleh UNDP pada tahun
1990. IPM menurut UNDP mencakup tiga komponen yang dianggap mendasar bagi manusia
dan secara operasional mudah dihitung untuk menghasilkan suatu ukuran yang merefleksikan
upaya pembangunan manusia. Tiga komponen tersebut antara lain peluang hidup (longevity),
pengetahuan (knowledge) dan hidup layak (living standards). Peluang hidup dihitung
berdasarkan angka harapan hidup ketika lahir. Pengetahuan diukur berdasarkan rata-rata lama
sekolah dan angka melek huruf penduduk usia >15 th. Hidup layak diukur dengan
pengeluaran perkapita yang didasarkan pada paritas daya beli (Purchasing power parity).
Kinerja merupakan gambaran dari pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan
untuk mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Sistem pengukuran kinerja
sektor public adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer sektor public
menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial. Sistem
pengukuran kinerja ini dapat dijadikan sebagai alat pengendali organisasi.
Pengukuran kinerja sektor public memiliki maksud salah satunya adalah untuk membantu
memperbaiki kinerja pemerintah agar dapat berfokus pada tujuan dan sasaran program unit
kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi sektor public
dalam memberikan layanan kepada masayarakat. Terdapat dua informasi yang dapat
digunakan untuk mengukur kinerja sektor publik, yaitu informasi finansial dan informasi non
finansial. Informasi finansial adalah penilaian laporan kinerja finansial diukur berdasarkan
pada anggaran yang telah dibuat. Informasi non finansial ialah informasi selain finansial yang
dapat menambah keyakinan terhadap kualitas proses pengendalian manajemen. Informasi ini
diperlukan karena mengingat organisasi sektor public tidak melihat laba sebagai ukuran
kinerja utama, namun pelayanan yang bersifat kualitatif dan keuangan yang menjadi ukuran
kinerja utamanya (Mahmudi, 2007).
Indeks pembangunan manusia dalam hal ini memberikan kontribusinya sebagai salah satu
alat pengukur kinerja sektor public karena secara khusus indeks pembangunan manusia
mengukur capaian pembangunan manusia berbasis komponen kualitas hidupnya. Kualitas
hidup manusia tak lepas dari peran sektor public dalam pemberian pelayanan public dalam
kehidupan sehari-sehari manusia. terdapat 3 komponen dalam ipm, yaitu :
indeks harapan hidup sebagai wujud dimensi panjang umur dan sehat. Indeks harapan
hidup erat kaitannya dengan kinerja sektor public di bidang kesehatan masyarakat.
Indeks pendidikan, sebagai perwujudan dimensi pengetahuan. Indeks ini erat
kaitannya dengan peran serta pemerintah atau kinerja sektor public di bidang
pendidikan.
Indeks standar hidup layak, sebagai perwujudan dimensi hidup layak. Indeks ini
berkaitan dengan peran pemerintah dalam pemerataan pembangunan, pemerataan
ekonomi, dsb.
Berdasarkan komponen indeks pembangunan manusia diatas terlihat bahwa ipm sangat
berkaitan dengan kinerja sektor publik. Dilihat dari fungsinya juga kinerja sektor public juga
yang menentukan tinggi-rendahnya indeks pembangunan manusia, begitu pula indeks
pembangunan manusia sebagai alat ukur tingkat kinerja sektor public. Apabila indeks
pembangunan manusia di suatu Negara mengalami kenaikan dan dalam kondisi yang bagus,
dapat dikatakan kinerja sektor public Negara tersebut baik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) dapat mengukur
tingkat kinerja sektor public suatu Negara.
Daftar Pustaka :
(diakses
Indeks
Pembangunan
https://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Pembangunan_Manusia
Oktober 2015, pukul 20.18 WIB)
(diakses
Manusia.
pada
tanggal
17