Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
No. PM
7.5.29/L1
Revisi
Tanggal
1 Juli 2010
Halaman
1/2
:
:
Mesin Listrik II
.................
Waktu
:
Sifat
: TL 2A/2C
:
90 menit
Pengampu :
Buka
Djodi
Januari 2015
: 18
Soal I (80%)
1.
seri/shunt.!
Jawaban:
Terletak pada karakteristik tegangan, Tegangan output generator kompon terlihat konstan
dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi penuh maupun eksitasi 50%. Hal
ini disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri, yang cenderung naik tegangannya jika
arus beban bertambah besar. Jadi ini merupakan kompensasi dari generator shunt, yang
cenderung tegangannya akan turun jika arus bebannya naik.
PROSEDUR MUTU
FORM SOAL UJIAN
2.
No. PM
7.5.29/L1
Revisi
Tanggal
1 Juli 2010
Halaman
1/2
bantu)?
Jawaban :
Motor 1 fasa memerlukan kapasitor atau inductor karena Motor jenis ini merupakan
motor satu fasa yang menggunakan kumparan bantu untuk menghasilkan gaya putar.
Jenis motor ini disebut juga motor fase belah, mempunyai kumparan utama dan kumparan
bantu. Kumparan bantu digunakan untuk menghasilkan medan yang berbeda fasa dengan
medan yang dihasilkan pada kumparan utama. Kumparan bantu ini dapat berupa belitan
induktor dengan resistor dan induktor dengan kapasitor
4.
diberi excitasi?
Jawaban:
Soal ini telah dikalibrasi/divalidasi oleh :
PROSEDUR MUTU
FORM SOAL UJIAN
No. PM
7.5.29/L1
Revisi
Tanggal
1 Juli 2010
Halaman
1/2
Sistem eksitasi adalah sistem pasokan listrik DC sebagai penguatan pada generator listrik
atau sebagai pembangkit medan magnet, sehingga suatu generator dapat menghasilkan
energi listrik dengan besar tegangan keluaran generator bergantung pada besarnya arus
eksitasinya. Jadi apabila tidak diberi eksitasi maka tegangan keluarannya nol
5.
Jawaban:
A.Pengaturan arus medan (fielt current control)
Metode ini paling sering digunakan dan merupakan salah satu keuntungan yang menonjol
dari motor-motor
B. Pengaturan tahanan rangkaian jangkar (Armature circuit resistance control)
Metode ini paling umum digunakan untuk pengaturan kecepatan bagi motor , sebab akan
diperoleh perubahan kecepatan yang lebar karena adanya perubahan tahanan.
C. Pengaturan tegangan terminal jangkar (Armature terminal voltage control)
Cara yang paling umum digunakan dalam pengaturan tegangan terminal jangkar ini adalah
sistem ward-leonard yang merupakan himpunan genarator motor tersendiri untuk
mencatu daya kejangkar dari yang kecepatannya akan diatur.
Dewasa ini, kemajuan teknologi dibidang Elektronika Daya begitu pesatnya. Sehingga
pengaturan kecepatan motor arus searah yang sebelumnya diatur dengan metode-metode
diatas, kini telah dilakukan dengan menggunakan komponen Elektronika Daya.
Maka dalam tugas akhir ini penulis akan mengetengahkan suatu penelitian mengenai
Pengaturan Kecepatan Pada Motor AC Dengan Mengatur Tegangan Menggunakan Sudut
Penyalaaan SCR
6.
Jelaskan
mengatasinya!
Jawaban:
PROSEDUR MUTU
FORM SOAL UJIAN
No. PM
7.5.29/L1
Revisi
Tanggal
1 Juli 2010
Halaman
1/2
Rele ini bertanggung jawab untuk memberikan proteksi back-up terhadap gangguan
eksternal, yang berarti ketika rele 50G tidak melindungi generator dari gangguan eksternal
maka Rele Ground time-overcurrent (Device 51G) akan memproteksi generator.
PROSEDUR MUTU
FORM SOAL UJIAN
No. PM
7.5.29/L1
Revisi
Tanggal
1 Juli 2010
Halaman
1/2
Rele diferensial dapat mendeteksi gangguan fase ke fase pada stator. Selain itu juga dapat
digunakan untuk mendeteksi gangguan satu fase ke tanah, tergantung dari seberapa jauh
titik gangguan dari terminal netral. Arus diferensial ke tanah dibutuhkan untuk mendeteksi
gangguan satu fase ke tanah yang terjadi di dekat terminal netral (5% 10% dari ujung
kumparan netral). Rele diferensial tidak bisa mendeteksi gangguan antarbelitan di fase yang
sama. Pengaturan sebesar 0,3 A dan kemiringan 10% akan memberikan proteksi yang
sensitif dan dapat mencegah terjadinya salah operasi saat ada gangguan luar karena
kesalahan rasio CT. Pengaturan kemiringan mungkin bisa lebih tinggi (misal 20%) jika rele
tidak otomatis meningkatkan kemiringannya pada arus yang lebih tinggi untuk mencegah
terjadinya salah operasi karena saturasi CT. Rele ini biasanya tidak menggunakan tunda
waktu. Namun, jika saturasi CT dapat terjadi ketika gangguan eksternal, tunda waktu
diperlukan agar tidak terjadi salah operasi selama keadaan transien. IEEE 242
merekomendasikan agar zona proteksi rele diferensial juga mencakupi breaker generator.
7.
Apa yang dimaksud dengan rotor salient pole dan apa keuntungannya?
Jawaban:
Rotor Salient-pole seringkali terdiri dari beberapa kutub yang dibelit terpisah,
dibautkan pada kerangka rotor. Salient-pole rotor mempunyai diameter yang lebih
besar dari turbine-driven rotor. Pada putaran per menit yang sama, salient-pole
memiliki gaya sentrifugal yang lebih besar. Untuk menjaga keamanan dan keselatan
PROSEDUR MUTU
FORM SOAL UJIAN
No. PM
7.5.29/L1
Revisi
Tanggal
1 Juli 2010
Halaman
1/2
sehingga belitannya tidak terlempar keluar mesin, salient-pole hanya digunakan pada
aplikasi keceparan rendah. Sehingga ke untungannya hanya bisa di gunakan untuk
kecepatan rendah.
8.
9.
a)
PROSEDUR MUTU
FORM SOAL UJIAN
No. PM
7.5.29/L1
Revisi
Tanggal
1 Juli 2010
Halaman
1/2
menyebabkan adanya arus bocor urutan nol yang dapat mengaktifkan rele tegangan
lebih di sisi netral generator. Dengan demikian rele tegangan lebih yang dipasang
harus mempunyai waktu tunda yang dapat dikoordinasikan dengan rele di luar
generator. Adapun penyebab overvoltage adalah sebagai berikut:
Kegagalan AVR.
Kesalahan operasi sistem eksitasi.
Pelepasan beban saaat eksitasi dikontrol secara manual.
Pemisahan generator dari sistem saat islanding.
b) Relay Diferensial
Differential Relay untuk melindungi generator dari gangguan akibat hubung singkat
(short circuit) antar fasa-fase atau fase ke tanah. Cara kerja relay differensial adalah
dengan cara membandingkan arus pada sisi primer dan sisi sekunder, Dalam kondisi
normal jumlah arus yang mengalir melalui peralatan listrik yang diproteksi bersirkulasi
melalui loop pada kedua sisi di daerah kerja. Jika terjadi gangguan didalam daerah
kerja relay differensial, maka arus dari kedua sisi akan saling menjumlah dan relay akan
memberi perintah kepada PMT/CB untuk memutuskan arus.
.
c) Relay Arus Lebih
Rele ini berfungsi mendeteksi arus lebih yang mengalir dalam kumparan stator
generator. Arus yang berlebihan dapat terjadi pada kumparan stator generator atau di
dalam kumparan rotor. Arus yang berlebihan pada kumparan stator dapat terjadi karena
pembebanan berlebihan terhadap generator. Adapun single line diagram rele arus lebih
adalah sebagai berikut :
PROSEDUR MUTU
FORM SOAL UJIAN
No. PM
7.5.29/L1
Revisi
Tanggal
1 Juli 2010
Halaman
1/2
Jawaban:
. Syarat mensinkronkan generator satu dengan yang lainnya (teknis)
Pada gambar 1 diperlihatkan 2 buah generator pada satu busbar, generator #1 dalam
keadaan terbuka dan akan diparalel atau disinkronkan ke busbar dimana generator #2 telah
masuk
(telah
sinkron
dengan
jaringan/busbar).
PROSEDUR MUTU
FORM SOAL UJIAN
Gambar
1.
generator
No. PM
7.5.29/L1
Revisi
Tanggal
1 Juli 2010
Halaman
1/2
dalam
satu
busbar.
Untuk dapat terjadi proses sinkronisasi generator #1 ke busbar, maka dibutuhkan parameter
yang
harus
terpenuhi
oleh
generator
#1,
yaitu:
1. Nilai Tegangan yang sama antara tegangan Generator #1 dengan tegangan busbar.
2. Nilai Frekuensi yang sama antara Generator #1 dan busbar, di Indonesia digunakan
frekuensi
50
Hz.
3. Sudut phase yang sama, vector sudut phase dari generator #1 harus sama dengan vector
sudut
pase
pada
busbar.
4. Phase Sequence yang sama, terminal RST generator #1 harus dihubungkan dengan
terminal
RST
busbar.
PROSEDUR MUTU
FORM SOAL UJIAN
Gambar
2.
Sumber
dengan
No. PM
7.5.29/L1
Revisi
Tanggal
1 Juli 2010
Halaman
1/2
sudut
phase
yang
sama.
PROSEDUR MUTU
FORM SOAL UJIAN
Gambar
3.
Proses
No. PM
7.5.29/L1
Revisi
Tanggal
1 Juli 2010
Halaman
1/2
penyamaan
sudut
phase.
Untuk memenuhi persyaratan sinkron tersebut dilakukan dengan cara mengatur kecepatan
putar shaft generator dan tegangan keluaran generator. Circuit Breaker (PMT) dari
Generator #1 dapat dimasukan jika persyaratan sinkron terpenuhi
PROSEDUR MUTU
FORM SOAL UJIAN
No. PM
7.5.29/L1
Revisi
Tanggal
1 Juli 2010
Halaman
1/2
Soal II (20%)
Suatu motor DC kompon pendek dengan daya input 34,5 kW, tegangan terminal 230 V,
tahanan kumparan medan shunt, medan seri dan jangkar masing2 sebesar 92 , 0,015 dan
0,03 ohm.
Hitung : a. Arus jangkar
b. EMF yang dibangkitkan
c. Daya output
Jawaban :
Diketahui :
V in = 230 volt
Rsh = 92 ohm
Rs = 0,015 ohm
Ra = 0,03 ohm
Pin = 34,5 KW = 34500 watt
Jawab :
I =P/Vt
I = 34500 / 230 = 150 A
Ish = Vt Irs = 230 ( 150 x 0,015 ) = 2, 475 A
Rsh
92
a. Ia = I Ish
Ia = 150 2,475
Ia = 147,525 A
b. Eb = Vt IaRa Irs V si
Eb = 230 ( 147,525 x 0,03 ) ( 150 x 0,015 ) 0
Eb = 223, 32 Volt
c. P out put = Eb x Ia
= 223,32 x 147,525
= 32,945 KW
PROSEDUR MUTU
FORM SOAL UJIAN
No. PM
7.5.29/L1
Revisi
Tanggal
1 Juli 2010
Halaman
1/2