10
Oleh
Ivalgan Haqiqi Putra
New file
Kita pilih File > New > Piping input > ok
Masukkan nama project pada enter name
new project
Dalam hal ini kita memilih piping input
untuk pekerjaan piping atau memilih
struktural untuk pekerjaan struktural
2.
Input menu
Di dalam Input Menu ada 3 pilihan yang
dapat kita pilih yaitu :
Piping adalah input Caesar II untuk
pemodelan piping
Underground adalah input Caesar II
untuk pemodelan Burried Pipe
Structural Steel adalah input Caesar II
untuk pemodelan Struktur.
Analisis Menu
Di dalam analysis menu memberikan kita pilihan
untuk melakukan perhitungan yang kita inginkan
sesuai dengan permasalahan yang kita simulasikan,
yaitu sebagai berikut :
Static Analisa ini digunakan untuk analisa
pemodelan pipa / struktur
dengan beban statis / tetap..
Dynamics Analisa ini digunakan untuk analisa
pemodelan pipa / struktur
dengan beban yang dinamis
SIFs Digunakan untuk menghitung Stress
Intensification Factor pada
Intersection dan Bend.
WRC 107/297 Untuk menghitung stress pada
vessel akibat dari
sambungan dengan pipa.
Flanges Melakukan perhitungan stress dan
kebocoran pada flange.
B 31.G Memperkirakan ketahanan / umur
pipeline
Expansion Joint Rating Mengevaluasi expansion
joint dengan
menggunakan persamaan EJMA.
AISC Melakukan pengecekan kode AISI pada
elemen structural steel.
NEMA SM23 Mengevalusi beban pipa pada
steam turbin noozle
API 610 Mengevaluasi beban pipa pada pompa
centrifugal
API 617 Mengevalusi beban pipa pada
compressor.
HEI Standard Mengevalusi beban pipa pada
feedwater heater
API 650 Mengevalusi beban pipa pada fired
heater.
4.
Tool menu
Tools menu merupakan salah satu fungsi
yang penting dalam Caesar dimana
didalamnya terdapat berbagai macam
fungsi antara lain :
1. Konfigurasi/setup :
Dapat membuat setup bermacam hal
seperti interval node, tebal pipa, dll
sesuai project data atau kehendak client
2. Make unit file
Untuk membuat satuan yang sesuai
project
3. material data base
Melakukan editing atau menambahkan
material baru pada data base Caesar II.
Spreadsheet
Dalam spreadsheet kita akan mulai menginput node node desain, memasukkan data-data yang ada pada
lembar project, menentukan letak restraintt yang tepat, dll. Dilengkapi dengan menu perintah dan tool bar yang akan
memudahkan kita mendesain sistem perpipaan
Dalam spreadsheet terdapat :
1. Nomor Node
Dalam
caesar
setiap
element
pipa
diidentifikasikan dengan nomor node. default
interval node 10 dapat diganti pada menu awal,
Tools >> configure/setup >> geometry directives
>> auto node increment
2.
Panjang element
Panjang elemen yang kita masukkan dalam
CAESAR adalah dalam bentuk 3 dimensi
dimana memilii koordinat (X, Y, dan Z). Sumbu
Y adalah sebagai sumbu vertical. DX,DY,DZ
adalah mendeskribsikan pengukuran terhadap
X,Y,Z antara node awal (from node) dan node
tujuan ( To node).
4.
kondisi operasi
5.
6.
Piping material
Caesar II membutuhkan spesifikasi
material pipa, elastic modulus, poisons
ratio, density,dll. Sebagai parameter dasar
yang akan digunakan untuk perhitungan.
Caesar II telah memiliki berbagai database
tentang material dimana kita dapat
memilih sesuai dengan spesifikasi yang
dikehendaki, dan atau kita dapat
merubah/membuat material data base
sendiri dengan menggunakan Caesar II
material data base editor.
Membuat satuan unit baru,. Menu T ools>> Make Units Files>> Enter
Soal Latihan
-seperti pada lembar TUTORIAL 001Langkah pengerjaan :
A. Cara Input/ data masukan
1.
Menentukan unit file /satuan sesuai dengan unit file dalam project yang dikerjakan.
Setting unit file dahulu sebelum input data
pada menu >> tools >> configure >>
database definition >> Unit file name >>
pilih ROPP >> exit w/save
Maka telah tersetting unit file dalam
ROPP
2.
3.
Pada awal ini kita menginput harus tahu satuan yang dimasukkan telah benar
1. Input diameter : Masukan nilai diameter sesuai satuan pipa 12
2. Input Wt/sch : Wall thickness/schedule adalah tebal dari pipa 40sch
3. Corrosion
: menginput tebal corrosi yang di ijinkan 3.2mm
4. Insul Thk
: menginput dari tebal isolasi bila pipa terisolasi 63.5mm
5. Temp
: input temperatur yang dioperasikan tersedia sampai 9 kolom. temp 1 = 76 C
6. Pressure
: input pressure yang dioperasikan tersedia smpai 9 kolom. Press 1 = 5.272 kgf/cm
7. Hydro press
: input hydrotest pressure. Hydro press = 7.94 kgf/cm
8. Material
: menentukan maerial yang digunakan dalam project. Material = (177)A333 6
9. Fluid density : input densitas dari fluida. Atau masukkan nilai SG fluidanya = 0.1sg
10. Insul density : menginput densitas dari isolasi pipa = 176.2 kg/cu.cm
11. Pastikan code yang di input di caesar 5.1 telah sesuai
12. Letakkan cursor pada DY untuk menginput flange, pilih menu> model> valve> pilih flange>flg>
150 klik OK. Maka kita telah memodelkan panjang flange secara otomatis. Pada menu bisa kita lihat
kolom rigit tercentang dengan berat flange 36.471.
13. Memodelkan restraint,double klik pada restraint, pilih pada node 10 dengan type restraint anchor,
dan cnode 1010. Cnode disini sebagai penghubung displacement nosel.
14. Memodelkan displacement, klik dua kali, isi node1 dengan cnode 1010 dilanjutkan mengisi arah
perpindahan nozel (N1)
15. Setelah selesai input, kesalahan/peringatan diketahui dengan menjalankan menu file> error check,
atau start run pada toolbar.
16. Selanjutnya menu> edit> continue, atau alt + c. untuk melanjutkan input element.
2.
3.
6.
7.
3.
4.
8.
2.
3.
10
2.
3.
2.
3.
3.
11
3.
3.
12
2.
3.
2.
3.
2.
3.
13
3.
2.
3.
4.
14
2.
2.
3.
3.
2.
15
2.
3.
4.
16
2.
2.
Stress summary
Dari stress summary dijelaskan load
case yang di check memenuhi allowable
apa tidak. Jika tidak check kembali unit
satuan apa sudah cocok, cek routing, dan
pemakaian restrains. Code stress ratio
adalah perbandingan code stress dan
allowable.
3.
Restraints summary
Dari restraint summary dijelaskan
beban FX, FY, FZ dan momen MX, MY,
MZ yang ditumpu oleh penyangga. Beban
dan momen ini tidak boleh melebihi
allowable dari vendor atw client.
4.
Displacement
Dari displacement dijelaskan arah
vektor translasi dan rotasi dari pipa tiap
node.
Untuk DY sebaiknya tidak
melendut sebesar 10mm.
17
18