Anda di halaman 1dari 28

ASSALAMUALAIKUM

WR WB
FATMA NASUTION
1107220012

SKRIPSI
ANALISA PENSTABIL TEGANGAN PADA PLTB DENGAN MENGGUNAKAN BOOST CONVERTER

Diajukan untuk melengkapi Tugas tugas dan melengkapi


persyaratan
untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T)
Jurusan Teknik Elektro
Oleh :
FATMA NASUTION
1107220012

Pembimbing I
Pembimbing II
(Ir. Suwarno, M.T.)
(Solly Ariza, S.T, M.Eng.)
Diketahui
Ketua JurusanTeknik Elektro
(Rohana, S.T, M.T)

ABSTRAK
Pada proses pembangkitan energi listrik diperlukan sebuah sistem energi
yang stabil, begitu juga pada Pembangkit Listrik Tenaga Angin , angin
yang tidak stabil keceapatannya juga berdampak pada tegangan yang
dihasilkan yaitu tegangan yang rendah dan naik turunnya tegangan atau
tidak stabil, hal ini dapat diatasi dengan menggunakan Boost Converter
adalah alat yang dapat menaikkan tegangan dari masukkan yang rendah
dan menjadikan tegangan output tetap stabil. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis Boost Converter tersebut apakah sesuai dengan
fungsinya atau tidak. Penelitian ini menggunakan metode uji lab, dimana
penelitian ini menggunakan alat berupa Power Supply DC Variabel alat
ini yang dapat mengganti tegangan masukan dari PLTB tersebut, beban
yang digunakan disini adalah menggunakan beban Resisitif Murni
(resistor) yang bervariasi mulai dari 10 , 1000 , dan 10000 dan
melakukan uji tanpa beban. Maka hasil dari pengukuran adalah set stabil
tegangan output yang di hasilkan Boost Converter adalah sebesar 24 V
dengan tegangan masukan yang dimulai dari sebesar 11V- 24 V dengan
arus output sebesar 2,23 mA. Dan penelitian ini dapat menyimpulkan
bahwa Boost Converter dapat bekerja sesuai dengan fungsinya yaitu
menaikkan dan menstabilkan tegangan.
Kata Kunci : Pembangkit Listrik Tenaga Angin, Boost Converter, dan Uji lab.

Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Kecepatan angin yang tidak stabil,
sehingga tegangan yang di
keluarkan PLTB tidak stabil.
Tegangan yang naik turun bisa di
atasi dengan Boost Converter.
Boost Converter adalah alat yang
dapat mengubah tegangan Dc
masukan rendah menjadi tegangan
DC yang lebih tinggi sehingga
keluaran dari alat ini adalah stabil.

RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah

menganalisa tegangan dari Boost


Converter tersebut di PLTB?
Berapakah besar tegangan keluaran Boost
Converter sebagai pensatabil tegangan?
BATASAN MASALAH
Pada analisa ini tidak membahas bagaimana
proses pembuatan PLTB dan Boost Converternya
Analisa ini hanyalah sebatas membahas
tegangan keluaran dari Boost Converter untuk
menghasilkan tegangan maksimal keluaran pada
PLTB

TUJUAN PENELITIAN
Untuk

menganalisis tegangan
Boost Converter
Untuk mengetahui besarnya
tegangan keluaran Boost
Converter sebagai penstabil
tegangan.

LANDASAN TEORI
Pembangkitan energi angin terjadi
berdasarkan prinsip perubahan energi
kinetik angin sebelum dan setelah melewati
turbin angin. Ketika melewati turbin angin,
angin mengalami pengurangan energi
kinetik (yang ditandai dengan berkurangnya
kecepatan angin). Energi kinetik yang
hilang ini dikonversikan menjadi energi
mekanik yang memutar turbin angin, turbin
angin ini terhubung dengan rotor dari
generator. Generator mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik.

Besar kecepatan angin memiliki


peran yang sangat besar dalam
pembangkitan energi oleh SKEA
(Skema Sistem Konversi Energi
Angin).

BOOST CONVERTER
Boost
Converter
(Step-Up
Converter)
adalah
DC-to-DC
power
converter
dengan
tegangan output yang jauh lebih
besar dari tegangan inputnya.
Tegangan
input
dari
Boost
Converter
bisa
datang
dari
beberapa macam sumber DC
seperti baterai, generator DC,
dan lain-lain.

PRINSIP KERJA

Kinerja dari DC Chopper tipe Boost dapat dibagi menjadi 2 kerja


utama, yaitu :

Boost Converter saat Close Loop


Ketika MOSFET on (tertutup) dan
dioda off, arus mengalir searah
jarum jam dari sumber menuju ke
induktor (terjadi pengisian arus
pada induktor). Polaritas induktor
pada sisi kiri lebih positif
dibandingkan sisi kanannya.

Boost Converter saat Open Loop.


Ketika MOSFET off (terbuka) dan dioda on,
arus yang disimpan di induktor akan
berkurang karena impedansi yang lebih
tinggi. Berkurangnya arus pada induktor
menyebabkan induktor tersebut melawannya
dengan membalik polaritasnya (lebih negatif
pada sisi kiri). Sehingga, arus yang mengalir
pada dioda dan pada beban adalah
penjumlahan antara arus pada sumber dan
arus pada induktor (seri). Disaat yang
bersamaan kapasitor juga akan melakukan
penyimpanan energi dalam bentuk tegangan.
Itulah sebabnya DC Chopper Tipe Boost
memiliki keluaran yang lebih tinggi
dibandingkan dengan masukannya.

MOSFET Boost ConverterOFF

Metode Penelitian
Lokasi

Penelitian
Laboratorium Teknik Elektro
Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara

Metode Penelitian
Alat dan Bahan
Power Supply DC
Multitester
Resistor
Boost converter

Mulai

PENGUMPULAN
DATA

STUDI LITERATUR

ANALISIS DATA

TIDAK

SELESAI
YA
GAMBAR DIAGRAM ALIR PENELITIAN

HASIL
DAN
PEMBA
HASAN

Data Penelitian
1. Hasil pengukuran Tegangan Output Tanpa beban

No

Vinpu
t

Voutpu
t

Duty Cycle

5.5

5.39

-2 %

6.91

-1.3 %

11

24

54.17 %

13

24

45.9 %

15

24

37.5 %

17

24

29.2 %

19

24

20.84 %

21

24

12.5 %

22

24

8.4 %

10

23

24

4.17 %

11

24

24

2. Hasil Pengukuran Output berbeban,


dimana R= 10
NO.

Vinpu
t

Voutput

Ioutput
(mA)

Duty Cycle

5.5

5.47

0.36

-0.5 %

6.9

0.51

-1.7 %

11

24

2.23

54.17%

13

24

2.23

45.9%

15

24

2.23

37.5%

17

24

2.23

29.2%

19

24

2.23

20.84 %

21

24

2.23

12.5 %

22

24

2.23

8.4 %

10

23

24

2.23

4.17 %

11

24

24

2.23

3. Hasil Pengukuran Output Berbeban,


dimana R= 1000 & R= 10000
No

Vinpu Voutput
t

Ioutput
(mA)

Duty Cycle

5.5

5.39

0.35

-2%

6.88

0.51

-1.3 %

11

24

2.23

54.17 %

13

24

2.23

45.9 %

15

24

2.23

37.5 %

17

24

2.23

29.2%

19

24

2.23

20.84 %

21

24

2.23

12.5 %

22

24

2.23

8.4 %

10

23

24

2.23

4.17 %

11

24

24

2.23

Analisa Data
Perhitungan Duty Cycle
Contoh
Nilai Arus rata- rata induktor dimana R
adalah resistansi beban:

Nilai Induktor :

contoh

Menentukan Tegangan Ripple Output

Menghitung Besarnya Kapasitas


Minimum
Contoh

Grafik Boost Converter Tanpa Beban


60

54.17
50
45.9

40
37.5
Duty Cycle
Vinput
30

Voutput

29.2
24

24

24

24

20

24

24

20.84
19

21

24
22

24
23

24

17
15
13
11

10
5.5
5.39
00

7
6.91

12.5
8.4
4.17

Grafik Boost Converter Dengan Beban 10


30

25
24

24

24

24

24

24

24

24
23

24

22
21
20
19
Vinput

17
15

Voutput

15

Ioutput

13
11
10

7
6.9
5

5.5
5.47

2.23
0.51
0 0.36
Vinput
Vouput Ioutput

2.23

2.23

2.23

2.23

2.23

2.23

2.23

2.23

Garfik Boost Converter Dengan Beban 1000 & 10000


30

25
24

24

24

24

24

24

24

24
23

24
23

22
21
20
19
Vinput

17
15

Voutput

15

Ioutput

13
11
10
7
6.88
5.5
5 5.39
2.23
0.51
0 0.35
Vinput Voutput Ioutput

2.23

2.23

2.23

2.23

2.23

2.23

2.23

2.23

Penutup
Kesimpulan:
Keadaan stabilnya tegangan output dari boost converter
terlihat dari Vin= 11 V dengan Vo= 24 V, Io= 2,23 mA,
dan duty cycle yang dihasilkan adalah 54,17%. Setelah
itu, Vin yang berganti- ganti sampai pada batas Vin= 24
V tegangan dan arus output boost converter stabil pada
24 V dan 2,23 mA. Maka set stabil tegangan dan arus
dari alat boost converter ini adalah pada 24 V dan 2,23
mA dengan tegangan masukan dimulai dari 11 V- 24 V.
Nilai tahanan beban (RL) yang diuji mulai dari 10 ,
1000 , dan 10000 dengan tegangan masukan (Vin)
yang berubah- ubah menghasilkan tegangan dan output
yang stabil yaitu 24 V dan 2,23 mA. Maka dapat di
katakan alat ini dapat mempertahankan level tegangan
dan arus keluaran yang tetap.

Saran
Boost

Converter ini di harapkan mampu


mempertahankan tegangan keluaran pada nilai
tertentu yang di inginkan. Dan di harapkan mamapu
memepertahankan tegangan keluaran meskipun nilai
beban (induktif, kapasitif) dengan tegangan masukan
yang berubah- ubah.
Pada penelitian selanjutnya, dapat di uji coba sifat
boost converter untuk beban yang berubah- ubah
secara dinamis. Seperti kombinasi anatara beban
induktif, resisistif, dan kapasitif sesuai dengan kondisi
praktis lapangan. Misalnya, motor listrik yang
merupakan beban induktif berputar yang memilki sifatsifat yang berbeda dengan beban tahanan murni.
Dimana pada penelitian awal, beban yang digunakan
adalah beban tahanan resisitif murni.

Terima kasih atas


perhatiannya
Billahi Fii Sabilil Haq
Fastabiqul Khairat
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Terima kasih kepada Dosen
Pembanding I: Ir. Hermansyah
Alam. M.T
Pembanding II : Rohana ,ST,. MT.

Anda mungkin juga menyukai