Anda di halaman 1dari 17

APLIKASI

GENERAL LINIER MODEL REPEATED


MEASURES UNTUK PENELITIAN DENGAN
PENGAMATAN DATA BERULANG

Oleh

Dr.dr. RIZANDA MACHMUD M.Kes

PROGRAM PASCA SARJANA S3


PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2009

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................
DAFTAR TABEL......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................
1.

PENDAHULUAN......................................................................................

2.

JENIS PERBANDINGAN DALAM GLM REPETEAD MEASURES.........

3.

GLM UNTUK PENGAMATAN BERULANG SATU KELOMPOK.............

4.

GLM UNTUK PENGAMATAN BERULANG DUA KELOMPOK..............

5.

KESIMPULAN........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................

DAFTAR TABEL

Tabel 1...........................................................................................................................9
Berat badan rata-rata pada awal penelitian dan pengukuran pada minggu
1,2,3, dan 4...................................................................................................................9
Tabel 2.........................................................................................................................10
Hasil uji statistik terhadap penurunan berat badan setelah minum obat dalam
waktu 1 bulan.............................................................................................................10
Tabel 3.........................................................................................................................10
Hasil uji statistik terhadap penurunan berat badan setelah minum obat
menurut perbandingan dengan pengukuran berat badan awal sebagai
pembanding (kontras simple)..................................................................................10
Tabel 4.........................................................................................................................12
Kadar Asam urat rata-rata antar kelompok pengobatan konvensional dan
pengobatan baru pada awal penelitian dan pengukuran pada minggu 1,2,3,
dan 4...........................................................................................................................12
Tabel 5.........................................................................................................................13
Hasil uji statistik terhadap penurunan Kadar Asam urat antara kelompok
pengobatan konvensional dan pengobatan baru pada pengukuran di awal
penelitian dan pengukuran pada minggu 1,2,3, dan 4........................................13
setelah minum obat dalam waktu 1 bulan.............................................................13
Tabel 6.........................................................................................................................14
Hasil uji statistik terhadap penurunan kadar asam urat pada kelompok
pengobatan dengan obat konvensional maupun dengan obat baru menurut
perbandingan dengan pengukuran kadar asam urat awal sebagai
pembanding (kontras simple)..................................................................................14
Tabel 7.........................................................................................................................15
Hasil uji statistik terhadap penurunan kadar asam urat pada kelompok
pengobatan dengan obat konvensional maupun dengan obat baru menurut
perbandingan kelompok...........................................................................................15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1....................................................................................................................11
Grafik penurunan berat badan rata-rata awal penelitian dan setelah minum
obat menurut pengukuran perminggu....................................................................11
Gambar 2....................................................................................................................15
Grafik penurunan kadar asam urat rata-rata awal penelitian dan setelah
minum obat menurut pengukuran perminggu menurut kelompok pengobatan
dengan cara konvensional dan obat baru.............................................................15

APLIKASI GENERAL LINIER MODEL REPEATED MEASURES


UNTUK PENELITIAN DENGAN PENGAMATAN DATA
BERULANG
Oleh
Dr.dr. RIZANDA MACHMUD M.Kes
Staf bagian Ilmu Kesehatan Masyrakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

1.

PENDAHULUAN
General Linier Model (GLM) merupakan kumpulan prosedur statistic

untuk analisa data dengan variable dependen bersifat kontinyu dan variable
independent yang bersifat kategori dan kontinyu. Dalam GLM variable
independent yang bersifat kategori disebut factor sedangkan variable yang
bersifat kontinyu disebut sebagai covariate.
GLM Repeated Measures design digunakan untuk melakukan analisa
data pengamatan berulang-ulang (dimana pengukurannya lebih dari 2 kali).
Pada disain pengamatan berulang tanpa kontrol, uji statistik yang dilakukan
adalah melihat perbedaan rata-rata antar pengamatan. Sedangkan pada
disain pengamatan berulang dengan kontrol, uji statistik yang dilakukan selain
melihat perbedaan rata-rata antar pengamatan juga dilakukan uji statistik
perbedaan rata-rata antar kelompok.
Kita mengenal uji t berpasangan, akan tetapi uji ini hanya dapat
digunakan untuk 2 pengukuran yang berulang, padahal kita melakukan
pengukuran follow

up yang lebih dari 2 kali. Apabila kita memaksakan

pengujian statistik atas pengujian yang berulang dengan uji-t, dimana


pengukuran ke-1 dibandingkan yang ke-2, kemudian pengukuran yang ke-1
dengan ke-3, dan seterusnya, maka akan terjadi inflasi nilai p. Akibatnya akan
terjadi kesalahan peningkatan tipe I pada uji statistik, yaitu diterimanya Ho
padahal Ho salah atau dengan kata lain mengatakan tidak ada perbedaan
padahal ada perbedaan.
Jadi prosedure GLM ini dapat digunakan untuk menguji hipotesis nol
tentang efek antar subject (factor between subjects) maupun efek di dalam
5

subject itu sendiri (within-subject factor). Termasuk disini efek pada constant
covariates dan covariates interaction dengan faktor antar subject.
Analisis

GLM

Repeated

Measures

harus

memenuhi

beberapa

persyaratan yaitu :
1) Dependent variable berskala numeric, normal dan covarian sama
2) Independent variabel berskala kategori dan kontinyu
3) Faktor antar subject bersifat kategorik

2.

JENIS PERBANDINGAN DALAM GLM REPETEAD


MEASURES
Pada GLM Repeated Measures, dilakukan analisis kombinasi linier dari

variabel yang diukur (contoh disini adalah pengukuran berat badan setelah
minum obat). Hasil kombinasi linier dari variabel yang diukur disebut faktor
dan cara kombinasi liniernya disebut sebagai kontras.
Ada beberapa perbandingan (kontras) yang sering digunakan dalam
penelitian kesehatan, yaitu : Simple, Difference, Helmert, Repeated,
Polynomial. Berikut diberikan contoh disain penelitian dan jenis kontras yang
digunakan dalam penelitian tersebut.
Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan untuk menguji khasiat obat penurun berat
badan. Peneliti ingin mengetahui apakah ada penurunan berat badan ratarata setelah minum obat dalam waktu 1 bulan.
Penelitian yang dilakukan adalah Desain Pre Tes -Post Tes, yaitu
sebelum minum obat dilakukan penimbangan berat badan (pre-test) dan
setelah minum obat diukur berat badannya (post-test). Pengukuran berat
badan dilakukan setiap minggu dalam waktu satu bulan, yaitu pada minggu
pertama, kedua, ketiga dan keempat setelah minum obat penurun berat
badan. Jenis kontaras sebagai berikut;
a. Simple
Tiap kategori tiap pada faktor dibandingkan dengan kategori pembanding.
Pada contoh penelitian menguji khasiat obat penurun berat badan dimana
berat badan awal penelitian sebagai pembanding;

Berat badan pada pada minggu pertama dibandingkan dengan berat


badan awal penelitian;

Berat badan pada pada minggu kedua dibandingkan dengan berat badan
awal penelitian;

Berat badan pada pada minggu ketiga dibandingkan dengan berat badan
awal penelitian;

Berat badan pada pada minggu keempat dibandingkan dengan berat


badan awal penelitian.

b. Difference
Tiap kategori pada faktor dibandingkan dengan rata-rata pada kategori
sebelumnya. Pada contoh penelitian menguji khasiat obat penurun berat
badan dimana;

Berat badan pada pada minggu pertama dibandingkan dengan berat


badan awal penelitian;

Berat badan pada pada minggu kedua dibandingkan dengan berat badan
awal penelitian dan minggu pertama;

Berat badan pada pada minggu ketiga dibandingkan dengan berat badan
awal penelitian, pertama dan kedua;

Berat badan pada pada minggu keempat dibandingkan dengan berat


badan awal penelitian, pertama dan kedua, ketiga.

c. Helmert
Tiap kategori pada faktor dibandingkan dengan rata-rata dari kategori
sesudahnya. Pada contoh penelitian menguji khasiat obat penurun berat
badan dimana;

Berat badan pada awal penelitian dibandingkan dengan berat badan pada
minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat

berat badan pada minggu pertama dibandingkan dengan berat badan


minggu kedua, ketiga, dan keempat.

Berat badan minggu kedua dibandingkan dengan berat badan ketiga dan
keempat.

Berat badan pada pada minggu ketiga dibandingkan dengan berat badan
minggu keempat.

d. Repeated
Tiap kategori pada faktor dibandingkan dengan kategori sebelumnya.
Pada contoh penelitian menguji khasiat obat penurun berat badan dimana
berat badan awal penelitian sebagai pembanding;

Berat badan pada pada minggu pertama dibandingkan dengan berat


badan awal penelitian;

Berat badan pada pada minggu kedua dibandingkan dengan berat badan
minggu pertama;

Berat badan pada pada minggu ketiga dibandingkan dengan berat badan
minggu kedua;

Berat badan pada pada minggu keempat dibandingkan dengan berat


badan minggu ketiga.

e. Polynomial
Kontras polynomial agak berbeda dengan kontras yang lain, karena pada
kontras ini yang diuji adalah model perubahan dari Berat badan pada awal
penelitian dan berat badan pada minggu ke-1, 2, 3, dan 4. Model
perubahan tersebut apakah mengikuti model linier, kuadratik, kubik dan
seterusnya.
Untuk mengetahui model mana yang terbaik, dapat melihat nilai eta
squared , merupakan proporsi varians perubahan berat badan yang dapat
dijelaskan oleh model, semakin besar eta squared berarti semakin banyak
varians yang dapat dijelaskan atau model lebih baik.

3.

GLM UNTUK PENGAMATAN BERULANG SATU


KELOMPOK
Design penelitian dengan pengamatan berulang pada satu kelompok

(one within subject factor design).


CONTOH PENELITIAN :

Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan untuk menguji khasiat obat penurun berat
badan. Peneliti ingin mengetahui apakah ada penurunan berat badan ratarata setelah minum obat dalam waktu 1 bulan. Penelitian yang dilakukan
adalah Desain Pre Tes -Post Tes, yaitu sebelum minum obat dilakukan
penimbangan berat badan (pre-test) dan setelah minum obat diukur berat
badannya (post-test). Pengukuran berat badan dilakukan setiap minggu
dalam waktu satu bulan, yaitu pada minggu pertama, kedua, ketiga dan
keempat setelah minum obat penurun berat badan.
Hasil Penelitian
Berikut disajikan hasil pengolahan dan analisis data menggunakan analisis
GLM Repeated Measures.
Tabel 1.
Berat badan rata-rata pada awal penelitian dan pengukuran pada
minggu 1,2,3, dan 4
Descriptive Statistics
Berat
Berat
Berat
Berat
Berat

Badan awal
Badan minggu 1
Badan minggu 2
Badan minggu 3
Badan minggu 4

Mean
72.5000
72.3000
71.0500
70.1625
69.7125

Std. Deviation
6.78989
5.75437
6.16940
6.64328
7.07731

N
40
40
40
40
40

Pada tabel 1 menunjukkan, terjadi penurunan berat badan rata-rata


setelah minum obat dalam waktu 1 bulan. Untuk membuktikan hal tersebut
dilakukan pengujian hipotesa. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 memperlihatkan hasil uji multivariat. Uji multivariat ini
merupakan transformed variabel secara bersama-sama. Pada tabel terdapat
berbagai macam cara pengujian (Pilai trace, dll). Pada praktisnya keempat
cara pengujian statistik tersebut akan menghasilkan nilai yang hampir sama.
Pada nilai diatas, terdapat nilai p=0.006, yang berarti pada =0.05, kita
menolak hipotesis nol. Bila nilai p yang didapatkan pada penelitian <0.05
artinya memang terdapat penurunan berat badan setelah minum obat dalam
waktu satu bulan.

Tabel 2.
Hasil uji statistik terhadap penurunan berat badan setelah minum obat
dalam waktu 1 bulan
Multivariate Testsb
Effect
factor1

Value
.322
.678
.476
.476

Pillai's Trace
Wilks' Lambda
Hotelling's Trace
Roy's Largest Root

F
Hypothesis df
4.284a
4.000
a
4.284
4.000
4.284a
4.000
4.284a
4.000

Error df
36.000
36.000
36.000
36.000

Sig.
.006
.006
.006
.006

a. Exact statistic
b.
Design: Intercept
Within Subjects Design: factor1

Berikut pada tabel 3 akan diuraikan uji hipotesa menurut pengukuran


perminggu dalam waktu 1 bulan.
Tabel 3.
Hasil uji statistik terhadap penurunan berat badan setelah minum obat
menurut perbandingan dengan pengukuran berat badan awal sebagai
pembanding (kontras simple)
Tests of Within-Subjects Contrasts
Measure: beratbdn
Source
factor1

Error(factor1)

factor1
Level 2 vs.
Level 3 vs.
Level 4 vs.
Level 5 vs.
Level 2 vs.
Level 3 vs.
Level 4 vs.
Level 5 vs.

Level
Level
Level
Level
Level
Level
Level
Level

1
1
1
1
1
1
1
1

Type III Sum


of Squares
1.600
84.100
218.556
310.806
618.900
855.900
1216.194
1430.444

df
1
1
1
1
39
39
39
39

Mean Square
1.600
84.100
218.556
310.806
15.869
21.946
31.184
36.678

F
.101
3.832
7.008
8.474

Sig.
.753
.057
.012
.006

Hasil uji menurut pengukuran perminggu menunjukkan bahwa


penurunan berat badan belum terjadi pada minggu pertama (nilai p=0.753),
begitu juga dengan minggu kedua (nilai p= 0.057). Obat tersebut baru
memberikan efek penurunan berat badan pada minggu ketiga (nilai p= 0.012)
dan keempat (nilai p= 0.006).
Pada gambar 1 akan diperlihatkan penurunan berat badan rata-rata
awal penelitian dan setelah minum obat menurut pengukuran perminggu
dalam bentuk grafik.

10

E
s
t
i
m
a
t
e
d
M
a
r
g
i
n
a
l
M
e
a
n
s
o
f
b
e
r
a
t
b
d
n
.7
7
2
5
2
.0

E
s
tim
a
te
d
M
a
rg
in
a
lM
e
a
n
s

Gambar 1.
Grafik penurunan berat badan rata-rata awal penelitian dan setelah
minum obat menurut pengukuran perminggu

.7
7
1
5
.7
1
0
.6
0
5
7
.9
0
.512fa
c
t3o
r145

Gambar 1 memperlihatkan penurunan berat badan rata-rata awal


penelitian dan setelah minum obat menurut pengukuran perminggu.

4.

GLM UNTUK PENGAMATAN BERULANG DUA


KELOMPOK
Pada penelitian longitudianal, selain pengukuran variabel dependen

yang berulang, seringkali peneliti juga ingin membandingkan 2 atau lebih


perlakuan

yang

berbeda.

Alam

disain

ini,

selain

kita

juga

ingin

membandingkan hasil pengukuran yang berbeda pada subjek yang sama,


kita juga membandingkan hasil pengukuran pada kelompok subjek yang yang
berbeda (Between Subject). Tekhnik GLM yang telah dijelaskan sebelumnya
dapat diperlas dengan menambahkan faktor antar subjek, sehinga kita dapat
menguji hipotesa:

Apakah terdapat perubahan pada subjek menurut waktu pengamatan.

Apakah terdapat perbedaan antar subjek pada kelompok yang berbeda


11

Apakah terdapat interaksi antara perubahan subjek dan kelompok subjek.

CONTOH PENELITIAN :
Design penelitian dengan pengamatan berulang pada dua kelompok
Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan untuk menguji khasiat obat penurun kadar asam
urat antara pengobatan baru dengan pengobatan yang konvensional. Peneliti
ingin mengetahui mana yang lebih baik antara obat baru atau obat
konvensional dalam menurunkan kadar asam urat dalam waktu satu bulan?
Dengan kata lain apakah ada perbedaan hasil pengukuran kadar asam urat
dalam darah yang diberi pengobatan baru dengan pasien dengan pengobatan
konvensional.

Bagaimana penurunan yang terjadi perminggunya? Pada

minggu keberapa masing-masing obat mulai bekerja. Data contoh yang


digunakan sama dengan data yang digunakan pada bagian sebelumnya.
Hasil Penelitian
Berikut disajikan hasil pengolahan dan analisis data menggunakan analisis
GLM Repeated Measures dua kelompok pengobatan.
Tabel 4.
Kadar Asam urat rata-rata antar kelompok pengobatan konvensional dan
pengobatan baru pada awal penelitian dan pengukuran pada minggu
1,2,3, dan 4
Descriptive Statistics
Kadar asam urat awal

Kadar asam urat


minggu 1
Kadar asam urat
minggu 2

Kadar asam urat


minggu 3
Kadar asam urat
minggu 4

Kelompok
Obat konvensional
Obat baru
Total
Obat konvensional
Obat baru
Total
Obat konvensional
Obat baru
Total

Mean
73.8500
75.2500
73.9773
72.6250
71.7500
72.5455
70.3500
70.0000

Std. Deviation
6.10457
2.47487
5.84620
5.66354
2.47487
5.42022
6.41360
.00000

70.3182

6.10142

22

Obat
Obat
Total
Obat
Obat
Total

69.1250
64.7500
68.7273
68.0750
64.7500
67.7727

6.89560
2.47487
6.70594
7.40070
2.47487
7.12762

20
2
22
20
2
22

konvensional
baru
konvensional
baru

N
20
2
22
20
2
22
20
2

12

Pada tabel 4 menunjukkan, terjadi penurunan kadar asam urat ratarata setelah minum obat dalam waktu 1 bulan baik pada kelompok
pengobatan dengan obat konvensional maupun dengan obat baru. Untuk
membuktikan hal tersebut dilakukan pengujian hipotesa.
Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5.
Hasil uji statistik terhadap penurunan Kadar Asam urat antara kelompok
pengobatan konvensional dan pengobatan baru pada pengukuran di
awal penelitian dan pengukuran pada minggu 1,2,3, dan 4
setelah minum obat dalam waktu 1 bulan
Multivariate Testsb
Effect
factor1

factor1 * kelompok

Pillai's Trace
Wilks' Lambda
Hotelling's Trace
Roy's Largest Root
Pillai's Trace
Wilks' Lambda
Hotelling's Trace
Roy's Largest Root

Value
.604
.396
1.524
1.524
.352
.648
.544
.544

F
Hypothesis df
6.475a
4.000
6.475a
4.000
6.475a
4.000
a
6.475
4.000
2.311a
4.000
2.311a
4.000
2.311a
4.000
2.311a
4.000

Error df
17.000
17.000
17.000
17.000
17.000
17.000
17.000
17.000

Sig.
.002
.002
.002
.002
.100
.100
.100
.100

a. Exact statistic
b.
Design: Intercept+kelompok
Within Subjects Design: factor1

Tabel 5 memperlihatkan hasil uji multivariat. Pada pengujian untuk


mengetahui apakah terdapat penurunan kadar asam urat setelah 1 bulan
pengobatan? Hasil uji multivariat menunjukkan terdapat penurunan kadar
rata-rata asam urat setelah 1 bulan pengobatan. Nilai p pada faktor yaitu
0.002.
Apakah terdapat perbedaan kelompok pengobatan baru denagn
pengobatan konvensional dalam menurunkan kadar asam urat? Ternyata baik
pengobatan konvensional dan pengobatan baru sama-sama efektif dalam
menurunkan kadar asam urat. Nilai p pada faktor*kelompok menunjukkan
nilai 0.1.
Berikut pada tabel 6 akan diuraikan uji hipotesa kadar asam urat ratarata baik pada kelompok pengobatan dengan obat konvensional maupun
dengan obat baru menurut pengukuran perminggu dalam waktu 1 bulan.

13

Tabel 6.
Hasil uji statistik terhadap penurunan kadar asam urat pada kelompok
pengobatan menurut perbandingan, dimana pengukuran kadar asam
urat awal sebagai pembanding (kontras simple)
Tests of Within-Subjects Contrasts
Measure: asamurat
Source
factor1

factor1 * kelompok

Error(factor1)

factor1
Level 2 vs.
Level 3 vs.
Level 4 vs.
Level 5 vs.
Level 2 vs.
Level 3 vs.
Level 4 vs.
Level 5 vs.
Level 2 vs.
Level 3 vs.
Level 4 vs.
Level 5 vs.

Level
Level
Level
Level
Level
Level
Level
Level
Level
Level
Level
Level

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Type III Sum


of Squares
40.592
139.205
421.456
481.592
9.410
5.568
60.638
40.592
153.738
226.625
374.238
447.738

df
1
1
1
1
1
1
1
1
20
20
20
20

Mean Square
40.592
139.205
421.456
481.592
9.410
5.568
60.638
40.592
7.687
11.331
18.712
22.387

F
5.281
12.285
22.523
21.512
1.224
.491
3.241
1.813

Sig.
.032
.002
.000
.000
.282
.491
.087
.193

Hasil uji menurut pengukuran perminggu menunjukkan bahwa


penurunan kadar asam urat berdasarkan kelompok baik pada pengobatan
konvensional maupun pengobatan dengan obat baru, dimana sudah terjadi
pada minggu pertama (nilai p=0.027), begitu juga dengan minggu kedua,
ketiga dan keempat (nilai p= 0.000).
Berikut pada tabel 7 akan diuraikan uji hipotesa kadar asam urat ratarata baik pada kelompok pengobatan dengan obat konvensional maupun
dengan obat baru menurut perbedaan kelompok dalam waktu 1 bulan.
Hasil uji menurut perbedaan antar kelompok, menunjukkan bahwa
penurunan kadar asam urat tidak berbeda antara kelompok berdasarkan
pada pengobatan konvensional maupun dengan pengobatan baru, dengan
nilai p= 0.740 Keduanya sama-sama menurunkan kadar asam urat, dengan
kata

lain,

pengobatan

baru

sama

efektifnya

dengan

pengobatan

konvensional.

14

Tabel 7.
Hasil uji statistik terhadap penurunan kadar asam urat pada kelompok
pengobatan dengan obat konvensional maupun dengan obat baru
menurut perbandingan kelompok
Tests of Between-Subjects Effects
Measure: asamurat
Transformed Variable: Average
Source
Intercept
kelompok
Error

Type III Sum


of Squares
35689.838
4.118
726.450

df
1
1
20

Mean Square
35689.838
4.118
36.322

F
982.583
.113

Sig.
.000
.740

E
s
t
i
m
a
t
e
d
M
a
r
g
i
n
a
l
M
e
a
n
s
o
f
a
s
m
u
r
a
t
K
e
l
o
m
p
k
.7
7
6
0
O
b
a
t
k
o
n
v
e
s
i
o
n
a
l
r
u
4
.0
Pada gambar 2 akan diperlihatkan penurunan berat badan rata-rata

awal penelitian dan setelah minum obat menurut pengukuran perminggu


dalam bentuk grafik.

E
s
tim
a
te
d
M
a
rg
in
a
lM
e
a
n
s

Gambar 2.
Grafik penurunan kadar asam urat rata-rata awal penelitian dan setelah
minum obat menurut pengukuran perminggu menurut kelompok
pengobatan dengan cara konvensional dan obat baru

.6
7
2
0
.6
7
0
.6
8
0
.4
0
.012fa
3
4
5
c
to
r1

15

Hasil penelitian menunjukkan bahwa memang terdapat penurunan kadar


asam urat, baik pada kelompok pengobatan konvensional dan pengobatan
baru.

5.

KESIMPULAN

GLM Repeated Measures design digunakan untuk melakukan analisa


data pengamatan berulang-ulang (dimana pengukurannya lebih dari 2
kali).

Pada disain pengamatan berulang tanpa kontrol, uji statistik yang


dilakukan adalah melihat perbedaan rata-rata antar pengamatan
(within subject).

Pada disain pengamatan berulang dengan kontrol, uji statistik yang


dilakukan selain melihat perbedaan rata-rata antar pengamatan (within
subject) juga dilakukan uji statistik perbedaan rata-rata antar kelompok
(between subject).

16

DAFTAR PUSTAKA

P. McCullach and J.A.Nelder FRS,


Generalized Linier Models, second edition, 1990
SPSS Advanced Models 15,0 SPSS Inc. 1999
Iwan Ariawan
Pemanfaatan tekhnik analisis General Linier model (GLM) Repeated Measures
Design untuk analisis data penelitian longitudinal gizi.

17

Anda mungkin juga menyukai