Anda di halaman 1dari 3

KEPUTUSAN

DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN


PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
NOMOR : KEP-338/BW/98
TENTANG
TATA CARA PENYELENGGARAAN
JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
DENGAN MANFAAT LEBIH BAIK
DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN
Menimbang:
a. Bahwa untuk keseragaman pemberian persetujuan penyelenggaraan
program jaminan pemeliharaan kesehatan dengan manfaat lebih baik, maka
perlu diatur tindak lanjut tugas Kepala Kantor Wilayah Departemen Tenaga
Kerja, Kepala Kantor Departemen Tenaga Kerja dan Pegawai Pengawas
Ketenagakerjaan, serta ditetapkan bentuk surat permohonan, laporan hasil
pemeriksaan dan persetujuan permohonan ;
b. Bahwa sebagai pelaksanaan pasal 16 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor
PER-01/MEN/1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi
Tenaga Kerja Dengan Manfaat lebih Baik Dari Paket Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja, perlu ditetapkan bentuk
formulir laporan secara triwulan yang disampaikan perusahaan kepada
Kepala Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja kepada Direktur Jenderal
Pembinaan Ketanagakerjaan ;
c. Bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal
Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan.
Mengingat:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan
Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara RI Tahun 1993
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara RI. Nomor 3520) ;
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 213/M Tahun 1997 tentang
Pengangkatan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan ;
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER-01/MEN/1998 tentang
Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja Dengan
Manfaat Lebih Baik Dari Paket Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dasar
Jaminan Sosial Tenaga Kerja ;
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 147/MEN/1998 tentang
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Kerja Bagi Program Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

M E M UT U S K A N :
Menetapkan
PERTAMA:

Perusahaan
yang
menyelenggarakan
program
jaminan
pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerja dan keluarganya
dengan manfaat lebih baik harus mengajukan permohonan
persetujuan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Tenaga
Kerja setempat dengan tembusan disampaikan kepada Kantor
Departemen Tenaga Kerja dan kepada P.T. Jamsostek (Persero)
setempat dengan menggunakan bentuk permohonan sebagaimana
contoh Lampiran I Keputusan ini.

KEDUA:

Setelah menerima permohonan sebagaimana dimaksud dalam


Amar Pertama Kepala Wilayah Departemen Tenaga Kerja :
1. Menugaskan kepada Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan
Wilayah
Departemen
Tenaga
Kerja
dan
atau
Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan Kantor Departemen
Tenaga Kerja setempat untuk melakukan pemeriksaan
disertai Surat Perintah Tugas.
2. Surat Perintah Tugas sebagaimana dimaksud pada angka 1
memuat ketentuan:
a. Pemeriksaan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) hari
setelah menerima Surat Perintah Tugas.
b. Hasil pemeriksaan harus sudah dilaporkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku paling lama 4 (empat) hari
terhitung sejak melakukan pemeriksaan.

KETIGA:

Laporan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Amar


Kedua angka 2 huruf b dengan menggunakan bentuk sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II Keputusan ini.

KEEMPAT:

Kepala Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja paling lama 30


(tiga puluh) hari terhitung sejak menerima permohonan,
memberikan persetujuan atau penolakan permohonan dengan
menggunakan bentuk sebagimana tercantum dalam Lampiran III A
dan III B Keputusan ini.

KELIMA:

Dalam hal Kepala Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja


menolak permohonan maka segera mewajibkan perusahaan untuk
mengikuti Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang
diselenggarakan oleh P.T. Jamsostek (Persero).

KEENAM:

Perusahaan yang memperoleh persetujuan sebagaimana dimaksud


dalam Amar Keempat harus menyampaikan laporan triwulan
pelaksanaan penyelenggaraan program jaminan pemeliharaan
kesehatan dengan manfaat lebih baik kepada Kepala Kantor
Wialayah Departemen Tenaga Kerja setempat dengan tembusan
disampaikan kepada Kepala Kantor Departemen Tenaga Kerja
setempat dengan menggunakan bentuk sebagaimana tercantum
dalam Lampiran IV Keputusan ini.

KETUJUH:

Kepala Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja melaporkan


setiap triwulan pemberian persetujuan atau penolakan
permohonan kepada Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan
Industeri
dan
Pengawasan
Ketenagakerjaan,
dengan
menggunakan bentuk sebagaimana tercantum dalam Lampiran V
Keputusan ini.
KEDELAPAN: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di
Pada tanggal

: Jakarta
: 20 Nopember 1998

DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN


HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN,
MOHD. SYAUFII SYAMSUDDIN
NIP : 160008975

Anda mungkin juga menyukai