Anda di halaman 1dari 2

BerkenalandenganReksa Dana

Oleh Farah DiniNovita | Yahoo News 2 jam 35 menitlalu


Reksadana merupakan produk investasi yang mungkin sudah banyak didengar oleh masyarakat,
namun belum dipahami dengan baik. Sehingga, banyak orang yang belum berani berinvestasi di
produk ini. Bagaimana sebenarny aproduk investasi tersebut?
Sebenarnya reksadana sudah lama beredar. Namun saat pertama kali diperkenalkan, minimum
pembeliannya masih cukup mahal, yaitu di atas Rp10 juta per transaksi. Karenaitulah, baru
beberapa tahun belakangan reksadana booming sebagai instrumen investasi.
Apa sebenarnya reksadana itu? Bagaimana keamanannya? Manalebihbaik, deposito atau
reksadana? Berapa rupiah bisa investasi di reksadana saat ini?
Reksadana bisa dikatakan sebagai wadah tempat dana masyarakat dikumpulkan. Kemudian, dana
tersebut dikelola oleh manajer investasi berpengalaman. Tentu pengelolaanny mengikuti aturan
undang-undang yang berlaku.
Ada beberapa jenis reksadana:
1. Reksadana pasar uang: terdiri dari produk keuangan yang memiliki jatuh tempo di bawah
satu tahun, seperti deposito dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Cocok untuk tujuan
keuangan di bawah 1 tahun.
2. Reksadana pendapatan tetap: terdiri dari surat utang (obligasi). Cocok untuk tujuan
keuangan dengan target pencapaian 1-3 tahun.
3. Reksadana campuran: terdiri dari obligasi dan saham. Cocok untuk tujuan keuangan
dengan target pencapaian 3-5 tahun.
4. Reksadana saham: terdiri dari saham 80 persen dan kas. Cocok untuk tujuan keuangan di
atas 6 tahun.
Reksadana itu ibarat membeli rujak. Kita dapat merasakan berbagai macam buah dengan
membeli satu jenis makanan saja.Contohnya, ketika kita membeli reksadana saham, maka di
dalamnya sudah terdapat berbagai jenissaham, seperti saham barang konsumsi, saham
perbankan, dan lain sebagainya.
Daya tarik reksadana adalah minimum pembeliannya sekarang sangatlah murah. Dengan dana
Rp 250 ribu, kita sudah dapat berinvestasi setiap bulannya. Apabila Anda mengambil auto-debet
atau program investasi berkala, Anda bisa membeli dengan hanya minimum Rp100 ribu per
bulan. Cukup terjangkau bukan?
Produk investasi ini pun mudah diperoleh. Bisa lewat bank atau langsung kemanajer investasi.
Apalagi, imbal hasil reksadana biasanya selalu di atas deposito.
Dari sisikeamanan, tentu setiap produk investasi memiliki risiko. Sekadar menabung pun ada
risikonya, yaitu uang Anda akan termakan inflasi.

Sedangkan risiko dari reksadana, bisa diminimalisasi apabila Anda tidak mengambil dananya
sebelum jangka waktu yang sudah ditentukan. Untuk reksadana yang isinya saham, maka lebih
baik untuk tujuan keuangan jangka panjang seperti dana pensiun, dana pendidikan anak di atas 6
tahun, dan lain sebagainya.
Agar instrumen investasi ini tepat dalam pemanfaatannya, ada bebera pahal yang perlu
diperhatikan sebelum membeli:
1. Tentukan tujuan keuanganAnda dan target jangka waktu pencapaian. Lalu pilih
produknya.
2. Minta fund fact sheet dan prospektus untuk masing-masing produk reksadana yang
ditawarkan oleh bank. Lihat performa Reksadana tersebut 5-10 tahun kebelakang
3. Pilihlah manajer investasi yang sudah berpengalaman dan memiliki lisensi untuk
mengelola dana. Bisa lihat di situs aria.bapepam.go.id.
Jadi, sebelum Anda membeli, banyak-banyaklah membaca informasi mengenai reksadana. Tidak
kenal maka tidak sayang.
Sebelum menginvestasikan uang Anda, investasilah kepengetahuan terlebih dahulu. Ini tidak
hanya berlaku dalam membeli reksadana, tetapi juga dalam membeli produk-produk keuangan
lainnya, sehinggaAnda tidak salah memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Apabila ingin bertanya lebih lanjut mengenai reksadana, silakan email ke farah.dini@janus.co.id.
Selamatberinvestasi!

Dini
Farah Dini Novita, BA(Hons), RFA, CFP
Senior Advisor
Zelts - Janus Consulting

Anda mungkin juga menyukai