Anda di halaman 1dari 5

,Jurnal Karya Tulis Ilmiah

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI


HEPATITIS B PADA BAYI 0 7 HARI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KEUMALA KABUPATEN PIDIE
Mutiawati
Prodi D-III Kebidanan STIKes UBudiyah
ABSTRAK

Latar Belakang: Hepatitis adalah Penyakit Hepatitis B merupakan penyakit endemic yang disebabkan
oleh virus Hepatitis B, dan imunisasi Hepatitis B sebesar 168 bayi yang terdiri dari 73 orang bayi berjenis
kelamin laki-laki (43,45%) dan 95 orang bayi berjenis kelamin perempuan (56,55%). Cakupan imunisasi
Hepatitis B (0 7 hari) pada seluruh bayi itu yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B adalah sebanyak
130 bayi (77,38%), sedangkan sisanya 38 bayi (22,61%) tidak mendapatkan imunisasi Hepatitis B, dan
jumlah ibu nifas 168 orang.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang
pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0 7 hari di Wilayah Kerja Puskesmas Keumala Kabupaten
Pidie tahun 2013.Metode Penelitian: penelitian telah dilakukan di diwilayah Kerja Puskesmas Keumala
Kabupaten Pidie, pada tanggal 02 Agustus s/d 12 Agustus 2013. Penelitian ini bersifat Case Control
menggunakan cross sectional dengan populasi 168 orang, sampel yang di teliti sebanyak 45 orang.
Pengolahan data dengan cara Editing, Coding, Transfering, Tabulating.Hasil Penelitian : Berdasarkan
hasil penelitian, menunjukkan bahwa hubungan ibu dengan pengetahuan, dari 20 responden yang umur
remaja akhir sebanyak 13 responden (65%) yang berpengertahuan rendah, dan dari 17 responden yang
umur dewasa awal sebanyak 8 responden (47,1) yang berpengertahuan rendah. dan hubungan ibu
pendidikan dengan pengetahuan, dari 26 responden yang pendidikan menengah sebanyak 17 responden
(65,4%) yang berpengertahuan rendah, dan dari 11 responden pendidikan dasar sebanyak 8 responden
(72,7) yang berpengertahuan rendah.Kesimpulan: Dari 45 responden diperoleh hasil bahwa pengetahuan
ibu tentang pemberian imunisasi hepatitis B berada pada kategori rendah Diharapkan hasil penelitian ini
dapat menjadi bahan masukan bagi ibu dalam memberikan imunisasi hepatitis B pada bayi 0 7 hari di
Wilayah Kerja Puskesmas Keumala Kabupaten Pidie Tahun 2013.
Kata kunci

: Pengetahuan, umur dan pendidikan.

I. Pendahuluan
Masalah kesehatan anak adalah salah
satu masalah utama dalam bidang kesehatan
yang terjadi saat ini di Indonesia. Derajat
kesehatan anak mencerminkan derajat
kesehatan bangsa, sebab anak sebagai
generasi
penerus
bangsa
memiliki
kemampuan yang dapat dikembangkan
dalam meneruskan pembangunan bangsa.
Berdasarkan alasan tersebut, masalah
kesehatan anak diprioritaskan dalam
perencanaan atau penataan pembangunan
bangsa (Hidayat, 2008).
Angka
kematian
bayi
menjadi
indikator pertama dalam menentukan derajat
kesehatan anak, karena merupakan cerminan
dari status kesehatan anak saat ini.
Tingginya angka kematian bayi di Indonesia

disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya


adalah faktor penyakit infeksi dan
kekurangan gizi. Beberapa penyakit yang
saat ini masih menjadi penyebab kematian
terbesar dari bayi, diantaranya penyakit
diare, tetanus, gangguan perinatal, dan
radang saluran napas bagian bawah
(Hidayat, 2008).
Penyebab kematian bayi yang lainnya
adalah berbagai penyakit yang sebenarnya
dapat dicegah dengan imunisasi, seperti
tetanus, campak dan difteri. Hal ini terjadi
karena
masih
kurangnya
kesadaran
masyarakat untuk memberikan imunisasi
pada anak (Hidayat, 2008)
Masalah Hepatitis sudah di depan
mata. Sekitar 2 miliar penduduk dunia
pernah terinfeksi Hepatitis B. 360 juta

menjadi pengidap kronis serta memiliki


risiko menjadi sirosis dan kanker hati. Lalu
sekitar 130-170 juta penduduk dunia
merupakan pengidap virus Hepatitis C,
dengan angka kematian lebih dari 350 ribu
jiwa per tahun. Hepatitis dari berbagai tipe
(A, B, dan C) merupakan masalah kesehatan
besar di seluruh dunia (WHO, 2012).
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan
ibu tentang pemberian imunisasi Hepatitis B
pada bayi 0 7 hari di Wilayah Kerja
Puskesmas Keumala Kabupaten Pidie tahun
2013.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu
tentang pemberian imunisasi Hepatitis B
pada bayi 0 7 hari ditinjau dari segi umur
di Wilayah Kerja Puskesmas Keumala
Kabupaten Pidie tahun 2013.
2. Untuk mengetahui pengetahuan ibu
tentang pemberian imunisasi Hepatitis B
pada bayi 0 7 hari ditinjau dari segi
pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas
Keumala Kabupaten Pidie tahun 2013.

II. METODOLOGI
1. Kerangka Konsep
Rancangan
penelitian
ini
dikembangkan
berdasarkan
konsep
pengetahuan Ahyan (2012) yang mencakup
umur, dan pendidikan.
Adapun kerangka konsep kerja
penelitian ini adalah meliputi variabel
independent dan dependent, yaitu sebagai
berikut:

Populasi dan sampel


Populasi adalah keseluruhan objek penelitian
yang di teliti, populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu nifas yang memiliki bayi
yang berjumlah 168 orang.
Sampel Karena populasi sebanyak 168 orang,
mengingat keterbatasan waktu serta biaya dalam
melakukan
penelitian,
maka
penulis
menetapkan jumlah sampel sebanyak 45 orang,
dengan teknik pengambilan sampel adalah
simple random sampling.
Tempat dan waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di Wilayah Kerja
Puskesmas Keumala Kabupaten Pidie, pada
tanggal 02 Agustus s/d 12 Agustus 2013
Pengumpulan dan Analisa Data
Data Primer. Pengumpulan data primer
dilakukan dengan peninjauan langsung ke
lapangan dengan menggunakan kuesioner yang
telah peneliti persiapkan sebelumnya.
Data Sekunder Data yang diperoleh dari
Puskemas Keumala, serta referensi buku-buku
perpustakaan yang berhubungan dengan
penelitian serta pendukung lainnya.
Pengolahan Data
Menurut Budiarto (2002) data yang telah
didapatkan akan diolah dengan tahap-tahap
berikut:
Editing,
Coding,
Transfering,
Tabulating,
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
penelitian
yang telah
dilaksanakan dengan menggunakan kuesioner,
maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Umur
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Umur Ibu tentang
Pemberian Imunisasi Hepatitis B pada B
ayi 0 7 Hari di Wilayah Kerja P
uskesmas Keumala Kabupaten
Pidie Tahun 2013

Umur
Pengetahuan Ibu
Pendidikan

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif dengan
pendekatan cross sectional, yaitu peneliti
hanya melihat pada gambaran pengetahuan ibu
tentang pemberian imunisasi hepatitis B pada
bayi 0 7 hari di wilayah Kerja Puskesmas
Keumala Tahun 2013.

No
1
2
3

Umur
Remaja Akhir
Dewasa Awal
Dewasa akhir
Total

Frekuensi
20
17
8
45

Persentase
44,4
37,8
17,8
100

Berdasarkan tabel 5.3 di atas, tampak


Berdasarkan tabel 5.1 di atas, dapat di lihat
bahwa sebagian besar umur ibu berada pada
kategori remaja akhir, yaitu sebanyak 20
responden (47,7%).

Berdasarkan tabel 5.4 dari 20 responden


yang umur remaja akhir sebanyak 13 responden
(65%) yang berpengertahuan rendah, dan dari
17 responden yang umur dewasa awal sebanyak
8 responden (47,1) yang berpengertahuan
rendah.

Pendidikan
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu tentang
Pemberian Imunisasi Hepatitis B pada Bayi
0 7 Hari di Wilayah Kerja Puskesmas
Keumala Kabupaten Pidie
Tahun 2013
No
1
2
3

Pendidikan
Tinggi
Menengah
Dasar
Total

Frekuensi
8
26
11
45

Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan

Persentase
17,8
57,8
24,4
100

Tabel 5.5
Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu tentang
Pemberian Imunisasi Hepatitis B pada Bayi
0 7 Hari Berdasarkan Pendidikan di
Wilayah Kerja Puskesmas Keumala
Kabupaten Pidie Tahun 2013

Berdasarkan tabel 5.2 di atas, dapat


dilihat bahwa sebagian besar pendidikan ibu
berada pada kategori pendidikan menengah,
yaitu sebanyak 26 responden (57,8%).
Pengetahuan
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang
Pemberian Imunisasi Hepatitis B pada Bayi
0 7 Hari di Wilayah Kerja Puskesmas
Keumala Kabupaten Pidie
Tahun 2013
No
1
2
3

Pengetahuan
Tinggi
Sedang
Rendah
Total

Frekuensi
5
14
26
45

Persentase
11,1
31,1
57,8
100

bahwa sebagian besar pengetahuan ibu berada


pada kategori rendah, yaitu sebanyak 26
responden (57,9%).
Tabulasi Silang
Hubungan Umur dengan Pengetahuan
Tabel 5.4
Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu tentang
Pemberian Imunisasi Hepatitis B pada Bayi
0 7 Hari Berdasarkan Umur di Wilayah
Kerja Puskesmas Keumala Kabupaten
Pidie Tahun 2013
N
o

Umur

1 Remaja Akhir
2 Dewasa Awal
3 Dewasa Akhir

Tinggi
f
%
1
5
2
11
,8
2
25
5

Pengetahuan
Sedang
Rendah
f
%
f
%
6
30
13
65
7
41,2
8
47,
1
1
12,5
5
62,
5
14
26

Jumlah
F
20
17

%
100
100

100

45

N
o

Pendidik
an

1
2
3

Tinggi
Menengah
Dasar

Tinggi
f
%
5 62,5
0
0
0
0
5

Pengetahuan
Sedang
f
%
2
25
9
34,6
3
27,3
14

Rendah
f
%
1
12,5
17
65,4
8
72,7
26

Berdasarkan tabel 5.4 dari 26 responden


yang pendidikan menengah sebanyak 17
responden (65,4%) yang berpengertahuan
rendah, dan dari 11 responden pendidikan dasar
sebanyak
8
responden
(72,7)
yang
berpengertahuan rendah.
Pembahasan
Hubungan Umur dengan Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan menunjukkan dari 20 responden yang
umur remaja akhir sebanyak 13 responden
(65%) yang berpengertahuan rendah, dan dari
17 responden yang umur dewasa awal sebanyak
8 responden (47,1) yang berpengertahuan
rendah.
Menurut teori Wikipedia (2011) Umur
atau usia adalah satuan waktu yang mengukur
waktu keberadaan suatu benda atau makhluk,
baik yang hidup maupun yang mati. Misalnya,
umur manusia dikatakan lima belas tahun
diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu
dihitung. Oleh yang demikian, umur itu diukur
dari tahun ianya lahir sehingga tahun dia
terakhir berulang tahun. Semakin bertambah
usia akan semakin berkembang pula daya
tangkap dan pola pikirnya, sehingga
pengetahuan yang diperolehnya semakin
membaik. Pada usia madya, individu akan lebih
berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan
sosial serta lebih banyak melakukan persiapan

Jumlah
F
8
26
11
45

%
100
100
100

demi suksesnya upaya menyesuaikan diri


menuju usia tua, selain itu orang usia madya
akan lebih banyak menggunakan banyak waktu
untuk membaca. Kemampuan intelektual,
pemecahan masalah, dan kemampuan verbal
dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada
usia ini. Dua sikap tradisional mengenai
jalannya perkembangan selama hidup.
Hasil penelitian Nursyamtalira (2008)
dengan
judul
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi ibu tentang pemberian Imunisasi
Hepatitis pada Bayi 0-7 Hari di desa mojolari
Kecamatan Ngaweleri Kalimatan Timur dari 59
Responden mayoritas ibu berada pada kategori
umur dewasa awal berpengetahuan rendah yaitu
sebanyak 81,1%
Berdasarkan uraian diatas peneliti
berasumsi bahwa semakin berumur seseorang,
maka akan turut memberikan kontribusi yang
berarti terhadap tingkat pengetahuan yang
dimiliki oleh seorang responden. Dan Semakin
bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga
pengetahuan yang diperolehnya semakin
membaik
Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan menunjukkan dari 26 responden yang
pendidikan menengah sebanyak 17 responden
(65,4%) yang berpengertahuan rendah, dan dari
11 responden pendidikan dasar sebanyak 8
responden (72,7) yang berpengertahuan rendah.
Menurut teori Wikipedia (2012)
menjelaskan Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat. pengetahuan
sangat erat kaitannya dengan pendidikan,
dimana
diharapkan
seseorang
dengan
pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan
semakin luas pengetahuannya. Namun perlu
ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan
rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan
rendah pula, karena peningkatan pengetahuan
tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal,
akan tetapi juga dapat diperoleh pada
pendidikan non formal.
Hasil penelitian Nursyamtalira (2008)
dengan
judul
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi ibu tentang pemberian Imunisasi
Hepatitis pada Bayi 0-7 Hari di desa mojolari
Kecamatan Ngaweleri Kalimatan Timur dari 59
Responden mayoritas ibu berada pada kategori

pendidikan berpengetahuan rendah yaitu


sebanyak 67,1 %.
Berdasarkan uraian diatas peneliti
berasumsi bahwa pendidikan responden tidak
menjadi kunci bahwa pengetahuan yang
dimiliki menjadi tinggi pula, bisa saja
responden yang berpendidikan dasar memiliki
pengetahuan tinggi. Oleh karena itu pendidikan
yang diperoleh oleh seseorang bukan jaminan
berpengetahuan tinggi.

IV.PENUTUP
Berdasarkan dari hasil penelitian dan
pembahasan tentang pemberian imunisasi
hepatitis B pada bayi 0-6 hari di wilayah kerja
Puskesmas Keumala Kabupaten Pidi, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. dari 20 responden yang umur remaja akhir
sebanyak 13 responden (65%) yang
berpengertahuan rendah, dan dari 17
responden yang umur dewasa awal sebanyak
8 responden (47,1) yang berpengertahuan
rendah.
2. dari 26 responden yang pendidikan
menengah sebanyak 17 responden (65,4%)
yang berpengertahuan rendah, dan dari 11
responden pendidikan dasar sebanyak 8
responden (72,7) yang berpengertahuan
rendah.
Saran
1. Bagi Peneliti
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
menjadi
sarana
menerapkan
ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh selama
mengikuti pendidikan di D-III Akbid
U`budiyah Banda Aceh.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
menjadi bahan bacaan atau referensi bagi
mahasiswa D-III Akbid U`budiyah Banda
Aceh.
3. Bagi Ibu
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
menjadi bahan masukan bagi ibu dalam
memberikan imunisasi hepatitis B pada bayi 0
7 hari di Wilayah Kerja Puskesmas Keumala
Kabupaten Pidie Tahun 2013.

REFERENSI
Arikunto, 1998, Prosedur Penelitian. Jakarta:
Rhineka Cipta
Budiarto, Eko, 2001, Biostatistik Untuk
Kedokteran
dan
Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: EGC
Azwar,

1996,
Pengantar
Administrasi
Kesehatan. Jakarta: Mutiara

Dinkes Prov. NAD, 2008, Laporan Angka


Cakupan dan Angka Sasaran Bayi
Imunisasi Hepatitis B Uniject tahun
2008, Banda Aceh
Taufik,

2001, Belajar dari


Jakarta: Grasindo

Pengalaman,

__________, 2003, Indikator Indonesia Sehat


2010 dan Pedoman Penetapan
Indikator
Propinsi
Sehat
dan
Kabupaten / Kota Sehat, Jakarta
__________, 2005, Kesehatan Reproduksi,
Jakarta : UNFPA
Notoatmodjo, S, 1997, Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Jakarta: Rhineka Cipta
Sofyan, 2004, Bidan Menyongsong Masa
Depan, Jakarta: PP-IBI
Sugeng,

2001,
Pendidikan
Masyarakat, Jakarta

Sujarno,

2000,
Psikologi
Yogyakarta: UGM

Kesehatan

Pendidikan,

Anda mungkin juga menyukai